Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104883 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36851
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37196
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aprianto Dwi Ulmansyah
"Dalam dunia pertanian, pengeringan merupakan salah satu proses terpenting untuk menjaga kualitas bahan basil pertanian dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Ada beragam jenis pengering yang dapat digunakan untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian, salah satunya adalah pengering tipe rotari atau berputar.
Teknis pengering yang akan diuji disini sangat sederhana sehingga diharapkan dapat dengan mudah diaplikasikan oleh banyak kalangan petani. Gambaran umuln pengering tipe rotari ini adalah material yang akan dikeringkan dimasukkan ke dalam sebuah silinder berongga yang berputar dengan menggunakan suatu mekanisme motor, kemudian dipanaskan dengan menggunakan kompor. Udara hasil pemanasan silinder dihembuskan ke dalam ruang pengering, dengan mekanisme tersebut diharapkan pengeringan akan terjadi secara kontinyu hingga mencapai titik jenuh di keluaran silinder. Lamanya proses pengeringan dapat diatur dengan merubah putaran silinder atau dengan menaikkan temperatur pemanasan silinder.
Jenis material yang digunakan sebagai contoh pengujian adalah berupa jagung pipilan yang divariasikan jumlahnya ketika masuk ke dalam silinder. Begitu juga dengan aliran udara panas yang ditiupkan ke dalam ruang silinder divariasikan untuk mangetahui efektifitas alat dalam pengeringan.

In agriculture, drying process is one of the most important processes to keep the quality of farrning’s crops good, There are many kind of dryer that can he used to dry farming’s crops; one of those is rotary dryer.
This type of dryer, which will he tested, is the simple one that farmer can use this machine easily. General description of rotary dryer is that material, which is wanted to be dried, is gotten into a rotary hollow pipe, than the pipe will be heated by some burner. The hot bumed air is blowed into drying space in order to make the process runs continuously until the air get saturated in the other side of pipe. The duration of drying process can be arranged by changing the rotary of pipe or by increasing the heating ofthe pipe.
Corn, will be used as the sample of the test. Quantity of material that enters the pipe will be variated. Also the heated airflow will be variated to know 'the eiifectivity of instrument in drying process.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37681
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Indrawan
"Salah satu proses masa pasca panen yang memegang peranan adalah pengeringan, karena pengaruhnya yang besar dalam proses penyimpanan. Atas clasar itu dibuat suatu altematif pengeringan yang dinamakan alat pengering rotari dengan menggunakan padi sebagai media yang akan dikerlngkan. Dalam tugas alzhir ini dibahas tentang analisa tingkat penguapan terhadap waktu dan analisa efisiensi thermal terhaclap variasi kecepatan udara masuk. Tujuan dari analisa ini adalah mengetahui performs. alat pengering yang sudah ada, sampai sejauh mana alat tersebut mampu melalcukan proses pengeringan sampai mencapai kandungan air yang tersisa mencapal 8 %. Beberapa metode diterapkan untuk mengetahui performa alat pengering ini yaitu dengan melakukan beberapa modiiikasi ala! pengering yang sudah ada untuk kemudian dijalankan guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Modiiikasi yang dilakukan memasang alat penggerak, mengganti blower dengan fan yang mempunyai 3 (tiga) variasi kecepatan dan mengganti lengan aduk pada shaii rotary dengan menggunakan bahan yang lebih ringan (aluminium). Metode selanjutnya adalah menggunakan pengujian selama total 15 jam, dengan tiga variasi kecepatan blower masing-rnasing selama lima jam dengan menggunakan variable tetap temperatur udara masuk T in DB sebesar 50, 55, 60, 65 dan 70 °C. Setelah percobaan, didapat bahwa alat pengering yang diuji pada T in DB 50°C dan kecepatan udara masuk 2,63 mls memiliki efasiensi thermal sebesar 12,9% dc-ngan waktu pengeringan sebesar 8.57 jam dan kapasitas pengerlngannya 1,74 kg/jam untuk mencapai kandungan air yang tersisa sebesar 8%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dexsa Syafrani
"Pengeringan adalah operasi pemisahan cairan dari dalam suatu bahan dengan cara mengeluarkan air yang terkandung dalam bahan ke lingkungannya. Pemisahan tersebut dilakukan dengan cara menguapkan cairannya, dan ini membutuhkan energi. Semakin banyak energi yang dapat digunakan untuk menguapkan, maka akan semakin mudah penguapan tersebut terjadi. Pengeringan vakum adalah salah satu operasi pengeringan dengan cara menurunkan tekanan lingkungan di sekitar benda yang dikeringkan. Pemvakuman mempercepat pengelingan karena menurunkan titik didih dari cairan tersebut dan menimbulkan perbedaan tekanan antara bahan dan lingkungan. Olakan udara juga mempercepat penguapan karena energi dari olakan udara dapat digunakan untuk membantu penguapan bahan Masalah yang dikaji pada tugas akhir ini adalah mengenai fenomena-fenomena yang teljadi pada saat proses pengeringan berlangsung Dari hasil pengujian pengeringan yang telah dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap penunman massa, perubahan kelembaban nisbi, dan menganalisa pengaruh olakan udara terhadap penguapan, temyata didapatkan bahwa ketika tekanan diturunkan (dengan proses vakum), maka pengurangan massa akan lebih besar dari pada jika tidak divakumkan pada waktu dan kondisi temperatur sama. Didapatkan juga hasil bahwa pengaruh olakan udara dalam ruang vakum memang membantu proses penguapan pada batas-batas tertentu.

