Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63399 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Armizon
"ABSTRAK
Flange FCD 50 pada umumnya dibuat dengan proses pengecoran, keberhasilan membuat produk coran lebih banyak ditentukan oleh penguasaan teori pengecoran sekaligus pengalaman dilapangan. Salah satu faktor yang turut menentuken juga adalah perhitungan penambah atau riser. Penambah yang tepat adaleh penambah yang berfungsi dengan baik dan menghasilkan yield yang maksimum

"
2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanungkalit, Ucok P.
"Dalam perkembangan ilmu logam sering dilakukan penelitian untuk rnenemukan bahan-bahan alternarif yang mempunyal biaya produksi (cost of prodl'clion) re!atif lebih rendah dengan mutu (ql'aliry) yang dapat diandalkan. Material yang sering digunakan untuk komponen otomotif adalah baja dan untuk memperoleh material aiternatif dari baja dlkembangkan besi tuang nodular iferro casting ductile) yang mempunyai blaya produksi dan biaya pennesinan yang lebih rendah dibandingkan baja. Untuk meningkatkan s:ifat mekanis besl tuang ini dapat dBakukan proses perlakuan panas (heat treatmenl) terhadap besi tuang nodular. Tujuan penelltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh proses perlaku panas quenching-tempering terhadap slfat mekanis besi tuang bergrafit bulat (FCD 50) untuk mendapatkan material alternatif yang dapat digunakan untuk kompQnen otomotif sepcrti crankshaft dengan blaya produksi yang lebih rnurah. Dalam penelitian untuk memastikan bahwa mateiai yang dipakai adalah FCD 50, dilakukan pengujian komposisi menggunakan speCtrometer dan pengujian struktur mikro, Setelah itu maka dilakukan proses laku panas dengan metode quenchillf!~lemperi!ig. Dilakukan iaku panas quenching pada beberapa temperatur austenisasl dan dilakukan penahanan selama 30 menlt Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui temperatur austenisasi yang mengbasilkan kekerasan optimal setelah proses quenching Selanjutnya temperatur austenisasi optimal ini dijadikan acuan untuk melakukan percobaan tempering dengan wah.'tU tahan selama 30 menit pada dua temperatur untuk mengetahui temperatur tempering yang menghasilkan kekerasan yang optimal. Selanjutnya pada temperatur tempering ini dilakukan penguJtan kekuatan tarik. Penguj ian kekerasan yang dilakukan menggunakan rnesm uji kekerasan Brinell type Hardness Tester Torsee, BH3CS, pengujian kekuatan tarik dilakukan menggunkan mesin uji tarik Shimadzu type UH-100A dan pengujian mikrostruktur menggunakan microscope Unlo, Versament 2. Hasil yang diperoleh dari percobaan dianalisa mengapa dan bagaimana hast I tersebut dapat diperoleh, berdasarkan pembahasan tersebut dibuat kesimpulan mengenai pengaruh temperatur austenisasi terhadap kekerasan, pengaruh temperatur tempering terhadap kekerasan dan pengaruh per\akuan panas quenching-tempering terhadap kekuatan tarik. Besi tuang FCD 50 setelah menga)ami proses austenisasi pada temperatur 870°C, ditahan selam 30 menit kemudian quenchmg dengan menggunakan media oli setelah itu dilakukan tempering pada temperatur 400°C dapat meningkatkan kekuatan tarik lebih dari 1,5 kali lipat dan meningkatkan kekerasan 3 kali lipat. Dengan sifat seperti ini material dapat digunakan sebagai material aJtematif pengganti baja tempa untuk pembuatan crankshaft."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37114
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Srikandi Wahyu Arini
"ABSTRAK
Batu bata menggunakan tanah sebagai bahan baku utamanya, namun bata yang terbuat hanya dari tanah memiliki performa yang kurang baik. Dalam rangka membuat batu bata sebagai material yang lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang lebih baik maka dilakukan kajian karakteristik sifat fisik dan mekanik batu bata pembakaran dengan tambahan 4% sabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah di diolah dan di curing dalam tiga kondisi perawatan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik dan mekanik bata, didapatkan bahwa penambahan 4% serabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah diolah meningkatkan sifat mekanik bata pada semua kondisi curing namun tidak semua sifat fisik meningkat.

