Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Faiz Syahrizal
"Material perovskite manganat La0,667Ba0,333Mn1-xCuxO3 (x = 0,35; 0,40; 0,45; dan 0,50) disintesis menggunakan metode sol gel. Sampel disinterring dengan temperatur 1000oC selama 6 jam. Metode Rietveld refinement menunjukan struktur kristal berupa orthorombik dengan space group Pnma. Terjadi distorsi pada stuktur kristal yang ditandai dengan perubahan lattice parameter. Dilakukan karakterisasi Scanning Electron Microscope (SEM) dan Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) untuk mengetahui morfologi sampel dan komposisi unsur kimia yang terkandung dalam material. Sifat magnet ditentukan menggunakan karakterisasi Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Berdasarkan sifat kemagnetan untuk masing-masing material tidak ditemukan perubahan yang signifikan seluruhnya bersifat paramagnetik. Selain itu dilakukan pengujian penyerapan gelombang mikro menggunakan karakterisasi Vector Network Analyzer (VNA). Pada penelitian ini frekuensi gelombang mikro berada pada rentang 8-12 GHz yang sesuai dengan aplikasi frekuensi gelombang radar. Pada pengujian ini didapatkan nilai refleksi hilang material tertinggi pada -31,0253 dB pada frekuensi 10,02 GHz. Selain itu digunakan karakterisasi impedansi untuk mengetahui impedansi listrik di dalam material.

Perovskite manganate material La0,667Ba0,333Mn1-xCuxO3 (x = 0,35; 0,40; 0,45; and 0,50) were synthesized using sol gel method. The samples were sintered at 1000OC for 6 hours. Rietveld refinement shows that both samples are crystallized in orthorhombic structure with Pnma space group and distortion was found in the crystal structure with the changed of lattice parameter. Scanning Electron Microscope (SEM) method was used to measured samples morphology. Energy Dispersive Spectroscopy (EDS) method was used to measured chemistry composition of samples. Magnetic property was measured by Vibrating Sample Magnetometer (VSM). Vector Network Analyzer (VNA) was used to measure the ability of material to absorb the microwave. In this experiment the microwave frequency using 8-12 GHz with the specification of radar wave. In VNA characterization the reflection loss value of material could be measured. The highest reflection loss in material is -31,0253 dB on 10,02 GHz. The impedance characterization was used to measure the electric impedance of material.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Heryanto
"ABSTRAK
Tembaga pengerasan terdispersl' dengan alumina sebagai fase terdispersinya merupakan salah sam paduan yang rnenliliki sffat kestabilan yang rukup bail' pada temperalur ringgi. disampiug kelvectan, konrhdrlivitos listril: dan panasrrya yang cukup baik Paduan ini banyak digrmalcan svbqgai electrode gnu! welding, penyangga kumparan pada lampu pyar, serta beberapa a_p!iJ:asi lain ya»:_g beroperasi pada temperalur tinggi.
Pedal paneffzfan ini diterapiun prases mefaiurgi ser-buf dan akan diiihat szberapa jauh pengaruh dan kampaksi vakum dan relfarz-pancs-filo! pressing) terhadap berat jenfs, kekerasan dan kanfiulslivitas panas dari paduan lembaga pengerasan terdispersi.
