Ditemukan 201375 dokumen yang sesuai dengan query
Ratih Aestetika
"Seiring dengan berkembangnya dunia telekomunikasi dan pola hidup masyarakat saat ini, dibutuhkan suatu media transmisi dengan bandwidth yang lebar (broadband), sehingga mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan tinggi. Pengembangan jaringan akses yang dapat menyediakan layanan pita lebar ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan sistem jaringan terintegrasi yang berisi sejumlah saluran komunikasi point-to-point antara sisi sentral dengan sisi pelanggan melalui sistem transmisi serat optik. Sistem tersebut dapat diterapkan dengan menggunakan perangkat Digital Loop Carrier Multi-Services Optical Access Network (DLC MSOAN).
Kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan skripsi ini adalah merancang suatu jaringan telekomunikasi yang menerapkan teknologi DLC MSOAN sebagai penyedia layanan broadband di kota Yogyakarta, khususnya di area layanan Sentral Telepon Otomat (STO) Kotabaru dan STO Pugeran. Perancangan meliputi penempatan perangkat DLC MSOAN dan perhitungan kebutuhan kapasitas transpor sinyal infonnasi yang hams disediakan berdasarkan prediksi demand untuk sepuluh tahun ke depan.
Perencanaan ini menghasilkan jaringan DLC MSOAN yang terdiri dari 2 perangkat Central Terminal (CT) dan 24 perangkat Remote Terminal (RT). Penempatan perangkat CT dan RT disesuaikan dengan densitas demand di wilayah Kotamadya Yogyakarta, misalnya di lokasi pemukunan, pertokoan, perkantoran, tempat penginapan, maupun di kawasan pendidikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39961
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tobing, Haryadi H.L.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38288
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andhina Puteri S.
"Dilatarbelakangi oleh pertumbuhan teknologi telekomunikasi di Indonesia, banyak operator telekomunikasi yang mulai melakukan perubahan dan pengembangan terhadap layanannya. Untuk mendukung ketersediaan layanan tersebut dibutuhkan jaminan dan media transmisi jaringan telekomunikasi tersebut. Sebagai salah satu media transmisi yang unggul di berbagai hal, serat optik mulai dijadikan alternatif utama untuk mengganti jaringan tembaga yang sudah tersebar luas. Sebagai operator besar di Indonesia, PT. TELKOM juga melakukan pembaharuan terhadap jaringannya. Dalam skripsi ini, kasus yang dijadikan bahan analisis adalah penggantian sambungan akses tembaga meiyadi serat optik pada RK RAC ke STO Cilincing di Jakarta Utara. Perencanaan penggantian ini patut dianalisis terlebih dahulu karena pada dasarnya penyambungan serat optik memeriukan berbagai pertimbangan.
Untuk itu, pada skripsi ini dilakukan analisis terhadap berbagai parameter yang menjadi pertimbangan utama pada penyambungan serat optik, yaitu sensitivitas penerima yang berhubungan dengan BER yang diinginkan, panjang maksimum saluran, serta kecukupan saluran untuk ditambahkan pelanggan baru. Analisis ini akan menuju pada suatu kesimpulan dimana penggantian sambungan ini memenuhi semua kriteria dan parameter yang dijadikan bahan analisis. Baik perangkat, serat optik, bahkan jumlah pelanggan yang akan ditambahkan memungkinkan PT. TELKOM untuk menghantarkan berbagai jenis layanan seperti suara, data, dan video lewat sambungan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40262
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S38397
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Auzaiy
"Dalam suatu sistem komunikasi serat optik, kita tidak akan lepas dari perhatian anggaran daya (power budget). Sistem komunikasi optik berjalan baik dan lancar apabila tidak kekurangan anggaran daya (power Budget) dan anggaran waktu bangkit (Rise Time Budget).Pada skripsi ini hanya akan membahas tentang perhitungan dan analisis power budget. Analisis power budget ini sangat penting dilakukan secara berkala untuk menilai dan mengevaluasi kelayakan suatu jaringan komunikasi optik. Analisis power budget pada skripsi ini akan dilakukan untuk jaringan komunikasi yang berada dalam area cakupan STO Jatinegaran PT TELKOM.
