Ditemukan 150039 dokumen yang sesuai dengan query
Ade Wirna Pertiwi
"Ground Communication system adalah sistem komunikasi darat. artinya : Suatu sistem komunikasi dare darat ke darat yang digunakan oleh pengguna di Iingkungan bandara. Dalam makalah tugas akhir ini penggunanya ialah unit-unit operasional yang ada di lingkungan Bandara Internasional HANG NADIM BATAM di Pulau Batam. Sistem ini bekerja secara otomatis. Sejak sinyal suara dikirimkan dengan menekan tombol PTT pada peralatan portable, lalu sinyal diterima oleh Rx ke Antena di Base Stasiun Repeater, kemudian sinyal dilanjutkan untuk proses management data, proses pencatatan data, penyimpanan dalam logging recorder untuk fungsi billing dan lain-lain. Sistim komunikasi darat ini memiliki sistem manager terminal yang mengatur management data. Selain itu memiliki juga sistem pemelihara / maintenance, sistem pewaktuan untuk mencatat air time, sistem pengontrolan dan lain-lain.
Dalam tugas akhir ini, dibahas mengenai konsep trunking dan sistem peralatan secara keseluruhan. Sistem ini terbagi dua, yaitu : sistem pemakai dan sistem komponen. Sistem Pemakai di sini ialah pengguna dare sistem tersebut yaitu pemakai portable dan pemakai mobile. Sedangkan sistem komponen adalah komponen-komponen yang digunakan untuk menjalankan sistem. Sedangkan sistem akses yang digunakan adalah TDMA. Dalam TDMA aliran digital dibagi rata oleh sejumlah pemakai dengan menyediakan interval waktu yang sudah tertentu yang disebut time slot untuk tiap-tiap pemakai. Satu atau Iebih time slot yang digunakan untuk group pemakai secara tipikal diatur ke dalam frame. Selanjutnya diiaksanakan analisa untuk menguji data acuan sistem manual yang digunakan dalam apiikasi sistem komunikasi darat tersebut secara matematis melalui studi literature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39657
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi untuk membandingkan dan menganalisisis akibat perubahan trafik terhadap tingkat pelayanan (GOS ,Grade Of Service), jumlah frame unit yang digunakan dan effisiensi penggunaan frame unit pada metode akses SSTDMA dan Low Cost TDMA. Dari simulasi dapat diketahui bahwa peningkatan trafik pada metode SSTDMA mengakibatkan bertambahnya GOS yang disebabkan jumlah frame unit yang tidak dapat mengikuti perubahan trafik, sedangkan pada metode LCTDMA penambahan trafik tidak mempengaruhi GOS karena pemakaian frame unit dapat diatur secara fleksibel. Kemampuan alokasi frame unit membuat metode LCTDMA mempunyai effisiensi yang cukup besar, yaitu berkisar antara 65 - 85 %. Berbeda dengan metode SSTDMA yang efisiensinya bergerak dari nilai yang sangat kecil yaitu 1,94 % pads saat traffik 1 Erlang sampai 97,4 % saat trafk 100 Erlang."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38847
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Iin Nurhidayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S38552
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raden Kurnia Supriadi
"Sistem komunikasi satelit di Indonesia mempunyai 2 frekuensi utama yaitu C-band (4-6 GHz) dan ku-band (12-14 GHz). Satelit Palapa C2 mempunyai transponder untuk kedua frekuensi ini. Frekuensi C-band banyak digunakan tetapi rawan interferensi pada saluran microwave terrestrial, sedangkan Ku-band bebas interferensi tetapi rawan akan redaman. Selain itu, Ku-band juga mempunyai bandwith yang lebih lebar dibandingkan dengan C-band. Skripsi ini dilakukan untuk menganalisa sejauh mana pengaruh redaman terhadap sistem komunikasi satelit Ku-band. Dalam skripsi ini dilakukan perhitungan redaman hujan, gas dan sintilasi troposfir dengan memakai model Dissayanake, Allnutt, dan Haidara (DAH). Perhitungan ini dilakukan pada satelit Palapa C2 (uplink 14 GHz, downlink 11.49 Ghz) untuk link ke berbagai kota di Indonesia. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk nilai redaman hujan, ada beberapa kota yang mempunyai redaman yang tinggi yakni Putusibau, Padang, Maros dan Cibinong. Untuk redaman gas, nilai redaman yang diperoleh lebih kecil daripada redaman hujan. Kota Surabaya mempunyai nilai redaman gas tertinggi dan nilai minimum di kota Denpasar. Redaman sentilasi troposfir paling kecil dibanding redaman lainnya, yakni sekitar 0.1 dB. Selain itu didapat bahwa nilai redaman hujan, gas, dan sintilasi troposfir untuk uplink lebih besar bila dibandingkan dengan downlink."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40088
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kuswara Trihardi
"Radio adalah sarana komunikasi yang cepat dan murah. Radio juga dikenal sebaai sarana untuk mendapatkan informasi dan hiburan. Hampir seluruh masyarakat memiliki stasiun radio kesayangannya sendiri. Keterbatasan dari radio, hanya memiliki jangkauan pancaran siaran yang terbatas. Untuk memperluas cakupan siaran radio ke seluruh pennukaan bumi terdapat beberapa altematit. Salah satu alternatif untuk saat ini adalah mempergunakan satelit geostasioner yang kedudukannya dapat diatur sehingga memiliki peta cakupan yang paling ideal berdasarkan koordinat penempatan yang diberikan.
