Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184816 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tambunan, Asima
"Magnetisasi bahan bakar, terutama bensin termasuk salah satu masalah yang masih hangat untuk dibicarakan. Fenomena ini sendiri sebenarnya bukanlah hal yang baru, namun sampai sekarang tetap mengundang pertentangan disebagian pihak, terutama di kalangan akademisi dan para produsen. Alat magnetisasi bahan bakar yang sudah diproduksi massal saat ini berupa magnet dipole (U - S). Sementara itu, secara tidak disadari fenomena magnet monopole (S-S) sebetulnya lebih dahulu muncul namun perkembangannya kurang mendapatkan perhatian. Inti dari penelitlan ini adalah untuk mendapatkan perubahan kinerja mesin yang diakibatkan pemasangan magnet dengan sistim dipole dan sistim monopole pada saluran bensinnya. Tingkat kesempurnaan pembakaran yang terindikasi dari tiga hal utama, yaitu penurunan laju aliran bensin, ehsiensi thermal yang dihasilkan dan rendahnya kadar emisi gas buang merupakan sasaran utama dari analisa perbandingan terhadap kondisi awal mesin yang bensinnya tidak dimagnetisasi dahulu. Penelitian dilakukan terhadap dua alat magnetisasi yang dikeluarkan oleh produsen berbeda, dimana pada saat pengujian untuk mendapatkan magnet monopole dilakukan modiflkasi pemasangan magnet. Pengujian dilakukan hanya dengan variasl putaran saja. Melalui pengujian dan perhltungan yang telah dilakukan terhadap tiga indikator utama menunjukkan adanya perubahan. Perubahan rata-rata laju aliran bensin dan eflsiensi thermal terbesar dihasilkan akibat pemakaian magnet Super Fuel Max monopole. Laju aliran bensin rata-rata turun sebesar 5.799 % dan ensiensi thermal rata-rata naik sebesar 2,01 %, Sedangkan pengamatan terhadap Indikator terakhir, yaitu kadar emisi gas buang yang dihasilkan tidak menunjukkan perubahan yang berarti."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Carolina Martaria
"Kualitas bahan bakar menjadi salah satu faktor yang penting dalam proses pembakaran pada mesin Otto. Penggunaan bahan bakar yang berlcualitas secara langsung dapat menghasilkan kinerja mesin yang semakin baik. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya adalah dengan melakukan proses pengolahan minyak bumi yang semakin disempurnakan atau melakukan penambahan aditif tertentu pada bahan bakar sehingga didapatkan bahan bakar berkualitas tinggi. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas bahan bakar adalah dengan mencampurlcan premium dengan aditif biogasoline (2.5%, 5%, 7.5% dan 10%) dimana minyak kelapa sawit merupakan bahan baku alternatif yang sangat potensial dalam pernbuatan biogasoline. Pengujian yang dilakukan di Laboratorium Termodinamika Departemen Teknik Mesin FTUI bertujuan untuk membuat analisa kinexja mesin Otto yang diakibatkan oleh penggunaan biogasoline (2.5%, 5%, 7.5%'dan 10%) yang menjadi bahan aditif terhadap premium. Dari hasil pengujian yang tela.h dilalkukan didapat bahwa Untuk variasi putaran dengan throttle tetap 20% pencampuran biogasolin 5% temyata terbukti memberikan efek pembakaran yang lebih sempurna dibandingkan dengan Premium dari biogasoline lainnya ini terbukti kenaikkan BHP sebesar 1% penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) hingga 4% dan kenalkan eflsiensi thermal (nth) hingga 5%. sedangkan untuk variasi bukaan throttle dengan putaran tetap 1700rpm pencampuran biogasoline 5% mengalami kenaikkan BHP sebesar 33%, penurtman konsumsi bahan bakar spesilik (SFC) hingga 25%-33% dan kenaikan eflsiensi thennal (nth) hingga 2% pada awal bukaan throttle 10%. Untuk variasi putaran dengan throttle tetap 20% dari segi gas buang yalmi Kadar CO untuk biogasoline 5% nilainya sama dengan premium, pada 