Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81111 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Supriadi
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan layanan jasa telekomunikasi selular GSM dan kepuasan pelanggan diperlukan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan mempertahankan kwalitas jaringan dengan investasi yang tidak mahal.
Kondisi lingkungan dan geografis daerah diantaranya merupakan faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam mengembangkan layanan jasa GSM. Kota-kota besar yang merupakan pusat bisnis menjadi perhatian bagi penyedia layanan jasa GSM karena jurnlah pemakai dan peminat layanan jasa GSM cukup banyak. Dengan demikian kota-kota besar merupakan daerah padat trafik.
IUO (Intelegent Underlay Overlay) yang merupakan salah satu feature dari BSS NOKIA dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas jaringan yang telah beroperasi sehingga tidak perlu investasi yang besar. IUO ini menyediakan kapasitas bagi para pelanggan yang dekat dengan set dan kwalitas bagi pelanggan yang berada pada boundary sel. IUO membagi daerah cakupan sel menjadi dua layer, yaitu underlay (regular) dan overlay (super reuse) _ Masing-masing layer dibatasi oleh perbandingan CI (Carrier to Interference).
Penulisan togas akhir ini dilakukan dengan cara mencari berbagi sumber yang mendukung tentang teknik IUO, baik dengan bertanya langsung atau meminta buku sumber pada NOKIA. Sedangkan analisa yang dilakukan adalah pada jaringan GSM Telkomsei dengan mengambil jaringan BSC Gambir West sebagai sampel. Analisa ini didasari oleh data hasil pengukuran pada jaringan tersebut dengan cara menjalankan program dalam bahasa SQL dan diolah oleh makro dalam bahasa Visual Basic.
Tugas akhir ini dimaksudkan untuk membahas tentang penerapan teknik IUO pada jaringan GSM sehingga terdapat kejelasan tentang apa itu IUO dan bagaimana IUO itu bekerja juga untuk melihat perbandingan unjuk kerja jaringan sebelum penerapan IUO dan sesudah penerapan IUO.

"
2000
S39845
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aderika Sartika
"Gangguan pola tidur merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh lansia. Hal tersebut dapat memburuk ketika lansia harus dirawat inap. Pandemi Covid-19 mengakibatkan banyak lansia harus dirawat inap dan memungkinkan timbulnya gangguan pola tidur. Laporan kasus ini melaporkan seorang pasien perempuan berusia 73 tahun mengalami gangguan pola tidur saat dirawat inap di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19. Pasien mengeluh tidak bisa tidur sejak awal masuk IGD. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien diberikan intervensi relaksasi Benson sebanyak satu kali. Tujuan pemberian intervensi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas tidur pasien. Setelah satu kali pemberian intervensi relaksasi Benson, terdapat penurunan skor PSQI pasien dari skor 11 menjadi 9 yang diasosiasikan dengan peningkatan kualitas tidur pasien. Maka dari itu, peneliti merekomendasikan relaksasi Benson sebagai pertimbangan yang dapat digunakan oleh perawat dalam mengatasi gangguan tidur pada pasien lansia dengan Covid-19 yang dirawat inap.

Disturbed sleep pattern is one of the most common problem experienced by older adult. This can worsen when older adult have to be hospitalized. The Covid-19 pandemic caused many older adult have to be hospitalized, which can lead to disturbed sleep patterns. This case study reports a 73-year-old female patient who experienced disturbed sleep pattern when she was hospitalized because of Covid-19.. The patient complained of not being able to sleep since she was admitted to the emergency rescue. Because of that, the patient was given a Benson relaxation intervension once. The purpose of this intervention is to improve the patient's sleep quality. After the patient was given Benson relaxation intervention once, there was a decrease in the patient's PSQI score from a score of 11 to 9 which was associated with an increase in the patient's sleep quality. Therefore, researcher recommend Benson relaxation as a consideration that can be used by nurses in overcoming disturbed sleep pattern in older adult with Covid-19 who are hospitalized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mens, A.J.
Jakarta: Bhratara Karya Aksara, 1984
667.9 MEN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Silmi Kaffah
"Penelitian ini membahas prosedur dan teknik penerjemahan teks berbahasa sumber Arab yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis prosedur dan teknik yang digunakan oleh penerjemah dalam mengalihkan makna teks informatif berupa siaran pers Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta yang dipublikasikan pada 21 Mei 2018. Penelitian ini berfokus pada tataran leksikal penerjemahan yaitu penyepadanan pada tataran kata. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode penelitian kualitatif. Objek yang diteliti adalah seluruh kata pada teks sumber. Teori yang digunakan yaitu teori prosedur penerjemahan oleh Vinay dan Dalbernet (1995) dan teori techniques of adjustment penerjemahan oleh Nida (1964). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerjemah menggunakan 5 prosedur penerjemahan yaitu peminjaman (borrowing) sebanyak 8,8%, terjemahan literal sebanyak 60%, modulasi (modulation) sebanyak 6,8%, kesepadanan (equivalence) sebanyak 6%, transposisi (transpotition) sebanyak 6,8%, dan 2 teknik penerjemahan yaitu penambahan (addition) sebanyak 4,3%, dan penghilangan (subtraction) sebanyak 10,3%.

