Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64339 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Afandi
"Untuk sistem kerja pendinginan di ukur dari laju perpindahan kalor dari sitem ; tersebut ke lingkungan. Laju perpindahan kalor di tentukan oleh luas area perpindahan kalor dan koefisien perpindahan kalornya terutama kofisien perpindahan kalor konveksi. Banyak faktor yang mempengaruhi koefisien perpindahan kalor konveksi diantaranya adalah jenis fluida yang digunakan. Untuk mencari fluida yang mempengaruhi koefisien perpindahan kalor konveksi yang baik diperlukan alat pengujian. Dengan tugas akhir ini penulis mencoba menyediakan kebutuban akan alat pengujian koefisien perpindahan kalor tersebut sehingga tugas akbir ini diberi judul "Rancang Bangun Alat Pengujian Koefisien Perpindahan Kalor Konveksi Fluida Cair dengan Udara sebagai Fluida Pendingin ". Tugas akhir ini terdiri dari 2 tahap yaitu rancang bangun dan pengujian. Pada tahap rancang bangun, penulis mencoba membuat alat pengujian ini mendekati kondisi kerja sistem pendinginan pada kendaraan sehingga hasil pengujiannya juga bisa mewakili kondisi kerja sistem pendinginan pada kendaraan. Hasil yang diperoleh dari tahap rancang bangun ini adalah alat pengujian koefisien perpindahan kalor fluida cair dengan udara sebagai pendinginnya. Pada tahap pengujian, dilakukan pengujian alat tersebut dimana…"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrial Maulana
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T41183
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Sistem pendingin pada motor bakar sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya overheating. Sistem pendingin yang umum digunakan saat ini adalah
liquid cooled, dimana panas yang dihasilkan oleh mesin akan ditransfer ke suatu
fluida kerja cair. Fluida kerja cair tersebut mengalir membentuk siklus tertutup
di dalam sebuah radiator yang berfungsi sebagai alat penukar kalor ke udara. Pada
sistem liquid cooled fluida kerja yang digunakan akan sangat mempengaruhi kinerja
dari radiator, sehingga fluida kerja tersebut haruslah memiliki titik didih yang tinggi
dan koefisien perpindahan kalor yang baik. Untuk itu dibangunlah alat yang dapat
menguji koefisien perpindahan kalor konveksi dari fluida kerja yang digunakan
pada radiator. Dengan mensimulasikan sistem pendingin pada kendaraan maka
secara garis besar alat ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tempat mengalirnya
fluida kerja cair menggunakan pipa-pipa dengan siklus tertutup dan tempat
mengalirnya udara menggunakan wind tunnel dengan siklus terbuka dimana kedua
fluida tersebut akan saling menukarkan kalor pada radiator. Sebelum dapat
digunakan untuk melakukan pengujian, setelah selesai dibangun alat uji
dikarakterisasi terlebih dahulu sehingga diketahui batas pengujian yang dapat
dilakukan. Karakterisasi ini dilakukan menggunakan fluida kerja air, dimana air
merupakan fluida kerja yang umum digunakan pada radiator selain itu air akan
digunakan sebagai pembanding dalam pengujian fluida kerja lainnya. Dalam
pelaksanaannya penulis menggunakan metode P-NTU dan s-NTU untuk
mendapatkan range kerja dan tingkat keefektifitasan dari alat uji. Dari hasil
karakterisasi diperoleh bahwa alat ini dapat menguji fluida kerja dengan range
temperatur 40°C-70°C, tingkat efektifitas antara 54.3%-67.9% pada NTU 0.93-1.236.
Sedangkan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi yang didapatkan berbanding
lurus dengan peningkatan temperatur kerja, laju aliran fluida kerja, dan
laju aliran fluida pendingin. Namun dari ketiga faktor tersebut, kenaikan laju aliran
fluida pendingin sangat berperan dalam menaikan nilai koefisien perpindahan kalor
konveksi pada sistem pendingin yang menggunakan radiator sebagai alat penukar kalornya."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37477
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanto Tanuwijaya
"Konversi energi (khususnya energi kalor) mempakan isu yang mengglobal pada saat ini karena di masa yang akan datang, kebutuhan energi akan bertambah sedangkan resource yang kita miliki akan tetap konstan bahkan berkurang. Konversi energi kalor dapat dilakukan dengan menggunakan alat perpindahan kalor yang biasanya merupakan alat perpindahan kalor konveksi. Plate Heal Exchanger merupakan salah satu alat penukar kalor yang dapat dikatakan sebagai alat penukar yang sangat efisien.