1300rpm- 15001-pm dan 2l00 rpm mengalami penurunan kadar CO2 hingga 1%-2% namum pada putaran l700rpm-1900rpm kadar CO;nya berimpit dengan premium, untuk kadar NOx pada putaran 1300 mengalami kenaikkan 20% namun semakin besar bukaan throttle nilai NOx semakin mendekati premium. Untuk variasi bukaan throttle dengan putaran tetap l700rpm Kadar CO untuk biogasoline 5% pada bukaan 10% meningkat 10% namun semakin besar bukan throttle nilainya semakin menurun 20%, untuk kadar CO; pacla bukaan 10% untuk biogasoline 5% meningkat 2% namun semakin besar bukaan throttle nilainya semakin menurun 1%. Untuk kadar NOx biogasoline 5% pada bukaan 10% meningkat 10% namun semakin besar throttle nilainya semakin menurun 1%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S37820
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwaning M. Yanuar
Jakarta: Ad Vitam Institute, 2006
920 PUR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Berlin Volkseigener Verlag 1966
928.3 M 38
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Mayasari S
"ABSTRAK
Masa remaja dan menstruasi yang terjadi pada seorang wanita erat
kaitannya. Bila seorang anak perempuan telah mengalami menstruasi pertama
(menarche), maka dapat dikatakan bahwa anak perempuan tersebut telah
memasuki masa remaja. Masa remaja adalah masa yang sangat penting masa di
saat seseorang banyak belajar mengenai berbagai segi kehidupan, pengalaman
dan penghayatan mengenai dirinya sendiri (Yaumil, 1996).
Menstruasi merupakan salah satu ciri perkembangan fisik seorang remaja
putri yang ditandai dengan kematangan sistem reproduksi (primary sex
characteristic) dan perkembangan secondary sex characteristic [Brooks-Gunn
dan Unger & Crawford, 1992) Menstruasi penting dalam kehidupan sekarang
wanita sebagai individu, suatu pengalaman yang pribadi (Matlin, 1987)
Menstruasi adalah keluarnya darah dari dalam vagina yang disebabkan
oleh tidak dibuahinya sei telur yang dikeluarkan olen indung telur. Umumnya
menstruasi pertama dialami oleh seorang remaja putri pada usia 10-12 tahun
(Panduan PKBI, 1989).
Permulaan menstruasi mungkin akan meniadi peristiwa yang traumatik bagi
beberapa remaja putri yang tidak mempersiapkan dirinya terlebih dahulu (Pillemer
dalam Rice, 1990). Banyak remaja putri yang mengalami rasa sakit saat
menstruasi, namun tidak semua remaja putri mengalaminya. Keluhan tersebut
baru muncul 2 atau 3 tahun setelah menarche (Llewellyn-Jones, 1997).
Pengalaman akan masalah premenstrual pada remaja putri mungkin disebabkan
oleh faktor fisik dan psikologis (Rice, 1990).
Remaja putri membutuhkan informasi tentang proses menstruasi dan
kesehatan selama menstruasi (Rierdan dalam Golub, 1992). Remaja putri akan
mengalami kesulitan daiam menghadapi menstruasi yang pertama jika sebelumnya
ia belum pernah mengetahui atau membicarakannya baik dengan teman sebaya
atau dengan ibu mereka (Unger & Crawford, 1992). ldealnya seorang remaja putri
belajar tentang menstruasi dari ibunya (Liewe||yn-Jones, 1997). Namun tidak
selamanya ibu dapat memberikan informasi tentang menstruasi karena terhalang
olen tradisi yang menganggap tabu membicarakan tentang menstruasi sebelum
menarche (Unger & Crawford, 1992).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran penerimaan remaja
putri terhadap menstruasi, apa yang dirasakan, diketahui dan dialami oleh remaja
putri tersebut sebelum dan sesudah mereka mengalami menstruasi.

Oleh karena masalah menstruasi adalah permasaianan yang sensitif dan
menyangkut pengalaman dan penghayatan seorang remaja putri, maka metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
suatu studi dalam situasi alamiah, yang memberikan penekanan pada dinamika
dan proses (Patton, dalam Poerwandari, 1998).
