Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8517 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suhendri Naswil
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38480
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santika Purnawan
"Skripsi ini membahas mengenai rancang bangun interpolasi suara dijital arch terima (ISD-T) dengan menggunakan Simulator TMS320C541, yaitu terdiri dari sate saluran masukan clan diuraikan menjadi dua kanal keluaran pembicaraan. Sinyal sisipan yang diterima dari arah kirim terdiri dari dua sinyal pembicaraan yang digabung menjadi sate dengan memanfaatkan waktu-waktu kosong dari masing-masing kanal masukan. Dalam proses pelaksanaannya, sinyal suara analog terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk bit-bit sinyal dijital. Pengiriman dilakukan dengan mernakai header untuk masing-masing kanal agar tidak terjadi kesalahan pengiriman sampel data. Pada arah terima, kedua sinyal gabungan dipisahkan kembali menjadi dua sinyal pembicaraan. Besar waktu penyisipan suara yang dikirim tersebut mempengaruhi suara yang didengar penerima. Jika terjadi tabrakan bit akibat adanya sinyal suara di kedua kanal masukar4 maka akan terjadi perubahan berupa hilangnya beberapa sampel data sehingga suara yang didengar pada bagian penerima mengalami perubahan. Dengan pengaturan waktu penyisipan terbaik untuk bit-bit suara dengan sampel dari 16 byte sampai dengan 80 byte menggunakan simulator dari prosessor T,MS320C541, dimana semua proses dilakukan dalam simulator tersebut, sehingga rangkaian yang digunakan menjadi lebih sederhana."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adityo Kusumo
"Kebutuhan manusia untuk dapat berinteraksi dengan lebih baik dan lebih mudah ketika berhadapan dengan sistem yang terdiri dari mesin-mesin serta kebutuhan akan sistem keamanan yang lebih baik telah menjadi salah satu pemicu mengapa teknologi speech recognition terus dikembangkan.
Sistem pengolahan sinyal yang dipakai di dalam sistem pengenalan suara telah banyak dikembangkan, cara-cara pengolahan sinyal inilah yang akan menghasilkan sebuah hasil akhir yang merupakan sebuah parameter bagi sistem pengenalan suara tersebut, disebut juga dengan front ends.
Beberapa front ends yang dikenal saat ini diantaranya adalah Linear Predictive Coefficients (LPC), Linear Predictive Cepstral Coefficients (LPCC), dan Cepstral Transform Coefficients (CC), yang masing-masing datang dengan keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan pengenalan lebih baik terhadap kinerja ketiga front ends tersebut berikut analisa faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja ketiganya.
Hasil akhir yang didapatkan dalam penulisan skripsi ini juga menunjukkan keunggulan metode pengolahan sinyal menggunakan transformasi fourier dibandingkan metode pengolahan sinyal menggunakan teknik prediksi linear, serta adanya keunggulan dan kekurangan yang terdapat pada masing-masing metode LPC dan LPCC apabila keduanya dibandingkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40109
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Ashadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryono Saputro
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S38615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alvin Senjaya
"ABSTRAK
Sistem radar untuk aplikasi medis merupakan telah banyak diteliti dan dikembangkan. Salah satu aplikasinya adalah pengukuran kondisi vital manusia seperti tingkat pernafasan dan tingkat detak jantung. Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat mendeteksi tingkat pernafasan manusia dan tingkat detak jantung manusia. Dalam penelitian ini, dirancang radar continuous-wave dengan LoRa RFM95 sebagai transmitter pada frekuensi kerja 862-1020 MHz dan RTL-SDR sebagai receiver sekaligus analog to digital converter. Antena yang digunakan dalam penelitian ini adalah antena microstrip rectangular satu elemen sebanyak dua buah, masing-masing sebagai antena pengirim dan antena penerima dengan frekuensi tengah 904 MHz dan bandwidth 2,8 dengan gain -1,936 dBi. Melalui persamaan umum radar, dihitung jarak maksimum radar untuk deteksi tingkat pernafasan manusia adalah sebesar 2,002 meter dan untuk deteksi tingkat detak jantung manusia adalah sebesar 0,8954 meter. Pengambilan data dilakukan selama 60 detik tiap pengambilan yang dibagi dalam delapan skenario, yaitu skenario ketika transmitter tidak diaktifkan, skenario ketika tidak ada target, skenario ketika target bernafas normal, skenario ketika target bernafas dalam, skenario target meninggalkan jangkauan radar, skenario target mengayunkan tangan, skenario target bergerak mendekati dan menjauhi radar, dan skenario target selesai berolahraga. Jarak antara target dengan sistem radar adalah sejauh 0,7 meter. Metode yang digunakan untuk mendapatkan tingkat pernafasan dan detak jantung manusia adalah metode sampling langsung, demodulasi amplitudo, dan demodulasi arctangent. Demodulasi amplitudo memiliki performa paling baik dibandingkan dengan metode yang lain. Dengan metode demodulasi amplitudo, sistem radar ini dapat mendeteksi tingkat pernafasan manusia, tetapi belum mampu mendeteksi tingkat detak jantung manusia karena noise dan atenuasi yang besar.

