Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64257 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Renold Rizal Putra
"Penggunaan hidrokarbon sebagai refrigeran telah digunakan di negara»negara Eropa sejak dikelahuinya dampak CFC-12 terhadap lapisan ozon. Indonesia mempunyai potensi yang bagus untuk mengembangkan refrigeran hidrokarbon karena mempunyai sumber gas alam yang banyak. Skripsi ini membandingkan unjuk kerja refrigeran hidrokarbon HC-A sebagai salah satu produk dalam negeri terhadap CFC-12.
Pengujian unjuk kerja ini dilakukan pada Fasilitas Pengujian Komponen Alat Pengkondisian Udara (Air Condmbnfng Test Facility) yang terdapat di Laboratorium Terrnodinamika dan Mesin Propulsi (LTMP-BPPT) Serpong. Pengujian dilakukan dengan menjaga konslan tempefatur outlet kondenser pada suhu 39°C, dengan tamperalur infer evaporator divariasikan dari -2 - 13°C. Analisa hasil pengujian menunjukkan bahwa refrigeran HC~A mempunyai unjuk kerja yang Iebih baik pads suhu inlet evaporator fendah (beban evaporator yang tinggi) dengan efek refrigerasi yang tebih besar sehingga lebih dingin dibandingkan CFC-12. Refrigeran HC-A mempunyai temperatur buang kompresor yang Iebih rendah sehingga dapat di-drop-in ke sistem pengkondisian udara yang menggunakan CFC-12 dengan jumlah pengisian setengah dari jumlah CFC-12.

The aplicatlon of hydrocarbons as refrigerant have been developed by European Community since effect of using CFC-12 to ozone layer had known, indonesia has good potential to develop hydrocarbon refngerants because of huge natural gas resources. This script compares performance hydrocarbon refrtgerants namely HC-A as one of local products to CF C-1 2.
This performance experiment were carried out in Air Conditioning Test Facitty in Laboratory for Thermodynamics, Engines and Propulsion System (l. TMP-BPPT) Serpong. All tests carried out at constant outlet oondensor temparatur about 39°C 8nd inlet evaporator temperatur varied from -2 - 13°C. Analysis revealed that refrigerant HC-A perlomtecl better than CFC-12 at low inlet evaporator temperatur (high load) with larger rerngerating effect and oooten Refrigerant HC-A can be dropped-in to CFC-12's air conditioning system because of tower discharge compressor temperatur with amount of charging half than CFC-12.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37183
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37197
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Teluk Klabat terletak di Pulau Bangka bagian Utara, merupakan lokasi utama nelayan mencari ikan.Kualitas ikan tangkapan nelayan tidak terlepas dari kualitas air tempat hidupnya. PAH adalah salah satu parameter kualitas lingkungan perairan
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yenny Susanti
"ABSTRAK
Benzo(a)pireria (BaP) merupakan senyawa polisiklik aromatic hidrokarbon (PAH) yang bersifat karsinogenik menurut IARC (International Agency for Research on Cancel}. Senyawa ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna seperti pada rokok, makanan yang dibakar, dan emisi kendaraan bermotor. Human Biomonitoring merupakan metode yang sering digunakan untuk mengetahui adanya paparan (kontak) suatu zat asing, seperti senyawa golongan PAH, terhadap tubuh'm~musiarmelalui specimen biologik yang salah satunya urin.
B(a)P akan termetabolisme menjadi 1-hidroksipirena yang berikatan .. dengan glukuronat dan menjadi bentuk yang lebih pola"r sehingga lebih mudah diekskresikan melalui urin. Sampel urin dipakai untuk mengukur .kadar 1-hidroksipirena glukuronida yang dihidrolisis menggunakan enzim fJ Glukuronidase menjadi 1-hidroksipirena. 1-hidroksipirena diukur menggunakan instrumen HPLC derigan.detektor fluoresense pada 'A eksitasi 238 nm dan I~ emisi 400 nm.
