Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170720 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Hovercraft merupakan kendaraan amfibi yang hingga saat ini terus dikembangkan. Pengembangan hovercraft dilakukan baik itu dari segi fungsi dan kegunaan, segi teknis hingga segi ekonomis dan produksi. Dari segi tujuan saat ini banyak sekali desain hovercraft yang bermunculan khususnya di bidang rekreasi atau fun dan olahraga. Dalam penelitian ini dibuat sebuah hovercraft berbentuk lingkaran atau disebut dengan circullar hovercraft dengan tujuan sebagai sarana rekreasi dalam bentuk yang lebih ekonomis dan simpel. Simulasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara teknis faktor penting dalam sistem hovercraft yaitu sistem angkat dari hovercraf itu sendiri. Dengan bantuan aplikasi CFD dilakukan variasi variabel-variabel yang mempengaruhi tekanan cushion dan kemudian dilakukan analisa dimensional serta penurunan tekanan pada sistem angkat dari circullar hovercraft yang dibuat. Model simulasi dibuat dengan data yang dimasukkan berdasarkan hasil pengukuran. Dilakukan juga verifikasi cross check terhadap antara hasil pengukuran dengan hasil simulasi CFD. Akhirnya suatu bentuk geometri yang maksimal dapat dicapai setelah dilakukan analisa dimensional dan variasi data dengan bantuan aplikasi CFD."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhandyawan
"Integrated circular hovercraft proto-x1 adalah rancang bangun hovercraft mini yang dibuat dengan konsep kendaraan rekreasi. Dalam operasionalnya, kendaraan ini memiliki kapasitas total 150 kg dengan satu orang penumpang. Dari proses evaluasi kerja di lapangan, rancang bangun circular hovercraft ini belum mampu menunjukkan performa kerja normal sebuah hovercraft, yang meliputi kemampuan berjalan diatas udara dan kemempuan bermanuver. Berangkat dari permasalahan ini, proses evaluasi dan redesain dilakukan pada satu bagian spesifik hovercraft, yaitu bag skirt hovercraft. Bag skirt adalah bagian krusial hovercraft yang secara langsung mempengaruhi nulai cushion pressure dan gaya angkat (lift force) . Proses modifikasi dilakukan terhadap transfer hole pada bag skirt dan pengecilan dimensi dari bag skirt untuk mendapatkan nilai cushion pressure yang optimal dan sesuai dengan spesifikasi fan yang digunakan. Analisis cushion pressure dan debit aliran udara dilakukan dengan bantuan apliasi CFD. Sebagai tambahan, analisis perancangan sistem rotary plate untuk menjaga hovercraft agar tetap mengapung pada saat dioperaasikan di wilayah perairan juga menjadi pokok bahasan dalam penulisan tugas akhir ini.

Integrated circular hovercraft proto-x1 was a mini hovercraft that already constructed before. The concept that used in this craft was related to 150 kg of total capacity with one single operator. In real application, hovercraft hasn?t show it?s performance in hovering and manuvering yet. From this cese, evaluation and reverse engineering design may be needed in a spesific part of hovercraft, that is bag skrit to increase it?s optimum performance. Bag skirt was a crutial part that influence cushion pressure and lift force that produced in cushion area. Modification and redisgn of bag skirt transfer hole and bag skirt diameter conducted in order to get optimum cushion pressure as a function of fan capacity. CFD simulation is used to analyst all important variable, such cushion pressure and volume flow rate. In addition, design of ?rotary plate? will be added in original design. This design guarantying that hovercraft can floating on the water at the starting point of it?s real operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S36225
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Iryawan Kartika
"Perancangan dan pengembangan geometri bodi kendaraan surya lomba tidak hanya berfokus kepada bentuk geometri yang seaerodinamis mungkin, tetapi juga harus mempertimbangkan faktor regulasi lomba, integrasi dengan subsistem lain dalam kendaraan surya dan komersialisasi. Melalui serangkaian seleksi konsep bentuk dasar dipilih bentuk airfoil NACA 66 yang di-camber 2.7%, yang merupakan trade-offs terbaik antara efesiensi aerodinamik, efektifitas pengumpulan energi matahari, penempatan pengemudi, kemudahan pembuatan dan penyediaan areal logo sponsor. Kendala dalam pengujian terowongan angin pada kecepatan kritis yang diinginkan diatasi dengan penggunaan metode simulasi CFD yang dapat memberikan prediksi kesalahan perhitungan terhadap pengujian ekperimental sebesar 2-4%. Dari hasil perancangan dan analisa didapat rancangan geometri prototipe kendaraan surya yang kompetitif dengan ACD = 0.1237 pada v = 90 km/jam dan dengan kestabilan terhadap angin samping sampai sudut serang 40°.

