Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agustina Wulandari
"Tembaga penguatan terdispersi (dispersion hardened copper) dengan alumino sebagai fasa terdispersi makin luas penggunaannya dalam dunia industri. Selama ini tembaga penguatan terdispersi umumnya dihasilkan dengan metode oksidasi internal yang prosesnya rumit dan memakan waktu lama. Oleh karena itu dikembangkan metode pendispersian oksida pada matriks logam dengan cara mixing (pencampuran}. Agar didapatkan suatu kualitas tembaga penguatan terdispersi yang baik. maka hasil pencampuran yang didapatkan haruslah memiliki kualitas yang baik pula. Kualitas campuran yang baik adalah apabila campuran yang dihasilkan homogen, dimana satu bagian campuran yang diambil secara acak. memiliki komposisi kimia yang sama bila dibandingkan bagian lainnya dari seluruh campuran. Untuk mendapatkan kualitas campuran yang baik maka diperlukan penentuan kecepatan dan waktu pencampuran yang sesuai dari alat pencampur. Pada penelitian ini digunakan range kecepatan dan waktu tertentu yang diharapkan akan memberikan hasil yang dapat dijadlkan acuan bagi penentian selanjulnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan variasi kecepatan putar. akan didapatkan suatu nilai kehomogenan campuran yang optimum, pada kecepatan 130 rpm, yang selanjutnya akan turun kembali pada kecepatan yang lebih tinggi. Dan untuk penambahan waktu pencampuran didapatkan hasil bahwa kehomogenan campuran menurun. Fenomena ini disebabkan oleh adanya gaya elektrostatik yang timbul akibat gesekan antar partikel serbuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Wibowo
"Untuk memperoleh suatu produk metalurgi serbuk diperlukan berbagai proses yang saling berkaitan satu sama Iain. Proses-proses tersebut merupakan tahapan-tahapan yang harus dilakukan agar dapat diperoleh bahan dengan bentuk dan sifat yang diinginkan. Salah satu proses yang penting tersebut adalah proses pencampuran (mixing).
Dalam perielitian kali ini dicari kondisi oplimum dari variabef keceparan putar dan wakru puiar, guna mendapatkan efsiensi serta faktor ekonomis dalam proses pencampuran tersebur. Alat yang digunakan adalah alat pencampur serbuk jenis silinder berputar. Sedangkan marerial yang digunakan adalah tembaga denganz alumina sebagai fasa terdispersi.
Hasil dari penelitian ini memunjukkan bahwa gaya elektrostatik dan gaya sentrifugal mempengaruhi waktu pengadukan dan kecepatan putar dari silinder pengaduk terhdap kehomogenan serbuk. Keceparan putar dan lama pengadukan memperlihaikan nilai optimal terhadap kehomogenan serbuk."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41222
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marta Hendra Wijaya
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S40878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irvan Rustam
"Tembaga Penguatan Terdispersi. Alumina merupakan material yang mampu mengatasi rendahnya berbagai karakteristik kekuatan logam murni tembaga tanpa mengurangi sifat konduktifitas listrik maupun panasnya secara berarti. Dalam temperatur yang relatif tinggi pun, material ini mampu mempertahankan karakteristik yang telah terbentuk tersebut dengan cukup memuaskan. Produksi material ini dikembangkan dengan proses metalurgi serbuk, Namun proses ini masih memiliki kendala "klasik" yang sukar dihindari, yaitu tingginya porositas yang dikandung. Oleh karenanya, penelitian tentang penguruh kondisi vakum saat kompaksi ini dilakukan, dengan harapan dapat didasari jalan keluar mengatasi kendala di alas. Bersamaan dengan itu, juga dilihat penguruh keefektifan kondisi tersebut terhadap beberapa variasi temperatur sinter. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa, ternyata kondisi vakum saat kompakiri selain mampu mangurangi kandungan porositas produk: juga menurunkan gaya tekan optimal kompaksi, yang juga berati terjadi penghematan energi produksi bila diproduksi secara massal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Heryanto
"ABSTRAK
Tembaga pengerasan terdispersl' dengan alumina sebagai fase terdispersinya merupakan salah sam paduan yang rnenliliki sffat kestabilan yang rukup bail' pada temperalur ringgi. disampiug kelvectan, konrhdrlivitos listril: dan panasrrya yang cukup baik Paduan ini banyak digrmalcan svbqgai electrode gnu! welding, penyangga kumparan pada lampu pyar, serta beberapa a_p!iJ:asi lain ya»:_g beroperasi pada temperalur tinggi.
