Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 75515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Kurnia Ningsih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38298
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Rara Dian Puspita Murti
"Penelitian ini membahas modifikasi algoritma link state routing pada jaringan komputer. Jaringan komputer dalam hal ini direpresentasikan dalam bentuk graf. Algoritma link state routing yang biasa dipakai adalah algoritma yang menghasilkan tabel routing dengan menggunakan algoritma Dijkstra dalam menemukan lintasan terpendek. Pada modifikasi algoritma link state routing, sebelum digunakan algoritma Dijkstra, graf dikelompokkan terlebih dahulu dengan menggunakan MST clustering, yang dalam membentuk cluster menggunakan algoritma Zahn. Pada modifikasi algoritma link state routing ini, entri dari tabel routing berkurang, sehingga proses di router menjadi lebih cepat.

This research is about modification of link state routing algorithm on computer network. Computer network in this case is represented as graph. The link state routing algorithm that usual to be used is algorithm that produces routing table by using Dijkstra?s algorithm in finding shortest path. In modification of link state routing algorithm, before using Dijkstra?s algorithm, graph is grouped formerly by using MST clustering, which in forming cluster using Zahn?s algorithm. In this modification of link state routing algorithm, routing table entries reduce, so process in router becomes faster."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S948
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Muzafar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38318
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damanik, Bonar
"Pada skripsi ini dianalisa mekanisme signaling dan routing komunikasi voice pada interkoneksi jaringan PSTN dengan jaringan IP. Mekanisme yang dianalisa adalah proses integrasi signaling kedua jaringan dengan sistem pengalamatan yang berbeda. Integrasi kedua jaringan dijembatani oleh protokol ENUM yang merupakan protokol pengalamatan. Adanya integrasi kedua jaringan memungkinkan interkoneksi antara terminal-terminal pada kedua jaringan. Interkoneksi ini dilakukan dengan mengintegrasikan dua protokol signaling yang berbeda yaitu SS7 dan SIP. Sistem signaling kedua jaringan dibahas untuk menganalisa bagaimana pesan-pesan signaling dapat dipetakan dari satu protokol ke protokol yang lain. Dianalisa juga proses signaling yang melibatkan protokol ENUM untuk mendapatkan alamat yang dituju pada jaringan yang lain yang memiliki sistem pengalamatan yang berbeda. Hasil analisa studi literatur yang dilakukan menyatakan bahwa secara teknis implementasi ENUM untuk mengintegrasikan jaringan PSTN dengan jaringan IP sebagai core network pada generation network dapat dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40001
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arifta Ishabianto
"Mobile Ad-hoc Network (MANET) merupakan kumpulan jaringan mobile device yang terhubung tidak secara infrastruktur dan terhubung menggunakan jaringan wireless. Di dalam MANET sudah pernah diimplementasikan Algoritma Zone Based Ant Colony dan memberikan hasil yang cukup baik dan cepat dalam melakukan routing. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan NEMO BSP yang merupakan ekstensi dari MIPv6 dan terdaftar di dalam IETF untuk dimodifikasi menggunakan Algoritma Zone Based Ant-Colony pada sistem routing-nya. Mekanisme Intra routing optimization juga akan diperhatikan di sini dan diimplementasikan ke dalam Topologi yang bersifat Zone Based tanpa mengabaikan Location Management dan Location Transparency.
Simulasi diimplementasikan menggunakan java dan menghasilkan data virtual yang akan dibandingkan dengan mekanisme routing yang sudah ada seperti pada NEMO BSP dan juga Prefix Delegation Based yang sudah diketahui sebagai routing yang simpel dan cepat. Penelitian ini menghasilkan Intra routing yang efisien dengan langkah sedikit, namun memberikan efek terhadap kepadatan bandwith dalam jaringan, sehingga jika bandwith di dalam jaringan masih menjadi issue, maka penerapan algoritma ini tidak disarankan.

