Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150932 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siktimu, Bronson Paul
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39125
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siktimu, Bronson Paul
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
TA3356
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Wijoyo
"Dalam pengoperasiannya, motor induksi membutuhkan suatu metode pengendalian agar dapat bekerja dengan kinerja yang baik. Banyak metode pengendalian untuk motor induksi yang telah dikembangkan, yang paling umum digunakan adalah penggunaan pengendali PI, IP, dan decoupler. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan pengendali konvensional tersebut masih memiliki performa pengendalian yang kurang baik Oleh karena itu pada skripsi ini, akan dilakukan aplikasi metode Simple Adaptive Control (SAC) dengan Artificial Neural Network (ANN) untuk pengendalian vektor arus dan pengendalian kecepatan rotor pada motor induksi. Model pengendali dinyatakan dalam kerangka acuan rotor (sumbu-dq), sedangkan model motor dinyatakan dalam kerangka acuan stator (sumbu-ab), dengan menggunakan state variable berupa arus stator dan fluks rotor.
Pada skripsi ini, akan dilakukan simulasi metode SAC dengan ANN untuk pengendalian vektor arus dan pengendalian kecepatan rotor pada motor induksi untuk menverifikasi performa pengendaliannya, yaitu kemampuan output dari plant untuk dapat mengikuti output dari model referensi. Dalam perancangan pengendali menggunakan metode SAC dengan ANN untuk motor induksi ini, tidak perlu dilakukan sintesa decoupler untuk tujuan mengeliminasi interaksi antar input. Terlebih lagi, juga akan dilakukan simulasi pengendalian dengan menggunakan metode konvensional, yaitu pengendali IP, PI, dan decoupler. Hal ini dilakukan untuk keperluan perbandingan. Setelah menguji dan menverifikasikan hasil dari simulasi, pengendali dengan menggunakan metode SAC dengan ANN memiliki performa pengendalian yang lebih baik dibandingkan dengan pengendali yang menggunakan metode konvensional."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arjo Baroto
"Berdasarkan jenis rotor, motor asinkron dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu motor asinkron rotor sangkar bajing (squirel cage rotor) dan motor asinkron rotor belitan (phase wound rotor). Rotor sangkar bajing mempunyai kumparan yang terdiri atas batang-batang konduktor yang berada pada celah dalam besi rotor dan setiap ujung batang konduktor terhubung singkat oleh suatu cincin. Rotor belitan mempunyai jumlah kutub yang sama seperti pada stator dan pada setiap kutubnya terlilit kumparan kawat tiga fasa. Pada setiap kumparan terdapat terminal dihubungkan oleh cincin slip (slip ring) terisolasi yang dipasang pada poros rotor. Sikat karbon yang terpasang pada cincin slip tersebut memungkinkan terminalterminal berada diluar motor. Keberadaan variabel resistor yang digunakan untuk pengaturan kecepatan motor digantikan oleh rangkaian elektronika daya bernama Static Kramer Drive (SKD) yang merupakan kombinasi dari Three wave bridge Rectifier dan Fully Controlled Bridge Rectifier. Pengaturan kecepatan dilakukan dengan cara mengendalikan sudut penyalaan pada thyrisitor yang terdapat dalam SKD. Pengaturan sudut penyalaan dilakukan oleh pengendali Proportional Integral Derivative (PID), sehingga pada saat terjadi pembebanan pada motor, kecepatan akan konstan sesuai dengan setpoint yang diinginkan. Hasilnya, dengan kombinasi antara SKD dan Controller PID maka rugi-rugi daya pada rotor dapat dikembalikan ke jala-jala dan lebih jauh lagi tidak ada perubahan yang signifikan pada kecepatan motor.

Asynchronous motor can be divided into two models. The first model is squirrel cage rotor and the second model is phase wound rotor. The Squirrel cage motor have bars that are connected into coils and located inside the rotor, each of the conductor are short circuit with the rings. The Phase wound rotor has equals poles with stator and each of the poles contains three phase coils. Each coil has terminals, which is connected by isolated slip ring. In the slip ring there is a carbon brush, which can be used to perform outside connection. Usually the variable resistor is used to control motor speed, but in Static Kramer Drive we use cascade converter, which contains three-wave bridge rectifier and fully controlled bridge rectifier. To control the speed we can adjust the firing angel from thyristor which is located in Static Kramer Drive. The PID controller controls the firing angle. The result shows that the losses in the rotor can be returned to sources and further more, the speed of the motor does not change."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Muhammad Luniara
"Pengendalian motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan metode kendali skalar. Metode ini digunakan karena memiliki struktur kendali yang sederhana, cepat dan mudah di program serta dapat dioperasikan dengan loop terbuka tanpa pengendali kecepatan sehingga secara ekonomis Iebih murah. Frekuensi rendah yang diberikan oleh sumber menyebabkan terjadinya drop tegangan pada rangkaian rotor dan slip yang semakin besar. Drop tegangan akan mengurangi fluks yang akan menginduksikan rotor, sehingga torsi elektromagnetik yang dihasilkan berkurang dan bila besarnya kurang dari rorsi yang dibutuhkan untuk memutar rangkaian rarer, maka rotor tidak drupal berputar. Untuk memperbaiki masalah ini diperlukan kompensasi untuk drop tegangan dan frekuensi slip.
