Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daniel
"Pengujian penguapan lapisan air sangat penting untuk mengetahui laju penguapan lapisan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa laju penguapan air dari lapisan film air sehingga kita dapat membuat alat pengeringan semprot yang maksimal dengan sistem pengeringan yang tepat. Analisa laju penguapan tersebut sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas dan massa. Setiap penguapan yang terjadi diiringi oleh perpindahan panas, dalam hal ini panas berpindah dari lingkungan ke lapisan air. Sedangkan perpindahan massa terjadi dari lapisan air ke lingkungan karena adanya air yang menguap ke lingkungan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan silinder sebagai media untuk menguapkan air ke lingkungan dimana lapisan air dibentuk dari atas dan udara dialirkan secara berlawanan. Penggunaan silinder dilakukan dengan pertimbangan diantaranya lapisan air lebih mudah diukur temperaturnya dibandingkan dengan droplet yang ukurannya sangat kecil, selain itu pada lapisan air perubahan temperatur lebih terasa dibandingkan dengan droplet yang hanya dapat dipantau melalui perubahan diameternya. Penelitian juga dilakukan pada variasi temperatur, bukaan katup (aliran udara) dan konsentrasi larutan.
Dalam penelitian ini hal yang paling diamati adalah pengaruh konsentrasi garam terhadap laju penguapan air. Pada penelitian ini juga dapat dibandingkan kekuatan korelasinya terhadap model stagnant film. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa konsentrasi zat kimia dan kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi laju penguapan dan pada proses penguapan perpindahan massa lebih berpengaruh dari pada perpindahan panas. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat.

The experiment of water layer evaporation is very important in order to determine the rate of the evaporation. Therefore, the evaporation rate analysis of this water layer is needed to be examined so that in the further time we can make a spray drying instrument with an appropriate drying system. The evaporation rate analysis is having a close relationship to the heat and mass transfer process. The evaporation occur together with the heat transfer process, in this case, heat is transfered from the environment to the water layer. In the other way, the mass is transfered from the water layer to the environment because there are some water particle that vaporize.
The research is conduct by using cylinder as a media for evaporating the water to the environment where the water layer is formed and flow downward while the air flow moves upward. The using of cylinder is chosen with the consideration that the water layer is easier to measure its temperature than droplet type which is very small and hard to be measured, and also in the water layer the changes of temperature can be inspected easily than in droplet which can only be monitored by the diffrences of its diameter. This research is also conduct on several temperature variation, air flow, and concentration substances in the water.
In this experiment the influence of salt concentration to the rate of evaporation is obeserved. In addition, the rate of evaporation of this experiment can also compared and obtained its correlation to the stagnant film model. From the former research we can obtain the result that the concentration of subtances and air flow rate have a great influence to the rate of evaporation and aslo the mass transfer process is tend to be occured more often than the heat transfer in the evaporation process. On the other way, in order to get the accurate result we need to use the thermometer with high precision during the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donald Johannes
"Pengujian penguapan lapisan air sangat penting untuk mengetahui laju penguapan lapisan air. Oleh karena itu perlu dilakukan analisa laju penguapan air dari lapisan film air sehingga kita dapat membuat alat pengeringan semprot yang maksimal dengan sistem pengeringan yang tepat. Analisa laju penguapan tersebut sangat erat kaitannya dengan perpindahan panas dan massa. Setiap penguapan yang terjadi diiringi oleh perpindahan panas, dalam hal ini panas berpindah dari lingkungan ke lapisan air. Sedangkan perpindahan massa terjadi dari lapisan air ke lingkungan karena adanya air yang menguap ke lingkungan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan silinder sebagai media untuk menguapkan air ke lingkungan dimana lapisan air dibentuk dari atas dan udara dialirkan secara berlawanan. Penggunaan silinder dilakukan dengan pertimbangan diantaranya lapisan air lebih mudah diukur temperaturnya dibandingkan dengan droplet yang ukurannya sangat kecil, selain itu pada lapisan air perubahan temperatur lebih terasa dibandingkan dengan droplet yang hanya dapat dipantau melalui perubahan diameternya. Penelitian juga dilakukan pada variasi temperatur, bukaan katup (aliran udara) dan konsentrasi larutan.
