Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zakaria
"ABSTRAK
Persaingan industri yang ketat, khususnya industri otomotif membuat
orang-orang yang terlibat berpikir dua kali untuk membuat produk dengan
biaya tinggi. Untuk dapat bersaing dengan industri otomotif yang lain setiap
perusahaan sekarang-sekarang ini sedang giat-giatnya melakukan
pengurangan biaya di segala aspek produksi, salah satu diantaranya
adalah biaya persediaan.
Dalam hal tersebut penulis melihat kurangnya orientasi perusahaan
pada minimalisasi biaya persediaan, khususnya persediaan komponen
pemotong. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran penulis untuk membuat
skripsi tentang Perencanaan Pemakaian dan Pemesanan Komponen
Pemotong di PT. X.
Sebelum dilakukan penulisan, penulis melakukan wawancara
dengan orang dari PT. X yang terkait dengan masalah ini, juga
mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi.
Penulisan skripsi ini dibatasi hanya untuk komponen pemotong di jalur
Crankshaft. Data-data yang diambil diantaranya adalah spesifikasi
komponen pemotong, umur pakai, kapasitas regrind, waktu tenggang
pemesanan, data produksi satu tahun kebelakang, model perhitungan
persediaan yang sedang berlangsung sekarang di PT. X dan lain-Iain.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat usulan ukuran lot-
ekonomis untuk pemesanan serta jumlah persediaan pengaman komponen
pemotong, khususnya komponen pemotong di jalur Crankshaft.
Sebelumnya penulis membuat peramalan produksi untuk satu tahun
kedepan terhadap data produksi satu tahun kebelakang. Setelah didapat
hasil ramalan produksi, data ini dipakai untuk menentukan jumlah
pemakaian dan pemesanan berdasarkan hasil ramalan tersebut
Setelah dilakukan perhitungan, hasil yang didapat dibandingkan
dengan metode pemesanan dan penentuan jumlah persediaan yang sudah
sedang berjalan di PT. X. Dalam hal ini penulis membuat Studi
perbandingan biaya diantara kedua metode tersebut. Hasil yang didapat
setelah dilakukan perbandingan biaya adalah ternyata dengan
menggunakan jumlah pemesanan dengan ukuran lot-ekonomis,
perusahaan dapat menghemat biaya sekitar 37 juta rupiah dalam setiap
tahunnya.
Disamping itu dalam skripsi ini juga dilampirkan tabel perencanaan
pemesanan dan pemakaian komponen pemotong untuk satu tahun ke
depan. Di dalam tabel ini kita dapat melihat kapan dan berapa komponen
pemotong harus dipesan.

"
1996
S36674
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Novianto
"PT X adalah suatu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang pengemasan fleksibel, khususnya untuk kemasan bahan makanan, yang berorientasi pada pasar bebas, baik untuk pasar domestik maupun untuk pasar di kawasan Asia Tenggara. Dalam rangka menghadapi persaingan pasar bebas tersebutlah, maka dalam usaha produksinya, PT X harus mampu mengembangkan konsep daya saing yang adal di dalam sistem produksinya, maupun terhadap produk yang dihasilkannya.
Salah satu usaha untuk mengembangkan daya saing tersebut adalah dengan mengembangkan sistem produksi PT X ke arah yang lebih baik lagi, yaitu dengan menerapkan suatu konsep manufaktur yang fleksibel, sehingga diharapkan pengembangan konsep manufaktur tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja di PT X.
Konsep Just In Time Manufacturing (JIT) adalah salah satu konsep manufaktur yang dikenal sangat fleksibel terhadap sistem produksi pada suatu perusahaan manufaktur, karena konsep ini sangat memperhatikan pengembangan aspek-aspek utama dalam suatu sistem manufaktur, yaitu aspek biaya, aspek kualitas, aspek waktu dan aspek fleksibilitas sistem itu sendiri, yang memungkinkan suatu sistem manufaktur dapat ditingkatkan kemampuannya secara berkesinambungan.
Oleh karenanya, penulis melakukan pendekatan dengan konsep JIT ini untuk mengkaji penerapannya pada tahap proses persiapan produksi di PT X. Tahap proses persiapan produksi adalah suatu tahapan penting yang akan menentukan jalannya tahapan proses selanjutnya dalam suatu industri manufaktur. Oleh karenanya, kelancaran proses persiapan produksi ini harus benar-benar dapat diwujudkan. Dengan konsep JIT, diharapkan sistem pengaturan kerja untuk tahap proses persiapan produksi dapat dikembangkan lebih fleksibel dan terpadu, sehingga peluang untuk terjadinya kesalahan pada setiap tahapan proses dapat ditekan sekecil mungkin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samosir, Biborn Tua
"ABSTRAK
PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang produksi bingkai foto.
Perakitan tempat dilakuknnnya penelitian ini, merupakan salah satu divisi yang ada di perusahaan ini, selain divisi pengolahan kayu dan divisi finishing kayu.
Dalam rangka pengalihan sebagian kapasitas produksi ke pabrik yang baru, maka pihak perusahaan melakukan pengalokasian tenaga kerja langsung, agar jumlah tenaga kerja langsung yang ada pabrik yang lama dalam jumlah yang seimbang dengan jumlah kapasitas produksi baru.
Berdasarkan keadaan yang ada di atas, maka diadakan penelitian tentang berapa jumlah tenaga kenja yang seimbang untuk kondisi kapasitas produksi yang baru, agar efisiensi produksi dapat ditingkatkan menjadi lebih tinggi dari efisiensi produksi yang lama.
Kelebihan tenaga kelja yang ada akan dialokasikan untuk divisi perakitan pada pabrik yang baru.
Dengan menggunakan metode-metode dalam penyeimbangan lintas, dalam hal ini yang digunakan metode Peringkat Bobot Posisi dan metode COMSOAL, dapat diperoleh hasil penyeimbangan berupa jumlah tenaga kerja langsung, stasiun kerja yang baru, nilai efisiensi, tundaan waktu (balance delay) dan Iain-lain. Setelah penelitian dan perhitungan dilalcukan, basil yang diperoleh ternyata menunjukkan bahwa kenerja lintas terpasang pada kondisi awal memang cukup rendah dihandingkan dengan hasil penyeimbangan lintas yang dilakukan setelah penelitian. Hasil perhitungan diperoleh, diselesaikan dengan menggunakan bantuan program komputer QSOM