Drying is a process of separating liquid from inside a product by removing the liquid to the surrounding. The removing is done by evaporating the liquid, which it uses energy. The more energy used for evaporation, the easier it is to evaporate. Vacumm drying is a dryinproces by decreasing the pressure surrounding the product. Vacumming inside all isolated room. The separation in drying process is an activity, changing a pecimen from its original phase as a solid, semi-solid, or liquid, become a solid product by taking the water that is contained by the specimen out of the specimen, into is surrounding. So, the focus of the result of drying process is a solid product. Matter that is discussed in this book is about the phenomena that occur when the vacuum drying process is running. From the data that has been gained by experiments. Dealing with mass, humidity relativity and temprature, we can see that if the pressure decreases because of the vacuming. Th e relative huminity decreases too. The decreasing of relative humidity is the factor that influences the rate of drying. So, rate of drying is not influenced directly by the decreasing of pressure, but by the decreasing of relative humidity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharijal
"Pengujian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara laju aliran bahan dengan temperature pengeringan minimum dan daya tambahan pada pengering semprot di laboratorium perpindahan massa Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia. Adapun variable pengujian adalah aliran bahan, tekanan nozzel, aliran udara dan dew point. Variasi aliran bahan sebesar 0,18; 0,27; 0,36 dan 0,54 [liter/jam], tekanan nozzle 1; 2; dan 3 [bar], laju aliran udara 0,0047; 0,0067; 0,0082; dan 0,0097 [m /det], dew point 10;17;23 [oC].Dari percobaan yang sudah dilakukan, pada aliran bahan yang rendah dengan variable lain konstan aliran udara, tekanan nozzle, dew point maka temperatur pengeringan minimum akan rendah. Untuk daya tambahan, kenaikan aliran bahan sangat mempengaruhi penurunan daya tambahan yang dibutuhkan. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui masalah ndash; masalah apa saja yang timbul.

Tests conducted to determine the relationship between the feed flow rate with minimum drying temperature and additional power on the spray drying in laboratory mass transfer department of mechanical engineering, University of Indonesia. The variables of test are feed flow rate, pressure nozzle, air flow rate and dew point. Variation of feed flow rate of 0,18 0,27 0,36 and 0,54 litre hour pressure nozzle 1 2 and 3 bar , air flow rate 0,0047 0,0067 0,0082 dan 0,0097 m3 sec , dew point 10 17 23 oC .From the experiments that have been carried out, the lower feed flow with other variables are constant pressure nozzle, air flow rate and dew point so the lower drying temperature. For additional power, the higher feed flow rate effects lower the additional power needed. This test aims to determine any issue that arises. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>