Skripsi ini akan membahas pengaruh penambahan kompensator pada metode kendali loop terbuka dan metode dengan pengendali Pl, dengan melihat parameter tanggapan waktu sistem pada frekuensi rendah. Pengujian dilakukan tanpa beban dan dengan variasf beban dengan program MATLAB SIMULINK C MEX S-Function."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengendalian vektor sering digunakan untuk memperbaiki unjuk kerja
motor asinkron. Unjuk kerja motor asinkron yang buruk menyebabkan
penggunaan motor asinkron terbatas pada aplikasi sederhana yang tidak
membutuhkan ketelitian dan unjuk kerja motor yang baik. Di lain pihak,
motor asinkron memiliki harga yang relatif murah dibanding motor DC.
Dengan semakin berkembangnya pengendalian vektor diharapkan motor
asinkron dapat dijadikan alternatif yang lebih ekonomis dibandingkan dengan motor DC.
Dalam tulisan ini, metode kontrol vektor dilakukan dengan cara
mengestimasi rotor fluks dan posisi rotor. Untuk mengendalikan fluks
rotor dan kecepatan motor di gunakan regulator PI.
Hasil simulasi menunjukkan kontrol vektor dapat mengendalikan
tanggapan kecepatan motor dengan baik. Untuk target kecepatan
100rad/sec, terjadi overshoot 1.75% dan sistem menjadi tunak pada detik
ke 0.2. Gangguan dari luar dapat diatasi dengan baik, dan sistem menjadi
tunak rata-rata adalah 0,3 detik setelah terjadi gangguan."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2943
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Gunawan
"Observer yang digunakan untuk estimasi kecepatan umumnya berada pada sumbu α-β, sehingga menyulitkan bila akan dilakukan kompensasi karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada pada sumbu direct-quadrature dq. Setiap penggunaan transformasi memungkinkan timbulnya kesalahan. Oleh karena itu pada simulasi ini digunakan metoda estimasi kecepatan motor induksi dengan meletakkan observer pada sumbu dq. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam rotor fluks oriented control (RFOC) . Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan.Hasil simulasi dengan C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 menunjukkan bahwa penggunaan full order observer pada sumbu dq memberikan hasil yang cukup baik.

Design of Induction Motor Drive Without Velocity Sensor Using Current Vector Controller with Full and Reduced Observer Moving to DQ Axis. The observer is used in estimation velocity sensor usually in α-β axis, therefore this situation will need an extra transformation when we want to add compensator because the flux model is in direct and quadrature-axis dq. Every used the transformation to make possible emerge an error. So in this simulation is used a method to estimate the velocity of induction motor drive with observer that is moved to dq-axis. The model of actual motor used is in alfa-beta axis, but the observer use the motor models in rotor flux oriented control (RFOC).This matter, also to prove that the different models of motor drives can be used between the actual and estimated one. The simulation results with C-MEX S-function Matlab/Simulink 6.5 to show that the full order observer in dq axis gives better performance than the reduced order observer."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fernando Martin Suciadi
"Dewasa ini, motor induksi merupakan jenis motor yang paling sering digunakan karena berbagai keuntungan yang dimilikinya. Akan tetapi, penggunaan sensor kecepatan pada motor induksi seringkali kurang menguntungkan, karena selain membutuhkan biaya yang lebih besar, juga seringkali sensor yang digunakan terbatas kemampuannya. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka penggunaan vektor kontrol menjadi amat menguntungkan untuk mengendalikan motor induksi. Dan untuk mereduksi sensor kecepatan, maka digunakan observer, untuk mengestimasi kecepatan dari motor. Observer yang digunakan biasanya berada pada sumbu alfa-beta, dan hal ini menimbulkan kesulitan ketika hendak dilakukan kompensasi atau perbaikan, karena bagian pengendali, dekopling dan fluks model berada dalam sumbu direct-quadrature (DQ). Oleh karena itu di dalam skripsi ini diajukan metode pengestimasian kecepatan motor induksi dengan menggeser observer ke sumbu dq.
Model motor yang digunakan berada dalam kerangka acuan stator dan rotor fluks oriented control. Model motor aktual yang digunakan tetap berada dalam sumbu alfa-beta, sedangkan observer menggunakan persamaan model motor dalam sumbu dq. Hal ini juga membuktikan bahwa penggunaan model motor yang berbeda antara aktual dan estimasi dapat dilakukan. Perancangan dan simulasi pada skripsi ini menggunakan program C-MEX S-function pada Matlab/Simulink versi 6.5. Dengan digesernya observer ke sumbu dq, maka kompensasi arus yang dilakukan menjadi lebih mudah. Observer yang digunakan berupa full order observer dan reduced order observer. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa penggunaan full order observer memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan reduced order observer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40259
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>