Mobile Ad-hoc Network (MANET) is group of mobile device in a network which connected not by using infrastructure network and connected using wireless network. In MANET, there is ever implemented a Zone Based Ant Colony Algorithm and give better result and fast in routing. Therefor, in this research, author use NEMO BSP which is an extention for MIPv6 and registered in IETF to modified using Zone Based Ant-Colony Algorithm in its routing mechanism. Intra Routing Optimization mechanism is also taking care of in here and implemented on Clustering Topology without ignoring Location Management and Location Transparency.
The Simulation is implemented by using Java and give virtual data as the result which will be compared with other routing mechanism like in NEMO BSP and also Prefix delegation based which has known as simplest routing and fast. This research give the result an efficient Intra Routing with few step but also give an effect to bandwith crowded in the network, therefor if network bandwith is still an issue, implementation of this algorithm is not recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Florentina Yunita
"Kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan informasi sudah menjadi hal yang begitu penting. Penggunaan internet semakin meluas, tidak hanya untuk aplikasi email dan teks di browser saja, namun telah bergeser kepada pertukaran informasi dengan menggunakan aphkasi multimedia. Terdapat tiga hal yang harus tersedia dalam jaringan yang mendukung aplikasi multimedia yaitu bandwidth kualitas layanan (quality of service), dan pengiriman paket secara multipoint. Parameter kuahtas dan suatu aplikasi real time multimedia yang digunakan dalam analisis multicast routing protokol PIM-DM (Protocol Independent Multicast-Dense Mode) dan DVMRP (Distance Vector Multicast Routing Protocol) adalah delay, packet loss, dan throughput. Pada tugas akhir ini akan disimulasikan mengenai multicast routing protokol PIM-DM dan DVMRP yang dibuat menggunakan tools Network Simulator vcrsi 2.2.6 yang didukung dengan sistem operasi Linux Red Hat 9. Hasil simulasi yang didapat akan dianalisis, sehingga didapatkan data yang menggambarkan Quality of Service (QoS) dari multicast routing protokol yang digunakan. Dan data Quality of Service (QoS) yang diperoleh dapat ditentukan protokol PIM-DM atau DVMRP yang akan diaphkasikan dalam jaringan yang dirancang untuk mendapatkan hasil yang maksimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahuddin
"Pada routing multi-hop, cluster head yang dekat dengan base station berperan sebagai node perantara bagi cluster head yang jauh dari base station untuk menyampaikan paket data dari node reguler ke base station. Cluster head sebagai relay akan menghabiskan energi lebih cepat sehingga menyebabkan masalah hotspot. Makalah ini mengusulkan algoritma routing multi-hop dinamis bernama Data Similarity Aware untuk Dynamic Multi-hop Routing Protocol DSA-DMRP untuk memecahkan masalah hotspot, meningkatkan masa hidup jaringan dan skalabilitas jaringan, dan memenuhi persyaratan aplikasi yang dipertimbangkan kesamaan data dari node yang berdekatan. DSA-DMRP menggunakan teknik agregasi fuzzy untuk mengukur kemiripan data mereka agar partisi jaringan menjadi cluster ukuran yang tidak sama.
Dalam mekanisme ini, setiap node dapat mengenali dan mencatat simpul tetangga yang serupa. Selanjutnya, aturan K-hop Clustering Algorithm KHOPCA yang dimodifikasi digunakan untuk memilih cluster head dan membuat rute untuk transmisi intra cluster dan interkluster. DSA-DMRP dibandingkan dengan KHOPCA untuk menjustifikasi kinerjanya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa, DSA DMRP dapat memperbaiki masa hidup jaringan dibanding KHOPCA, dan memecahkan masalah hotspot.

In multi hop routing, cluster heads close to the base station role as intermediate nodes for farther cluster heads to relay the data packet from regular nodes to base station. The cluster heads as relays will deplete their energy more quickly that causes hot spot problem. This paper proposes a dynamic multi hop routing algorithm named Data Similarity Aware for Dynamic Multi hop Routing Protocol DSA DMRP to solve the hot spot problem, improve the lifetime and scalability of the network, and satisfy the requirement of applications that consider the data similarity of adjacent nodes. The DSA DMRP uses fuzzy aggregation technique to measure their data similarity degree in order to partition the network into unequal size clusters.
