Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40885
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Simon
"Prediksi dan konfro/ rerfzadap perubahan mikrosfrukrur dafam baja sclama proses canai 'panas dengan menggunakan sebuah model empiris i .. r persumaun maremurik, i6/0/I banyalc dikembangkfiln seiring dengan adanya usaha buik unruk meninglcatkun lmalftas baja produk cunai panas (hor-rolled steel producy maupun unruk mengembanglcan sebuuh produk bam.
Peneliticm ini gl'/(UH re(/bkus puda pengaruh lemperarw' d({]rO!'I)1(!Sf .ferhadap lrineliku relcris/alisasi dan pertumbuhan bulir austenir dalam baja C-A/hz hm-il cunai panus. Peneliiian ini melipuli penenluan waktu untuk rerbenru/mya 50% dun 95% _hu/:si rekrislalisusi, menenrulran diameter relrrisralisasi dengan menggunakan mode! empiris Sellar e! af", Serra memodffikasi mode! empiris dm, = A dime" exp sebagai fungsi dari remperarur dcgfurmasi. yairu dengan mcncari nilai konstunru A dan QW
Hasf/ pene/Irfan menunjukkan bahwa pada remperazur deformasi yang lebih ringgi. wuklu unmk le/?ben/uknya 50% dun 95% _liuksi rekrisrulisasf ukun lebih cepar dibandingkan pada remperarur rendah. Demilcian halnya dengun diwncier rekrismiisusi yang semulcin besar seiring dengan meningkatnya tempemrur deformasi"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S41273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Suburmian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didied Haryono
"Kemajuan dalam industri otomotif menuntut material badan kendaraan harus mempunyai sifat yang ringan, tahan penyok, mampu meredam getaran dan mempunyai harga yang murah. Untuk memenuhi tuntutan seperti itu dikembangkanlah suatu jenis baja bake hardening. Bake hardening steel adalah baja yang meningkat nilai tegangan luluhnya setelah mengalami proses press forming dan paint baking.
Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah dengan spesifikasi CQ 3 EN produksi PT Krakatau Steel. Material ini mempunyai komposisi kimia seperti terdapat dalam tabel 111.1.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa regangan awal dan lamanya waktu tahan pada temperatur paint baking, mempengaruhi nilai bake hardenability material. Penambahan regangan awal dari 0 sampai 10% akan meningkatkan nilai Bh dari 4 sampai 90 MPa. Sedangkan lamanya waktu tahan dari 5 sampai 40 menit, nilai Bh cenderung naik sampai penahanan 20 menit, kemudian kurva grafik cenderung landai apabila waktu tahan diteruskan sampai 40 menit. Hasil yang identik ditemukan pada percobaan stretching dan deep drawing.

Nowadays, in the development of automotive industry is needed the material for body cars, which fulfill all the requirements such as light, high denting resistance, dump resistance and low price. In order to reach those requirements, was bake hardening steel is developed. Bake hardening steel is a type of steel that the yield strength increases after press forming and paint baking.
Low carbon steel type CQ 3 EN produced by PT Krakatau Steel is used in this research and the chemical composition of this material is displayed in table 111.1.
The result obtains in this way shows that pre strain and holding time of paint bake temperature will influence on the bake harden ability of the material. Bh will increase 4-90 MPa if pre strain was added from 0 up to 10%. In the other hand, Bh will increased until holding time was 20 minutes and after that tend to constant if holding time added up to 40 minutes. The similar result was found in other researches such as stretching and deep drawing.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zona Mahmud
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primanila Serny
"ABSTRAK
Baja karbon rendah adalah baja dengan elemen pembentuk uramanya Fe
dan C di mana kandungan karbonnya tidak melebihi 0,05%. Karena Hu baja
jenis ini memiliki keuletan yang tinggi. Pada aplikasinya baja karbon rendah
banyak digunakan pada proses deep drawing untuk pembentukkan badan mobil.
Salah satu masalah yang timbul adalah kekuaran mekanisnya kurang. Salah
satu cara unruk meningkatkan kekuaran seperri yang diinginkan dcngan
mendaparkan siruktur butir-butir ferit yang berukuran kecil melalui metode
Thermo Mechanical Control Process (TMCP).
Penelitian yang dilakukan yaitu proses canai panas baja karbon rendah
pada temperatur austenit dengan menggunakan parameter perubahan deformasi
(regangan) dan Iaju pendinginan. Pada penelitian ini diamati transformasi butir
ausrenit menjadi butir ferit setelah proses canai panas dan hubungannya dengan
fungsi regangan deformasi dan laju pendinginan.
Benda uji yang dipakai berukuran 3.5 x 50 x 100 mm, dipanaskan sampai
temperatur ± 1100°c dan dicanai pada temperatur ausrentsast 95 0-1000°C.
Deformasi yang diberikan sebesar 0, 2; 0,3 dan 0.4 dan didinginan melalui media
pendinginan air, oli juga di udara terbuka Setelah proses canai dilakukan analisa
metalografi dengan menggunakan mikroskop optik dan metode planimetri untuk
perhitungan ukuran butir austenit prior dan ferit.
