Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 29659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wisnu Putro Prabowo
"Sistem kontrol otomatis temperatur dari oven listrik adalah sistem kontrol umpan balik dengan acuan masukannya adalah temperatur yang dikehendaki baik konstan atau berubah secara perlahan dengan berjalannya waktu, dan tugas utamanya adalah menjaga keluaran, yaitu temperatur oven sebenarnya, berada dalam jangkauan yang dapat ditoleransi dari nilai yang dikehendaki. Suhu di dalam oven listrik diukur oleh termokopel yang merupakan alat analog. Suhu analog dikonversi menjadi suhu digital oleh konverter A/D, kemudian dimasukkan ke kontroler yang berupa PC melalui sebuah antarmuka. Suhu digital ini dibandingkan dengan suhu masukan yang diprogram, dan jika terjadi penyimpangan, kontroler mengirim sinyal ke pemanas, melalui sebuah antarmuka, penguat, dan relai, untuk membawa temperatur oven ke nllai yang dikehendaki.

Automatic control system of an electric oven is temperature is a Redbook control system with a rejerence temperature as the input which is constant or changing with time, and its main purpose is maintaining the system 's output, the actual oven temperature, within a tolerable range of desired value. The temperature within the oven is measured by a thermocouple which is an analog device. This analog temperature is converted into a digital temperature by a A/D converter, then kd into a PC controller through an interface. This digital temperature is compared with an programmed input temperature, and if there is an error, the controller will send a signal to the heater, through an interface, amplifier, and relay, to bring the oven temperature back to the desired value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37666
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arys Nursetyawan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA486
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37709
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilianta Abdalla Raliaji
"ABSTRAK
Kerupuk merupakan makanan ringan pendamping lauk pauk yang dikenal masyarakat luas serta merupakan komoditas pangan yang mampu diekspor ke luar negeri. Pengeksporan kerupuk dilakukan dalam bentuk mentah untuk mencegah kerusakan sehingga membutuhkan pemasakan kembali sebelum dapat dikonsumsi. Pengolahan konvensional dengan penggorengan merupakan pilihan utama untuk memasak kerupuk, namun aspek kesehatan, gizi, biaya, dan lainnya membuat metode ini kurang disegani. Alternatif pemasakan yang memiliki aspek yang lebih baik adalah dengan menggunakan microwave oven. Microwave oven menggunakan gelombang mikro untuk menghasilkan panas yang akan mematangkan kerupuk. Penelitian ini akan melakukan pengamatan lebih terhadap parameter-parameter yang memengaruhi pengembangan kerupuk melalui microwave oven seperti penambahan wadah, penambahan jumlah, penambahan cairan, dan simulasi dengan lsquo;COMSOL rsquo;. Hasil data yang didapatkan akan dibandingkan dengan metode konvensional untuk mengetahui pengaruh dari setiap pengujian terhadap pengembangan kerupuk serta hasil terbaiknya.

ABSTRACT
Kerupuk is a snack or companion side dishes known to the wider community and is a food commodity that can be exported abroad. Kerupuk exporting is done in raw form to prevent damage so it needs cooking before it can be cosumed. Conventional processing by frying is the main choice for cooking crackers, but health, nutrition, cost, and other aspects make this method less desireable. A cooking alternative that has a better aspect is a microwave oven. Microwave ovens use microwaves to generate heat that will cook the kerupuk. This study will make more observations on the parameters that affect the development of crackers through microwave ovens such as adding containers, adding quantities, adding fluids, and simulating with 39 COMSOL 39 . The results of the data obtained will be compared with conventional methods to determine the effect of each test on the expansion of kerupuk and the best results."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Raid Mukhtar
"Transformator Arus merupakan peralatan penting dalam penyaluran tenaga listrik atau CT pengukuran/instrument dalam kondisi pemakaian normal, arus sekundernya sama dengan arus primer. Transformator arus didisain pada temperatur 20°C sedangkan temperatur diindonesia adalah 30°C pada saat bekerja. Dalam penelitian ini, salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi pada belitan transformator adalah pengoperasian beban dan pengaruh temperatur, yang menyebabkan nilai isolasi menurun.
Pada penelitian ini meneliti pengaruh pembebanan CT dengan beban resistor, kapasitor dan induktor untuk mengetahui kesalahan arus dan pengaruh temperatur menggunakan pemanas atau lampu pijar 200 W. Kesalahan arus adalah kesalahan pengukuran CT karena perbedaan rasio pengenal CT dengan rasio sebenarnya.
Hasil penelitian ini diperoleh arus primer sebesar 5 persen pada masing-masing CT dengan membandingkan standar IEC 61869-2. pada beban resistif CT 6 atau fort kelas 0,5 rasio 50/5A dengan kesalahan arus 0,06 pada temperatur 25°C sedangkan pada temperatur 40°C kesalahan arus 0,148 dan pada temperatur 50°C kesalahan arus 0,248 , sehingga dapat disimpulkan kesalahan arus dapat dipengaruhi oleh pembebanan dan kenaikan temperatur 40°C sampai 50°C.

