Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172682 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Teddy Indrawan
"Teknologi LAN-ATM merupakan satu dari sekian banyak solusi yang ditawarkan untuk merevisi jaringan yang telah ada. Sistem tersebut memanfaatkan infrastruktur yang telah ada sebelumnya, mendukung pemakaian UTP dan STP bahkan fiber-optik, serta memiliki bandwith 25,6 Mbps, lebih tinggi dari bandwidth berbagai jaringan lokal yang umum dipergunakan seperti Ethernet 10 Mbps dan Token Ring 16 Mbps. Untuk itu diperlukan pengujian teknis sebagai suatu usaha untuk mempelajari karakteristik dan unjuk kerja jaringan LAN-ATM dalam menangani laju arus informasi yang mungkin terjadi. Pengujian tersebut dapat merupakan suatu analisa matematis, simulasi unjuk keda maupun pengujian laboratorium. Round robin merupakan sebuah mekanisme penjadwalan yang umum digunakan dalam membentuk sebuah sistem pelayanan pada ATM switch. Penjadwalan ini memberikan layanan bagi sebuah sel dari tiap terminal pada tiap siklus penjadwalan. Dengan demikian, data pada tiap terminal mendapatkan pelayanan sistem tanpa harus menunggu selesainya layanan pada terminal lain. Tugas akhir ini merupakan suatu usaha untuk mempelajari unjuk kerja ATM switch dengan penjadwalan round robin. Pada tugas akhir ini dilakukan suatu analisa dan simulasi unjuk kerja sistem untuk mengukur troughput dan waktu tunda dalam pertukaran informasi. Unjuk kerja tersebut diukur sebagai pengaruh dari jumlah terminal, kapasitas terminal dan ukuran data. Simulasi dilakukan dengan mencontoh kondisi sistem yang sebenamya sehingga diharapkan dapat memberikan hasil yang cukup akurat dan dapat merepresetasikan unjuk kerja jaringan LAN-ATM pada sebuah titik ATM switch."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Imelda Badan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Prakoso
"Kontrol kongesti merupakan hal yang mendasar dalam jaringan Asynchronous Transfer Mode (ATM) untuk mendukung layanan `best-effort' atau Available Bit Rate (ABR). Dengan kontrol kongesti yang memadai kita dapat memakai jaringan yang ada tanpa harus menegosiasikan kontrak terlebih dahulu dengan jaringan tersebut. Kongesti terjadi bila jumlah kecepatan masukan lebih besar dibandingkan dengan kapasitas keluaran saluran. Pemilihan kontrol kongesti yang tepat memungkinkan setiap kelas layanan dalam ATM berfungsi secara efektif, untuk itu dalam jaringan ATM dikenal dua macam kontrol kongesti `closed loop', yaitu rate-based dan credit-based.
Dalam tesis ini akan dianalisa unjuk kerja dua macam skema kontrol kongesti dalam trafik ABR, yaitu skema ERICA dan MIST (rate-based), serta skema QFC (credit-based). Secara umum skema QFC mempunyai throughput keluaran dan Fairness Index yang lebih baik (82 % dan 1) dibandingkan dua skema lainnya pada aplikasi Metropolitan Area Network (MAN), sedangkan kebutuhan bufer ketiga skema relatif kecil. Pada aplikasi Wide Area Network (WAN), nilai throughput dan fairness index skema QFC sebesar 79% dan 0,999 juga merupakan yang terbaik diantara ketiga skema tersebut.

Congestion control is essential for Asynchronous Transfer Mode (ATM) network in providing 'best-effort' service, or Available Bit Rate (ABR). With proper congestion control, we can use the network at any time without first negotiating a traffic contract with the network. Congestion will occur when total input rate is larger than the output link capacity. To enable each service class to function effectively two closed loop congestion control, rate-based and credit-based have been introduced for ATM network.