ABSTRACT
Batu bata menggunakan tanah sebagai bahan baku utamanya, namun bata yang terbuat hanya dari tanah memiliki performa yang kurang baik. Dalam rangka membuat batu bata sebagai material yang lebih ramah lingkungan dan memiliki performa yang lebih baik maka dilakukan kajian karakteristik sifat fisik dan mekanik batu bata pembakaran dengan tambahan 4% sabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah di diolah dan di curing dalam tiga kondisi perawatan. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisik dan mekanik bata, didapatkan bahwa penambahan 4% serabut kelapa berukuran 2,5 cm yang telah diolah meningkatkan sifat mekanik bata pada semua kondisi curing namun tidak semua sifat fisik meningkat."
2014
S61442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Eva Tri Pambudi
"Ilmu Pengobatan dan biomedis dalam perkembangan penelitianya memerlukan cold storage yang mampu mencapai temperatur -80°C. Untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi autocascade. Selama ini sistem refrigerasi autocascade menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah yang ramah lingkungan diantaranya yaitu hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran dan komponen dari sistem terutama alat ekspansi yang dalam hal ini digunakan pipa kapiler maka dari itu dilakukan penelitian optimalisasi variasi panjang pipa kapiler pada mesin pendingin autocascade dengan campuran refrigeran hidrokarbon.
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade yang menggunakan empat campuran refrigeran dan variasi panjang pipa kapiler dengan diameter 0.028 inch. Refrigeran yang digunakan adalah Butana, propane, etana, dan metana dengan komposisi campuran 29% butana, 50% propane, 19,3% etana, dan 1.7% metana.Variasi panjang pipa kapiler yang dilakukan pada dua titik ekspansi adalah dengan mengkombinasikan antara panjang 15 m dengan 2 m. Penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur evaporasi terendah diperoleh pada kombinasi panjang pipa kapiler pada ekspansi I adalah 2 m dan ekspansi II adalah 2 m.

Medical and biomedical sciences in the development treatment require cold storage capable of reaching -80°C temperatures. To achieve such a low temperature refrigeration systems used autocascade. During this autocascade refrigeration systems using refrigerants that contain ozone-depleting substances or the cause of global warming. Hence, it needs alternatives that are environmentally friendly natural refrigerants among which hydrocarbons. Autocascade refrigeration systems have characteristics that depend on the refrigerant and the components of the system, especially the expansion device used in this case the capillary tube from the optimization study was carried out capillary tube length variation in engine cooling autocascade with a mixture of hydrocarbon refrigerants.
This study investigates autocascade refrigeration system that uses a mixture of four refrigerant and variations of the length of the capillary tube with a diameter 0028 inch. Refrigerant used is butane, propane, ethane, and methane with a mixture composition of 29% butane, 50% propane, 19,3% ethane, and 1.7% metana.Variations of capillary tube length is done between two points of expansions that combine 15 m and 2 m lengt. This study shows that the lowest evaporation temperature obtained on a combination of capillary tube length of the expansion I is 2 m and expansion II is 2 m.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Sandi Siddik
"Fluida memerlukan suatu media penghantar untuk dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lainnya, salah satunya menggunakan sistem perpipaan. Kerugian aliran dalam pipa terjadi akibat pergesekan antara lapian-lapisan fluida yang mempunyai kecepatan berbeda. Turunan formula Navier-stokes dipakai untuk menghitung kerugian tekanan dalam pipa. Panjang pipa, diameter pipa, kecepatan fluida, kekasaran permukaan dan koefisien gesek adalah faktor yang mempengaruhi nilai kerugian tekanan. Formula ini tidak berlaku untuk belokan atau percabangan, setelah katup, adanya perubahan diameter dan getaran. Pada penelitian ini fluida akan dialirkan dengan bantuan pompa sentrifugal dan dialirkan melewati pipa bulat berukuran ½inch lalu alirannya akan dicabangkan dengan pipa arcrylic berdiameter 12mm berprofil bulat dan pipa berpenampang persegi dengan aspek rasio 1. Fluida yang digunakan adalah air tape ketan dan air murni sebagai pembandingnya. Umumnya pipa berpenampang persegi memiliki faktor gesek yang lebih kecil dibanding pipa berprofil kotak pada reynold number yang sama, dikarenakan aliran yang mengalir pada pipa persegi diduga mengalami penundaan kondisi transisi aliran laminar ke turbulen. Drag reduction pada Re 5000-74000 di pipa bulat yaitu sebesar 2-10%, sedangkan pada pipa persegi sebesar 1-6% (Re 5000¬47000) dengan fluida kerja air tape ketan.

