Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51222 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suharto Nawa Saputro
"Tujuan pendirian sebuah perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Dua hal yang umumnya menjadi kendala bagi perusahaan dalam pencapaian tujuannya adalah pemenuhan kebutuban konsumen dan persaingan dengan perusahaan sejenis yang semakin hari semakin tajam. Untuk mengatasi masalah tersehut perusahaan harus dapat menjaga kelangsungan proses produksi secara ekonomls sehingga dapat menghasilkan keuntungan optimum dari produk yang dihasilkan. Selisih perhitungan antarn kahutuhan pasar dan kemampuan produksi sebesar 4.188.000 kg dijadikan dasar perbitungan untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dengan peningkatan kapasitas laju produksi dari 6650 kg/h menjadi 8300 kg/h. maka kebutuhan pasar dapat dipenuhi dengan optimalisasi peralatan tanpa diadakan penambahan investasi peralatan barn. Beberapa variabel yang menjadi batasan opdmahsasi ditinjau secara teknis dan ekonomis. Efisiensi lini produksi dapat ditingkatkan dari 70,34 % menjadi 80,90 % Tinjauan ekonomi teknik dengan menggunakan metode Net Present Value dan Pay Back Periode dilakukan untuk manpermudah pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif Nilai NPV dari penggunaan alat pelarut dengan agitator sebesar Rp. 4.417.876,00 menunjukkan babwa pelarutan dengan cara ini menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi daripada pelarutan dengan menggunakan turbo mixer yang mempunyai nilai kapital tahun 2003 sebesar Rp. 475.000.000,00. Besaran nilai Net Present Value dan Pay Back Periode yang didapatkan dari perbitungan dan analisa kemampuan pnta!ataa dipergunakan sehagai pertimbangan dasar guna menentukan altematif peningkataa kapasitas produksi SKM ta1um 2003."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Tri Aryono
"ABSTRAK
Latar belakang permasalahan penelitian ini adalah rendahnya nilai OEE jalur produksi pembuatan kaleng kemasan untuk susu kental manis. Aktual nilai OEE berada di angka 60 % hingga 70 %. Nilai tersebut masih berada dibawah target yang tetapkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan mendesain program untuk meningkatkan nilai OEE pada jalur produksi tersebut. Ada 3 faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai OEE, yaitu faktor ketersediaan, kinerja dan kualitas.
Berdasarkan data yang diperoleh ternyata faktor ketersediaan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada rendahnya nilai OEE. Jalur produksi pembuatan kaleng kemasan terdiri atas 7 mesin . Rendahnya nilai ketersediaan ternyata dipengaruhi oleh terjadinya kerusakan pada mesin mesin tersebut. Dari data yang diperoleh, ternyata ada 4 mesin yang mendominasi terjadinya kerusakan pada jalur produksi tersebut.Mesin-mesin tersebut adalah, mesin Body Maker, Parting, Palletizer, dan mesin Seamer.
Langkah selanjutnya adalah melakukan Criticality Analysis pada mode kegagalan yang sering terjadi pada mesin-mesin tersebut. Mode kegagalan dengan tingkat kekritisan tinggi kemudian dianalisa lebih lanjut menggunakan Fault Tree Analysis (FTA). Dari hasil analisa tersebut akan didapatkan akar penyebab terjadinya kerusakan pada mesin yang dijadikan dasar dalam membuat desain program perbaikan. Dengan menerapkan langkah-langkah perbaikan tersebut, diharapkan kerusakan pada mesin berkurang, sehingga nilai ketersediaan akan naik, dan nilai OEE sebesar 80 % yang ditetapkan dapat terwujud.

ABSTRACT
The background of this research is low value of can making production line for sweetened condensed milk packaging. Actual OEE were 60 % to 70 %. That amount is below the target company. This study aims at designing a program to increase the value of the OEE on production lines. There are 3 factors that affect the low value of OEE, ie the availability, performance and quality.