Hasil penelitian menunjukkan adanya paparan'Pf\H pada penjaga tol dan supir kendaraan umum di DKI jakarta. Data hasil dianalisis dengan menggunakan uji non paramet~k yang membandingkan nilai rerata 1- hidroksipirena, dengan confidence interval 90 %, perbedaan rerata signifikan pad a level 0, 1. Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh rerata kadar 1-hidroksipirena pada penja9a tel sebesar 13,0851-19/9 kreatinin dan untuk supir sebesar 19,234 1-19/9 kreatinin dan kontrol 3, 551 1-19/9 kreatinin. Analisis - hubungan antara rerata 1-hidroksipirena p~da supir kendaraan umum den9an kontrol signifikan berbeda sedangkan untuk penja9a tal tidak si9nifikan sehin99a diperkirakan tidak adanya akibat dari paparan PAH di lin9kun9an kerja pada penja9a tol. Untuk hubun9an kebiasaan merokak, kedua sampel tidak signifikan reratanya antara men9konsumsi dan tidak men9konsumsi rokok sehin99a pada peneliti.an diperkirakan tidak adanya pen9aruh paparan PAH dari rokok. Untuk hubun9an kebiasaan konsumsi makanan dibakar, sam pel supir tidak si9nifikan berbeda kadar 1-hidroksipirenanya, sedan9kan penja9a tal si9nifikan bedanya antara men9konsumsi dan tidak men9konsumsi bakaran. Konsentrasi 1-hidroksipiren.fi. pada penja9a tol akibat makanan dibakar meman9 memberikan pen9aruh dengan bertambahnya paparan PAH selain dilin9kun9an kerja."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Hydrocarbon can be used as alternative refrigerant because it has small GWP and zero ODP. This
research intends to compare these Indonesian Hydrocarbon Refrigerants. fine experiment was held al
Air Conditioning Test Facility, BTMP - BPPTZ The experiment was running based on the following
conditions: compressor running or 2980 rpm, inlet evaporator for evaporator was varied from -2°C until
6°C and outlet temperature of condenser was set at 39°C Test analysis shows that hydrocarbon
performance is almost some as CFC-I2 even better than RI2. As conclusion hydrocarbon can be used
as alternative for CFC-12.
"
Jurnal Teknologi, 20 (4) Desember 2006 : 241-251 , 2006
JUTE-20-4-Des2006-241
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrudin
"Dewasa ini masalah lingkungan khususnya masalah penipisan lapisan ozon dan pemanasan global menjadi perhatian masyarakat dunia. Salah satu sumber masalah linkungan tersebut adalah penggunaan refrigeran buatan manusia (CFC, HCFC, HFC). Untuk itu perlu dicarikan aiternatif refrigeran yang bersahabat dengan lingkungan, salah satunya adalah Hidrokarbon.
Hidrokarbon sebenarnya telah lama digunakan sebagai refrigeran selama beberapa dekade pada system pendingin. Penggunaannya semakin mengingkat dalam enam tahun belakang ini sebagai refrigeran alternatif sebagai pengganti refrigeran buatan manusia tersebut. Berbagai penelitian mengenai hidrokarbonpun telah banyak dilakukan dan sudah banyak pula dipublikasikan hasilnya ke di dunia internasional. Tulisan dalam penelitian ini mencoba memberi gambaran dan penjelasan mengenai kinerja dari tiga buah refrigeran hidrokarbon Indonesia serta refrigeran R-12 sebagai acuan melalui serangkaian pengujian yang dilakukan di Fasilitas Pengujian Tata Udara LTMP-BPPT Serpong. Pengujian ini dilakukan dalam berbagai kondisi temperatur masuk evaporator dengan variasi suhu yang berbeda yaitu -2°C, 0°C, 2°C, 4°C dan 6°C. Kompresor bekerja dengan putaran maksimal 2980 rpm, serta temperatur keluaran kondenser dijaga konstan pada 39°C.
Dari hasil analisa data dan grafik hasil pengujian ketiga refrigeran hidrokarbon tersebut menunjukkan bahwa refrigeran hidrokarbon memiliki unjuk kerja yang lebih baik atau sama dibandingkan dengan R-12, sehingga hidrokarbon dapat dijadikan aiternatif yang dapat menggantikan R-12."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Arsanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37091
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Mudita
"Refrigeran pada suatu unit mesin pendingin, dapat diumpamakan sebagai darah pada manusia. Jenis dan jumlah refrigeran yang diberikan pada suatu unit mesin pendingin akan berpengaruh pada kapasitas pendinginan yang akan dihasilkan oleh mesin pendingin tersebut.
Penggunaan refrigeran R22 sudah begitu luas penerapannya pada mesin pendingin berkapasitas rendah contohnya pada air conditioner ruangan tipe jendela atau window dan tipe split atau terpisah antara indoor dan out door.
Seiring dengan kesadaran manusia akan kondisi lingkungan maka pada jenis-jenis refrigeran yang merusak lingkungan khususnya ozon, mulai dicari alternartif penggantinya. Salah satu refrigeran yang dapat menggantikan refrigeran R22 adalah refrigeran hidrokarbon.
Untuk mengetahui seberapa besar kernampuan dari refrigeran hidrokarbon ini untuk menggantikan refrigeran R22, maka kami melakukan pengujian parameter psycrometric dengan pada air conditioner tipe split yang berkapasitas 1.5 kW.

The Refrigerant in the Refrigeration Machine that its can describe like a blood in human body. The kind and quantity of reirigerant which its give in refrigeration machine can influence of the cooling capacity which its can produce by refrigeration machine.
The refrigerant R22 have been using in low capacity of refrigeration machine on longtime, for example in the room air conditioner window type and split type.
When the human starting to care with good environment condition, they know that refrigerant R22 have not good influence at the ozon, because they can damage on the ozon surface and area. So, we looking for alternative change of refrigerant R22 to the other. And we find refrigerant hydrocarbon have same properties that its can change refrigerant R22.
We necessary to test refrigerant hydrocarbon with the psycrometric test room that to know the cooling capacity of these refrigerant to change refrigerant R22.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>