Teknologi satelit untuk saat ini telah tersedia dan dimungkinkan untuk dipergunakan sebagai sarana penyiaran radio. Worldspace adalah Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi ini. Worldspace telah meluncurkan tiga satelit yang dapat mencakup sebagian besar belahan dunia termasuk Indonesia. Pengaplikasian stasiun bumi di Indonesia sangatlah memungkinkan, terlebih Iagi letak Indonesia digaris khatulistiwa dipersimpangan lalu lintas dunia serta jumlah penduduk yang cukup banyak, Perhitungan Iintasan dalam perencanaan sistem komunikasi satelit membuktikan bahwa memungkinkan stasiun bumi worldsspace untuk diaplikasikan di Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39249
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"A thoroughly up-to-date revision of this successful book, based on the series of IEE Vacation Schools. The text aims to give the professional engineer or graduate student a fully comprehensive yet practical understanding of the principles and technological issues of this major subject. As with all Vacation School based material, there is a strong tutorial element and real-world orientation."
London: Institution of Engineering and Technology, 2008
e20452561
eBooks Universitas Indonesia Library
Fatmi Dewi Kandi Astuti
"Operasi satelit inclined biasanya dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan satelit pengganti dan menghemat bahan bakar yaitu dengan cara membiarkan sudut inklinasi terus bertambah karena tidak dilakukan koreksi arah Utara Selatan. Dengan semakin bertambahnya sudut inklinasi ini akan menyebabkan pergerakan latitude yang besarnya sama dengan sudut inklinasi dan pergerakan longituda setengah harian yang mengakibatkan pergerakan daerah cakupan dan komunikasi satelit yang kompleks. Sejauh mana dampak operasi satelit inclined terutama terhadap antena stasiun bumi akan lebih jelas terlihat datam perhitungan dan analisis yang dilakukan pada Tugas Akhir ini. Inklinasi yang besar akan mengakibatkan rugi pengarahan dan rugi penguatan antena stasiun bumi membesar sehingga kualitas sistem komunikasi satelit berkurang. Oleh karena itu dalam implementasinya, stasiun bumi harus dilengkapi dengan antena yang mempunyai kemampuan tracking (penjejakan) atau sudut inklinasi yang dibatasi sehingga komunikasi satelit masih layak."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40198
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rani Nurkhaerani N.
"Sistem komunikasi satelit merupakan salah satu sarana yang dapat dipergunakan untuk terselenggaranya telekomunikasi internasional maupun domestik. Dalam dunia sistem komunikasi satelit, frekuensi C-band telah lama dipergunakan dan saat ini telah penuh. Ku-band merupakan salah satu pita frekuensi alternatif setelah penggunaan frekuensi C-band dirasakan semakin padat. Bagi Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan tahunan yang tinggi, penggunaan frekuensi Ku-band ini memerlukan pengkajian yang cermat. Propagasi pada frekuensi Ku-band sangat dipengaruhi oleh kondisi atmosfir, terutama hujan. Partikel hujan meredam gelombang elektromagnet yang dipancarkan dalam skala yang lebih besar dibandingkan unsur lain di atmosfir. Skripsi ini membahas tentang pengaruh curah hujan pada penggunaan frekuensi Ku-band di Indonesia, dengan terlebih dahulu memperoleh data curah hujan dan menghitung besar redaman hujan dengan metode CCIR. Data monitoring Ku-band signal menunjukan bahwa ketika cuaca hujan maka level sinyal yang diterima menurun dan kualitas gambar juga menurun. Bahkan pada curah hujan yang tinggi 86,4 mm dan redaman hujan 28,18 dB untuk uplink serta 21,78 untuk downlink, sinyal gambar sudah tidak dapat diterima lagi. Pemodelan redaman hujan dari CCIR menunjukan bahwa redaman hujan tidak hanya dipengaruhi oleh curah hujan, akan tetapi juga dipengaruhi oleh polarisasi, sudut elevasi, sudut lintang, dan garis lintang stasiun bumi.