Dari peneiirian diperoleh has# bahwa dengan adanya kondisi vabun pada pruses l:ompa1:si didapa! bakalan dengan berat jenis yang lebih tfnggi darf proses kompalsi biaso. Peningkatan Iekanan yang diberikan pada proses lrompalcsi dan prases tekar: panes menyefsabkan frfqadinya has!! optimum dari sxjbt-sifal bahan_ Dari bahan serelah prases tekan panas didapat bchwa bera! jenis oplimum, kekerasan opmnum dan lcandufdivitas panas optimum diperoleh afengan tekanan falcon-panes I0 kN

"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
04/Tia/p-3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irvan Rustam
"Tembaga Penguatan Terdispersi. Alumina merupakan material yang mampu mengatasi rendahnya berbagai karakteristik kekuatan logam murni tembaga tanpa mengurangi sifat konduktifitas listrik maupun panasnya secara berarti. Dalam temperatur yang relatif tinggi pun, material ini mampu mempertahankan karakteristik yang telah terbentuk tersebut dengan cukup memuaskan. Produksi material ini dikembangkan dengan proses metalurgi serbuk, Namun proses ini masih memiliki kendala "klasik" yang sukar dihindari, yaitu tingginya porositas yang dikandung. Oleh karenanya, penelitian tentang penguruh kondisi vakum saat kompaksi ini dilakukan, dengan harapan dapat didasari jalan keluar mengatasi kendala di alas. Bersamaan dengan itu, juga dilihat penguruh keefektifan kondisi tersebut terhadap beberapa variasi temperatur sinter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa, ternyata kondisi vakum saat kompakiri selain mampu mangurangi kandungan porositas produk: juga menurunkan gaya tekan optimal kompaksi, yang juga berati terjadi penghematan energi produksi bila diproduksi secara massal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gusti Made Subrata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Budi Wibowo
"Untuk memperoleh suatu produk metalurgi serbuk diperlukan berbagai proses yang saling berkaitan satu sama Iain. Proses-proses tersebut merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar dapat diperoleh bahan dengan bentuk dan sifat yang diinginkan. Salah satu proses yang penting tersebut adalah proses pencampuran (mixing).
Dalam perielitian kali ini dicari kondisi oplimum dari variabef keceparan putar dan wakru puiar, guna mendapatkan efsiensi serta faktor ekonomis dalam proses pencampuran tersebur. Alat yang digunakan adalah alat pencampur serbuk jenis silinder berputar. Sedangkan marerial yang digunakan adalah tembaga denganz alumina sebagai fasa terdispersi.
Hasil dari penelitian ini memunjukkan bahwa gaya elektrostatik dan gaya sentrifugal mempengaruhi waktu pengadukan dan kecepatan putar dari silinder pengaduk terhdap kehomogenan serbuk. Keceparan putar dan lama pengadukan memperlihaikan nilai optimal terhadap kehomogenan serbuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Wulandari
"Tembaga penguatan terdispersi (dispersion hardened copper) dengan alumino sebagai fasa terdispersi makin luas penggunaannya dalam dunia industri. Selama ini tembaga penguatan terdispersi umumnya dihasilkan dengan metode oksidasi internal yang prosesnya rumit dan memakan waktu lama. Oleh karena itu dikembangkan metode pendispersian oksida pada matriks logam dengan cara mixing (pencampuran}. Agar didapatkan suatu kualitas tembaga penguatan terdispersi yang baik. maka hasil pencampuran yang didapatkan haruslah memiliki kualitas yang baik pula. Kualitas campuran yang baik adalah apabila campuran yang dihasilkan homogen, dimana satu bagian campuran yang diambil secara acak. memiliki komposisi kimia yang sama bila dibandingkan bagian lainnya dari seluruh campuran. Untuk mendapatkan kualitas campuran yang baik maka diperlukan penentuan kecepatan dan waktu pencampuran yang sesuai dari alat pencampur. Pada penelitian ini digunakan range kecepatan dan waktu tertentu yang diharapkan akan memberikan hasil yang dapat dijadlkan acuan bagi penentian selanjulnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan variasi kecepatan putar. akan didapatkan suatu nilai kehomogenan campuran yang optimum, pada kecepatan 130 rpm, yang selanjutnya akan turun kembali pada kecepatan yang lebih tinggi. Dan untuk penambahan waktu pencampuran didapatkan hasil bahwa kehomogenan campuran menurun. Fenomena ini disebabkan oleh adanya gaya elektrostatik yang timbul akibat gesekan antar partikel serbuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>