Plate Heat Exchanger yang digunakan pada penelitian ini adalah model Brazed Plate Heat Exchanger dengan tipe aliran counferflow. Namun untuk digunakan lebih lanjut maka perlu dilakukan karakterisasi dari Plate Heat Exchanger itu sendiri. Karakterisasi Plate Heat Exchanger dilakukan dengan menggunakan fluida air baik untuk fluida dingin maupun fluida panas. Hasilnya menunjukkan bahwa alat penukar kalor ini dapat digunakan secara efektif dan efisien pada rentang temperatur 25-70°C.
Dengan rentang niiai bilangan Reynold antara 685 hingga 1067 untuk fluida panas dan 726 hingga 1516 untuk fluida dingin, dapat dihasilkan nilai koefisien perpindahan kalor konveksi sebesar 2208 W/m2°C hingga 2650 W/m2°C untuk fluida panas dan 2656 W/m2°C hingga 4214 W/m3°C untuk fluida dingin. Sedangkan efektivitas Plate Heat Exchanger itu sendiri berada dalam rentang 64% hingga 85% dihitung dengan menggunakan metode effectiveness-NTU."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fred Setiawan Noviar
"Penelitian terhadap nanofluida telah banyak dilakukan untuk menunjukkan bahwa nanofluida berpotensi untuk perpindahan kalor yang lebih baik Nanofluida adalah campuran antara partikel padat dengan ukuran nanometer dengan fluida dasarnya yakni air. Partikel berukuran nanometer tersebut tersuspensi dalam fluida dasar secara permanen yang dikarenakan adanya efek Brownian pada partikel tersebut. Sebelum nanofluida tersebut diaplikasikan untuk keperluan komersil, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakannya. Pada penelitian ini dilakukan penelitian koefisien perpindahan kalor pada proses kondensasi film dengan kondenser vertikal. Dengan variasi laju aliran pendingin, hash penelitian mengindikasikan koefisien perpindahan kalor konveksi nanofluida mengalami peningkatan 12%-19% untuk konsentrasi I% dan peningkatan 23%-33% untuk konsentrasi 4% dari fluida pendingin air.

Research to nanofluida have a lot of conducted to indicate that nanofluida has a great potency for better heat transfer. Nanofluida is mixture between solid particle of nanosize with the based-fluids. Nano particle suspended in based-fluid permanently which is because of existence of Brownian effect at that particle. Before nanofluids can applicator commercial, needed furthermore advance research to complete it. This research conducted the measurement of heat transfer coefficient film condensation that used vertical condenser with variation the flow rate of cooling fluid The result shows the enhancement of heat transfer coefficient compared to base fluids : 12-19% for I% particles concentration and 23-33% for 4% particles concentration. The enhancement coefficient for condensation, its depend on the thickness of film or condensat that build."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14967
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Vandrya Harcya Lestari
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37463
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Research to nanofluida have a lot of conducted to indicate that nanofluida has a great potency for
better heat transfer. Nanofluida is mixture between solid particle of nanosize with the based-fluid.
Nano particle suspended in based-fluid permanently which is because of eristence of Brownian eject.
Before nanofluida can be applied in commercial purpose, the furthermore experiment is needed. In this
research conducted the measurement of heat transfer coefficient jilm condensation which used vertical
condenser and nanofluids Al2O3-water as cooling fluids With variation of flow rote of cooling fluid and
volume concentration of nanofluid as well, the experimental result shows the enhancement of
condensation heat transfer coefficient with nanofluid compared to base fluids : 12- 19% for 1% particles
concentration and 23-33 % for 4% particles concentration.
"
Jurnal Teknologi, 19 (1) Maret 2005 : 1-9, 2005
JUTE-19-1-Mar2005-1
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>