This thesis will analyzes performance of two congestion control in ABR traffic, that is ERICA and NIST scheme (rate-based), also QFC scheme (credit-based). As a result, QFC scheme has better throughput and fairness index (82 % and I) than the other scheme in the Metropolitan Area Network (MAN) application. Buffer requirement is relatively small for all schemes. In the Wide Area Network (WAN), QFC scheme is still the best with 79 % of throughput and 0,999 of fairness index.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T5512
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kalamullah Ramli
"Banyaknya Jenis layanan yang didukung oleh Asynchronous Transfer Mode (ATM) menyebabkan trafik yang dihasilkan menjadi sangat bursty pada titik dimana proses call admission control dilakukan. Untuk memodelkan trafik tersebut, umumnya digunakan model kedatangan Poisson and 2-State Markov Modulated Poisson Process (MMPP-2).
Pada penelitian ini dipelajari karakteristik dari kedua model tersebut berdasarkan tingkat burstiness yang ditinjau dari dua buah pendekatan: pendekatan interarrival times dan pendekatan counting process. Berdasarkan kedua pendekatan tersebut, model kedatangan akan dibandingkan berdasarkan beberapa parameter seperti PMR (Peak to Mean Ration), kuadrat koefisien variasi, Index Dispersion of Count dan parameter Hurst.
Dari hasil analisa dan simulasi didapatkan bahwa ternyata model kedatangan MMPP-2 lebih cocok untuk digunakan sebagai model trafik call admission control (CAC) pada jaringan ATM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Irawan Junardi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arisakti Pribadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Sunarto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandun Widhiantoro
"Analisa unjuk kerja penggunaan empat skema kontrol explicit rate untuk layanan Available Bit Rate (ABR) dalam satu jaringan ATM telah dilaksanakan. Empat skema kontrol tersebut adalah EFCI, EPRCA, ERICA dan KIST. Analisa penggunaan keempat skema kontrol tersebut dilakukan dengan menggunakan sebuah model topologi jaringan ATM point to point dengan konfigurasi `parking lot'. Dengan topologi jaringan tersebut, keempat skema kontrol tersebut dikonfigurasikan dalam dua tahap penelitian, yaitu 4 dan 12 skenario konfigurasi jaringan.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisa penelitian tahap 1, skenario konfigurasi 2 menghasilkan throughput terbesar yaitu 98,58 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index terbesar 0,9865. Skenario konfigurasi 1 menghasilkan throughput terkecil 96,33 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index paling kecil 0,9806.
Berdasarkan hasil simulasi dan analisa penelitian tahap II, Skenario konfigurasi 6 menghasilkan throughput terbesar 96,52 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index terbesar 0,9887. Skenario konfigurasi 10 menghasilkan throughput terkecil 88,84 % dari throughput ideal dan juga menghasilkan nilai fairness index terbesar 0,9532.

Performance analysis of usage of fourth explicit rate control scheme for ABR services in an ATM network have been performed. The fourth control schemes are EFCI, EPRCA, ERICA and NIST. The analysis of usage of fourth control scheme was performed in a point to point ATM network topology model with 'parking-lot configuration'. With that network topology, the fourth control scheme was configured in two phase of research, which is 4 and 12 configuration scenarios.
Based on the first phase research' simulation and analysis results, the 2nd configuration scenarios giving the biggest throughput, that is 98.58% from expected throughput and also giving the biggest fairness index value, that is 0.9865. The 1st configuration scenarios giving the smallest throughput, that is 9633% from expected throughput and also giving the smallest fairness index value that is 0.9806.
Based on the second phase research' simulation and analysis results, the 6th configuration scenarios giving the biggest throughput, that is 96,52% from expected throughput and also giving the biggest fairness index value, that is 0.9887. The 10th configuration scenarios giving the smallest throughput, that is 88.84% from expected throughput and also giving the smallest fairness index value that is 0.9532.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T9772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandhy Harjito
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38334
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haslindawaty
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>