"
1996
S36657
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Hamsal
"ABSTRAK
To be a world-class industry is every nation's dream. However; to realize this aspiration an industry must transform itself to be more powerful that contributes significantly to the economic growth and nation's prosperity. As a strategic industry in Indonesia steel industry it is believed that to achieve world-class standards it should be ready to compete in the regional and global markets. Then, followed by scenario planning development how this industry can adaptively develop these core competences along the way to the journey to the world-class level. At the end, early warning signals should be anticipated by the industry authorities to effectively implement the developed scenarios."
Jakarta: The Ary Suta Center, 2019
330 ASCSM 46 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yustiana Prasetiyo
"Sistem produksi merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan manufaktur. Sistem produksi yang tidak tepat dapat mengakibatkan menurunnnya kemampuan bersaing dengan perusahaan-perusahaan manufaktur lainnya. Pada saat ini, PT FSCM Manufacturing Indonesia (PT F SCM), yang berada di bawah PT Astra Otoparts, sedang mencari sistem produksi yang tepat dalam pembuatan rantai sepeda motor dimana dapat meminimalkan jumlah komponen yang menunggu untuk diproses (work-in-process). Oleh karena itu, PT FSCM hendak merancang dan menerapkan sislem Just-In-Time (JIT) dengan menggunakan kanban dimana produk hanya akan diproduksi pada waktu dan jumlah yang dibuluhkari saja.
Perancangan sistem JIT ini dimulai dengan pengevaluasian ukuran lot dimana ukuran lot barn ini kemudian akan dimasukkan ke dalam simulasi untuk membandingkan jumlah persediaan yang menunggu untuk diproses (WIP) antara lot yang lama dengan lot yang baru. Kemudian dilakukan perancangan sistem kanban yang sesuai untuk diterapkan di PT FSCM dimana kanban yang digunakan adalah kanban penarikan dan kanban printah produksi. Setelah itu, ditentukan berapa jumlah kartu kanban yang diperlukan dan desain kartu kanban serta bagaimana aliran sistem produksinya. Perancangan JIT ini menggunakan bantuan simulasi untuk mengetahui berapa jumlah WIP yang berkurang berdasarkan perbandingan sistem yang digunakan saat ini dengan sistem yang diusulkan (sistem JIT)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The financial crisis which has occurred since last year in the united State has spread up to the whole world including to Europe. This financial crisis gave impacts in many industrial sectors such as in the automobile industry and banking...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasri Zarman
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja Portofolio Saham pachi Perusahaan Makanan, Properti dan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan 3 parameter yaitu; Kinerja Sharpe, Kinerja Traynor dan Kinerja Jensen. Ketiga pengukuran kinerja tersebut mengasumsikan adanya hubungan linear antara pengembalian (return) portofolio dengan pengembalian dari beberapa indeks pasar. Selama periode 2009- 2013, dan sub sektor pertambangan dan gas yang paling tinggi hasilnya dibandingkan sub sektor yang lain, sektor pertambangan lebih baik dari Sektor Property dan Sektor Makanan, kemudian ditinjau dari Metode Jensen ALPHA menunjukkan kinerja yang tertinggi yaitu kelompok saham sektor pertambangan, sebanding dengan risikonya juga sangat tinggi. Saran dalam penelitian ini, sebaiknya kinerja yang telah ada dipertahankan dan lebih ditingkatkan sehingga misi untuk mengembangkan sumber-sumber energi potensial menjadi portofolio investasi yang menguntungkan terus berlanjut."
Jakarta: FEB UIN Syarif Hidayatullah, 2017
650 ESENSI 7:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zamida
"Pendahuluan