Based on the data, availability is the most influential factor on the low value of OEE. Can making production line consists of 7 machines. The low value of availability was affected by the occurrence of damage to the machines. From the data obtained, there are 4 machines that dominate can making production line breakdown , Body Maker machine , Parting, Palletizer, and seamer machine.
The next step is to conduct criticality Analysis on the failure mode that often occurs in these machines. Failure modes with high criticality level then further analyzed using the Fault Tree Analysis (FTA). From the analysis results will be found the root cause of the damage to the machine relied upon in making design improvements program. By implementing corrective measures, the expected damage to the engine is reduced, so the value will increase availability, and value of the OEE of 80% set can be realized."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1494
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djemat, Abdul Kadir
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4854
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Nugroho S. Poorwo Soedarmo
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2003
TA1209
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
A. Eka Kris Hantono
"Efektifitas mesin yang dimaksud adalah kemampuan mesin dalam berproduksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik dengan waktu efektif yang tersedia. Salah satu metode pengukuran kinerja dan efektifitas mesin yang digunakan adalah OEE (Overall Equipment Effectiveness). Metode pengukuran ini terdiri dari tiga faktor utama yang saling berhubungan yaitu kemampuan, ketersediaan, dan kualitas.
Sebagai obyek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan susu, sedangkan fokus penelitian pada proses pengemasan susu kental manis kemasan sachet (sachet packaging), pada proses ini mempunyai permasalahan sulitnya mencapai target OEE yang ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan mengetahui sumber-sumber penyebab tidak tercapainya target nilai OEE, kemudian menyusun usulan desain program perbaikan untuk meningkatkan nilai OEE. Data penelitian yang telah dikumpulkan kemudian di analisa secara kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan tools of quality.
Dari hasil penelitian diketahui 9 penyebab tidak tercapainya target nilai OEE, dan yang menjadi penyebab utama adalah waktu pembersihan yang lama dan berpengaruh pada faktor ketersediaan waktu, sehingga diusulkan desain program sebanyak 13 tindakan perbaikan. Dengan tindakan perbaikan yang dilakukan tersebut diperkirakan akan meningkatkan nilai OEE dari 70,62% ke 86,07% dengan peningkatan OEE sebesar 15,45%.

Machine efectiveness is capability of machine at one particular production process to produce good finish product with effective time available. One method of measuring performance and effectiveness of the machines used are the OEE (Overall Equipment Effectiveness). The measurement method consists of three main factors that are interconnected: the ability, availability, and quality.
As an object of this research is a company that is engaged in milk processing, while the focus of research on the process of sweetened condensed milk packaging sachet (sachet packaging), the process has problems of difficulty of achieving targets set OEE.
This study aimed to identify the sources of the cause of not reaching the target value of OEE, then arrange the proposed design and improvement program to enhance the value of OEE. The research data were collected later were analyzed quantitatively and qualitatively by using the tools of quality.
From the research note 9 cause of not reaching the target value of OEE, and that the main reason is cleaning time and the effect on the availability time, so that the proposed design of the program were 13 remedial actions. With the corrective actions taken are expected to increase the value of OEE of 70.62% to 86.07% with increase in OEE of 15.45%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51736
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Thomas Windharyanto Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi short stop dan breakdown yang terjadi pada mesin label dan mesin case packer. Pada proses short stop dan breakdown merupakan salah satu dari pemborosan yaitu pemborosan waktu, pemborosan material, dan pemborosan uang. Short stop terjadi karena mesin label dan mesin case packer berhenti sesaat karena ada masalah pada mesin. Hal ini dipengaruhi kondisi mesin yang tidak terawat dan tidak ada standar dalam penggunaan mesin label maupun mesin case packer. Obyek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar, sedangkan fokus penelitian pada proses pengemasan susu kental manis (sweetened condensed milk). Penelitian ini diawali dengan analisa penyebab terjadinya short stop dan breakdown kemudian menyusun rencana tindakan perbaikan untuk mengurangi dan mempertahankan kondisi mesin. Data penelitian yang telah dikumpulkan kemudian di analisa dengan metode DMAIC.