In this mechanism, each node can recognize and note its similar neighbor nodes. Next, the modified K hop Clustering Algorithm KHOPCA rules by adding a priority factor that considers residual energy and distance to the base station is used to select cluster heads and create the best routes for intra cluster and inter cluster transmission. The DSA DMRP was compared against the KHOPCA to justify the performance. Simulation results show that, the DSA DMRP can improve the network lifetime longer than the KHOPCA, and solve the hotspot problem.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
D2326
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Indra Lesmana
"Saat ini banyak digunakan sebuah jaringan yang dapat mendukung layanan suara, data dan video tanpa adanya downtime, sehingga dibutuhkan back up jaringan serta protokol redundansi (active-standby) untuk menunjang terciptanya jaringan komunikasi yang stabil dan efisien. VRRP dan CARP merupakan salah satu protokol yang sering digunakan untuk mendapatkan level layanan yang tinggi. Rancangan pada skripsi ini akan dibuat dalam beberapa skenario yaitu ping tes, flooding, download dokumen serta streaming dengan parameter RTD (delay time), packet loss, throughput dan waktu failover.
Dari hasil simulasi bahwa protokol CARP membutuhkan rata – rata waktu lebih cepat dalam melakukan failover yaitu 5 detik daripada protokol VRRP dengan rata-rata waktu 7 detik. Untuk trafik yang besar protokol VRRP dan CARP mampu melewatkan throughput besar saat dilakukan failover, nilai throughputnya hampir mendekati throughput maksimalnya 6 Mbps, untuk rata-rata packet loss yang didapat sebesar 5-6%.

Today, there are many network could support voice service, data, video conference without any downtime occurred on network. Backup method is required to support all that services and also protocol redundancy (active- standby) which could make a stable and efficient network communications. VRRP and CARP are the frequently used protocols to create a high level of network service. The scheme of this thesis will be made in several scenarios, they are ping test, flooding, download document also streaming by RTD (delay time) parameters, packet loss, throughput and failover time.
The result from simulation showing that CARP protocol need the faster average time that is 5 seconds, but VRRP protocol need 7 seconds of the average time. CARP and VRRP protocol is able to pass up wide throughput while doing failover on the large traffic, its throughput value almost approaches the maximal value of 6 Mbps and average of packet loss are 5-6%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiyo Budiyanto
"ABSTRAK
Pemakaian trafik data pada jaringan seluler, dalam hal ini UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System), dewasa ini semakin meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi pendukungnya. Hal ini memunculkan ide untuk mengalirkan trafik data seluler
tersebut ke jaringan nirkabel lain, yaitu Wi-Fi (Wireless Fidelity). Proses pemindahan trafik
data dari jaringan UMTS ke jaringan WiFi dan juga sebaliknya (pemindahan trafik data dari
jaringan WiFi ke jaringan UMTS) disebut sebagai proses UMTS?WiFi Offload. Untuk
melakukan proses offloading tersebut digunakan algoritma VHO (Vertical HandOver).