Fluid requiered a medium conductor to be moved from one place to another, one of them using a piping system. Flow losses in pipes due to friction between layers of fluid who having a different speed. Between the flow with low speed and flow with higher speed (speed of distribution). The vertical flow to the axis (secondary flow) that occur will increase the pressure loss. Differential Navier-Stokes formula is used to calculate a pressure lost in a pipe. The pressure lost influence by the pipe length, the pipe diameter, the fluid of velocity, surface roughness of pipe, and friction coefficient. This formula could not be applied to the turning or branch of the pipe, after the valve, pipe in which its diameter has changed and shock or vibration occurs. In this study, the fluid will flow with the aid of centrifugal pump and flowed through the pipe size of ½ inch round and then the flow will directed of divarication with 12 mm diameter pipe that the profile is acrylic round and square pipes, incorporating the ratio of 1. The fluid used is Tape Ketan water and pure water as a comparison. Generally, pipe square, incorporating a friction factor which is smaller than the round pipe at the same of Reynold Number, because the flow that flows in a squrae pipe in suspected respite transition of condition the laminar flow to turbulent flow. Drag reduction in circular pipe with Re 5000-74000 is 2-10%, and in a square pipe is 1-6% (Re 5000-47000) used biopolymer glutinous water. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S374
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Naufal Manggus
"Offshore pipelines atau yang lebih dikenal dengan sebutan pipa bawah laut merupakan moda transportasi yang sangat efisien dan ekonomis yang mampu mengalirkan fluida dari satu tempat ke tempat lainnya dimana jarak antara kedua tempat tersebut umumnya relative cukup jauh serta menjangkau antar pulau. Sekarang ini pengembangan lapangan dengan teknologi subsea mempunyai fleksibiklitas yg lebih besar dari topside. Salah satu metode pengecekan terhadap PLEM adalah analisa tegangan. Tegangan yang terjadi pada PLEM dipengaruhi beberapa faktor beban. Kritria analisa tegangan mengacu pada standard code yang telah ditetapkan yaitu ASME B 31.8 : Gas Transmission and Distribution Piping System, 2010. Hasil analisis menunjukan bahwa tegangan-tegangan yang terjadi pada PLEM tidak melebihi batas izin yang sudah diatur dalam standard code, hal ini menunjukkan PLEM dalam kondisi aman. Apabila PLEM terjadi overstress, dilakukan langkah mitigasi agar tegangan pada PLEM tidak melebihi tegangan yang di izinkan oleh standard code.