Dalam penelitian ini hal yang paling diamati adalah pengaruh konsentrasi garam terhadap laju penguapan air. Pada penelitian ini juga dapat dibandingkan kekuatan korelasinya terhadap model stagnant film. Dari penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa konsentrasi zat kimia dan kecepatan aliran udara sangat mempengaruhi laju penguapan dan pada proses penguapan perpindahan massa lebih berpengaruh dari pada perpindahan panas. Pada penelitian sebaiknya menggunakan alat ukur temperatur dengan ketelitian yang sangat tinggi sehingga diperoleh hasil yang akurat.

The experiment of water layer evaporation is very important in order to determine the rate of the evaporation. Therefore, the evaporation rate analysis of this water layer is needed to be examined so that in the further time we can make a spray drying instrument with an appropriate drying system. The evaporation rate analysis is having a close relationship to the heat and mass transfer process. The evaporation _Ccur together with the heat transfer process, in this case, heat is transfered from the environment to the water layer. In the other way, the mass is transfered from the water layer to the environment because there are some water particle that vaporize.
The research is conduct by using cylinder as a media for evaporating the water to the environment where the water layer is formed and flow downward while the air flow moves upward. The using of cylinder is chosen with the consideration that the water layer is easier to measure its temperature than droplet type which is very small and hard to be measured, and also in the water layer the changes of temperature can be inspected easily than in droplet which can only be monitored by the diffrences of its diameter. This research is also conduct on several temperature variation, air flow, and concentration substances in the water.
In this experiment the influence of salt concentration to the rate of evaporation is obeserved. In addition, the rate of evaporation of this experiment can also compared and obtained its correlation to the stagnant film model. From the former research we can obtain the result that the concentration of subtances and air flow rate have a great influence to the rate of evaporation and aslo the mass transfer process is tend to be _Ccured more often than the heat transfer in the evaporation process. On the other way, in order to get the accurate result we need to use the thermometer with high precision during the experiment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Agus Prabowo
"Pada pengeringan bahan cair pada pengering semprot (Spray Drying), penggunaan sprayer hollow seperti rotary atomizer dan beberapa nozel tekanan di dalam ruang pengering mengakibatkan ada sebagian ruang bagian tengah dari pengering tidak dilalui oleh tetesan air, sehingga ruang kontak antara udara dengan tetesan air lebih kecil. Simulasi pengering semprot berbahan air digunakan untuk melihat pengaruh penggunaan diameter dalam pada alat pengering semprot yang dapat meningkatkan effisiensi termal. Simulasi ini dilakukan menggunakan variasi model yaitu dengan diameter dalam 0; 0,25; 0,5 dan 0,75 dibandingkan dengan diameter luarnya. Lama waktu tinggal tetesan di dalam ruang pengering sangat berpengaruh terhadap banyaknya tetesan yang diuapkan maka lama waktu tinggal tetesan ditetapkan sebesar 1,60; 1,45; 1,26 dan 0,98 untuk setiap model simulasi. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan kecenderungan effisiensi lebih tinggi pada model dengan diameter dalam 0,25 dan 0,5 untuk lama waktu tinggal 0,98 detik dibandingkan dengan model simulasi tanpa diameter dalam untuk lama waktu tinggal yang sama. Dan panas yang keluar ke dinding sangat berpengaruh pada laju penguapan tetesan air. Sebaiknya pada simulasi dilakukan pengisolasian pada dinding untuk mencegah panas keluar ke lingkungan, meningkatkan ketelitian numerik dengan grid yang lebih halus."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodik Budiarto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40293
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selvy Yanti
"ABSTRAK
Reaksi reduksi merupakan salah satu mekanisme penyebab hilangnya iodat
dalam garam yang telah diiodisasi. Iodat (KIO3) akan tereduksi menjadi gas iodium (I2) dan menguap ke atmosfir dalam suasana asam dengan hadirnya senyawa reduktor.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh senyawa reduktor, kadar air, dan pH garam terhadap retensi iodat dalam garam beriodium. Dalam pelaksanaannya, ditambahkan sejumlah senyawa kalium ferosianida
(K4Fe(CN)6.3H2O) sebagai reduktor dan senyawa MgCl2.6H2O sebagai senyawa higroskopis ke dalam garam sintetik yang telah diiodisasi dengan variasi kemasan (terbuka dan tertutup) lalu diamati retensi iodat, nilai pH, dan kadar airnya pada kurun waktu 0,1,3, dan 6 bulan. Analisis kandungan iodat dalam garam dilakukan dengan metode iodometri sesuai dngan SNI 01-3556-1994 dan perhitungan kadar
air dilakukan berdasarkan basis kering.
Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa retensi iodat mengalami fluktuasi kecil selama waktu penyimpanan 6 bulan dengan retensi akhir (setelah 6 bulan) sebesar 98,5% (untuk kemasan tertutup) dan 100% (untuk kemasan terbuka) yang menandakan bahwa iodat relatif tetap stabil walaupun dengan hadirnya K4Fe(CN)6.3H2O. pH garam berkisar antara 5,2 sampai 6,9, sedangkan kadar airnya sebesar 0,88% - 13,92% (untuk kemasan tertutup) dan 46,71% - 90,64% (untuk kemasan terbuka).
Fluktuasi retensi iodat disebabkan karena dalam garam beriodium, seperti halnya di alam, terdapat kesetimbanan Fe2+/Fe3+ dan iodat yang sangat dipengaruhi oleh pH dan kadar air dari garam tersebut."
2000
S49176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dudi Rusdiana
"Pengetahuan tentang laju penguapan yang terlibat dalam kegiatan pengeringan makanan, pembakaran bahan bakar cair evaporative cooling, dan spray drying sangat diperlukan supaya prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan sifat-sifat mengenai laju penguapan air yang terkandung didalamnya dan pengaruh beberapa temperatur, laju aliran, konsentrasi, serta kelembaban terhadap laju penguapan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan nosel yang berisi cairan untuk menghasilkan tetesan, pemanas, penghembus udara, alat kontrol, dehumidifier, dan tabung pyrex. Tetesan yang terbentuk pada wire probe termokopel kemudian dialiri udara dengan temperatur dan laju aliran yang bervariasi. Lensa makro Nikon D40 digunakan untuk mencitrakan gambar perubahan dimensi tetesan terhadap waktu. Setelah dianalisa akan didapatkan korelasi dari bilangan Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), dan Sherwood (Sh) sehingga dapat diketahui korelasi antara data pengujian yang menggunakan model stagnan film dan pendekatan baru pada model stagnan film (E. A. Kosasih, 2006) terhadap analogi Ranz-Marshall.

Knowledge about droplet evaporation as integral part in drying food activities, combustion of liquid fuel, evaporative cooling, and spray drying is very necessary in order that activies can proceed effectively and efficient. For that reason, it is very important to understand the characteristics about droplet evaporation and influenced by variation of temperature, flow velocity, concentration, and humidity. This research uses nozzel contained liquid to produce a droplet, heater, blower, control device, dehumudifier, and pyrex. A droplet that produced by injection then flowed by hot air with the variation of temperature and flow velocity. By using macro lens of Nikon D40, the changes of diameter droplet per time can be recorded. With analyzing data, this research can gain the relationship of Reynolds (Re), Prandtl (Pr), Schmidt (Sc), Nusselt (Nu), Sherwood (Sh) numbers and also gain the correlation between stagnant film model, new model of stagnant film, and Ranz-Marshall analogy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tilani Hamid
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
M. Wahyudi
"ABSTRAK
Aliran dalam saluran tertutup merupakan salah satu bagian penting dari studi mekanika fluida karena banyak sekali contoh-contohnya dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam tempat yang sering kita temui dan dalam kehidupan kita itulah aliran yang teljadi sebagian besar merupakan jenis aliran turbulen.
Metode yang adalah dengan membuat suatu rangkaian alat yang akan digunakan sebagai obyek pengambilan data. Pada rangkaian ini dialirkan fluida air sebagai fluida tak mampu mampat memakai pompa sentrifugal dengan variasi bukaan katup pada tiga jenis pipa yang diperlakukan berbeda melalui pipa pengujian yang berdiameter 18 mm dan 21 mm dengan panjang 1 m. Pada dasarnya, eksperimen ini bertujuan umtuk membuktikan adanya pengurangan hambatan gesek pada permukaan pipa yang dilapisi teflon dan membandingkannya dengan pipa jenis standar.