Pedal paneffzfan ini diterapiun prases mefaiurgi ser-buf dan akan diiihat szberapa jauh pengaruh dan kampaksi vakum dan relfarz-pancs-filo! pressing) terhadap berat jenfs, kekerasan dan kanfiulslivitas panas dari paduan lembaga pengerasan terdispersi.
Dari peneiirian diperoleh has# bahwa dengan adanya kondisi vabun pada pruses l:ompa1:si didapa! bakalan dengan berat jenis yang lebih tfnggi darf proses kompalsi biaso. Peningkatan Iekanan yang diberikan pada proses lrompalcsi dan prases tekar: panes menyefsabkan frfqadinya has!! optimum dari sxjbt-sifal bahan_ Dari bahan serelah prases tekan panas didapat bchwa bera! jenis oplimum, kekerasan opmnum dan lcandufdivitas panas optimum diperoleh afengan tekanan falcon-panes I0 kN

"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
S41215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tommy Nugroho Utomo R.
"Adanya fenomena alterasi dan karakteristik porphyry dimana kristal-kristal mineral suifida tembaga terhambur dalam matrik mineral pengotor berbutir halus, menyebahkan sifat dan respau ore di satu lokasi terhadap proses flotasi aka!z herheda denga11 sifat dan respa11 ore di Jokavi yang lain. Penelitian ini berupaya mengungkapkan perbedaan respon ore-ore pada lokasi yang berbeda, yaitu antara are penambangan terbuka dan ore penambangan bawah tanah (imdergrorm.d}. dan tipe yang berbeda, yaitu untuk tipe A,B dan C dari ore penambangan terbuka, terhadap suatu proses jlotasi kasar. Peninjauan respon dilakukan melalui pengujian kinetik flotasi ore. secara independen alas masing-ma.ving ore, dan juga atas variasi campuran JO%A-40%Ii-SO%C. 70%1i-30'Y.C, 30%R-70%C, dan SO%Ii-30%C- 20% underground, guna melihat huhungan perolehan tembaganya dari kadar Cu dalam konsentrat. Pengujian cacah titik dilalcukan untuk meninjau lebih dalam kw1dtmgan dan derajat libera.'ii dari mineral sulftda temhaga yang ada dalam tiap ore. Secara unmm, ore underground memiliki perolehan tembaga dan radar Cu dalam konsmtrat yang paling ting;gi. Kehadirannya ,rebm!yak 20% dalam campuratl ore dapat me1#ngkatkan kadar Cu konsentrat sebesar 1. I 1% dan perolehau tembaganya sebesar 4.93%.. Kemampua11 ore underground ini hanya bisa diimbangi oleh ore tipe A dari penambangan terbuka."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S41040
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Proses austenisasi pada material baja karbon sedang yang mendapat lapisan dan yang tidak mendapat lapisan tembaga, dapat menyebabkan perbedaan nilai kekerasan. Adanya lapisan tembaga pada suatu bagian dari material tersebut dapat mempengaruhi bagian yang tidak mendapat pelapisan. Pemanasan dengan temperatur 900°, 950°, 1000° dan 1050°C dengan waktu tahan masing-masing selama 30 menit dan 60 menit, menunjukkan bahwa pada bagian yang terlapisi, nilai kekerasan bagian permukaannya meningkat sampai nilai 594 HVN ketika temperarur 950°C dan turun setelah temperatur ini dengan waktu tahan 30 menit Waktu tahan yang lama dan tingginya temperatur dapat menyebabkan kecenderungan pengaruh dari logam tembaga sebagai penstabil fasa austenit baik pada bagian yang mendapat lapisan tembaga maupun bagian yang tidak terlapisi tembaga dalam baja karbon sedang, "
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>