Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179600 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizal Zuchri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41071
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Gita Surya Prayoga
"Pipa penyalur merupakan salah satu moda transportasi minyak dan gas yang dianggap paling ekonomis hingga saat ini. Fluida minyak dan gas yang mengandung hidrokarbon yang berbahaya dan bersifat korosif, seperti H2S, akan memberikan risiko kebocoran pada pipa penyalur. Penelitian ini dilakukan untuk menjadi salah satu masukan untuk menghindari kebocoran pada pipa penyalur yang sering terjadi pada daerah pengelasan. Sambungan pengelasan yang diteliti akan mewakili sambungan pipe to pipe bend, yang diwakili oleh sambungan pengelasan material API 5L X65 dan API 5L X65, dan pipe to flange, yang diwakili oleh sambungan pengelasan material API 5L X65 dan ASTM A694 F65, yang banyak ditemui dalam satu jalur pipa penyalur. Metode pengujian yang dilakukan mencakup pengujian tarik, tekuk, dan kekerasan pada spesimen yang dilanjutkan dengan pengujian SSC (Sulphide Stress Corrosion Cracking) berdasarkan NACE TM-0177 serta diikuti dengan pengamatan makro, mikro dan karakterisasi SEM/EDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesimen sambungan pipe to pipe bend mengalami retakan pada daerah mid pengelasan yang disebabkan oleh stress oriented hydrogen induced cracking (SOHIC) sedangkan spesimen sambungan pipe to flange juga mengalami retakan, akan tetapi pada daerah root pengelasan yang disebabkan oleh SSC.

Pipeline is the most economical and the most effective of oil and gas transportation mode. Oil and gas fluid also containing the toxic and corrosive hydrocarbon, such as H2S. The objective of present research was conducted to become one of the inputs to avoid pipelines leakage which often occur in the welding area. The investigated welding connection may represent the connection of pipe to pipe bend, represented by the welding connection of API 5L X65 and API 5L X65, and connection of pipe to flange material, represented by welding connection of API 5L X65 and ASTM A694 F65. The testing method including tensile, bending and hardness testing on specimens, which was followed by SSC (Sulphide Stress Corrosion Cracking) test based on NACE TM-0177. The macro and microphotograph examination, SEM and also EDS characterization were used to determine failure on both speciments. The results showed that pipe to pipe bend joint specimen were fracture in the mid-welding area which was caused by SOHIC (Stress Oriented Hydrogen Induced Cracking) while the pipe to pipe flange joint specimens also experienced cracks at the welding root area which was caused by SSC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Afandi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S41069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusli Nurdin
"ABSTRAK
Pengelasan logam yang berbeda atau dikenal dengan istilah dissimilar metal welding adalah pengelasan antara dua logam yang mempunyai komposisi kimia dan sifat mekanik yang berbeda. Pengelasan antara baja karbon dengan baja duplex stainless steel seringkali dilakukan di berbagai industri. Pengelasan ini menjadi proses yang kompleks karena kedua logam yang dilas mempunyai perbedaan komposisi kimia, sifat mekanik, dan sifat termal sehingga selama proses pengelasan menghasilkan sifat mekanis dan perubahan struktur mikro yang mempengaruhi performa sambungan. Dan juga terjadi perubahan struktur mikro di daerah lasan dimana karbon di heat affected zone (HAZ) baja karbon bermigrasi ke melt zone di perbatasan antara base metal dengan logam lasan membentuk chromium carbide yang merupakan daerah keras (hard zone) dalam matriks martensite. Tujuan penelitian ini adalah mengamati pengelasan jenis butt dan fillet serta perubahan struktur mikro dan pengaruhnya terhadap distribusi kekerasan pada pengelasan logam antara baja berkekuatan tinggi HY80 dengan baja tahan karat dupleks 2205. Metode pengelasan menggunakan las busur listrik Shield Metal Arc welding (SMAW) dengan variabel masukan panas dan jenis kawat las E2209. Struktur mikro diobservasi menggunakan mikroskop optik (MO), Scanning Electro Microscope (SEM) dan pengujian sifat mekanik meliputi distribusi kekerasan di daerah base metal (BM), heat affected zone (HAZ) dan weld metal (WM).

