Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191074 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
cover
Agus Hendro Sucahyo
"Dalam penelitian ini, komposisi tuangan dihasilkan oleh dapur krusibel tipe ciciuk, sedangkan cetakan yang digunakan adalah cetakan logam dengan standar JIS Z 2201 yang mana hasilnya berupa sampel tarik.
Paduan tuang Al-Mg-Fe, dengan kadar Mg sebesar 5% dan kadar Fe divariasikan, ternyata menunjukkan peningkatan kekerasan dengan bertambahnya unsur Fe. Tetapi untuk kekuatan tarik menunjukkan hal sebaliknya dikarenakan cacat-cacat tuangan yang ditemui pada patahan hasil uji tarik. Sedangkan untuk regangan, menunjukkan penurunan bila kadar Fe bertambah dan spesifikasi sifat regangan terbaik dimiliki oleh komposisi dengan kadar Fe sebesar 0,5%.
Sedangkan perlakuan panas yang dilakukan yaitu laku panas pelarutan 430ºC selama 12 jam serta laku panas penuaan 175ºC dengan waktu tahan divariasikan, ternyata tidak menunjukkan pengaruh yang begitu jelas pada panduan ini bila dibandingkan dengan variabel variasi unsur Fe. Untuk setiap komposisi kekerasan tertinggi umumnya dihasilkan oleh waktu tahan 4 jam untuk komposisi berkadar Fe 0,5 % dan 1,0% dengan mengalami kenaikan yang relatif kecil dari kondisi As cast yaitu 2,4% dan 4,2%. Sedangkan untuk komposisi berkadar Fe 1,5 % kekerasan tertinggi dihasilkan oleh waktu tahan 3 jam, juga dengan kenaikan yang relatif kecil dari kondisi as castnya yaitu sebesar 2,5&. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa paduan ini bersifat non-heat treatable alloy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellyza Herda
"Effects of additing 1 percent (w/o) palladium (Pd) on the thermal behavior of a lathe cut type high copper amalgam (13 w/o copper) were studied. The identical alloys, with and without 1% Pd were fabricated. X-ray diffraction studies of the amalgams revealed the elimination of the y2-phase by Pd addition. DSC thermogram of non-Pd containing amalgam indicated the existence of two y1-phasesone with the transition temperature (endothermic peak) at 88°C and the other at 109°C. The thermogram data of the Pd containing amalgam showed an endothermic peak at 110,7°C. The transition temperature of the n phase of the palladium containing amalgam is 4,9°C lower than the transition temperature of the n phase of the non Pd containing amalgam. This result indicates that the n phase of the Pd containing amalgam includes more of Tin (Sn) than the non-Pd containing amalgam. The thermogravimetri diagram showed that the phase decomposition occured at about 390°C for the non-Pd containing amalgam and at about 410°C for the Pd containing amalgam. It's concluded that the addition of 1% Pd into a lathe cut type of high copper amalgam (13%) could eliminate the formation of y2 phase as well as an unstable y1 phase, promoting strong mercury bonding to silver."
[place of publication not identified]: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2002
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Darwin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S40809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Aryanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Kusuma Susi Wijaya
"Kompleks Paladium terutama banyak digunakan sebagai katalis dalam bidang industri dan obat antikanker Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari sintesis, karakteristik spektra, dan kegunaan senyawaan kompleks Paladium(II) dengan 2,2'-bipiridin (DPY) dan 2,9~dimeti|-1,10-fenantrolin (fen) sebagai katalis pada aikoholisis urea. Senyawaan kompleks Pa|adium(II) dengan bpy dan fen masing-masing disintesis dengan perbandingan 1:1 dan 1:2 Serta dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer uitraungu-tampak dan inframerah. Selain itu, senyawaan kompleks dengan perbandingan 1:1 diaplikasikan sebagai katalisator pada alkohoiisis urea. Kompleks Pd(bpy)CI2 berwama kuning tua, sedangkan kompleks [Pd(bpy)2]Cl2 berwama kuning. Kompleks [Pd(fen)(H;0)2](C|04)2 berwarna coklat muda, sedangkan kompleks [Pd(fen)2](C|04)2 berwarna putih bening. Puncak serapan IE--HC* untuk ligan bpy terkompleks bergeser ke arah panjang gelombang Iebih besar daripada bpy bebas, sedangkan untuk Iigan fen terkompleks bergeser ke arah panjang gelombang Iebih kecil dibandingkan fen bebas. Serapan transisi d->d untuk kompleks Pd(II) dengan bpy terjadi pada panjang gelombang sekitar 373 nm dan dua puncak serapan transisi tersebut untuk kompleks Pd(II) dengan fen terjadi pada panjang gelombang antara 301 sampai 337 nm. Spektra senyawa kompleks Pd(II) dengan bpy pada frekuensi antara 199 sampai 245 om"
memperlihatkan dua puncak serapan baru yang menandakan adanya ikatan antara ion Pd(II) dengan ligan akibat pengompleksan. Spektra inframerah ligan bpy dan fen terkompleks pada frekuensi 400-4000 cm°? menunjukkan adanya pergeseran vibrasi ulur C=N dan C=C, serta vibrasi tekuk C-H ke arah frekuensi yang Iebih besar daripada bpy bebas. Kompleks Pd(ll)
dengan ligan dalam perbandingan 1:1 dapat dimanfaatkan sebagai katalis dalam alkoholisis urea. Tempat koordinasi yang diisi oleh ligan lemah dapat digantikan oleh urea. Urea yang terikat sebagai ligan akan bereaksi dengan metanol membentuk ester karbamat melaiui metanolisis. Ester karbamat ini akan terdisosiasi secara cepat dan kompleks kembali ke bentuk semula.

Abstract
Complexes of Palladium are widely used as catalyst in industry and anticancer drugs. The aims of this research were to study of synthesis, spectra characteristic and preliminary test of complexes of Palladium(II) with 2,2'-bipyridine(bpy) and 2,9-dimethyl-1,10-phenanthroline (fan) for catalyst in urea alcoholysis. Complexes of Pd(ll) with bpy and fen were synthesized with 1:1 and 1:2 ratio, respectively and there were characterized with UV-We and IR spectrophotometers. Complex compounds with 1:1 ratio were applicated as catalyst in urea alcoholysis complex of [Pd(bpy)Cl2] is yellow, while complex of [Pd(bpy)2]Cl2 is dark yellow. Complex of [Pd(fen)(H2O)2](Cl04)2 is brown, while complex of [Pd(fen)2](CIO4)2 is white-Peaks of absorption cause of 1:->1r* transition for bpy complex is shifted to higher wavelength than of free bpy, while for fen complex are shifted to lower wavelength than free fen. Absorptions d->d transition for complex of Pd(II) with bpy occurs about 373 nm and two peaks of those transition for complex of Pd(ll) with fen occurs between 301 until 337 nm. Spectra of complexes of Pd(ll) with bpy between 199 until 245 cm" showed two peaks. infrared spectra of bpy and fen complexed in frequency 400-4000 cm" showed a shift C=N and C=C vibrations and C-H vibration to higher frequency than free ligand. Complexes of Pd(Il) with 1:1 ratio can used as catalyst in alooholysis urea. Coordination of weak ligand can changed with urea. Urea is bonded as ligan will react with metanol foml ester carbamate via metanolysis Ester carbamate will dissociated fast and complex revert to first form."
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikar Idrus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>