Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21540 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Interkoneksi antara jaringan GSM Satelindo dengan jaringan PSTN Telkom meliputi aspek-aspek teknis dan non teknis. Untuk menjamin kuahtas teknis pelayanan antarpenyelenggara, masing-masing penyelenggara harus mengacu kepada Fundamental Technical Plan (FTP) yang telah disusun oleh pemerintah, dalam hat ini adalah Dir.Jen ParPosTel. Sedangkan aspek yang bersifat non teknis, yang menjadi pennasalahan cukup dominan dalam interkoneksi seperti tarif jasa telekomunikasi dan pembagian pendapatan interkoneksi diatur oleh pemerintah. Pengaturan dari pemerintah diperlukan untuk menjembatani kesenjangan bargaining power antarpenyeienggara yang berinterkoneksi, dalam rangka mengembangkan kompetisi yang sehat secepat mungkin. Hingga saat ini proses interkoneksi di Indonesia telah berjalan baik. Namun beberapa aturan interkoneksi perlu ditinjau kembali , agar proses kompetisi dapat berlangsung secara sehat. Sehingga penyeleaggara jasa telekomunikasi di Indonesia menjadi lebih slap dalam menyambut pasar bebas yang akan datang."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Irwan S.
"Dalam skripsi iru dibuat perangkat lunak untuk mensimulasikan proses yang dilakul:an oleh Unit Pemroses Pusat (CPU) pada jaringan lokal akses radio untuk menangani hubungan antara perangkat radio dan konsentrator. Perangkat lunak CPU ini berfungsi untuk melakukan proses pennintaan sambungan, proses pemanggilan, proses pembubaran, penerjemahan informasi dan pemeriksaan kondisi pelanggan. Unit CPU bekerja lama dengan Digital Consentrator Unit (DCU) dan Time Division Unit (TDU) dalam melakukan tugasnya dan menerima perubahan status pelanggan dari unit Operation and Mainten'aMe Center (OMC). Hubungan antara TDU-CPU-DCU bersifat kontinu sedangkan hubungan antara CPU dengan OMC tidak bersifat kontinu. Unit CPU menggunakan mikrokontroler 80186 yang merupakan keluarga 80x86, oleh karena itu perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Assembly 80x86. Uji coba dilakukan dengan mengamati proses yang dilakukan oleh CPU dalam proses Originating, Terminating dan Release mclalui program bantu Turbo Debugger versi 3.0. Selain itu juga diamati proses pent cmahan format bit yang dil irim dari TDU ke DCU dan dari DCU ke TDU serta pemeriksaan kondisi port dan kanal serta slot pelanggan. Pada bagian akhir, dihitung lamanya wak-tu proses yang dilakukan oleh CPU untuk masing-masing proses yang telah disebutkan. Bila digunakan frekuensi clock sebesar 8 MH7, waktu yang diperlukan untuk sate kali proses Originating adalah sebesar 188 _s, satu proses Terminating sebesar 206,625 ps dan sate proses Release sebesar 89,375 _s. Bila pelanggan ber umlah ri, maka waktu proses keseiuruhan didapat dengan mengalikan waktu tersebut dengan n."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S38398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penerapan sentral dengan kapasitas besar yang diiakukan oleh PT TELKOM akan memperluas daerah layanan sentraI tersebut_ Hal ini memerlukan pemiIihan struktur jaringanyang tepat antara jaringankonvensional danjaringan yang menggunakan perangkat remote seperti RDLU. Perbandingan kedua st iddur tersebut pads daerah dengan kepadatan 50 sst/Km2 , 100 sst/Km2 , 125 sst/Km2 dan 200 Km2 akan menghasilkan jaringan yang tepat untuk diterapkan pada daerah suburban. Perbandingan dilakukan dengan menghitung dimensi jaringan baik Was daerah cakupan sentral maupun Rumah Kabel (RK). Perhitungan dimensi jaringan itu menentukan jaringan yang dapat digunakan serta perlu tidaknya dipakai perangkat RDLU. Perbandingan kedua struktur tersebut menghasilkan masukan bahwa pemakaian RDLU dengan kabel diameter 0,6 mm paling ekonomis jika digunakan pada daerah yang memiliki kepadatan 50 sst/Km2 , 100 sst/Km2 dan 125 sst/Km2. Sedangkan jari:ngan konvensional dengan kabel berdiameter 0,6 mm paling ekonomis jika digunakan pada daerah dengan kepadatan 200 sst/Km2."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38880