ABSTRACT
Dissimilar metal welding is welding joint between two metals that have different chemical compositions and mechanical properties. Welding between carbon steel and duplex stainless steel is often done in various industries. This welding is a complex process because the two welded metals have different chemical compositions, mechanical properties, and thermal properties so that during the welding process they produce mechanical properties and microstructure changes that affect the performance of the joints. And there is also a change in microstructure in the weld area where carbon in the carbon steel heat affected zone (HAZ) migrates to the melt zone forming chromium carbide which is the hard zone in the martensite matrix. The purpose of this study was to observe the welding of butt and fillet types and microstructure changes and their effect on the hardness distribution of metal welding differs between HY80 high strength steel and 2205 stainless steel duplex. The welding method uses Shield Metal Arc welding (SMAW) electric arc welding with variable heat input and type of welding wire E2209. Microstructure was observed using optical microscopy, Scanning Electro Microscope and mechanical properties testing including hardness distribution in base metal, heat affected zone, and weld metal regions. "
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Ammar Bujakesuma
"ABSTRAK
Batasan rasio komposisi Cu : Mg yang mengalami fenomena rapid hardening pada paduan Al-Cu-Mg masih belum diketahui secara pasti. Selain itu juga, pengaruh komposisi Cu dan Mg pada rentang yang lebar terhadap respons penuaan belum pernah diamati dengan rinci. Penelitian ini mengamati pengaruh variasi komposisi Cu dan Mg pada fenomena rapid hardening dan respons penuaan pada paduan Al-Cu-Mg. Karakterisasi meliputi pengujian kekerasan Vickers dan pengamatan mikrostruktur dengan menggunakan mikroskop optik, SEM/EDS (Scanning Electron Microscopy/Energy Dispersive Spectroscopy), dan TEM (Transmission Electron Microscopy). Hasil menunjukkan bahwa peningkatan komposisi Cu dan Mg memperkecil ukuran butir dan meningkatkan fraksi volume partikel intermetalik yang terbentuk. Pada rentang komposisi Cu (1.1-3.0 at.%) dan Mg (1.7-3.5 at.%) yang lebar, pada paduan Al-Cu-Mg, batas rasio terjadinya fenomena rapid hardening belum dapat ditentukan dengan tepat. Komposisi dimana terjadi fenomena rapid hardening pada penuaan temperatur 170 oC ternyata fluktuatif. Pada saat rapid hardening (waktu penuaan 60 detik), loop dislokasi merupakan satu-satunya mikrostruktur yang ditemukan, sementara pada saat kekerasan puncak, ditemukan presipitat fasa S.