Ada 3 pengaruh utama dalam perkembangan manusia, yaitu Normative
Age- Graded Influences, Normative History-Graded Influences dan Nonnormartive
Influences (Baltes, Cornellus & Nesselroade dalam Turner & Helms, 1991). Ketiga
faktor tersebut membuat adanya perbedaan penghayatan dan penerimaan remaja
putri terhadap menstruasi yang pertama atau menstruasi selanjutnya yang akan
berlangsung secara periodik. Hal ini terlihat pada hasil yang diperoleh dari
penelitian ini, di mana masing-masing subyek mempunyai ciri khas tersendiri
dalam pengalaman, penghayatan dan penerimaan terhadap menstruasi."
1998
S2732
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaky Amiyoso
"Organic Rankine Cycle ORC pada kondisi temperature rendah yang mana penelitian ini dilakukan berdasarkan kondisi laboratorium. Refrijeran R134a digunakan sebagai fluida kerja pada sistem ini. Prosedur kerja dari sistem ini akan dijelaskan sebagai berikut. Air bertemperatur tinggi dengan range 40?-80? akan digunakan untuk memanaskan refrijeran yang mana terjadi pada plate heat exchanger yang berfungsi sebagai evaporator. Uap panas akan dihasilkan dan ditersukan ke expander yang mana output dari expander ini akan ditersukan ke condensing unit. Expander disambungkan ke generator dengan sambungan belt. Sistem pendingin akan bekerja untuk mengubah refrijeran uap menjadi cair dan ditersukan ke Pompa Gear yang mana berfungsi sebagai pemberi tekanan dan mengaliri sistem sehingga siklus termodinamika dapat diulang. Mass Flow dari sistem ditetapkan sebesar 0.006 kg.

This paper carried out the experimental of the perfomance under laboratory condition of a Low Temperature Organic Rankine Cycle system. The refrigerant R134a used as ORC working fluid for this study. The operation of the system is given briefly below. Hot water at temperature range of 40 ndash 80 were used to heat the refrigerant in plate heat exchanger working as evaporator. This occurence produce the super heated vapour and driven to expander where expander outlet is directed to condensing unit. The expander is connected to a generator with a belt conenction. The cooling system work for the condensing unit to convert into saturated liquid. A gear pump then is used and then the thermodynamic cycle is repeated. The mass flow rate of the system is fixed at 0.006 kg."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tomy Yudho Prantomo
"Semakin berkembangnya suatu perusahaan perlu juga diimbangi dengan sistem yang lebih baik. Sistem informasi dalam suatu organisasi digunakan untuk melihat, mengolah data untuk menghasilkan informasi yang mendukung perusahaan baik untuk pegawai, pelanggan, supplier, dan juga rekan bisnis. Tesis ini membahas dan pengembangan dari siklus pengeluaran pada PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
Penelitian ini merupakan studi kasus yang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian. Fokus pembahasan dalam karya akhir ini adalah siklus pengeluaran yang menjadi pendukung operasi PT NICI secara keseluruhan. Banyaknya keluhan atas proses yang lama, terutama yang berkaitan dengan siklus pengeluaran menyebabkan terganggunya kegiatan usaha perusahaan.
Hasil dari penelitian ini adalah suatu gambaran proses pengeluaran yang secara terintegrasi, sehingga pihak yang terlibat secara langsung dalam siklus pengeluaran dapat memahami peran dan tanggung jawab, juga pentingnya dalam kegiatan usaha perusahaan secara keseluruhan, sehingga bisa didapatkan pemahaman yang cukup untuk membuat suatu prosedur yang jelas berkaitan dengan proses pengeluaran pada perusahaan.

Growing company needs to be balanced with a better system. Information systems within an organization is used to view, process the data to produce information that supports companies, employees, customers, suppliers and business associates as well. This thesis discusses and development of the expenditure cycle at PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia.
This research is a case study that occurred at the time the author conducted the research. The focus of discussion in this thesis is an expenditure cycle that support PT NICI?s overall operation. Number of complaints to the late process, particularly relating to the expenditure cycle effecting company operations.