In a fiber optic communications system, we have to give attention to the importance of power budget. Optic Communications System will be on the best work and condition if there is not lack of Power Budget and Time Rise Budget. This skripsi will only get down the cases about calculation and analysis of power budget. This Power budget analysis is very importance to conduct periodically in order to assess and evaluate elegibility of an optic communications network. On this skripsi, the object of power budget Analysis is communications network in coverage area of PT TELKOM - STO Jatinegara."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51037
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hendra Yogi
"Tugas Akhir ini membahas pembuatan perangkat lunak Fibre Optic Information System (FOIS) yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat perencanaan sistem komunikasi serat optik baik analog maupun dijital. FOIS merupakan suatu basis data yang terdiri dari 2 basis data utama danlima basis data pendukung. Basis data utama merupakan pusat dan' perencanaan sistem komunikasi serat optik, sedangkan basis data pendukung berfungsi sebagai pusat data-data yang dibutuhkan oleh basis data utama untuk menyelesaikan perencanaan. Langkah pertama untuk melakukan perencanaan sistem komunikasi serat optik adalah memasukkan data-data untuk setiap komponen ke dalam basis data pendulcung. Komponen-komponen itu adalah jenis serat optik, jenis detektor optik, jenis sumber optik, dan konektor serta splice. Setelah semua data telah masuk dalam basis data pendukung, langkah kedua adalah memilih jenis komponen yang kita inginkan dan memasukkan data-data dari basis data pendukung ke dalam basis data utama. Langkah ketiga adalah memasukkan syarat-syarat yang kita inginkan dalam perencanaan, seperti jarak minimum, SNIT, dan lebar pita. Setelah semua data lengkap, proses perhitungan dapat dilaksanakan. FOIS secara otomatis mendeteksi jenis komponen yang digunakan dalam perencanaan, PIN atau API) untuk jenis detektor optik, LAD atau LASER untuk jenis sumber optik, dan singlenrode atau multimode untuk jenis serat opok. Setelah proses perhitungan selesai, maka dibandingkan hasil perhitungan FOIS dengan perhitungan secara manual. Hasil perbandingan menunjukkan FOIS memiliki ketelitian yang sangat tinggi dan juga dapat menyelesaikan perencanaan sistem komunikasi serat optik dengan sangat cepat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40168
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
RS Dwi Prajitno Wibowo
"Sebuah sistem transmisi serat optik yang handal mempakan target dalam setiap perancangan jaringan sehingga diperlukan suatu perhitungan Link Budget yang tepat. Perhitungan Link Budget yang penulis bahas dalam skripsi ini mengambil contoh kasus pada Jaringan Backbone Serat Optik Indosat Segmen Semarang-Solo dengan menganalisis antara kodisi Link Budget pada saat perencanaan dan setelah diterapkan. Komponen-komponen yang dibandingkan adalah attenuasi serat, splicing loss, connector loss dan faktor dispersi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40734
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dede Suryadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38443
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ugut, Sophia
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38331
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Helena Widiarti
"Pengiriman data pada jaringan fiber optik yang menggunakan media cahaya membutuhkan suatu sumber cahaya, dalam hal ini yang dipakai pada aplikasi jaringan optik sekarang adalah Light Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (LASER). Salah satu jenis Laser yang tergolong baru yaitu Vertical Cavity Surface Emitting Laser (VCSEL). Pada laser jenis ini, cahaya yang dikeluarkan memiliki arah tegak lurus dengan wafer, dengan laser cavity yang juga memiliki arah vertikal. VCSELs memiliki banyak keuntungan dibandingkan edge-emitting Laser yang telah dipakai teriebih dahulu. Pada riset ini dilakukan studi dan simulasi mengenai hubungan antara lebar celah oksida, spectral hole burning dan spatial hole burning pada kerapatan pembawa dan photon di daerah aktif dan pengaruh lebar celah oksida pada karakteristik modulasi oxide-confined VCSEL 850nm. Lebar celah oksida menentukan besar arus yang dapat masuk ke daerah aktif. Spectral dan spatial hole burning merupakan fenomena yang muncul pada karakteristik dinamik VCSEL, yang menyebabkan munculnya rugi-rugi seperti kompresi penguatan dan sifat nonlinear.
Hasil simulasi menunjukkan Spectral Hole Burning dan Spatial Hole Burning mempengaruhi karakteristik dinamik VCSEL. Spectral Hole Burning menyebabkan berkurangnya konsentrasi photon di daerah aktif, yang pengaruhnya dinyatakan dengan parameter epsilon e. Dari hasil simulasi, untuk celah oksida 3 um, kompresi yang timbul pada daya keluaran sekitar 0.1 mW. Spatial Hole Burning menyebabkan tidak homogennya konsentrasi photon pada daerah aktif, yang memunculkan sifat nonlinear. Dari hasil simulasi, untuk celah oksida 2 sampai 3.5 µn;m, terjadi penurunan frekuensi resonansi dari 4.1504 GHz sampai 2.5635 GHz Fenomena Spectral Hole Burning dan Spatial Hole Burning berpengaruh buruk terhadap karakteristik operas! VCSEL khususnya untuk arus catu tinggi.
Information transfer in fiber optic network using media of light needs a source of light. Light Amplification by the Stimulated Emission of Radiation (LASER), which used in fiber optic network nowadays. One type of Laser that relatively new is Vertical Cavity Surface Emitting Laser (VCSEL). In this type of laser, the emitted light has perpendicular direction against wafer, either does the laser cavity. VCSEL has many advantages compared with edge-emitting Laser, which is known first. In this research, study and simulation are conducted to analyze the relations between oxide aperture radius, spectral hole burning and spatial hole burning with carrier and photon density in active area, and the effect of oxide aperture radius on characteristic of modulation of oxide-confined VCSEL 850nm. The oxide aperture radius defined how much current can flow into the active area. Spectral and spatial hole burning are phenomenas appeared in dynamic characteristic of VCSEL, that can cause losses such as gain compression and nonlinear behaviour.The simulation results show us that Spectral Hole Burning and Spatial Hole Burning influence the dynamic behaviour of VCSEL. Spectral Hole Burning causes photon concentration reduction, included in epsilon parameter e. From the simulation result, for oxide aperture 3 um, the compression in output power is about 0.1 mW. Spatial Hole Burning causes unhomogen distributed of photon in active area, showing nonlinear behaviour. For oxide aperture 2-3.5 µn;m, the decrease of resonance frequency happened from 4.1504 GHz up to 2.5635 GHz Spectral Hole Burning and Spatial Hole Burning have cause degradation on VCSEL's operation characteristics especially for high biased current."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40235
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library