In designing and developing solar racing car's body geometry, body that has the most aerodynamic shape is not the only determining factor. Race regulation, integration with other subsystem in the car and commercial aspect must also be taken into consideration. Through basic shape concept selection process, 2.7% cambered NACA 66 airfoil is chosen as the best trade-offs between aerodynamic efficiency, optimal solar energy collection, driver position, fabrication difficulties and availability of sponsor logo 's area. Constrain in conducting wind tunnel testing at the desired critical speed, is handled using CFD simulation method that can give calculation error to experimental result between 2-4%. Design and analysis process end up with a solar racing prototype design that has competitive figure, with ACD of just 0.1237 at v = 90 kph and stability toward side wind until 40°angle of attack."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16150
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arditya Satriaputra
"Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia, terjadi peningkatan jumlah pembangunan proyek konstruksi untuk dapat memenuhi kebutuhan penduduk. Hal ini menghadirkan banyaknya masalah seperti biaya dan waktu berlebih, serta hasil limbah konstruksi yang banyak. Salah satu solusi yang ditawarkan untuk menghadapi masalah tersebut adalah dengan smart construction. Smart Construction merupakan proses dari sebuah proyek konstruksi yang memanfaatkan digitalisasi, jaringan, kecerdasan, dan perkembangan teknologi untuk pembangunan. Namun penerapan smart construction di Indonesia masih sedikit dan mengalami beberapa permasalahan. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi faktor – faktor apa saja dan hubungan antar faktor yang dapat mempengaruhi penerapan smart construction di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar, survei kuesioner, dan pengolahan data menggunakan Partial Least Square – Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil dari penelitian ini yaitu didapatkan enam variabel yang mempengaruhi penerapan smart construction di Indonesia yaitu kompatibilitas, aksesibilitas, kesiapan organisasi, pendanaan, ilmu pengetahuan, dan kondisi pasar. Variabel yang memiliki pengaruh dengan tingkat signifikansi yang tinggi pada penerapan smart construction di Indonesia berdasarkan nilai T-Statistics secara berurutan yaitu ilmu pengetahuan, kompatibilitas, kesiapan organisasi, dan pendanaan. Variabel faktor pengaruh mempengaruhi pandangan pelaku konstruksi terhadap manfaat penerapan smart construction di Indonesia.

In line with the rate of population growth in Indonesia, there has been an increase in the number of construction projects to meet the needs of the population. This presents many problems, such as excess cost and time, as well as the resulting large amount of construction waste. One of the solutions offered to deal with this problem is smart construction. Smart Construction is the process of a construction project that utilizes digitalization, networking, intelligence, and technological developments for development. However, the application of smart construction in Indonesia is still small and experiencing several problems. Therefore, this research is aimed at identifying factors and the relationship between factors that can influence the implementation of smart construction in Indonesia. The methods used in this research are expert validation, questionnaire surveys, and data processing using Partial Least squares structural equation modeling (PLS-SEM). The results of this study show that there are six variables that influence the implementation of smart construction in Indonesia: compatibility, accessibility, organizational readiness, funding, knowledge, and market conditions. Variables that have a high level of significance for the implementation of smart construction in Indonesia based on the T-Statistics values sequentially are knowledge, compatibility, organizational readiness, and funding. Influence factor variables affect the views of construction workers on the benefits of implementing smart construction in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoni
"Pesawat Amfibi adalah Badan pesawat yang dilengkapi dengan jenis lambung yang berguna untuk operasi pendaratan di air dan roda yang dapat ditarik untuk melakukan pendaratan di darat. Pesawat Amfibi sangat cocok di aplikasikan di Indonesia yang terdiri dari banyak pulau. Pengembangan design pesawat amfibi memang terbilang sedikit , namun belakangan pengembangan design sudah dilakukan yaitu dengan menerapkan konsep biomimikri ke lambung pesawat amfibi. Konsep biomimikri yaitu suatu pendekatan dengan mengadopsi atau meniru inovasi yang telah lama ada di alam. Bentuk lambung dimodifikasi menyerupai bentuk dan mekanisme hewan-hewan tertentu untuk mendapatkan desain yang efektif. Adaptasi bentuk tubuh ikan layar ke desain lambung katamaran dinilai memberi keuntungan tersendiri seperti hambatan yang di dapat akan berkurang. Deadrise angle adalah sudut bagian bawah lambung dalam tampilan penampang kapal. Deadrise angle mempunyai potensi pengaruh drag reduction terhadap deadrise angle yang berbeda-beda. Tujuan penelitan ini antara lain untuk mencari deadrise angle yang efektif terhadap drag reduction pada float katamaran pesawat amfibi saat lepas landas. Pengujian dilakukan pada model float katamaran adaptasi badan ikan layar dengan Froude Number 0,5 – 0,9 dengan interval sebesar 0,1 dan deadrise angle 20° ,25°,dan 30° yang menggunakan referensi dimensi float katamaran wipeline 13000. Pengujian dilakukan secara numerik menggunakan software Computational Fluid Dynamic (CFD). Penelitian ini diharapkan dapat memperlihatkan pengaruh adaptasi bentuk badan ikan layar pada float katamaran dengan variasi deadrise angle terhadap drag reduction.

