Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80429 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anugrah Hermanto
"Faktor ekonomis dan keandaan menjadi suatu keharusan dalam sistem transmisi dan distribusi. Gejala korona merupakan salah satu persoalan yang timbul dalam sistem transmisi tenaga listrik tegangan tinggi karena menimbulkan rugi-rugi transmisi dan mengganggu lingkungan sekitar. Salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya korona adalah kondisi penghantar, yakni bentuk elektroda, jarak celah antar elektroda, dan diameter kawat penghantar. Untuk itu perlu dilakukan pengujian terhadap berhagai bentuk elektroda guna mendapatkan karakteristik dan pengaruh dari bentuk elektroda yang dianggap mewakili keadaan sebenarnya.
Pada kondisi ruangan dan jenis bahan elektroda yang sama, jarak celah antar elektroda mempengaruhi tegangan awal terjadinya korona, dimana kenaikan tegangan awal korona berbanding lurus secara logaritma terhadap jarak antar elektroda. Dan pada jarak antar elektroda di bawah 20 mm, proses korona tidak dapat diamati, melainkan langsung terjadi kegagalan. Bentuk permukaan elektroda sangat berpengaruh terhadap terjadinya korona, dimana pada elektroda jarum, tegangan awol terjadinya korona lebih rendah dibandingkan dengan elektroda type batang atau type flat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Osa Laksana
"Pembangkitan tegangan tinggi pada sebuah elektroda akan diikuti dengan terjadinya ionisasi pada udara, yang memicu terjadinya kegagalan. Kegagalan ini bisa berupa korona ataupun lompatan listrik. Korona yang terjadi pada sebuah elektroda bertegangan tinggi dapat berupa gangguan bising. Gangguan bising yang terjadi pada sebuah elektroda memiliki karakteristik yang berbeda bergantung kepada bentuk dari elektroda yang digunakannya. Selain bentuk elektroda yang digunakan, terdapat hal lain yang dapat mempengaruhi pembangkitan gangguan bising yaitu besar tegangan yang diterapkan dan kondisi lingkungan di sekitar elektroda. Pengujian akan dilakukan dengan membangkitkan tegangan tinggi AC yang kemudian akan dialirkan menuju ke elektroda. Korona yang dibangkitkan akan ditangkap menggunakan mikrofon dan akan diproses dengan Cool Edit Pro 2 sehingga besar dB, bentuk gelombang, dan spektrum dapat diketahui.
Dari pengujian dapat diketahui bahwa pengaruh kenaikan tegangan pada elektroda adalah kenaikan besar dB yang akan dipancarkan oleh elektroda. Selain itu kenaikan tegangan juga akan mempengaruhi penguatan dan pelemahan pada spektrum frekuensi yang dibangkitkan dan noise pada gelombang suara. Besar dB, bentuk spektrum dan gelombang yang dibangkitkan memiliki karakteristik yang berbeda untuk tiap bentuk elektroda dan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Dari kelima bentuk elektroda, elektroda bola adalah elektroda yang membangkitkan gangguan bising terendah yaitu untuk tegangan mencapai 50 kV yang dibangkitkan adalah -4,29 dB karena permukaan yang rata. Lalu kawat dengan kondisi basah merupakan elektroda yang membangkitkan gangguan bising tertinggi yaitu dengan tegangan 20 kV besar dB yang dibangkitkan adalah 0.78 dB karena terdapatnya permukaan yang tidak rata di sepanjang kawat dan kondisinya yang basah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengujian mengenai alat penghisap debu ini merupakan salah satu
gambaran dalam perindustrian berdasarkan prinsip kerja dari gaya elektrostatik.
Dengan mencari efisiensi yang optimal maka diharapkan alat penghisap debu ini
dapat mengurangi jumlah polusi udara akibat partikel-partikel yang ada di udara
akibat emisi sehingga dapat mencemari lingkungan sekitarnya. Gambaran industri
yang direpresentasikan adalah suatu manufaktur yang menggunakan bahan baku
dan emisi berupa partikel kalsium karbonat untuk proses produksinya. Jenis
industri tersebut banyak dijumpai seperti pada proses pembuatan semen, batu
hiasan(ornamenta1 stone), dan lain-lain.
Efisiensi yang didapatkan merupakan desain yang bergantung kepada
banyak parameter. Untuk mendapatkan efisiensi yang optimum, pengujian ini
menggunakan parameter kombinasi dari jenis korona pada bahan elektroda
alumunium, besi, dan seng dengan kerapatan bintik 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm
dengan kecepatan angin konstan dan ukuran luas elektroda adalah 20 x 10 cm2.
Adapun dari hasil pengujian yang didapatkan ternyata efisiensi optimum
dimiliki oleh elektroda dengan bahan material alumunium yang diberi korona
negatif dengan kerapatan bintik yang diterapkan berjarak 1,5 cm dengan efisiensi
sebesar 69,98 % pada kuat medan listrik sebesar 7,93 kV/ cm."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Presipitator elektrostatik merupakan salah satu alihkasi yang digunakan untuk memisahkan partikel-partikel dari kandungan udara. Presipitator elektrostatik digunakan pada saluran gas buang industri-industri dan pembangkitan untuk meminimalisasikan partikel-partikel dari kandungan gas buang akibat aktifitasnya. Presipitator elektrostatik menggunakan efek tegangan tinggi untuk melakukan proses ionisasi dan proses pemuatan.. Kerja presipitator dipengaruhi oleh beberapa parameter, diantaranya bentuk-bentuk elektroda, tegangan elektrada, dan jenis partikel. Parameter-parameter tersehut akan mempengaruhi eftsiensi kerja presipitator elektrostatik. Untuk mendapatkan optimalisasi kerja presipitator elektrostatik maka perlu dilakukan pengujian dengan memvariasikan parameter-parameter tersebut. Hasil pengujaon akan memperlihatkan banyaknya parlikel yang terkumpul pada elektrada­ elektroda. Hasil pengujian dilakukan perbandingan dan analisis sehingga akan didapatkan parameter yang menunjukan kerja presipitator elektrostatik optimal. Pada tulisan ini, parameter yang digunakan adalah variasi bentuk elektroda positif, tegangan elektroda, dan jenis partikel. Pengujian dilakukan dengan tegangan tinggi arus searah"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S39697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinuraya, Arwadi
"An Electrostatic Precipitator (ESP) is one of the most widely used particulate collection device. It has many advantages: Its range of size is enormous; it is used on the largest fossil-fuel-fired electric generating plants and in small household air-conditioning system as well. It is versatile enough to provide virtually complete collection of particles of many substances, both solids and liquids. It can operate at high temperatures and pressures and its power requirement are low. An ESP use electric field from DC High Voltage to generate corona field to ionize particles coming through.
