Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77018 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andri Tricahyo
"Setiap manusia selalu menginginkan lingkungan yang nyaman secara thermal. Karena dengan kondisi yang nyaman akan mendukung metabolisme tubuh manusia untuk beraktifitas agar apa yang dikeriakan bisa maksimal. Hal ini terjadi terutama bagi mereka yang berada di dalam ruangan ataupun kabin tertentu yang memerlukan suhu udara tertentu. Dalam merancang AC mobil diperlukan pengetahuan yang cukup antara lain cara kerja AC mobil dan distribusi sirkulasi udara di dalam kabin mobil tersebut. Pengetahun ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan kenyamanan themlal di dalam kabin kendaraan penumpang (Toyota Kijang) tanpa ducting dan dengan penambahan ducting kebelakang dengan nozel individual. Untuk mendapatkan data temebut penulis melakukan pembuatan protorype System distribusi udara dengan penambahan ducting kebelakang dengan kontrol individu yang selanjutnya digunakan sebagai alat uji untuk mengestimasi penyebaran temperatur udara dalam kabin penumpang yang akan diuji sebagai parameter kenyamanan thermal dalam kabin mobil dengan system tanpa ducting dan dengan ducting tambahan. Setelah hasil perhitungan didapatkan dan dibandingkan dengan referensi dari parameter standar kenyamanan themlal ISO 7730, terlihat bahwa kabin dengan penambahan ducting dalam waktu tertentu, memiliki tingkat kenyamauan thermal dan kelembaban udara yang lebih baik dari pada kabin standar"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37560
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Berbicara akan kenyamanan di dalam ruangan, agaknya tidak dapat
dipisahkan dengan sistem distribusi udara di dalam ruangan tersebut. Sistem
distribusi udara yang biasa digunakan pada saat ini menggunakan metal duct dan
difuser. Sistem tersebul bersifat permanen. Dalam kenyataannya banyak terdapat
kekurangan yang ditemui dari metal duct dan difuser. Apalagi bila instalasinya
dilakukan pada tenda pameran yang sifatnya tidak permanen. Menjadi-sebuah
permasalahan besar akan diapakan sistem tersebut ketika tenda pameran sudah
tidak lagi digunakan. Jadi harus dipikirkan sebuah sistem distribusi udara yang
mudah dibongkar-pasang instalasinya, tetapi tetap tidak mengurangi kenyamanan
dalam ruangan tenda tersebut.
Textile ducting adalah alat distribusi udara terbuat dari bahan tekstil yang
sekaligus dapat berfungsi sebagai difuser. Dengan kelebihan-kelebihan dari segi
teknis yang dimiliki serta kemudahan dalam instalasi, sepertinya textile ducting
dapat dijadikan sebuah solusi.
Dalam mendesain textile ducting, terlebih dahulu harus diperhatikan
kondisi desain yang diinginkan. Lalu harus diketahui pula terminologi desain
yang digunakan. Sebab terdapat beberapa perbedaaan dengan metode-metode
desain pada metal duct biasa. Prosedur desain yang penulis gunakan mengambil
acuan dari jumal yang dikeluarkan oleh produsen textile ducting dari USA,
melalui situs resmi mereka www.ductsox.com.
Dari hasil desain didapat textile ducting dengan jenis bahan Duratex
dengan tipe aliran high-trow. Untuk dimensinya mempunyai panjang 60 feet,
diamater 33 inch dengan orifis sebanyak 250 buah berdiameter 2 inch. Dalam satu
ruangan tenda dipakai 20 unit pendingin. Unit pendingin yang digunakan adalah
tipe split dengan outdoor unit dan indoor unit yang terpisah. Out door unit yang
dipakai berjenis air cooled condensing unit dan indoor unit yang dipakai adalah
jenis fan coil unit. Untuk satu unitnya mempunyai beban pendinginan 350.000.