Pengembangan industri dipandang sebagai hal yang penting dari pembangunan ekonomi suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup suatu masyarakat. Dalam proses ini sektor industri diharapkan akan berkembang dan menjadi lebih kuat. Serta menumbuhkan daya saing yang lebih tinggi, sehingga memungkinkan sektor industri memberikan sumbangan yang jauh lebih berarti pada penerimaan devisa bagi negara yang bersangkutan.

Pada kebanyakan negara berkembang sektor industri pengolahan merupakan sektor yang paling cepat tumbuh dalam perekonomian. Hal ini menyebabkan negara-negara sedang berkembang sangat ingin memajukan sektor industri pengolahan ini.

Dua dasawarsa antara tahun 1966-1985 merupakan kurun waktu pertama industrialisasi yang menunjukkan peningkatan industri yang cepat dan berkelanjutan dalam sejarah Indonesia. Menjelang tahun 1980-an untuk pertama kalinya Indonesia muncul sebagai suatu negara industri yang cukup berarti di antara negara-negara berkembang.

Antara tahun 1973-1984 merupakan tahun-tahun dimana sektor industri pengolahan Indonesia tumbuh hampir dua kali lebih cepat dari pada industri sejenis di Korea dan Singapura, dan lebih dari dua kali laju pertumbuhan industri serupa di India dan Pilipina, sehingga secara keseluruhan Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam negara berpendapatan menengah bawah.

Pada dasawarsa pertama setelah tahun 1966 pertumbuhan sektor industri pengolahan di Indonesia nampak terpusat pada berbagai barang konsumsi dan barang setengah jadi. Ini merupakan salah satu ciri-ciri strategi yang biasa disebut dengan strategi substitusi impor.

Pala Industrialisasi dengan strategi substitusi impor ini biasanya diawali dengan pembangunan industri-industri ringan yang termasuk dalam industri hilir dan kemudian secara bertahap akan mengarah pada pembangunan industri berat yang merupakan industri hulu?
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Albina Br; Tampubolon, Jongkers; Aritonang, Johndikson
"The aim of this study; a) identification of food commodities and fruit that has the potential to be processed into intermediate products and finished products in Deli Serdang Regency, b) to determine priorities and strategies for the development of food commodities as raw fruit processing industry in Deli Serdang Regency. This study uses analysis Location quetion (LQ), descriptive and SWOT analysis. Based on the results of the study concluded; a) Commodity featured food .that has the potential to be processed as raw material for agro-industries in Deli Serdang Regency are; cassava, maize, soybean and rice. Then conunodity fruits featured potentially be developed in Deli Serdang are; rambutan, guava, banana and barking, b) Priorities featured food commodities to be developed as a raw material processing industry, 4n Deli Serdang is cassava fox industrial starch, chips, opaque, noodles and animal feed; commodity com for the manufacture of noodles,- crackers/ snacks and animal feed; Soybean for tempe and tauco, c) The priority commodities that can be developed seeded fruit farmers for the purpose of raw materials processing industry in Deli Serdang are rambutan, guava barking and for the manufacture of candied fruit in cans or plastic. And bananas for the manufacture of raw materials for chips and cake/bread. Based on the conclusions suggested; a) the Government through the Department of Agriculture of Deli Serdang Regency needs to provide capital support farming on a rolling basis so that farmers can increas production in a sustainable manner, b) In order to develop food commodities featured the necessary cooperation between farmers/ farmer gror facilitating farmers/ farmer groups to establish partnerships with industries in the region this."
Universitas HKBP Nonmensen, 2017
VISI 25:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>