Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167553 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pada satu generator yang terhubung paralel dengan sistem. perubahan pada sistem tersebut akan ikut mempengaruhi generator. Generator harus dapat mengatasi kondisi tersebut dan kembali ke keadaan stabil. Bila generator lidak dapat kembali stabil maka generator dapat mengalami lepas sinkron dengan sistem. Kondisi tersehuf harus dihindari karena dapat mengganggu suplai daya ke beban. Salah satu cara untuk membantu generator kembali stabil adalah dengan menggunakan Pengatur Tegangan Otomatis (AVR). Dengan menggunakan AVR maka pengaturan tegangan eksitasi akan dilakukan secara otomatis untuk menjaga tegangan terminal generator besarnya tetap."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39974
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2006
TA644
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Handoko
"Telah dirancang suatu sistem Pembangkit sinyal yang dapat memberikan masukan untuk memodulasi alat uji tarik dengna percepatan yang konstan. Pemodulasian tersebut mengguanakan fasilitas dari mikrokontroler yaitu PWM (Pulse Width Modulations). Sinyal dari PWM ini akan digunakan untuk pengaturan tegangan pada sebuah VCO (Voltage Control Oscillator). Dengan kata lain pengaturan PWM akan membuat perubahan frekwensi keluaran dari VCO tersebut. Sementara itu sebuah rangkaian eksternal lainya menggunakan akselerometer dibuat untuk mendeteksi nilai dari percepatan yang didapat. Data yang dihasilkan akan dikomunikasikan dengan mikrokontorler yang kemudian dihubungkan dengan sebuah PC dengan program LabView di dalamnya. Sehingga nilai dari percepatan dapat ditampilkan secara visual dengan lebih baik. Kemudian alat ini digunakan untuk uji vibrasi dari produk otomotif untuk melihat ketahanan produk tersebut terhadap vibrasi.

A signal Generator System capable of modulating an Uniaxial Testing Machine to operate in constant acceleration modes has been designed and constructed. The Modulations was done by employing a Pulse Width Modulations (PWM) feature of Microcontroller. In this Case, Signal which produced by PWM were used to adjust voltage in a VCO (Voltage Control Oscillator). So as the frequency output of VCO would follow the voltage adjustment. Additionally, an External Circuit was build in an accelerometer to determine the acceleration data obtained from VCO. This data were then communicated with another microcontroller an PC equipped with LabView Program for graphs display purpose. Furthermore this device is used to Vibration Test of automotive product to discover the strength of that product in vibration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1511
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyo Fitriyani Maisyaroh
"ABSTRAK
Generator sinar-x menyuplai energi untuk tabung sinar-x, yang berfungsi untuk
mengatur parameter paparan radiasi. Dilakukan evaluasi menggunakan metode
non-invasive untuk mendeteksi jenis ketidaksesuaian fungsi sistem loading,
rectifier, contactor, shutter, cable ataupun connector arcing pada generator dari
bentuk sinyal yang dihasilkan pada program Xi View Unfors dan dilakukan juga
evaluasi terhadap kinerja generator. Penilaian hasil uji fungsi ini dilakukan
dengan melakukan analisa fungsi generator sinar-x menggunakan data yang telah
diukur di PTKMR meliputi berbagai jenis generator constant potential dan singlephase.
Detektor unfors diletakkan pada jarak 100 cm dari fokus sumber radiasi
pesawat sinar-x. Tegangan panel pesawat bervariasi mulai dari kV terendah
sampai kV tertinggi. Parameter uji yang dilakukan dalam uji fungsi pesawat
sinar-x pada penelitian ini hanya yang berkaitan dengan kondisi penyinaran yaitu
akurasi tegangan kerja (kV), akurasi waktu paparan (s), kesesuaian nilai HVL
(Half Value Layer). Hasil dari uji fungsi dibandingkan dengan referensi dari
Western Australia. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, pesawat sinar-x yang
lulus uji fungsi, tidak menjamin memiliki fungsi generator yang sesuai dengan
standar spesifikasi. Kemungkinan surge step, overshoot dan contactor bounce
kerap terjadi pada awal paparan, sedangkan drop tegangan maupun discharge
kerap terjadi pada saat paparan berlangsung.