Btu/h dan udara suplai 10500 cfm. Untuk instalasinya digunakan tipe instalasi
satu baris (one row installation) dengan suspensi menggunakan standard kabel
galvanize (galvanized cable) dan kancing jepit nylon (nylon snap clip). Untuk
return duct digunakan rectangular duct berdimensi 26 inch x 36 inch, dengan sebuah elbow 90º dengan R/D 1,25."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muh. Soleh
"Setiap manusia selalu menginginkan Lingkungan yang nyaman secara thermal. Karena dengan kondisi yang nyaman akan mendukung metabolisme lubuh manusia untuk berpikir/berkonsentrasi agar apa yang dikerjakan bisa maksimaI.l-lal ini terjadi terutama bagi mereka yang berada di dalam ruangan ataupun kabin tertentu yang memerlukan suhu udara tertentu. Dalam merancang AC mobil diperlukan pengetahuan yang cukup antara Iain cara kerja AC mobil dan distribusi sirkulasi udara di dalam kabin mobil tersebut. Pengetahun ini dilakukan untuk mcngetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan kenyamanan thermal di dalam kabin kendaraan penumpang (Toyota Kijang LSX) tanpa ducting (standard) dan dengan penambahan ducting kebelakang (dengan kontrol individu). Untuk mendapatkan data tersebut penulis menggunakan program CFD yaitu Fluent 6.1 .Tujuan mcnggunakan program CFD ini adalah unluk mendapatkan hasil yang Iebih akurat dan cepat. CFD digunakan sebagai alat uji untuk mengestimasi penyebaran temperatur udara setiap detik dalam kabin pcnumpang yang akan diuji sebagai parameter kenyamanan thermal dalam kabin mobil dengan system tanpa dueling dan dengan ducting. Setelah hasil perhitungan didapatkan dan dibandingkan dengan referensi dari parameter standar kenyamanan thermal ISO 7730, terlihat bahwa penambahan ducting kebelakang dengan nosel kemasing-masing penumpang mempercepat penyebaran temperatur udara dingin dan meningkatkan nilai kcnyamanan thermal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Setawan
"Setiap mannsia selalu menginginkan lingkungan yang nyaman secara thennaL Karena dengan kondisi yang nyaman akan mendulrung me!abolisme tubuh mannsia untuk beJpikirlberl
Dalam merancang AC mobil diperlukan pengetahuan yang cukup antara lain cara kerja AC mobil dan distribusi sirkulasi udara di dalam kabin mobil tersebut. Pengetahan ini dtlakukan untuk mengetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai keadaan kenyamanan thermal di dalam kabin kendataan penumpang (Toyota Kijang Rover) tanpa ducting dan dengan penambaban ducting kebelakang.
Untuk mendapatkan data tersebut penulis melakukan pembuatan prootype system distribusi udara dengan penambaban ducting kebelakang, yaug selanjutnya digunakan sebagai alat uji untuk mengestimasi penyebaran temperatur udara setiap detik dalam kabin penumpang yang akan diuji sebagai param­eter kenyamanan thennal dalam kabin mobil dengan system tanpa ducting dan dengan ducting.
Setelah hasil perhitugan didapatkan dan dibandingkan dengan referensi dari parameter standar kenyananan thermal ISO 7730, terlibat bahwa kabin dengan penambahan ducting dalam waktu tertentu, memiliki tingkat kenyamanan thermal dan kelembaban udara yang lebih baik dari poda kabin tandar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37542
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ono Rokhadhitomo
"Textile ducting adalah saluran altematif untuk distribusi udara dingin atau panas ke dalam ruangan yang akan dikondisikan Dimana udara yang keluar ke dalam ruangan melewati orifice di sekitar permukaan ducting, sehingga tidak dibutuhkan diffuser dan udara keluar dari orifice dengan kecepatan yang rendah. Textile ducting terbuat dari kain polyester dengan lapisan bagian dalam yang lidak tembus udara.
Untuk aplikasi dengan luas ruangan yang besar seperti halnya pasar swalayan, perencanaan perlu diperhatikan agar kenyaman di dalam mangan sesuai dengan kondisi rancangan, yaitu dengan temperatur disain 77 F dan RH 50 % dan ukuran ruangan 295,28 ft x 254,69 ft. Pemakaian textile ducting yang sangat panjang akan rnengurangi efisiensinya karena gesekan yang terjadi antara udara dingin dengan permukaan bagian dalam ducting.
Perencanaan yang didapatkan adalah susunan textile ducting lurus tanpa percabangan sebanyak 32 buah dengan diameter 26 inch dan tekanan rata-rata 0,55 in H2O. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kerugian yang besar, karena karakteristik ducting yang agak berbeda. yaitu harus mengembang penuh ketika beroperasi. Sehingga dibutuhkan tekanan di dalam ducting yang lebih besar agar distribusi udara keluar orifice menjadi rata.

Textile ducting is an alternative ducting to distribute heating or cooling air tlzrougliout room wliicii will be conditioned %ere the outlet air is flowing rain orifices to the conditioned space witli low velocity therefore it is no need dyussers like another ducting system. textile ducting is made of polvester fabric equqoped with thin layer ofnon-air permeable inside.