ABSTRACT
The range of Cu : Mg ratio in Al-Cu-Mg alloy which undergoes rapid hardening has not been clearly understood. The ageing response on this alloy with wide Cu : Mg ratio has not been fully evaluated. This study observed the effect of Cu : Mg ratio on rapid hardening and ageing response of Al-Cu-Mg alloys. Characterization included Vickers Hardness Testing and Microstructural Observation by using Optical Microscope, SEM/EDS (Scanning Electron Microscopy/Energy Dispersive Spectroscopy), and TEM (Transmission Electron Microscopy). The results showed that the higher the Cu and Mg content, the smaller the grain size and the higher the volume fraction of intermetallic particles. Within the range of 1.1-3.0 at.% Cu and 1.7-3.5 at.% Mg, the Cu : Mg ratio at which rapid hardening occurred, was not able to define. The data was fluctuative at the ageing temperature of 170 oC. After rapid hardening (for 60 seconds of ageing), dislocation loops were observed. While at the peak hardness, the microstructure was strengthened by S precipitates."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S380
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Wahyu Aji
"Spatter adalah loncatan bunga api yang muncul sebagai bagian dari proses spot welding. Spatter yang terlalu besar akan memberikan dampak yang merugikan dalam performance proses produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu sebagai bagian dari proyek kerja penulis, maka dirasa perlu untuk rnenurunkan level spatter yang muncul. Langkah awal penulis adalah melakukan penelitian proses produksi saat ini untuk melihat seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh spatter. Kemudian yang kedua melakukan pengamatan proses untuk mencari faktor-faktor penyebab spatter hingga menentukan faktor yang paling dominan untuk dilakukan analisa dan perubahan. Dengan melakukan analisa berdasarkan kondisi yang ada dan didasarkan pada teori proses spot welding, diharapkn dapat dilakukan perbaikan dengan memilih solusi dan mengimplementasikan agar kinerja proses spot welding bisa lebih baik dari saat ini. Sehingga munculnya spatter dan dampak yang ditimbulkannya dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Selain sebagai bahan skripsi, tulisan ini diharapkan nantinya dapat dijadikan sebagai buku panduan di areal shop welding door assy PT. Astra Daihatsu Motor dalam kaitannya mengatasi problem spatter sebagai bagian dari peningkatan performance proses. Hasil yang didapat bermanfaat dari segi kualitas produk, peningkatan performance proses, produktivitas dan safety. Akhir kata sebagai usaha penyempurnaan yang berlandaskan pada mekanisme KAIZEN, maka perubahan yang dilakukan tetap berlandaskan pada kualitas yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik, 2004
S37611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bondan Tiara Sofyan
"ABSTRAK
Paduan serbuk Cu-Sn merupakan paduan yang abnyak digunakan untuk bantalan berpori karena sifat-sifatnya yang tahan aus dan mudah diproduksi. Kandungan timah putih (Sn) pada paduan dapat mempengaruhi sifat-sifat paduan tersebut seperti porositas dan kekerasannya. Proses metalurgi serbuk mencakup pecampuaran dan pengadukan, kompaksi dan sinter.
Timah putih yang dipadu bervariasi pada 5, 10, dan 15%. Sedangkan tekanan kompaksi yang dikenakan sebesar 300MPa dan temperatur sinter 850°C. Sementara tu pengujian yang dilakukan meliputi densitas (kerapatan), porositas, kekerasan makro dan mikro dan kausan (wear). Kemudian produk sinter difoto mikro.
Pada penelitian ini diperoleh porositas terbuka produk sinter semakin banyak dan laju keausan semakin menurun dengan semakin tingginya kandungan Sn yang terdapat dalam paduan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Hernowo Widodo
"Telah dilakukan penelitian tentang sintesa dan karakterisasi Barium Titanat Amorf. Karakterisasi meliputi uji XRD, XRF, dan Konstanta Dielektrik Relatif. Penelitian dilakukan terhadap tiga Kompossisi yaitu BaTiO3 . SiO2 . B2O3 . BaTiO3 . 2Si02 . B2O3 . dan BaTiO3 . 3SiO2 . B203 dan krusibel mullite telah berhasil untuk sintesanya. Dari uji XRD, semua sampel hasil sintesa berfasa amorf. Dengan demikian SiO2 . 82O3 berhasil bertungsi sebagai bahan pembuat fasa gelas, walaupun 82O3 mendifusi kedalam dinding krusibel. Terjadi juga Difusi Al2O3 dari dinding krusibel kedalam sampel namun tidak mengganggu terbentuknya fasa amorf. Konstanta Dielektrik Relatif maksimum adalah sebesar 51 443,42 untuk sampel BaTiO3. SiO2. B2O3 dan BaTiO3 . 2SiO2. B203. Untuk sampel BaTiO3 . 3SiO2 . B2O3 sebesar 50 939,08. Konstanta Dielektrik Relatif ini jauh lebih tinggi diatas Konstanta Dielktrik Relatif barium titanat polikristal yaitu sebesar 6 000."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T41213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>