Satellite communication system is the one of infrastructure that can be used to support international or national telecommunication. In the world of satellite communication systems, C-band is widely used and now it is full of. Ku-band is the one of alternative frequency band in the satellite communication system while C-band frequency seems to be overloaded. In Indonesia, a tropical climate country with high annual rain rate, Ku-band frequency using needs an accurate recitation. The propagation at Ku-band frequency has been limited by the atmosphere condition, mainly due to the encounter of rain attenuation. The particle of rain attenuates a radiated electromagnetic waves in high scale compared than the other substances in the atmosphere. This paper examines the effect of rain on Ku-band frequency used in Indonesia, with obtaining rain rate data first and calculating rain attenuation with CCIR methode. Monitoring Ku-band signal's data shows that when the climate is rainy, the signal level received and the quality of picture are on the decline. Moreover, at the rain rate 86,4mm and the rain attenuation 28,18 in uplink, and 21,78 in downlink, the signal cannot be received. Rain-attenuation model from CCIR shows that the rain attenuation is not only influenced by the rain rate, but also by the polarization, the elevation angle, the latitude, and the distance of the earth station from the sea level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40274
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agung J. Susilo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S38271
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sri Chusri Haryanti
"Pada sistem komunikasi bergerak, fading menyebabkan penurunan unjuk kerja. Unjuk kerja sistem dapat diperbaiki dengan menggunakan efek capture. Efek capture adalah dapat diterimanya suatu sinyal tanpa kesalahan pada receiver pada saat terdapat banyak sinyal yang dikirim secara simultan pada kanal. Dalam tesis ini dianalisa unjuk kerja metode akses slotted ALOHA-CDMA pada LEO dengan efek capture pada kanal ber-fading yang terdistribusi Rician. Unjuk kerja yang dianalisa meliputi probabilitas paket sukses, throughput dan delay akses kanal.
Dari hasil perhitungan terlihat bahwa makin besar w (track makin uniform), probabilitas paket sukses slotted ALOHA-CDMA makin tinggi, throughput semakin besar dan delay kanal slotted ALOHA-CDMA makin kecil. Makin besar faktor Rician K dan makin banyak jumlah kode Nc probabilitas paket sukses dan throughput kanal slotted ALOHA-CDMA makin besar. Makin kecil rasio capture probabilitas paket sukses dan throughput kanal slotted ALOHA CDMA makin besar. Makin besar faktor Rician dan makin banyak kode, delay kanal semakin kecil. Rasio capture makin besar, delay kanal semakin besar. Dengan diikutsertakan efek capture, throughput kanal slotted ALOHA CDMA lebih tinggi dan delay lebih rendah dibandingkan dengan tidak diikutsertakan efek capture.
In mobile communication, fading can lower performances of the system. We can improve the performances by using capture effect. Capture effect is a condition that a packet can capture the receiver even though the packet arriving at the receiver overlaps in time with other packet. This paper presents an analysis of performances of access method slotted ALOHA-CDMA in LEO satellite system which include the influence of both fading in Rider'? and capture effect. The performances of system are characterized by probability of packet success, channel throughput and delay.It is shown from the results that whenever traffic non uniformity decreases, the probability of packet success and throughput increase and delay slotted ALOHACDMA decreases. The increasing of Rician parameter and number of code in the network cause the increasing in probability of packet success and throughput and the decreases in delay. If capture ratio decreases, probability of packet success and throughput of slotted ALOHA-CDMA increases. Whenever capture ratio increases slotted ALOHA-CDMA channel delay increases."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T2790
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library