Offshore pipelines or better known as subsea pipeline is a mode of transportation which is very efficient and economical, it is able to transport fluid from one place to another place where the distance between two places are quite far or between islands. Nowadays, development of subsea pipeline technology has higher flexibility than the topside. Stress analysis is one of method to check the PLEM. Stress that occur on PLEM is affected by some of load factors. Stress analysis criteria refers to standard code that has been agreed is ASME B 31.8: Gas Transmission and Distribution Piping System, 2010. Results of analysis shows stress on PLEM is not higher than allowable stress which has been set on standard code, it shows that PLEM is safe. If overstress occur on PLEM, mitigation step must be taken in order to make stress on PLEM is not higher than allowable stress which has been set on standard code.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Chika Gabriela
"ABSTRAK
Nama : Chika Gabriela NainggolanProgram Studi : IlmuKeperawatanJudul : Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Obstruksi Mekanis Strangulata Pasca Laparatomi Hartman procedure di Ruang Rawat Intermediate Ward Lantai 4 Gedung A RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Obstruksi mekanik strangulata, merupakan obstruksi yang terjadi akibat adanya hambatan pada dua titik atau area. Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien obstruksi mekanik strangulata e.c volvulus sigmoid, hernia strangulata, adhesi, pasca laparatomi hartman procedure adheliolisis. Pasienperempuan berusia 40 tahunmengeluh nyeri kolik abdomen, tidak bisa BAB selama 7 hari, dan perut membesar sebelum masuk rumah sakit. Faktor resiko terjadinya obstruksi adalah riwayat konstipasi kronik sejak kecil, riwayat pembedahan hernia tahun 2007, dan kebiasaan mengkonsumsi makanan rendah serat. Pasien dilakukan tindakan pembedahanhartman procedure karena ditemukan redondan usus atau volvulus pada daerah sigmoid sepanjang 70 cm. Asuhan keperawatan mulai diberikan pada hari ketiga paska pembedahan sampai dengan tiga hari perawatan, dan ditemukan masalah keperawatan yaitu nyeri akut, nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, gangguan citra tubuh, resiko infeksi, kurang pengetahuan, dan kesiapan untuk meningkatkan pengetahuan. Metode penulisan yang digunakan adalah studi kasus. Kesimpulan yang diperoleh, adalah terjadi peningkatan pengetahuan pasien terkait manajemen perawatan paska pembedahan laparatomi hartman prosedur, dan keluarga mampu untuk mempratekkan perawatan kolostomi. Rekomendasi bagi perawat adalah perlunya edukasi kesehatan tentang pencegahan volvulus berulang akibat konstipasi dengan mengkonsumsi makanan berserat dan minum air yang cukup, dan edukasi perawatan kolostomi pada pasien yang pertama kali terpasang kolostomi. Kata kunci : edukasi kesehatan, konstipasi kronik, laparatomi hartman procedure, obstruksi mekanis strangulata, volvulus sigmoid.

ABSTRACT
Name Chika Gabriela NainggolanStudy Program Nursing ScienceTitle The Nursing Care of Patient with Mechanical Obstruction strangulata Patient who had Undergone Laparatomi Hartman procedure In the Intermediate Ward Floor Fourth Care Room Building A RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Mechanical obstruction strangulata,was one of the health problems that often occur in urban areas. The purpose of this case report was discribed patients with diagnosed strangulatory mechanical obstruction e.c sigmoid volvulus, strangulata hernia, adhesion, post laparatomyhartman procedure adheliolysis. In this case report, a 40 year old female patient admitted to the hospital with abdominal pain, was unable to defecate for 7 days, and the abdomen was enlarged.The risk factors for obstruction in this case were a history of chronic constipation since childhood, a history of 2007 hernia surgery, and the habit of consuming low fiber foods. Patients performed hartman procedure procedure because redondan found intestine or volvulus in the sigmoid area along 70 cm. Treatment started post surgery the third day and found nursing problems that were acute pain, less nutrition than body needs, body image disturbances, infection risk, lack of knowledge, and readiness to improve knowledge. The method of writing this scientific paper was by case study. Conclusions obtained during 3 days of treatment, was an increase in knowledge related to post surgical management laparatomilaparatomihartman procedures, and families were able to care colostomy. Recommendations for nurses were the need for health education on prevention of recurrent volvulus from constipation by increasing fluid intake and fiber consumption, and colostomy care to the first patient whose have colostomy Keywords chronic constipation, health education, lapartomihartman procedure, mechanical obstruction strangulata, sigmoid volvulus "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Pamungkas
"Sebagaimana telah diketahui secara umum, bahwa exhaust system atau lazim disebut knalpot, merupakan bagian vital dari sebuah kendaraan bermotor.Karena hal itulah di bidang otomotif produk ini mengalami perkembangan pesat dan mempunyai pelanggan yang semakin meningkat. Fungsi knalpot adalah menambah kecepatan, memperindah bentuk dan mendapatkan suara yang enak didengar dan yang paling utama untuk menaikan performa mesin. Namun, hingga saat ini penelitian tentang knalpot masih jarang sehingga orang-orang pada umumnya belum mengetahui parameter apa saja yang mempengaruhi baik-buruknya suatu sistem gas buang.