Dari hasil penelitian dapat diketahui 8 penyebab terjadinya short stop dan breakdown pada mesin label dan 5 penyebab terjadinya short stop dan breakdown pada mesin case packer. Yang menjadi penyebab utama pada mesin label adalah sistem hidrolik, tidak ada standar penyetelan magazine label, tidak ada standar sensor, perbedaan material label,komponen-komponen mesin yang sudah aus, kotor dan tidak terawat. Sedangkan pada case packer adalah disebabkan proses pelabelan yang tidak sempurna, permasalahan program PLC, track yang tidak rata, belum ada standar settingan karton dan tidak ada pengecekan berkala. desain program ini akan menghasilkan pengurangan short stop pada mesin label sebesar 37 % dan mesin case packer sampai dengan 58.5 %.

This research aims to reduce the short stop and the breakdown that occurred on the label machine and engine case packer. In the short stop and the breakdown is one of the waste that is waste of time, material waste, and waste of money. Short stop because the engine label and case packer machine stops for a moment because there is a problem on a machine. It is influenced by conditions which do not machine well maintained and there is no standard in the use of machines and machine label case packer. The object of this study is a company that is engaged in processing of fresh milk, while the focus of research on the process of packing sweetened condensed milk (sweetened condensed milk). This study begins with analysis of the cause of the short stop and breakdown then the corrective action plan to reduce and maintain the condition of the engine. The research data has been collected and then analyzed with the DMAIC method.
From the results of this research is eight causes of the short stop and breakdown on the label machine and 5 cause of the short stop and breakdown in the engine case packer. The main cause is the label on the machine hydraulic system, there is no standard tuning magazine label, there is no censorship standards, differences in label materials, engine components that are worn, dirty and unkempt. Meanwhile, in the case packer is due to the labeling process is not perfect, the PLC program problems, uneven track, there are no standards setting board and there are no periodic checks. This program design will result in the reduction of short stop on the engine label by 37% and case packer machine up to 58.5%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52049
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isabela Suryanti
"Vitamin merupakan substansi organik yang terdapat pada susu kental
manis. Thiamin hidroklorida dan riboflavin dalam susu kental manis terdapat
dalam jumlah kecil. Perlu dilakukan percobaan untuk menetapkan kadar
kedua vitamin secara selektif dalam matriks susu kental manis. Metode
analisis kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor fluoresensi telah
dikembangkan untuk penetapan kadar thiamin hidroklorida yang dianalisis
sebagai thiokrom dan riboflavin dalam susu kental manis. Kondisi optimum
dengan kolom Kromasil® C18 menggunakan fase gerak kalium dihidrogen
fosfat pH 4-asetonitril 40:60 v/v pada laju alir 1,0 mL/menit. Panjang
gelombang eksitasi dan emisi thiokrom adalah 370 nm dan 435 nm,
sedangkan riboflavin 445 nm dan 520 nm. Pada kondisi optimum, thiokrom
memiliki waktu retensi 2,706 menit dan riboflavin 2,683 menit. Kurva kalibrasi
thiokrom dengan rentang 0,05-0,3 ppm memiliki koefisien korelasi 0,9995 dan
riboflavin dengan rentang 0,2-1 ppm memiliki koefisien korelasi 0,9994. Batas
deteksi dan kuantitasi thiokrom adalah 0,0074 ppm dan 0,0248 ppm,
sedangkan untuk riboflavin adalah 0,0258 ppm dan 0,0860 ppm. Hasil uji
presisi thiokrom dan riboflavin memiliki koefisien variasi kurang dari 2%. Hasil
perolehan kembali thiokrom dan riboflavin memberikan simpangan baku
kurang dari 2%. Kadar thiamin hidroklorida dan riboflavin pada sampel 1
secara berturut-turut adalah 4,67 ± 0,91 ppm (69,96 ± 0,91%) dan 3,00 ± 0,27 ppm (108,00 ± 0,27%), sedangkan pada sampel 2 adalah 0,62 ± 0,81 ppm
(8,69 ± 0,81%) dan 3,76 ± 0,89 ppm (158,07 ± 0,89%)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S32749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>