For application with a large area as department store in this case, we have to give more attention for planning properbt correspond to the design temperature at 77 F and 50% RH to get comfortable condition as human being need The measured area is 295,28 ft x 254,69 ft. Using too long textile ducting will produce inefficiencies because air flow in the textile ducting tend to make Contact with the inside wall surface and developed friction throughout the flowing of air.
Final calculation found that the ducting layout consist of 32 straight textile ducting without branches with 26 inches diameter and average pressure around 0,55 in H2O. it was aimed to reduce head losses when air is flowing. Cooling air will flow from one point to next point because they have different pressure. Textile ducting has the specyic characteristic, beside distribute cooling air to the room, textile ducting has to be fully developed first when cooling air entering the fabric. Therefore It will take care the some capacity cooling air flow thru ormce to the space.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ananda Putra
"Penelitian fenomena yang terjadi pada textile ducting berbahan taslan telah dilakukan sebagai bentuk upaya pencarían bahan alternatif pengganti material ducting konvensional. Penelitian lanjutan diperlukan untuk lebih mendalami fenomena yang terjadi pada textile ducting berbahan taslan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola udara keluar dari lubang orifice dari textile ducting ujung tertutup dengan memakai high speed camera. Data yang ditangkap untuk menganalisa arah semburan menggunakan kamera DSLR Nikon dan diolah menggunakan software imageJ sehingga dapat terlihat arah aliran semburan keluar orifice yang menggunakan asap sebagai medianya. Tujuan berikutnya adalah untuk mengetahui getaran yang terjadi pada orificetextile ductingdengan menggunakan high speed camera. Pengukuran getaran dilakukan pula dengan menggunakan software ImageJ dengan melihat perubahan pixel setiap gambar per milisecon.Hasil yang didapat menunjukkan adanya perubahan arah semburan menjadi lebih radial mulai dari orifice 16 hingga orifice32.Getaran yang terjadi pada textile ducting tidak terlalu signifikan getaran yang terjadi.

A research of phenomena in taslan textile ducting has been done to looking for the alternative conventiomalmaterial of ducting. Advanced research needs in order to explore more the phenomena which happen attextile ducting with material taslan. The objective of this research is to find out the characteristic of air flow at outlet orificeof end cap with used high speed camera.Data which had captured for analyze the air flow outburst used Nikon DSLR camera and process it using ImageJ so the direction of air flow burst outlet at orifice that used smoke as the media can be known. Next objective of this research is to find out the vibration that occurred at orifice textile ducting. Vibration measurement also processed using ImageJ software which can be determines by the changes of pixel every image per milisecon. The results show there are changesof air flow outburst direction from orifice. Itbecomes more radial from orifice 16 to orifice 32. The vibration that occured at orifice textile duct shows is not too significant."
2011
S640
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Nahal
"Pengkondisian udara untuk industri merupakan usaha untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran, tetapi juga untuk memungkinkan suatu proses berlangsung dengan baik, atau untuk melindungi mesin dan peralatan tertentu agar tidak cepat rusak. Hal tersebut dirasakan perlu terutama untuk industry elektronika, dimana banyak dipakai komponen-komponen yang mudah berubah karakteristiknya bila ruangan yang dipergunakan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu kiranya dilakukan pemilihan yang tepat terhadap jenis pengkondisian yang akan digunakan, dengan memperhatikan faktor teknis dan faktor ekonomis.
Dalam perhitungan beban kalor dalarn ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti beban kalor yang ditimbulkan dalam ruangan misalnya : mesin-mesin produksi, penerangan dan jumlah pekerja, juga beban kalor yang ditimbulkan dari radiasi matahari. Dari hasil beban kalor keseluruhan akan diperoleh data-data untuk pemilihan jenis mesin pengkondisian udara yang akan dipakai.
Pada tugas akhir ini dilakukan analisa perbandingan penggunaan AC individual dengan AC sentral, dilihat dari besarnya kapasitas pendinginan dan beban biaya listrik pertahunnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo
"Pengkondisian udara pada gedung perkantoran merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan untuk memberikan kenyamanan pada para pekerja sehingga kualitas pekerjaan yang dihasilkan juga optimal. Untuk itu perlu kiranya direncanakan suatu sistem pengkondisian udara yang memenuhi syarat standar kenyamanan ruang kerja. Dalam perencanaan ini, pengkondisian udara yang akan digunakan adalah AC tipe split dengan menggunakan ducting. Hal yang akan dibahas adalah tentang pemilihan dari ukuran ducting yang berbentuk persegi atau persegi panjang dengan metode Equal Friction dan selain itu dipilih juga Air Handling Unit (AHU) sesuai dengan kebutuhan banyaknya udara.