The efficiency of an ESP theoretically influenced by gas flow, particles size and particle migration velocity. The material and form of the collecting plate electrodes are usually not included in efficiency formulas; in fact both of them influence the migration particle velocity. Flat, spotted and ram electrodes are electrodes form that will be analyzed in this thesis because each of them gives a different corona field. Aluminum, zinc and iron are electrodes material which will be analyzed also. The influence of forms and materials of electrodes will tested on CaCO3 and Ca(OH)2 particles using a DC high voltage power source will be tested to get a conclusion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T8145
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amien Rahardjo
"ABSTRAK
Untuk memenuhi kebutuhan akan energi listrik di Indonesia khususnya di PUlau Jawa yang semakin meningkat, maka Pemerintah dalam hal ini Perusahaan Umum Listrik Negara telah melaksanakan pembangunan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) 500 kV, yang saat ini sudah terhubung antara PLTU Suralaya (Jawa Bagian Barat) sampai PLTU Paiton (Jawa Bagian Timur) dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali, yang melintasi pemukiman penduduk, persawahan, ladang, dan lain-lain.
Dengan pengoperasian SUTET 500 kV tersebut akan muncul persoalan antara lain mengenai pengaruh medan listrik dan medan magnet, serta munculnya fenomena tegangan tinggi (gejala korona), yang apabila melampaui ambang batas tertentu dikhawatirkan dapat memberikan dampak negatif terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya.
Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No.4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan, maka dalam pengoperasian jaringan 500 kV tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengevaluasi dampak lingkungan yang telah terjadi melalui studi Penyajian Evaluasi Lingkungan (PEL).
Untuk mengetahui apakah dalam pengoperasian SUTET tersebut menimbulkan dampak terhadap lingkungan dan sekaligus untuk mempersiapkan langkah-langkah pengaman dan memperkecil dampak yang merugikan, maka dalam makalah ini akan dibahas salah satu aspek persoalan tegangan tinggi, yaitu menyangkut timbulnya korona dan kemungkinan dampaknya terhadap lingkungan berupa gangguan radio (Interferensi radio), gangguan berisik (audible noise) dan rugi-rugi korona dalam bentuk panas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Nadir M. Aljaidi
"Korona merupakan salah satu fenomena yang diakibatkan oleh penerapan tegangan tinggi arus bolak-balik pada sistem tenaga listrik. Fenomena korona biasanya terjadi pada saluran transmisi, gardu induk, dan gardu distribusi. Fenomena korona menimbulkan beberapa masalah pada sistem tenaga listrik, salah satunya yaitu menyebabkan kenaikan distorsi harmonik dari gelombang tegangan. Untuk itu dilakukan pengujian pada kubikel dengan melihat perubahan nilai dari distorsi harmonik total (THD) gelombang tegangan. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa nilai dari THD semakin meningkat saat terjadi korona. Peningkatan nilai THD ini disebabkan oleh peningkatan distorsi harmonik orde 9. Nilai THD ini juga dipengaruhi oleh diameter kawat penghantar serta jarak antar kawat penghantar dengan kubikel.

Corona is phenomenon which caused by AC High voltage applications on electric power system. Corona phenomenon mostly developed in transmission lines, substations, and distribution substation. Corona phenomenon presence many problems on electric power system, one of the effect is increase harmonic distortion of voltage wave. For it was examined by observing changes in the value of total harmonic distortion of the voltage wave. From these tests, it was found that the value of THD increases during corona. The increasing value of THD is caused by an increase in 9th order harmonic distortion. The THD is also influenced by diameter of the wire and distance between the wire and cubicles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51223
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wibisana
"Elektroda E7016 dan E7013 adalah sama-sarna elektroda hidrogen rendah yang sesuai untuk pengelasan baja struktur. Mengingat bahwa baja struktur sangat Iuas penggunaannya termasuk untuk pembuatan lambung kapal, maka harus dipastikan keamanan sambungan. Keamanan sambungan tenjamin jika kondisi sambungan baik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat pengaruh pengelasan dengan metoda SMAW mcnggunakan kedua elektroda tersebut dengan vamiabel bentuk sambungan, yaitu V-tunggal dan U-tunggal dan variabel rapat arus dengan harga rapat axus batas rendah, medium dan tinggi.
Dari penelitian dihasilkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan sifat mekanis dari penggunaan dua macam elektroda tersebut. Pengelasan terbaik adalah menggunakan rapat arus medium yang dapat menghasilkan sambungan berkwalitas baik, kuat dan tidak berpori-pori. Satu hal lagi adalah bahwa akibat panas pengelasan logam induk (bj CP AI-136) tidak mengalami perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36514
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Karyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Sativa
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S40772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>