Current transformer is an important measurement divice in the distribution or current transformers measurement use normally condition of secondary current same primary current. Current transformer designed is 20°C while temperatur in indonesian is 30°C at operations. In this study, one this one the breakdown or failures of insulation in the transformer winding of hotspot temperatur and loading operations change that cause the insulation value to drop.
In this study examined the effect of load current transformer with resistor, capacitor and inductor which can affect the error ratio and temperature influence on CT by heating or lightbulb 200 W. The ratio error current is the difference the rated ratio CT with actual ratio.
The results this study obtained a nominal primary current of 5 percent on each CT rsquo s in standard IEC61869 2 resistive loading at CT 6 or Fort class 0,5 and ratio 50 5A with a ratio error of 0.06 by comparing with both standard and test current transformer standard ie IEC 61869 2 with temperature 25°C and resulting temperature 40°C error ratio of 0.148 , temperature 400C error ratio of 0.28 , the result is CT error can be affected by loading and temperature rise 40°C and 50°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ronald Mario
"Telah dibuat sebuah pengendali temperatur menggunakan PID analog. Dimana terdapat input tegangan mulai dari 0Volt-10Volt yang kemudian memberikan output terbesar +10Volt ke rangkian plant dari set point. Dan PID yang terdiri dari konstanta proportional, integral dan differensial. Dan resistor 12B/15W sebagai heater akan mendapatkan input dari sinyal segitiga pada rangkaian PWM. Dimana heater ditempel dengan heatsink dan sensor temperatur LM35 dirancang menempel pada heatsink jadi sensor tidak mendeteksi suhu langsung dari heater. Output sensor telah dikuatkan 10 kali oleh rangkaian instrumentation amplifier sehingga mendapatkan output 100mV/°C. Blower bekerja ketika dibutuhkan pendingin suhu sehingga suhu dapat dikendalikan dengan baik. Dan sebagai indikator untuk suhu normal, panas dan over masing-masing menggunakan led yang berbeda untuk memudahkan penganalisaan. Dan alat ini dapat bekerja dengan baik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA481
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yamidi
"Telah dibuat suatu Rancang Bangun Sistem Pemanas dengan Temperatur terkendali. Alat ini sering dipakai pada lab furnace. Pada sistem pemanas ini penulis menggunakan heater jenis keramik yang mempunyai temperatur maksimum 800 °C. Alat ini dikendalikan dengan menggunakan Mikrokontroler dimana penulis menggunakan dua jenis IC mikrokontroler yaitu AT 89S52 dan Atmega32. AT 89S52 difungsikan untuk keypad sedangkan Atmega32 difungsikan sebagai pengendali. Untuk pengukuran besarnya temperatur penulis menggunakan thermokopel jenis K dimana thermokopel jenis ini dapat mengukur hingga 1000 °C. Pada alat ini penulis dapat mengendalikan heater dengan cara memberikan perintah kepada pengendali melalui keypad. Hasilnya berupa tegangan digital yang sebelumnya diubah melalui ADC dan ditampilkan pada LCD."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
TA453
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Afifah
"Transformator merupakan komponen utama dalam sistem distribusi tenaga listrik ke konsumen, jika terjadi kerusakan pada transformator maka penyaluran tenaga listrik menuju konsumen akan terhenti sehingga SAIDI dan SAIFI dari PLN akan meningkat. Tingginya suhu pada transformator dapat menyebabkan degradasi pada isolasi transformator. Ketika suhu pada kumparan naik sampai batas 110 C maka akan terjadi degradasi pada isolator dan sisa umur dari transformator akan berkurang. Kerusakan transformator dapat menyebabkan gangguan pada sistem tenaga listrik dan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Sebelum transformator mengalami kerusakan harus dilakukan penggantian secara efisien hingga transformator benar-benar dikategorikan tidak efisien lagi untuk digunakan, hal ini dapat dilakukan dengan mengganti transformator yang akan mengalami kerusakan. Prediksi rentang waktu transformator beroperasi secara efisien dan normal sebelum terjadi kerusakan dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan termal. Standar pemodelan termal yang digunakan merupakan standar yang dikeluarkan oleh IEEE (IEEE std C57.91-1995). Parameter utama yang digunakan dalam memprediksi umur ini adalah Hot Spot Temperature (HST). Nilai perolehan HST dihitung menggunakan software MATLAB dengan standar perhitungan Annex G yang sesuai dengan standar IEEE. Dengan memperoleh HST usia pakai transformator dapat ditentukan. Penelitian ini melihat pengaruh dari pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang terhadap umur pakai transformator. Semakin nilai dari ketiga faktor tersebut maka semakin cepat transformator akan rusak, dengan persen pengurangan umur transformator yang akan meningkat secara eksponensial. Pemberian nilai pembebanan, suhu hot-spot, dan suhu ruang tertinggi pada penelitian ini memberikan persentase pengurangan umur sebesar 0.0888332, 0.0193394, dan 0.020753 secara berurutan.

Transformer is one of the main components in distribution system of electrical power system towards the consumers, thereby any damage to the transformers will hinder the distribution of electricity towards the consumers, and in turn will make the SAIDI and SAIFI levels go up. High temperature in transformers can cause degradation in the insulation of transformers which in turn will cause failure in transformers. When the temperature in winding reaches or goes beyond the limit of 110 C, a degradation in insulation will start happening and the remaining life of transformers will decrease. Damage in transformers will cause disturbance in electrical power system and result in a major economic loss. Before damages occur, transformers need to be changed up until it is deemed to be no longer efficient, this can be done by replacing the transformer that is about to be damaged. To predict when a transformer is about to break, a calculation is made based on thermal modelling according to IEEE Std C57.91-1995 with its most prominent variable being Hot Spot Temperature (HST). HST is obtained by MATLAB programming using Annex G of IEEE Std. C57.91-1995. By obtaining HST thus the remaining lifetime of transformers can be predicted. This research analysed the effect of loading, hot-spot temperature, and ambient temperature on the remaining lifetime of a transformer. The higher those three factors are, the quicker the transformer will break, with loss of life percentage increasing exponentially. The highest loading, hot spot temperature, and ambient temperature given in this research gives percent loss of life 0.0888332, 0.0193394, 0.020753 respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andry Desmawanto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
TA456
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adita Zaharia
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
TA448
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>