Air conditioning unit for the office building play an important role as a media to pleasant the people who work beneath, to create a nice working condition for them. If this condition is achieved, it can increase the quality of their job definitely. That's why it is need to design an air conditioning system based on the standard or criteria of pleasant working condition. In this research, Split Air Conditioner with ducting is used. The parameters that also used to determine the ducting are: the size and the form (square or rectangular) based on Equal Friction method. The Air Handling Unit (AHU) is also selected in this research."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50992
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulfari Oktesa Harun
"Penyegaran udara merupakan suatu proses mendinginkan udara sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal. Kebanyakan unit pengkondisi udara digunakan untuk kenyamanan (comfort air conditioning), yaitu untuk menciptakan kondisi udara yang nyaman bagi orang yang berada di dalam suatu ruangan. Saluran udara (ducting) merupakan bagian dari sistem pengkondisian udara yang berfungsi untuk mendistribusikan udara dingin ke ruangan yang akan dikondisikan. Tipe ukuran dan lokasi diffuser akan menentukan distribusi temperatur dan gerakan udara dalam ruangan. Banyak kekurangan ditemui dalam diffuser sebagai penyebar udara dalam ruangan. Hampir semua diffuser membentuk daerah stagnasi, distribusi temperatur tidak merata dan kecepatan semburan yang besar serta banyak lagi kekurangan lainnya. Sehingga diperlukan suatu cara atau alat yang dapat mengurangi kerugian diatas maupun penemuan baru sebagai pilihan lain pengganti diffuser ini. Textil ducting merupakan saluran udara sekaligus sebagai pendistribusian (diffuser). Textile ducting memiliki kelebihan baik dari segi teknis, kesehatan, biaya maupun estetika. Dari segi teknis, texile ducting telah memenuhi kriteria kenyamanan dan ditribusi udara. Dari segi kesehatan textile ducting dapat berfungsi sebagai filter udara, pemasangannya yang cepat dan mudah serta banyaknya pilihan warna yang tersedia.

Refreshing of air is an process make cool air so that reach ideal dampness and temperature. Air-Duct (ducting) is the part of system which functioning to distribute cool air to room. Measure type and location of diffuser will determine temperature distribution and air movement in room. Many insuffiencies met in diffuser as spreader of air in room. The textile diffuser is a duct and a distribution element at the same time. Textile ducting have excess either from technical facet, health, expense of and esthetics. Of technical facet, ducting texile have fulfilled freshment criterion and of ditribusi air. Of facet health of ducting textile can function as air filter, installation of which quickly and easy to set and available a lot of number colour choices."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangunsong, Ramses
"Kereta sebagai salah sam sanana transportasi darat mendap-at persaingan yang ketat dari sarana tnmsportasi darat lainnya, sehingga perlu mening,kntkan nmtu pelayanaxmymmtuk memperoleh pemakni yang semalcin banyak akanjasaangklltzuz ini.
Salah satu cara untuk meningkaiimn mulu pelayanm adalah dengan memberiimn kenyamanan selama dalam peljalman melalui pengkondisian udam di dalam kereta tersebut Dengan demikian pemakaijasa transportasi ini dapat menilunati pe1jalanam1ya dan sampai di tujuan dengm kondisi fisik yang relatifseg-ar.
Untuk menjaga bemperahn' dan kelembaban udara dari ruangan yang dikondisikan diperlukan mesin pendingin yang terdiri dari kompresor, koudenser, evaporator sorta peralalan koutnol. Bagian-bagian mosin pendingln ini harus dirancang dan dipilih sedemjkian nzpa berdasarkun beban pendinginan total pada temperatur mangan yang dirancang., sehinga dapat memberilam kenyamanan bagi pemakainya.
Saluran udara yang digxmalum untuk meudisiribusikan udau ke dalam ruangau memiliki defleidor di dalam saluran, dengan demildan dimensi kedua bagian ini juga harus dirancang sehingga kecepatan udara dalam saluran dan masuk ke dalam mangan sesuai dengan yang diinginkan.
Sebagai hasil Sldlil' perancangan ini diperoleh jenis kompresor, dimensi kondenser dan evapordor, jenis peralatan kontrol sorta dimensi saluran udara dan deflektor yang sesuai dengan dimensi kenetapenuuupang yang dikondisikan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>