Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56676 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hardi
"Layanan VPN yang diberikan oleh penyedia jaringan MPLS tidak hanya dapat digunakan sebagai intranet untuk perusahaan, tapi juga sebagai akses Internet untuk pelanggan ISP, dimana sebuah ISP juga membentuk sebuah VPN. Walaupun berada dalam satu jaringan atau bahkan terhubung pads sebuah router MPLS yang sama, komunikasi antar pelanggan dari ISP yang berbeda akan keluar terlebih dahulu dari jaringan MPLS menuju Intemet F-rchange dan masuk kembali kedalam jaringn MPLS. Pada tugas akhir ini penulis merancang dan melakukan uji coba agar komunikasi antar pelanggan dari ISP yang berbeda tapi berada dalam jaringan MPLS yang sama dan propinsi yang sama, dapat melalui jalur Label Switch Path yang terbentuk antara kedua pelanggan tersebut tanpa hams keluar dari jaringan MPLS sehingga tidak membebani trunk nasional sekaligus dapat meningkatkan performansi trafik antara kedua peIanggan tersebut. Metoda yang digunakan adalah dengan melakukan overlaping VPN yaitu penggabungan dua bush VPN atau lebih sehingga menjadi sebuah VPN. overlaping didisain sedemikian rupa sehingga trafik yang menuju Internet di luar jaringan MPLS tetap harus selalu melalui gateway ISP masing masing. Penulis juga menambahkan.feature pada rancangan agar ISP yang memiliki seri,er kolokasi diluar jaringan MPLS dapat diakses secara langsung oleh pelanggan ISP lain yang berada didalam jaringan MPLS. Server kolokasi dan pelanggan ISP tersebut berada dalam propinsi yang sama sehingga tidak membebani fr-mik nasional. Rancangan ini menggunakan n?unk khusus untuk trafik kolokasi dari gateway ISP di propinsi ke router MPLS. Dengan VPN overlaping dan penambahan trunk kolokasi ini, MPLS berfungsi sebagai Imernet Access sekaligus lnternet Erhatige pada sebuah propinsi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40126
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Evan G.
"Penelitian yang dilakukan pada tesis ini adalah menganalisis peningkatan Quality of Service pada jaringan dengan menerapkan teknologi differentiated service (DiffServ) pada jaringan MPLS. Jaringan akan disimulasikan pada GNS3. Teknologi MPLS DiffServ akan dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan MPLS biasa dan jaringan IP. Pada tesis ini akan dibuat skenario untuk menganalisis performa jaringan melalui parameter QoS seperti jitter, delay, dan throughput. Pada jaringan akan dilewatkan tiga jenis traffic yaitu HTTP, FTP, dan VoIP. Pada transfer FTP digunakan file dengan ukuran 10 MB dan 1,1 MB. Traffic akan dibuat menggunakan filezilla dan IP SLA. Pengukuran throughput dan delay dilakukan dengan wireshark, sedangkan jitter dilakukan dengan IP SLA.
Dalam penelitian ini, saat jaringan hanya di digunakan untuk transfer file, tidak ada perbedaan performa jaringan. Perbedaan performa dapat dilihat ketika salah satu router dimatikan saat transfer file dan jaringan dilewati berbagai traffic. Saat salah satu router dimatikan, MPLS DiffServ lebih cepat melakukan unduhan kembali selama 18,0% pada klien pertama dan 10,6% pada klien kedua dibandingkan OSPF. Pada parameter kerusakan suara (ICPIF) MPLS DiffServ lebih baik 20% dan 25% dibandingkan OSPF pada klien pertama dan kedua. Hasil keseluruhan menunjukkan MPLS DiffServ memberikan QoS yang lebih baik dari jaringan MPLS ataupun OSPF.

Research conducted in this thesis is to analyze the performance of Quality of Service (QoS) in network by applying differentiated service (DiffServ) on MPLS networks. Networks in this research will be simulated on GNS3. MPLS DiffServ will be compared with network with usual MPLS and IP. At this thesis will be created scenario to analyze network performance via QoS parameter such as jitter, delay and throughput. There are three traffic will pass the networks, HTTP, FTP, and VoIP. FTP transfer use file with size 10 MB and 1,1 MB. Traffic will be created using filezilla and IP SLA. Throughput and delay measure with wireshark, and IP SLA used to measure jitter.
In this research, when network is used only for transfer file, there was no difference in network performance. Performance difference can be seen when one router is shutting down when the file transfer and many traffic pass the network. When one router isThe result is turned off, MPLS DiffServ perform faster 18% on first client and 10,6% on second client than OSPF. in damage parameter (ICPIF) MPLS DiffServ better 20% adn 25% compared to OSPF. The overall result showed MPLS Diffserv provides a better QoS than OSPF or MPLS network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Erlangga
"Ketersedian bandwidth merupakan hal yang sangat penting bagi setiap aphkasi multimedia dan juga salah satu faktor penentu QoS pada. Ada beberapa metode estimasi yang digunakan untuk mencari nilai bandwidth baik kapasitas bandwidth maupun bandwidth yang tersisa. Metode ini menggunakan paket UDP yang akan bekerja pada layer aplikasi. Pada skripsi dilakukan analisa perbandingan terhadap metode packet pair, packet train dan packet triplet. Data-data yang digunakan dalam skripsi ini diambil dari referensi [2J,[3] yang digunakan. Pengambilan data menggunakan program network simulator.