Penelitian ini dilakukan dengan pengujian langsung model knalpot yang sama dengan tipe mesin yang berbeda tujuannya untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan, insertion loss, kecepatan suara, tekanan balik dan debit aliran sehingga nantinya bisa menjadi acuan untuk pengembangan lebih lanjut. Hasil penelitian dicapai pengunaan model knalpot standar lebih cocok dipakai pada mesin motor 125cc dibandingkan pada mesin motor 100cc.

As is well known, that the exhaust system or muffler is a vital part of a motor vehicle. Because it's in the field of automotive products have experienced rapid development and increasing customer. Function of the muffler is picking up speed, shape and beautify a pleasant voice and most of all is to increase engine performance. However, up to date research on the muffler is still rare that people do not know what the parameters affecting the merits of an exhaust system.
The research was conducted by direct testing of the same exhaust model with different types of engines aim to determine the relationship between level of noise, insertion loss, speed of sound, backpressure and flow rate so that later can be could be a reference for further development. The results achieved are standard muffler models more suitable for use on a 125cc motorcycle engine than on a 100cc motorcycle engine.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42691
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Isnan Rifani
"Pengurangan hambatan karboksimetil selulosa dalam larutan air telah dipelajari sebagai fungsi konsentrasi dengan menggunakan pipa kotak 6x6 mm. Percobaan dilakukan dengan mengukur tekanan jatuh (pressure drop). Tujuan penelitian ini untuk meneliti pressure drop dalam pipa kotak 6x6 mm dengan penambahan konsentrasi karboksimetil selulosa dalam larutan air. Pipa kotak berdimensi 6x6 mm digunakan dalam penelitian ini dengan variasi larutan karboksimetil selulosa konsentrasi 200 ppm, 400 ppm dan 600 ppm. Percobaan dilakukan hingga bilangan Reynolds 28000. Rasio penurunan hambatan (drag reduction) maksimum yaitu 51,63% pada bilangan Reynolds 25500. Penurunan koefisien gesek mengindikasikan keefektifan fluida uji karboksimetil selulosa yang dapat dilihat dari grafik koefisien gesek terhadap garis grafik Blasius."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tito Winnerson
"ABSTRAK
LIGA merupakan kombinasi 3 jenis proses yaitu lithography, electroplating dan
molding. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan proses seedlesselectroplating
dengan kombinasi maskless-lithography dalam proses LIGA. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memodifikasi sumber cahaya pada proses photolithography
menggunakan sinar tampak dari proyektor DLP komersial dan
substitusi proses sputtering dengan melakukan wet chemical etching menggunakan
HF. Penelitian ini menitikberatkan pada karakterisasi hasil proses seedlesselectroplating
tersebut. Karakterisasi hasil seedless-electroplating dilakukan
dengan variasi voltase dan waktu. Dari penelitian ini didapatkan kombinasi
parameter yang optimal pada voltase 7,5 V dengan waktu 30 detik dengan
perubahan berat perluasan silikon -0,87 mg/cm2, ketebalan yang dihasilkan berkisar
±1,5 μm dengan resolusi berkisar ±10 μm dan dengan nilai Roughness (Ra)
±0,3117 μm.

ABSTRACT
LIGA is a combination of three types of processes namely lithography,
electroplating and molding. This study aims to develop Seedless-electroplating
process with a combination of maskless-lithography in LIGA process. This can be
done by modifying the light source to the photo-lithography process using visible
light from commercial DLP projectors and substitution sputtering process by wet
chemical etching using HF. This study focuses on the characterization results of the
electroplating process-Seedless. Characterization results Seedless-electroplating is
done with a variety of voltage and time. From this study, the optimal combination
of parameters on voltage of 7.5 V with a time of 30 seconds with a weight changes
-0.87 mg silicon surface gr/cm2, the resulting thickness ranges from ± 1.5 μm with
resolutions ranging from ± 10 μm and the Roughness values (Ra) ± 0.3117 μm."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>