Sampai saat ini, belum ditemukan suatu penelitian yang membahas protokol routing khusus
yang mampu mengalirkan trafik kepada access point lain yang berada pada sebuah cluster. Di
sisi lain, teknologi MANET (Mobile Ad-Hoc Network) memiliki beberapa konsep routing
protokol, yakni reaktif, proaktif, dan hibrid. Penelitian dilakukan untuk menentukan suatu
metode algoritma hibrid pada jaringan MANET, dalam hal ini GZRP (Genetic Zone Routing
Protocol), yang mampu dikembangkan bersama dengan VHO sehingga permasalahan bottle
neck trafik data yang terdapat pada jaringan UMTS-WiFi offload dapat diatasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan protokol routing GZRP yang
dikombinasikan dengan VHO pada jaringan UMTS?WiFi offload menghasilkan beberapa
peningkatan performansi jaringan, antara lain adanya efisiensi total waktu yang diperlukan
oleh stasiun bergerak untuk melakukan handover (dari jaringan UMTS ke jaringan Wi-Fi dan
dari jaringan Wi-Fi ke jaringan UMTS) pada jaringan UMTS?WiFi offload sebesar 2.757
detik dan 3.824 detik. Di samping itu, nilai RSSI pengguna layanan, data rate, dan
throughput masing-masing meningkat 30 dBm, 2 Mbps, dan 2 Mbps. Proses yang diajukan mengurangi total trafik pada area WiFi, delay sinkronisasi, dan konsumsi power masingmasing
sebesar 5 Mbps, 600 ms dan 35%.
Penelitian tentang jaringan UMTS?WiFi Offload dengan seleksi data inputan
menggunakan Roullete Wheel and Rank (N?GZRP) menghasilkan kesimpulan sebagai
berikut. Dengan metode ini, pemakaian power berjalan stabil dan efisiensi kebutuhan power
meningkat sebesar 35% dan 60% jika dibandingkan dengan RW?GZRP (Roulette Wheel
GZRP) dan ZRP (Zone Routing Protocol). Throughput algoritma ini memiliki nilai tiga kbps
lebih besar dari throughput yang dihasilkan oleh algoritma ZRP. Algoritma yang diajukan ini
mampu mengurangi nilai delay apabila dibandingkan dengan RW?GZRP dan ZRP masingmasing
sebesar 20 ms dan 1400ms.
Pada pengujian terakhir dikembangkan kombinasi antara GZRP dan VHO sebagai solusi
dari permasalahan yang ada. Proses yang dilakukan dengan variasi parameter input sistem
jaringan UMTS?Wi-Fi Offload menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. Pada saat Bx >
Bth; Cx > Cth, akan dilakukan pemindahan data trafik dari jaringan UMTS menuju ke
jaringan Wi-Fi tanpa memperhatikan nilai Power yang terdapat pada UE (User Equipment).
Pada saat terdapat suatu nilai Cx < Cth, tidak akan dilakukan pemindahan data trafik dari
jaringan UMTS menuju ke jaringan Wi-Fi. Perubahan nilai Power pada UE tidak
mempengaruhi kinerja Jaringan UMTS?Wi-Fi Offload. Dengan demikian, jaringan UMTS?
Wi-Fi Offload bekerja hanya dengan memperhatikan nilai Bandwidth dan Kapasitas Data
Trafik. Pada saat Bx > Bth; Cx > Cth, akan dilakukan pemindahan data trafik dari jaringan
UMTS menuju ke jaringan Wi-Fi tanpa memperhatikan nilai Power yang terdapat pada UE
dan peningkatan nilai Bandwidth pada UE mampu meningkatkan kinerja jaringan UMTS?
Wi-Fi Offload, khususnya dalam aktivitas pemindahan data dari jaringan UMTS menuju ke
jaringan Wi-Fi.

ABSTRACT
The usage of data traffic on mobile networks, in this case the UMTS (Universal Mobile
Telecommunications System), recently increased along with the advancement of its
supporting technologies. This led to the idea to discharge the mobile data traffic to another
wireless network, which is the Wi-Fi (Wireless Fidelity). The process of moving data traffic
from UMTS network to a WiFi network and vice versa (the transfer of data traffic from the
WiFi to UMTS network) called UMTS-WiFi Offload process. To perform the offloading
process, the VHO (Vertical Handover) algorithm is used. Until now, we have not found a
study that addresses the specific routing protocols which can divert traffic to another access
point on a cluster. On the other hand, MANET (Mobile Ad-Hoc Network) technology has
some concepts of routing protocols: reactive, proactive, and hybrid. This study was
conducted to determine a method of hybrid algorithm in MANET network: GZRP (Genetic
Zone Routing Protocol), which is able to be developed in conjunction with VHO so that the
bottleneck problem of traffic data in the UMTS network-WiFi offload can be overcome.