Seaplane is a fuselage equipped with a type of hull that is useful for landing operations in water and wheels that can be towed for land landing. Amphibious aircraft are very suitable for application in Indonesia which consists of many islands. The development of the seaplane design is indeed quite a bit, but recently the design development has been carried out, namely by applying the biomimicry concept to the hull of the seaplane. The concept of biomimicry is an approach by adopting or imitating innovations that have long existed in nature. The shape of the hull is modified to resemble the shape and mechanism of certain animals to obtain an effective design. The adaptation of the sailfish body shape to the catamaran hull design is considered to provide its own advantages such as reduced resistance. The deadrise angle is the bottom corner of the hull in a cross-sectional view of the ship. Deadrise angle has a potential drag reduction effect on different deadrise angles. The purpose of this research is to find an effective deadrise angle to reduce drag on the seaplane catamaran float during takeoff. Tests were carried out on a catamaran float model adapted to sail fish bodies with Froude Number 0.5 - 0.9 with an interval of 0.1 and a deadrise angle of 20 °, 25 °, and 30 ° using the reference dimensions of the 13000 wipeline catamaran float. numeric using Computational Fluid Dynamic (CFD) software. This research is expected to show the effect of the adaptation of sailfish body shape on catamaran floats with deadrise angle variations on drag reduction."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Multazam
"Proyek konstruksi harus diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, hal ini merupakan pekerjaan yang sulit untuk dicapai karena kerumitannya, melibatkan banyak pihak dan lingkungan yang dinamis. Karakteristik proyek konstruksi yang penuh dengan berbagai risiko mengharuskan kontraktor untuk cepat beradaptasi dengan berbagai dinamika perubahan, di mana salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan membentuk Kerja Sama Operasi. Dengan berbagai risiko, konstruksi selalu terbuka untuk kemungkinan terjadinya perselisihan, sehingga perlu untuk merancang konsep manajemen klaim dalam Kerja Sama Operasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus penanganan klaim proyek Kerja Sama Operasi di PT X dengan menganalisis faktor-faktor yang mendominasi klaim proyek yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. Dengan memperoleh faktor risiko dominan dalam pelaksanaan klaim proyek Kerja Sama Operasi, temuan penelitian akan digunakan untuk menghindari terjadinya penolakan klaim yang selanjutnya dikembangkan menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) klaim Kerja Sama Operasi di PT X untuk membantu kontraktor meraih target klaim.

Construction projects should be completed according to a predetermined schedule, this is a work that is difficult to achieve because of its complexity, involves many parties and a dynamic environment. The characteristics of construction projects that are full of various risks require the contractor to quickly adapt to the various dynamics of change, where one of the efforts made to deal with these challenges is to establish Joint Ventures. With a variety of risks, the construction is always open to the possibility of disputes, so that it is necessary to design a claim management concept in the Joint Ventures project to obtain success in its implementation.
The method used in this research is a case study of handling claim of Joint Ventures projects at PT X by analyzing the factors that dominate the project claims obtained from previous research. By obtaining the dominant risk factors in achieving the Joint Ventures project claim target, finding activities will be prepared to eliminate the occurrence of claims rejection. Throughout this research, the findings revealed that, establish provisions on limitation of intervention by the parent company of both parties, prepare clear coordination pattern regarding job allocation sharing between each member, clarifying the duration of approval drawings by the owner, determine the responsibility party in working on the design and its changes, prepare personnel who are experienced in detecting claims during the execution of work, and more finding activity which are developed into Standard Operational Procedures (SOP) claims of Joint Ventures at PT X to support contractors reach claim target.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53361
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Dany Eviliana
"Tanah merupakan elemen dasar dari suatu struktur pada dunia konstruksi. Segala bentuk pekerjaan konstruksi yang berhubungan dengan dunia teknik sipil memerlukan daya dukung tanah yang cukup guna mendukung beban struktur yang bekerja diatasnya. Karakteristik tanah berbeda - beda sesuai dengai mineral penyusunnya. Salah satu jenis tanah yang memiliki karakteristik unik dan memerlukan perhatian yang lebih yaitu tanah ekspansif. Jenis tanah ini memiliki perilaku yang unik dan khusus dikarenakan potensi kembang-susut yang begitu besar sebagai akibat dari besarnya fluktuasi perubahan kadar air lapangan pada perubahan musim.