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA685
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA684
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afid Kurnia Akbar
"Sebelum melakukan implementasi teknologi, forecasting sebaiknya dilakukan karena merupakan salah satu langkah penting. LTE adalah teknologi yang belum diimplementasikan di Indonesia, namun beberapa operator telah melakukan uji coba. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi keadaan-keadaan dalam pengimplementasian teknologi baru ini perlu dilakukan forecasting dengan sebuah perangkat lunak yang dibangun dengan basis Gompertz Curve. Skenario pertumbuhan cepat, sedang, dan lambat telah diujikan dan dianalisis sebagai representasi kemungkinan keadaan yang akan terjadi. Total biaya pembangunan yang didapat untuk skenario cepat periode simulasi 25 tahun masing-masing, USD 1,715,852,847.55 untuk sites 2x2, USD 1,570,136,994.19 untuk sites 4x2, dan USD 1,101,845,586.65 untuk sites 4x4. Total biaya pembangunan yang didapat untuk skenario sedang periode simulasi 25 tahun masing-masing, USD 1,1778,140,595.37 untuk sites 2x2, USD 1,621,703,101.00 untuk sites 4x2, dan USD 1,137,435,839.71 untuk sites 4x4. Total biaya pembangunan yang didapat untuk skenario lambat periode simulasi 25 tahun masing-masing, USD 4,420,105,731.71 untuk sites 2x2, USD 4,028,953,412.22 untuk sites 4x2, dan USD 2,825,590,450.28 untuk sites 4x4.

Forecasting is an essentially recommended steps prior to technological implementation. Trials of LTE technology in Indonesia had been done by some operators upon its implementation. Therefore, a software utilizing Gompertz curve had been developed to anticipate possible conditions for this upcoming technology. Skenarios of rapid, moderate, and slow growth are tested as a representative of possible future conditions. Total development cost for rapid growth rate showed values as USD 1,715,852,847.55 for MIMO 2x2 sites, USD 1,570,136,994.19 for MIMO 4x2 sites, 1,101,845,586.65 for MIMO 4x4 sites. Total development cost for moderate growth rate showed values as USD 1,1778,140,595.37 for MIMO 2x2 sites, USD 1,621,703,101.00 for MIMO 4x2 sites, 1,137,435,839.71 for MIMO 4x4 sites. Total development cost for slow growth rate showed values as USD 4,420,105,731.71 for MIMO 2x2 sites, USD 4,028,953,412.22 for MIMO 4x2 sites, 2,825,590,450.28 for MIMO 4x4 sites."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Kristanto
"Dalam Skripsi ini dirancang sebuah SSIMT (Suppressed Sidewall Injection Magnetotransistor) dengan kolektor berbentuk L, dilengkapl dengan analisa teoritis dan analisa basil simulasi dengan program komputer serta karakteristik kerjanya. Studi yang masih teibatas di bidang sensor magnetik Magnetotransistor lnl mendorong perlunya dlambll beberapa asumsi untuk menyederhanakan proses anallsa.
Hasil analisa teoritis yang disimulasikan dengan program Komputer MathCad Plus 6 menunjukkan bahwa disain SSIMT Ini memililh sensitivitas tinggi untuk medan magnet kecil, sampai sekitar 800 mT untuk arus basis 7mA. Untuk jangkauan sampai 30 mT, sensitivitas alat dapat mencapai 2300 %/Tesla, suatu nilai yang tinggi untuk sensor medan magnet.
Dalam skripsi ini dibahas parameter yang menentukan sensitivitas divals dan daerah Jangkauan medan magnet yang diukur. Perbandingan disain SSIMT dengan kolektor L IN dengan acuan lain menunjukkan bahwa sensor IN memiliki sensitivitas relatif yang lebih rendah namun daerah kerja linier yang lebih luas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>