This research discusses procedures and techniques for translating Arabic source texts translated into Indonesian. This research aims to analyze the procedures and techniqu eused by translators in diverting the meaning of informative texts of press release from the Embassy of the Kingdom of Saudi Arabia in Jakarta published on May 21, 2018. This research focuses on the lexical level of translation. Qualitative methods was used as the research design of the research. The objects studied are all words contained in the source text. The theories used in this research are the theory of translation procedures by Vinay and Dalbernet (1995) and the theory of techniques of adjustment translation by Nida (1964). The results reveals that the translator use five procedures of translation and two techniques of adjusment translation with the most frequently used translation procedure is literal translation (60%), then it was followed by subtraction (10,3%), borrowing (8,8%), modulation (6,8%), transpotition (6,8%), equivalence (6%), and addition (4,3%)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Irfan
"ABSTRAK
Dunia teknologi animasi dewasa ini telah berkembang dengan cukup pesat. Hal tersebut dapat dilihat pada berbagai macam film pada layar televisi dan layar lebar, maupun pada berbagai macam media lain, seperti permainan/games, dan lain-lain. Salah satu permasalahan dalam dunia animasi adalah kebutuhan akan gerakan animasi yang sehalus mungkin dan semirip mungkin dengan gerakan aslinya. Kebutuhan akan hal ini terjawab dengan menggunakan sebuah teknologi yang dapat diterapkan pada dunia animasi 3 demensi, yaitu teknologi motion capfure. Contoh dari hasil penggunaan teknologi ini dapat dilihat pada permainan FIFA 2000, film Starship Troopers, dan lain-lain.
Jenis-jenis teknik motion capture yang ada saat ini berbeda-beda, diantaranya adalah magnetic motion caprure, optical motion capture, dan lain-lain. Tiap-tiap jenis motion capture tersebut memiliki cara yang berbeda-beda untuk mencapai tujuannya. Diantara sekian banyak metode tersebut, terdapat sebuah metode motion capture yang menggunakan sistem optik, dengan menggunakan marker berwarna. Metode ini memerlukan beberapa buah kamera dan marker, sebuah komputer dan Sebuah software. Tulisan ini membahas satu-persatu hal-hal di atas, dan menyertai sebuah perangkat lunak (Mation Capture Eyes) yang telah dibuat, beserta simulasinya.

"
2000
S39633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasridah
"Telah dilakukan kopolimerisasi cangkok pada serat rayon terikat silang N,N?-metilenbisakrilamida (NBA) dengan teknik ozonasi menggunakan monomer akrilamida dan asam akrilat untuk menghasilkan suatu serat penukar kation. Optimasi kondisi ikat silang diperoleh pada laju alir 0,3 L/min, waktu ozonasi 90 menit, konsentrasi NBA 5%, suhu 80oC dan waktu reaksi 60 menit dengan persen pencangkokan rata-rata 49,50. Serat rayon terikat silang menunjukkan ketahanan dalam asam dan basa yang lebih baik dan derajat pengembangannya dalam air lebih rendah. Ozonasi kembali pada serat rayon terikat silang digunakan untuk mencangkokan monomer-monomer. Pada pencangkokan akrilamid dengan konsentrasi 30% pada suhu 70oC selama 90 menit diperoleh persen pencangkokan sebesar 152,46 % dan pencangkokan asam akrilat dengan konsentrasi 30% pada suhu 50oC selama 90 menit diperoleh persen pencangkokan sebesar 169,77 %.
Melalui spektrum FT-IR, pada R-NBA muncul bilangan gelombang 1533,41 cm-1 yang menunjukkan adanya gugus amida sekunder dari NBA, pada R-NBA-g-AAm terdapat puncak serapan yang tajam pada bilangan gelombang 1685,79 cm-1 yang menunjukkan munculnya gugus karbonil (C=O) dari amida sedangkan pada R-NBA-g-AA muncul puncak pada bilangan gelombang 1641,42 cm-1 menunjukkan pita serapan vibrasi rentang gugus karbonil (C=O) dari asam karboksilat. Kapasitas pertukaran ion yang diperoleh sebesar 1,1mek/g untuk RNBA-g-AAm dan 0,7 mek/g untuk R-NBA-g-AA. Penentuan tetapan distribusi ion Cu2+ pada pH 5 memberikan nilai sebesar 4,41 L/g untuk R-NBA-g-AAm dan 2,82 L/g untuk R-NBA-g-AAm.