Kesimpulan yang didapat yaitu Iaju pendinginan yang cepat dan deformasi
yang besar akan menghambat pertumbuhan butir ferit sehingga ukuran butir ferit
Iebih kecil daripada pendinginan yang lambat dan deformasi yang kecil."
2000
S41626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suharno
"Proses pembersihan logam (metal cleaning) yang umum dilakukan biasanya menggunakan larutan dari jenis pelarut terklorinasi. Pelarut dari turunan senyawa yang mengandung klor atau senyawa halogen ini memiliki sifat yang dapat merusak lapisan ozon. Jenis pelarut lain yang memiliki sifat daya bersih yang baik dan tidak merusak lapisan ozon adalah pelarut berbasis hidrokarbon dan mengandung senyawa terpene, salah satu jenis dari pelarut ini adalah pelarut organik Non-ODS tipe D-721.
Penelitian ini akan menyelidiki dan menguji pengaruh pelarut organik tipe D-721. terhadap baja karbon rendah dan tembaga dengan memperhatikan struktur mikro dari bahan tersebut sebelum dan sesudah pengujian, perubahan berat, serta mengamati kekasaran permukaaan akibat proses pengikisan yang mungkin terjadi selama waktu pencelupan 1, 2, dan 3 jam yang dilakukan pada temperatur ruang tanpa proses pengadukan.
Berdasarkan penelitian ini, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada proses pembersihan logam dengan cara mencelupkan baja karbon JIS G-3141 dan tembaga JIS Cu-7204 ke dalam pelarut tipe D-721 dengan waktu celup 1, 2, dan 3 jam tidak terjadi proses pengikisan karena tidak dihasilkan perubahan berat sampel serta tidak berubahnya struktur mikro sebelum maupun sesudah pencelupan, dan dapat dikatakan bahwa pelarut yang digunakan dalam proses pembersihan ini yaitu pelarut tipe D-721 tidak reaktif atau tidak bereaksi terhadap baja karbon JIS G-3141 dan tembaga Cu-7204."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cecep Japar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S40992
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanggala Dewanto
"Pada penelitian ini pengaruh defonnasi regangan terhadap anil rekristalisasi diteliti melalui percobaan eksperimental laboratorium, Pada percobaan, bahan SPCC dideformasi 17 % sampai 35 % kemudian dilakukan proses anil dengan temperatur SOO °C, 550 °C, 600 "C, dan 650 °C. Waktu tahan pemanasan dibuat konstan selama 1 jam. Pengujian kekerasan dan metalografi dilakukan untuk mengetahui rentang temperatur yang sesuai terjadinya rekristalisasi. Untuk deformasi regangan yang besar (dalam penelitian ini 51% sampai 85 %) memeiliki rentang temperatur rekristalisasi 550 “C sampai 600 °C, sedangkan untuk deformasi regangan yang kecil (dalam penelitian ini 17 % sampai 34 %) memiliki temperatur rekristalisasi lebih tinggi dari 600 °C. Dimana kekerasan pada deformasi regangan 85 % penurunannya sangat drastis yakni dari 129,29 Hv menjadi 79,52 Hv dan pada deformasi regangan 17 % perbedaanya tidak besar yakni dari 95,13 Hv menjadi 90,50 Hv. Hasil menunjukkan pengaruh temperatur anil tekristalisasi terhadap baja SPCC akan menurunkan kekerasan untuk semua deformasi. Sedangkan temperatur untuk terjadinya rekristalisasi berbeda, dimana untuk defomasi yang kecil temperatur rekristalisasi semakin besar tetapi untuk deformasi yang besar temperatur rekristaiisasi semakin kecil. Hal ini dibuktikan dengan ukuran butir yang semakin besar atau bilangan besar butir (G) semakin kecil disamping kekerasannya menurun. Oleh karena itu dapat disimpulkan dengan meningkatnya parameter deformasi akan menurunkan temperatur rekristalisasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Ronald
"Telah dilakukan penelitian pada bahan lembaran baja karbon rendah hasil Cold Rolling Mill (canal dingin). Salah satu proses yang cukup menentukan kualitas akhir bahan adalah proses anil. Pengaturan temperatur dan waktu anil akan mempengaruhi sifat mekanik, parameter mampu bentuk, struktur mikro dan tekstur dari bahan. Pada penelitian ini diambil variasi temperatur anil 650°C, 670°C, 690°C dan 710°C, sedangkan waktu anil dipilih 15, 30, 45 dan 60 menit. Dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anti, maka kuat tarik dan kekerasan cenderung menurun. Sedangkan parameter mampu bentuk, yang diwakili oleh nilai r dan nilai n serta harga elongasi dari bahan menunjukan peningkatan. Strukur mikro dari bahan menunjukan semakin besarnya ukuran butir dengan semakin naiknya temperatur dan waktu tahan anil. Tekstur dari bahan menunjukkan bahwa bidang-bidang (111)(1T2), (111)(213), (112)(T10) dan (112)(351) yang terbentuk. sebagai hasil canal dingin tetap muncul pada variasi temperatur dan waktu tahan anil. Dengan semakin naiknya intensitas bidang (111)[:1T21 dan (111)[213], maka nilai r akan semakin naik pula. Dari penelitian ini teriihat juga bahwa faktor temperatur lebih dominan pengaruhnya dibandingkan faktor waktu."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>