Skripsi ini mengestimasi kapasitas banchvidth dengan mengirimkan sejumlah pasangan paket, gabungan paket (packet train), dan packet triplet dengan jarak interval waktu tertentu dan mengukur dispersi interval waktu tersebut ketika diterima pada sisi receiver. Pengujian ini dilakukan pada jaringan bertopologi bus dan menguji kapasitas bandvidth dalam traffic tertentu. Hasil analisa menunjukkan bahwa packet triplet memiliki keunggulan yang tidak dimilii oleh packet pair dan packet train."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
B. Benny Halim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Juandy
"Jaringan DQDB memiliki dua bush bus dimana setiap stasiun pads jaringan DQDB dihubungkan dengan kedua bus ini. Pada jaringan DQDB, waktu pengiriman data dibagi-bagi menjadi interval %vaktu tertentu yang disebut dengan slot. Satu slot hanya dapat membawa 53 byte informasi. Palo jaringan DQDB orisinil, suatu slot yang telah selesal menyampaikan paket data ke stasiun tujuan akan tetap membawa paket data tersebut hingga slot data mencapai ujung bus. Oieh karena itu sebuah slot data hanya dapat digunakan sekali saja selama transmisi dari kepala bus sampai ke ujung bus. Efisiensi penggunaan slot dapat ditingkatkan, jika jaringan DQDB menerapkan mekanisme slot reuse. Dengan mekanisme ini, slot data yang telah selesai menyampaikan paket data ke stasiun tujuan akan dibebaskan sehingga dapat digumakan kembali oieh stasiun-stasiun yang lain. Pada tulisan ini akan dicari lokasi optimal dari stasiun pembebas slot dengan mengasumsikan lalu iintas data pada jaringan adalah uniform. Kemudian akan dibuat simulasi jaringan DQDB yang menerapkan mekanisme slot reuse. Sebagai perbandingan unjuk kerja, tulisan ini juga akan mensimulasikan jaringan DQDB yang orisinil. Hasil uji cobs simulasi menunjukkan bahwa, dengan hanya menggunakan tiga stasiun pembebas slot dapat diperoleh throughput gain sebesar ,62."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
S38803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Syahrul Yaser A.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"MPLS hadir sebagai sebuah solusi baru untuk mengatasi permasalahan
teknologi IP. MPLS berusaha menjaga kesinambungan hubungan dengan teknologi
IP dan teknologi-teknologi lainnya yang hadir sebagai tawaran solusi pemasalahan,
seperti teknologi ATM, Frame Relay dan Iain sebagainya.
Semakin kompleksnya persyaratan jenis paket yang terkirim dalam jaringan
internet dewasa ini, semakin memberikan gambaran sebuah kebutuhan sumberdaya
jaringan yang nyaris sempurna, tanpa ada toleransi kesalahan / kerusakan jalur
sedikitpun.
Seiring dengan kemajuan zaman, penemuan dibidang komputer(baik
hardware maupun software) maka jaringan komputer pun semakin tangguh.
Kesalahan (failure) yang terjadi dalam jaringan komputer sekarang ini paling banyak
10% dari total resource yang ada.
Failure sebaiknya ditiadakan, walaupun dalam kenyataannya tidak mungkin
dihilangkan. Apabila failure terjadi maka jaringan komputer tersebut dituntut mampu
melakukan park restoration / perbaikan path / pembetulan jalur secepat mungkin,
seefektif mungkin sehingga efek negatif pada traffic sangat kecil (diharapkan).
Kunci dari pemulihan kesalahan pada jaringan MPLS adalah untuk
meminimalisasi kerusakan data apapun jenis failure-nya. Harapan dalam sebuah
pemulihan kesalahan, traffic pada LSP tidak boleh sampai terganggu sama sekali
ketika jaringan berusaha untuk dibetulkan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39683
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Thiotrisno
"Stream Control Transport Protocol (SC 7 P) merupakan protokol lapisan transport yang handal, connection-oriented (berbasis pada message-oriented dan message-stream. Walaupun awalnya ditujukan untuk kebutuhan bidang telekomunikasi, tetapi berbagai fitur SCTP memungkinkan SCTP menjadi alternatif protokol jaringan komputer.
Fitur-fitur SCTP antara lain: multihoming, multistreaming, fast retransmit, fast recovery, error control, congestion control, SACK dan reliable transmission. Mekanisme pengiriman paket SCTP dianalogikan sebagai multiple stream sehingga dapat mencegah terjadinya Head of Line HiOL) Blocking Finn multihomfng dapat mendeteksi dan mengantisipasi kegagalan jalur transmisi dengan menyediakan jalur alternatif. Mekanisme congestion control, fast retransmit dan SACK memunglrinlfan SCTP meryaga lcyu throughput, menangani kehilangan puke! secara efisien dan ekkljf dan mencapaf rhrrmghpm' yang lebih ringgi dibandinglran TCP.
Pada simulasi ini, SCTP mampu mencapai throughput yang lebih tinggi dibandingkan TCP dengan persentase 30%-100% pada trafic CBR dan 100%-300% pada aplikasi FTP dengan tingkat fairness yang cukup tinggi yaitu 0. 70-0. 99. Peningkatan waktu simulasi menghasilkan nilai parameter unjuk kerja jaringan yang lebih stabil Peningkatan delay propagasi jalur bottleneck menyebabkan peningkatan RIT sehingga total throughput, packet loss rate dan ulilisasi jalur menurn.
Peningkaran jumlah sesi pada kapasitas bandwidth kecil menghasilkan peningkatan total throughput dan utilisasi jalur mencapai 90%-99%, tetapi menyebablfan peningkatan PLR hingga 12% dan penurunan indeks fairness hingga 0. 70. Penerapan SCTP bersama TCP dalam sam jaringan unicast umumnya tidak menurunkan unjuk kerja jaringan maupun TCP dan menghasilkan tingkat fairness yang cukup tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wardhana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Rudyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S37999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>