Graft copolymerization on cross linked rayon fiber with N,N?-metilenbisacrylamide (NBA) carried out with ozonisation technique using monomer acrylamide and acrylic acid to produce a cation exchange fiber. Optimization conditions of cross- linked fiber obtained at flow rate of 0.3 L/min, ozonation time of 90 minutes with reaction temperature 80oC and reaction time of 60 minutes produces grafting percentage of 49.5. Cross-linked rayon fiber shows resistance towards acid and alkaline solution better and decreases degree in the of swelling. Further ozonation on cross-linked rayon fiber is use to graft the monomers. The grafting percentage for acrylamide is 152.46% (acrylamide concentration is 30% on 70oC for 90 minutes grafting time) and for acrylic acid is 169.77 % (acrylic acid concentration is 30% on 50oC for 90 minutes grafting time) respectively.
The FT-IR spectrum of wave numbers 1533.41 cm-1 indicate the presence of secondary amide groups of the NBA, a sharp absorption peak at wave numbers 1685.79 cm-1 for the carbonyl group (C = O) of the amide from R-NBA-g-AAm, and wave numbers 1641.42 cm-1 for vibration absorption band of the carbonyl group (C = O) of the carboxylate from R-NBA-g-AAm. Ion exchange capacity obtained are 1.1 meq/g for R-NBA-g-AAm and 0.7 meq/g for R-NBA-g-AA. Distribution constant for Cu2+ ions at pH 5 gave a value of 4.41 L/g R-NBA-g-AAm and 2.82 L/g for R-NBA-g-AA.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29070
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39484
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Craig, Leonard Airell
"Pelaksanaan prosedur kateterisasi yang seringkali membutuhkan banyak waktu dan penggunaan radiasi fluoroskopi sebagai alat bantu membuat pasien menerima dosis radiasi yang cukup tinggi. Optimasi antara dosis yang diterima pasien dan informasi citra yang diperoleh untuk keperluan medis perlu dilakukan untuk meminimalisasi efek samping radiasi yang mungkin timbul. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan mode eksposi yang paling optimal dari mode fluoroskopi dan cine pada pasien dewasa menggunakan variasi konsentrasi agen kontras iodin (10%, 12%, dan 14%) dan diameter sample (1, 2, 4, dan 6 mm) menggunakan satuan Figure of Merit (FOM) . Fantom in-house dan lembaran akrilik digunakan sebagai pengganti tubuh pasien. Entrance Surface Air Kerma (ESAK) diukur menggunakan detektor bilik ionisasi RadCal®. Pixel value untuk tiap variasi yang digunakan diperoleh menggunakan software ImageJ untuk memperoleh nilai Signal-to-Noise Ratio (SNR). Hasilnya mode Low Dose pada fluoroskopi dan 15 fps Normal Dose pada cine memiliki nilai FOM tertinggi dengan nilai masing-masing 1.07 ± 0.14 dan 0.21 ± 0.02. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlunya studi lebih lanjut mengenai penggunaan FOM sebagai parameter optimasi.

The lengthy procedure and the use of radiation-based fluoroscopy in interventional procedure makes patient radiation dose inevitably high. Optimization between dose and image quality used for clinical purpose is essential to fulfill the ALARA (As Low As Reasonably Achievable) principle. This study was aimed to determine the optimum exposure among each fluoroscopy and cine modes on adult patient using a variety of contrast agent concentration (of 10%, 12%, and 14%), object size (1,2,4, and 6 mm) employing Figure of Merit (FOM) as parameter. In-house phantom and acrylic sheets with total thickness of 21,5 cm was exposed with poste-anterior projection to simulate the clinical setting. Measurement of surface dose and Signal-to-Noise Ratio (SNR) were performed using RadCal® ionization chamber and ImageJ software, respectively. The result show that Low Dose mode for fluoroscopy and 15 fps Normal Dose for cine mode have the greatest calculated FOM values of 1.07 ± 0.14 and 0.21 ± 0.02, respectively. This research also found that further studies are needed to evaluate the use of FOM as optimization parameter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S62486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>