Based on the research that has been done, some conclusions can be taken as follows.
Research carried out by using a routing protocol GZRP combined with VHO on the UMTSWiFi
offload produces some improvements in network performance, for example, the
efficiency of the total time required by the mobile station to perform handover (from a UMTS
network to a Wi-Fi network and from the network Wi-Fi networks to UMTS) on the UMTSWiFi
offload is 2.757 seconds and 3.824 seconds. In addition, the RSSI value of the service
users, data rate, and throughput are improved by 30 dBm, 2 Mbps, and 2 Mbps. The proposed
process reduced the total traffic on WiFi area, delay synchronization, and power consumption
of by 5 Mbps, 600 ms and 35%. Research on the UMTS-WiFi network Offload with input data selection using Roulette
Wheel and Rank (N-GZRP) resulted in the following conclusions. With this method, the
power consumption is stable and power efficiency is enhanced by 35% and 60% compared
with the RW-GZRP (Roulette Wheel GZRP) and ZRP (Zone Routing Protocol).The
throughput of this algorithm is 3 kbps greater than generated by the algorithm ZRP. The
proposed algorithm is able to reduce delay, compared to the value of RW-GZRP and ZRP,
with the value of 20 ms and 1400ms.
In the last test, the combination of GZRP and VHO was developed as the solution to the
existing problems. The process done by varying input parameters UMTS network systems-
Wi-Fi Offload gives following conclusions. At the time of Bx> Bth; Cx> Cth, the data traffic
transfer from UMTS network to a Wi-Fi network will be done, regardless of the power value
in the UE (User Equipment). At the moment when Cx value < Cth, displacement of traffic
data from UMTS to Wi-Fi network will not be performed. Changes in the power value in the
UE will not affect the performance of UMTS - Wi-Fi Offload. Thus, UMTS - Wi-Fi Offload
only works with regard to bandwidth value and data traffic capacity. At the time of Bx> Bth;
Cx> Cth, the traffic data transfer will be done from UMTS to the Wi-Fi network regardless to
the power value in the UE, and increased bandwidth value on the UE can improve the
performance of UMTS - Wi-Fi Offload, especially in the activity of data transfer from UMTS
to Wi-Fi network"
2016
D2202
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adika Bintang Sulaeman
"Salah satu tantangan dalam mengintegrasikan jaringan sensor nirkabel dengan internet adalah dibutuhkannya mekanisme perantara dua protokol yang berbeda, yaitu HTTP dan CoAP, agar sensor dapat diakses menggunakan URL standar. Mekanisme tersebut dapat diimplementasikan menggunakan cross-protocol reverse proxy yang ditanam di dalam border router. Penelitian skripsi ini fokus pada perancangan dan penerapan border router dengan membangun prototipe dengan fitur pemetaan HTTP-CoAP dan mekanisme caching.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proxy yang didesain dapat menangani 23 permintaan per detik, memiliki karakter meningkatnya nilai latency dengan konstanta kemiringan 23.667 terhadap peningkatan jumlah client, memiliki cache yang dapat mengurangi latency, dan mulai memberi error jika diakses lebih dari 1000 clients secara bersamaan.

One of the main challenges in integrating wireless sensor networks with the internet is the need of intermediary mechanism interconnecting two different protocols, i.e. HTTP and CoAP, so that users can access the sensors with the standard URL. Such mechanism can be implemented using cross-protocol reverse proxy which lies on the border router. This research focused on the design and implementation of the border router by building the prototype for wireless sensor networks with HTTP-CoAP mapping and caching mechanism.
The result of this research showed that the designed proxy was able to handle 23 requests per second. The proxy had the linear increment of latency in respect to the number of clients with the gradient value of 23.667. The caching mehanism effectively reduced the latency and the proxy started to fail if accessed by more than 1000 clients.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65623
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>