Untuk mengantisipasi daya dukung tanah ekspansif yang rendah maka dilakukan upaya perbaikan tanah. Salah satu upaya perbaikan tanah dapat dilakukan dengan stabilisasi tanah menggunakan bahan stabilisasi berupa kapur. Kadar kapur yang digunakan dalam percobaan laboratorium adalah 5%, 10%, 15% dan 20%. Dari hasil pengujian Batas Atterberg terjadi kenaikan nilai batas susut dan batas plastis. Ketika nilai batas plastis bertambah, maka nilai batas cair akan mengalami penurunan seiring dengan penambahan variasi kadar kapur, hingga nilai indeks plastisitasnya semakin berkurang. Dari berbagai kadar kapur diatas, digunakan kadar kapur 10% sebagai bahan tambahan untuk pengujian analisa saringan butiran, pemadatan dan triaksial terkonsolidasi takterdrainasi.
Pengujian pemadatan dengan standard proctor menunjukan kadar air optimum mengalami kenaikan dari tanah asli (31,97%) dengan tanah yang diberi kapur 10% (36%). Berbanding terbalik dengan nilai kerapatan kering tanah maksimum.  dry mengalami penurunan seiring dengan penambahan 10% kapur sebesar 12,88 kN/m3 menjadi 12,45 kN/m3. Pengujian triaksial terkonsolidasi takterdrainasi dilakukan dengan variasi derajat saturasi B = 1; 0,8 dan 0,6. Tekanan sel efektif yang diberikan adalah 100 KPa, 150 KPa dan 200 KPa. Pengujian dilakukan pada tanah asli dengan variasi B = 1 dan B = 0,8 serta tanah dengan tambahan 10% kapur dengan variasi B = 1; 0,8 dan 0,6.
Hasil pengujian pada tanah asli diketahui bahwa semakin jenuh tanah maka nilai sudut tahanan gesernya akan semakin besar dan berbanding terbalik dengan nilai kohesi yang didapatkan. Pada tanah dengan tambahan 10% kapur, nilai sudut tahanan geser semakin berkurang sedanngkan nilai kohesi semakin meningkat seiring dengan bertambahnya derajat kejenuhan.

Land is the basic element of a structure in the construction world. All the construction related to the world of civil engineering require good soil bearing capacity to support structural loads are working on it. The Differences of soil characteristics according to their constituent minerals. One type of soil that has unique characteristics and requires the attention is an expansive soil. This type of soil has a unique and special behavior because of potential losses are so large as a result of fluctuations in ground water level changes.
In anticipation of expansive soil bearing capacity is low, the soil improvement efforts is used. One of soil improvement efforts can be done by using a soil stabilization materials such as lime stabilization. Levels of lime used in laboratory experiments is 5%, 10%, 15% and 20%. The results of atterberg limits test increased value of shrinkage limit and plastic limit. When the plastic limit value increased, the values of liquid limit will be decrease with the addition of lime variation, up to the value of plasticity index decreases. From the various levels of lime above, lime 10% is used as an additive for sieve analysis, compaction and triaxial consolidated undrained test.
Compaction test showed optimum water content increased from the original soil (31,97%) with soil 10% lime (36%). Inversely proportional to the value of maximum soil dry density.  dry decrease with the addition of 10% lime at 12,88 kN/m3 to 12,45 kN/m3. The test of triaxial consolidated undrained did by the variation of the degree of saturation B = 1; 0,8 and 0,6. The effective cell pressure is given 100 KPa, 150 KPa and 200 KPa. Trixial consolidated undrained tested on the original soil with variation B = 1 and 0,8 and the soil 10% lime with variation B = 1; 0,8 and 0,6.
The results on origin soils are known that more saturated the soil shear resistance angle values will be increase and inversely proportional to the value obtained cohesion. Inversely with the addition of 10% lime.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54366
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hegar Adrian
"Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin meningkat sehingga banyak diselengarakan proyek konstruksi dengan skala besar, semakin besar suatu proyek maka akan semakin komplek pekerjaannya. Proyek konstruksi sangat erat dengan berbagai risiko perubahan yang memungkinan untuk terjadinya konflik. Untuk menghindari sengketa atas konflik yang terjadi karena adanya perubahan, sangat penting bagi kontraktor untuk mengajukan klaim dengan langkah-langkah yang ditentukan sesuai dengan kondisi kontrak. Proses improvisasi pelaksanaan klaim pada penelitian ini disini berupa pengembangan sistem administrasi dan dokumentasi klaim pada proyek konstruksi.
Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa studi kasus penanganan klaim proyek konstruksi di PT X dengan menganalisa faktor-faktor dominan pada klaim proyek konstruksi yang didapatkan dari penelitian terdahulu serta jurnal-jurnal internasional. Faktor-faktor tersebut dianalisa lebih lanjut dengan metode Interpretive Structural Modeling (ISM) yang bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara masing-masing faktor sehingga didapatkan suatu model proses setiap indikator klaim, hasil dari analisa ISM berupa diagram hubungan antara masing-masing variabel dari setiap indikator, antara lain: identifikasi klaim, perencanaan klaim, penyajian klaim, administrasi klaim dan dokumentasi klaim, yang dikembangkan menjadi Standar Operasional Prosedur (SOP) Klaim di PT X yang berguna untuk membantu kontraktor/penyedia jasa dalam pengajuan klaim, agar klaim yang mereka ajukan bisa diterima oleh pengguna jasa/owner.

Along with Indonesia's economic growth increased in line which held by largescale construction projects , the bigger of scale of the project will increase the complexity of work, with the result of project construction loaded with a variety of risk changes that allow for conflict, to avoid disputes over the conflict because the change, it is important for contractors to make a claim under the measures determined in accordance with the conditions of the contract. The improvement claims process in this research is the development of administrative systems and documentations claim in construction project.
The method used is a case study of handling claims on construction projects at PT X by analyze domain factors claim on construction project which got from previous research and international journals. The factors will be analyzed using Interpretive Structural Modeling (ISM) method to obtain the relationship between these factors, so the result is a proces model every claim indicator the results of the analysis ISM in the form of a flowchart between each of the variables of each indicator, among others: identification of claims, claims planning, presentation of claims, claims administration and claims documentation, developed into Standard Operating Procedure (SOP) Claims in PT X that help contractors in claims submission,in other their claim can be accepted by owner.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48908
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Tegar Irawan
"Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung merupakan hal penting dalam menjaga keandalan bangunan gedung tetap laik fungsi. Namun belum adanya standar pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan elektrikal pada bangunan di lingkungan Universitas Indonesia juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kebakaran gedung, korsleting listrik, dan rusaknya transformator gedung pada 4 tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen elektrikal pada gedung di lingkungan Universitas Indonesia berbasis Work Breakdown Structure (WBS) dengan menggunakan studi literatur dan metode Delphi dan kualitatif. Variabel bebas pada penelitian ini merupakan Work Breakdown Structure (WBS) mulai dari jenis pekerjaan, paket pekerjaan, alternatif desain, syarat pelaksanaan, aktivitas, sumber daya, dan spesifikasi teknis, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah standar pelaksanaan. Hasil dari penelitian ini berupa pengembangan standar pelaksanaan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) yang dapat digunakan sebagai acuan untuk pekerjaan pemeliharaan dan perawatan komponen elektrikal pada bangunan di lingkungan Universitas Indonesia yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat keamanan dan kenyamanan pengguna gedung juga efektivitas serta efisiensi dalam pengelolaan bangunan.

Maintenance and repair work of buildings is important in maintaining the reliability of buildings. But the absence of standards for the implementation of electrical maintenance and repair work in buildings at the University of Indonesia is also one of the causes of building fires, electrical short circuit, and damage to building transformers in the last 4 years. The purpose of this study is to develop standards for the implementation of maintenance and repair work of electrical components in buildings at the University of Indonesia based on Work Breakdown Structure (WBS) using literature studies and the Delphi and qualitative method. The independent variable in this study is Work Breakdown Structure (WBS) includes the work type, work package, alternative design, implementation requirements, activities, resources, and material specifications, while the dependent variable in this study is the implementation standard. The results of this study are in the form of developing an implementation standard based on Work Breakdown Structure (WBS) which can be used as a reference for the maintenance and maintenance of electrical components in buildings at the University of Indonesia, which is expected to increase building user safety and convenience as well as effectiveness and efficiency in building management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Everyday in my mind my prayer. I always as to god why he created beautiful mountains in the land of Amungme? Is it because that beaty and richer with mine makes freeport company ABRI (military), government and others come here to explore for their own advantage and leave for our suffering? ..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>