Pada eksperimen ini, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengurangan hambatan gesek pada pipa dengan lapisan Teflon telah terbukti. Parameter yang dijadikan acuan dalam penentuan hambatan gesek adalah factor gesek terhadap Bilangan Reynolds.
Untuk dapat diambil kesimpulan bahwa kekasaran permukaan yang dimiliki oleh lapisan Teflon menghasilkan tegangan permukaan lebih kecil sehingga kemudian menyebabkan tegangan geser yang dihasilkan ketika fluida bersentuhan dengan permukaan lapisan pipa lebih kecil sehingga laju aliran fluida lebih besar. Kecepatan aliran yang besar berarti besarnya energi yang dimiliki oleh fluida sehingga didapatkan head loss yang kecil dan akhirnya faktor gesek yang didapat lebih kecil dibanding dengan pipa standar.

"
2000
S37211
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan
"Garam merupakan salah satu komoditas strategis yang digunakan dari tingkat rumah tangga sampai ke industri kimia. Sampai saat ini jumlah produksi garam nasional masih belum tercukupi, khususnya kebutuhan garam industri. Kualitas garam diindikasikan dengan kandungan NaCl yang tinggi, yakni lebih dari 94% untuk layak konsumsi dan 98% untuk kebutuhan industri dan kandungan sisanya adalah pengotor, yaitu magnesium dan kalsium. Artemia merupakan organisme kelompok udang-udangan yang hidup air laut dan memiliki kemampuan untuk menyerap kandungan magnesium dan kalsium pada mediumnya untuk aktivitas biologis.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan densitas Artemia dan salinitas air laut yang optimal untuk menurunkan konsentrasi magnesium dan kalsium pada air laut dengan menggunakan Artemia. Sista Artemia ditetaskan dan dikembangkan hingga dewasa. Artemia ini digunakan untuk menurunkan kandungan magnesium dan kalsium pada air laut buatan dalam gelas beaker. Air laut ini kemudian dianalisis kandungan ionnya, seperti magnesium dan kalsium.
Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan kandungan ion dalam air laut, seperti magnesium dan kalsium. Pengaruh salinitas dalam penurunan magnesium dan kalsium tidak terlihat karena penambahan maupun pengurangan salinitas tidak memengaruhi penurunan magnesium dan kalsium secara signifikan. Salinitas optimal untuk penurunan kandungan magnesium dan kalsium adalah 6,8%. Pengaruh peningkatan densitas Artemia dapat meningkatkan besaran penurunan magnesium dan kalsium. Densitas optimal untuk penurunan kandungan magnesium dan kalsium adalah 500 ekor per liter.

Salt is one of the strategic commodities that used from the household to the chemical industry. Until now, the number of national salt production is still not sufficient, particularly salt for industrial needs. Quality of salt is indicated with high NaCl concentration, viz. salt for consumption must higher than 94% of NaCl and salt for industrial use must higher than 98% of NaCl, the rest of content are impurities, include magnesium and calcium. Artemia is organism that lives in seawater and has ability to intake magnesium dan calcium in seawater for biological activity.
This research aims to determine optimal density of Artemia salina and salinity of seawater in decreasing concentration of magnesium and calcium in seawater using Artemia for improving quality of salt. Artemia salina cysts was hatched and reared until reached adult. Artemia was used in beaker glass for deareasing magnesium and calcium in seawater. Seawater was analyzed the content of magnesium and calcium.
Result of this research showed reduction of ion content in seawater, e.g. magnesium and calcium. Effect of salinity in decreasing magnesium and calcium was not shown because when salinity was increased or decreased did not affect on reduction of magnesium and calcium significantly. Optimal salinity for decreasing magnesium and calcium is 6.8%. Effect of Artemia density can increase reduction of magnesium and calcium. Optimal Artemia density for decreasing magnesium and calcium content is 500 animals per liter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>