ABSTRACT
Radar systems for medical applications are widely researched and developed. One application of this radar is to measure human vital conditions such as respiratory rate and heartbeat rate. Therefore, a system that can detect human respiratory rate and human heartbeat rate is in need. In this study, a continuous-wave radar was designed with a LoRa RFM95 as a transmitter at 862-1020 MHz frequency and RTL-SDR as a receiver as well as an analog to digital converter. The antenna used in this study are two single elements rectangular microstrip patch antennas, each for transmitting antenna and for receiving antenna with center frequency of 904 MHz, bandwidth of 2.8, and gain of 1.936 dBi. Using radar range equation, the maximum radar distance to detect humans respiratory rate is 2.002 meters and the maximum radar distance to detect humans heartbeat rate is 0.8954 meters. Data is collected for 60 seconds for each batch and is divided into eight scenarios, namely the scenario when the transmitter is not activated, the scenario when there is no target, the scenario when the target breathes normally, the scenario when the target breathes deeply, the scenario when target leaves radar reach, the scenario when target swings his her arm, the scenario when target moves forward and backward, and the scenario when target has finished excercising. The distance between the target and the radar system is 0.7 meters. The methods used to obtain human respiratory rate and heartbeat rate are direct sampling method, amplitude demodulation, and arctangent demodulation. Amplitude demodulation has the best performance compared to other methods. With amplitude demodulation method, this radar system can detect human respiratory rates, but has not been able to detect the human heartbeat rate due to the presence of noise and attenuation."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1995
S26898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beta Prasetya Hadi
"Peningkatan teknologi di bidang penyimpanan data semakin menambah kemudahan didalam penyimpanan data dalam jumlah yang besar. Bila sebelumnya kesulitan penyimpanan data lebih dikarenakan oieh media penyimpanan yang terbatas, sekarang telah tersedia berbagai jenis media penyimpan yang memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk dapat melakukan penyimpanan data dalam jumlah besar baik secara permanen ataupun sementara. Kemudahan inilah yang membuat berbagai produsen perangkat lunak mulai mengembangkan berbagai jenis data yang menunjang penyimpanan data bergerak dalam berbagai bidang. Namun sejalan dengan perkembangan tersebut ada beberapa hal yang menjadi hambatan didalam pemanfaatan dari penyimpannan data ini. Diantaranya adalah masalah keamanan, pembajakan bahkan pemalsuan data yang dapat dilaksanakan secara mudah dan dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama. Hambatan tersebut salah satunya dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi kriptografi atau penyandian data dalam format tertentu yang tidak mudah untuk diubah dan di Baca dengan berbagai perangkat lunak yang banyak beredar dipasaran. Namun jalan keluar tersebut jugs memiliki hambatan dalam pelaksanaannya, mengingat pelaksanaan penyandian data (kriptografi) tersebut dilakukan dengan tujuan agar data tersebut tidak mudah diubah dan didistribusikan, maka pada pendistribusiannya juga perlu menyertakan perangkat lunak yang dapat melakukan pembacaan kembali data tersebut secara akurat. Dengan alasan diatas maka dibuat perangkat lunak yang memilil kemampuan untuk membaca dan menampilkan gambar dengan format penyandian yang sama, mengatur pengolahan kualitas citra, mengubah citra menjadi format standar JPEG dan bmp, dan mencetaknya tapi tapi tetap mengutamakan jumlah atau besar file yang cukup kecil sehingga tidak pedu dilakukan instalasi untuk penggunaannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novriswan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herman Suhendri
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37961
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>