ABSTRACT
The x-ray generator suplies energy to the x-ray tube, that controlling the radiation
exposure parameter. Evaluation done using non-invasive methods to detect
generators problems at system function such as loading, rectifier, contactor,
shutter, cable and connector arcing from signal output showed on Xi View Unfors
program. We also evaluate the generator performances. Compliance test done by
analyzing the x-ray generator function that measured by PTKMR, which consist
of constant potential generator and single-phase generator. Unfors detector placed
at 100 cm away from the focus of x-ray radiation source. Variation of panel
voltage start from the lower kV to Higher kV. Compliance test parameters in this
evaluation only related with exposure influence parameter, which are panel
voltage accuracy (kV), exposure times accuracy (s), and HVL. This results will
be compare to Western Australia?s standard. According to the evaluation, x-ray
machines that passed the compliance test did not guaranteed that the generator has
performance as specified by specification. Surge step, overshoot and contactor
bounce is happened at the first of the exposure and votage droop, discharges is
happened when the exposure running."
Universitas Indonesia, 2012
S42145
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi Susetyo
"Generator merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, kondisi generator harus selalu dalam keadaan terbaik. Kerusakan yang terjadi pada isolasi belitan stator generator merupakan hal yang paling dominan sebagai penyebab kerusakan pada generator. Adanya void pada belitan stator generator menyebabkan adanya aktifitas peluahan parsial. Aktifitas peluahan parsial dapat menyebabkan kegagalan operasi pada generator. Aktifitas peluahan parsial pada belitan stator generator dapat menyebabkan rugi daya pada generator. Rugi daya terjadi karena adanya pelepasan muatan listrik dalam kurun waktu tertentu selama terjadinya aktifitas peluahan parsial. Dengan menggunakan perhitungan rumus maka nilai rugi daya yang terjadi akibat peluahan parsial dapat diketahui dan dianalisis untuk mengetahui kondisi generator. Pengukuran peluahan parsial dilakukan dengan menggunakan alat diagnostik PD Tech Power Engineering AG dan software MICAMAXX@PDplus. Objek studi adalah pada GT 1.2 PLTGU UBP Priok. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan, terjadi peluahan parsial di setiap fasa dengan jenis peluahan parsial yang terjadi adalah peluahan parsial pada bagian dalam isolasi akibat adanya void pada bagian dalam isolasi stator.

The Generator is one of the major components in power generation system. Therefore, the generator have to always be in the best circumstances. The damage to the generator stator winding insulation is the most dominant as a cause of damage to the generator. The existence of voids in the generator stator winding cause partial discharge activity. Partial discharge activity can cause failure in the generator operation. Partial discharge activity in the generator stator winding can cause power losses in the generator. Power losses due to electrical discharge within a certain time during the occurence of partial discharge activity. By using the calculation formula, the value of power losses that occur due to partial discharge and predivtion of effective age of the generator can be known and analyzed. Partial discharge measurement performed using diagnostic tools PD Tech Power Engineering AG and software MICAMAXX@PDplus. The object of study is on the GT 1.2 UBP Priok Combine Cycle Power Plant. Based on the results of measurements and observations, there was a partial discharge in each phase with the type of partial discharge is happening is internal solid insulation discharge due to the voids in the stator insulation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S37989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bhakti Yudho Suprapto
"Pada tesis ini dilakukan pemodelan generator dengan menggunakan pendekatan matematis akan mengacu pada referensi yang ada untuk mewakili sistem yang rumit. Dengan pemodelan ini, dapat dilakukan simulasi sistem lingkar terbuka untuk mengetahui tanggapan sistem terhadap perubahan tegangan dengan memberikan fungsi step pada sistem masukan lingkar terbuka.
Untuk memperbaiki unjuk kerja generator tersebut digunakan pengendali PI atau pengendali PID. Penalaan parameter kendali dilakukan berdasarkan metode Ziegler Nichols dan metode Heuristik. Pengendalian dengan parameter-parameter kendali tersebut dapat dilakukan dengan simulasi lingkar tertutup. Dan hasil simulasi yang dilakukan ternyata pengendali PID melakukan pengendalian lebih baik dibandingkan dengan pengendali PI.