The results of this study is a description of expenditure process that is integrated, so parties who participate directly in the expenditure cycle can understand the roles and responsibilities, and also the importance in the total operating business, so it can get sufficient understanding to establish a clear procedure associated with the process of expenditure on the company."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27772
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres dengan pola siklus menstruasi pada remaja di SMA Negeri 1 Batam. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel yang diteliti adalah seluruh remaja perempuan di kelas XI yang berjumlah 170 siswa. Data yang di kumpulkan berupa riwayat siklus menstruasi, tingkat stres, usia, usia menarche, status gizi, pola makan, aktivitas fisik, dan paparan asap rokok. Data ini dikumpulkan dengan cara pengisian kuesioner mandiri, dan pengukuran antropometri untuk berat badan dan tinggi badan oleh petugas penelitian. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis uji Chi Square dan Cox Regression. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 87 responden 51,2 mengalami menstruasi tidak teratur dan terdapat hubungan yang signifikan antara stres dengan pola siklus menstruasi dimana p =0,001 p value.

This study aimed to identify the association between stress and pattern of menstrual cycle on adolescent of SMA Negeri 1 Batam. This study used the cross sectional design. The observed sample in this study was all female student at the11th grader consisting 170 students. The collected data were menstrual history, stress level, age, menarche aged, nutritional status, dietary habit, physical activity, and exposure of cigarette smoke. These data were collected by using self administrated questionnaire and antropometric measurement for weight adn height by research members. This study used chi square test analysis and cox regression test analysis. This result of this study showed that there are 87 respondents 51,2 had irregular menstrual cycle and there is significant correlation between stress with menstrual cycle, with p 0,001 p value 0,05, after mutrivarite testobatined p 0,018 with Exp B 1,67, which has meaning that adolescent with moderate stress are have 1,67 times greater chance of experiencing irregular menstrual cycle patterns than adolescents with mild stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50114
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahya Tri Anggara
"Perkembangan teknologi informasi saat ini menuntut semakin cepatnya kebutuhan mikroprosesor yang memiliki kemampuan komputasi yang sangat tinggi. Pada Central Processing Unit (CPU) generasi terakhir ditanamkan sekitar 1,4 miliar transistor yang berarti lebih banyak panas yang dihasilkan. Total disipasi panas untuk CPU berkinerja tinggi adalah sekitar 110 W hingga 140 W dan akan terus naik apabila frekuensi dan tegangan CPU dinaikan. Dengan fluks kalor yang semakin tinggi sistem pendinginan konvensional Heatsink Fan (HSF) yang biasa digunakan sudah tidak lagi memadai untuk meredam panas CPU. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji kemampuan sistem pendinginan vapor chamber thermoelectric dengan divariasikannya konsentrasi dari fluida kerja yaitu nano fluida (Al2O3) sebesar 0.1 %, 0.3%, 0.5% dan 1 %.
Hasil yang didapatkan kemudian akan dibuat perbandingan antara sistem pendinginan vapor chamber tanpa thermoelectric, vapor chamber thermoelectric dengan bubuk tembaga yang disinter (sintered cooper powder ) sebagai sumbu kapiler (wick), dan sistem pendinginan konvesional yang sudah ada. Dari hasil pengujian vapor chamber menghasilkan kinerja pendinginan yang lebih baik dari pada pendingin konvensional Heasink Fan tetapi vapor chamber thermoelectric mengahasilkan pendinginan yang tidak lebih baik dari pendingin konvensional Heatsink Fan.

The growth of information technology has rapidly increased over the past few years, causing an increase in the demand for a microprocessor that has a very high computing ability. The previous generation of central processing units (CPU) had 1.4 billion transistors planted in it, which indicates that a significant amount of heat was generated. The total heat dissipation resulting from a high end CPU is approximately 110–140 W, which will increase if the CPU voltage and frequency increase. With the more high heat flux cooling systems of conventional Heatsink Fan (HSF) which is used is not able to reduce CPU heat. The research was conducted to test the ability of thermoelectric-based vapor chamber cooling system with concentration the working fluid is Al2O3-Water nanofluid 0.1%, 0.3%, 0.5% and 1% as variation.
The results obtained will then be made comparisons between the vapor chamber cooling system without thermoelectric, thermoelectric-based vapor chamber with sintered copper powder as wick , and a conventional cooling system. From the test results performance vapor chamber is better than conventional Heasink Fan but thermoelectric-based vapor chamber result is not better than conventional Heatsink Fan.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>