This thesis discusses the modeling of generator based on mathematic approximation to represent the existing generator systems. Using the model, the open loop generator system can be simulated and the response to a step function can be recorded.
To get a better performance of the generator, it will be put under closed loop control using a PI controller or PID controller. The controller parameters can be found using Ziegler Nichols method and the Heuristic method. Simulation of the closed loop system using these parameters shows that the PID controller gives better performance than the PI controller.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14606
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Mada Bhaswara
"Untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik dengan tenaga mikrohidro, salah satu caranya yaitu memparalelkan generator induksi dengan generator sinkron. Dalam beroperasi sendiri, generator induksi tidak mampu mempertahankan frekuensi dan tegangannya, sehingga belum dapat dilakukan operasi paralel. Dengan menggunakan kompensator statis, tegangan terminal generator induksi lebih cepat stabil pada nilai 1 pu selama 0,3 detik dan frekuensi kerja dijaga stabil dalam rentang 49,6 ? 50,6 Hz. Selain itu, nilai eror tegangan dan frekuensi generator induksi berkurang dari 10,63% menjadi 3,48% dan 13,9% menjadi 0,01%. Kondisi saat operasi paralel yaitu, perbedaan sudut fasa tegangan dari generator sinkron dan generator induksi sebesar 0,71°, tegangan antar fasa dan frekuensi kerja masing-masing generator berada dalam range 0,9 ? 1,1 pu dan 49 ? 51 Hz, serta urutan fasa yang sama. Dari kondisi tersebut, operasi paralel generator sinkron dan generator induksi dengan menggunakan kompensator statis dapat dicapai dan masih dalam standar yang ditetapkan.

To improve the reliability of micro hydro power systems, one way is to parallel induction generator and synchronous generator. When induction generator stands alone, it can?t maintain the frequency and terminal voltage, so that parallel operation can?t be performed. By using static compensator, terminal voltage of induction generator is stable at value of 1 pu after 0.3 seconds and operating frequency is maintained in the range 49.6 to 50.6 Hz. In addition, error value of voltage and frequency of the induction generator is reduced from 10.63% to 3.48% and 13.9% to 0.01%. The terms of parallel operation are, voltage phase angle difference of synchronous generators and induction generators is 0.71 °, voltage magnitude and operating frequency of each generator is in the range of 0,9 ? 1,1 pu and 49 - 51 Hz, and the same phase sequence. From these conditions, parallel operation of synchronous generators and induction generators using a static compensator can be achieved and still within the set standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priambudi Pujihatma
"Generator merupakan komponen yang sangat vital dalam sistem tenaga listrik. Sistem yang terinterkoneksi terdiri dari beberapa generator yang bekerja secara bersama untuk mencatu daya. Hal ini merupakan hal yang positif, mengingat semakin bertambahnya keperluan beban serta efisiensi yang dihasilkan dari operasi interkoneksi. Di sisi lain. terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan sebuah generator kehiiangan kestabilannya. Generator yang tidak stabil akan dilepas dari sistem dan pelepasan ini dapat berpengaruh terhadap kestabilan sistem secara keseluruhan. Lepasnya generator yang mencatu sebagian besar daya sistem dapat mengakibatkan pemadaman total / blackout. Kondisi yang membahayakan kestabilan generator adalah terjadinya pemutusan beban secara mendadak atau terjadinya gangguan sepanjang saluran transmisi. Agar generator tetap stabil. perlu dilakukan perhitungan terhadap waktu pemutusan kritis. Alat-alat proteksi harus dapat memutus gangguan sebelum waktu tersebut tercapai. Dengan demikian kestabilan generator tetap terjaga dan pasokan daya generator ke sistem tetap terjamin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>