Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aster Sitohang
"ABSTRAK
Ballast elektronik adalah alat yang berfungsi untuk menyalakan lampu yang menggunakan flouresen, seperti lampu neon (TL). Dari hasil penelitian yang dilakukan di PUSPIPTEK-LIPI Serpong, didapatkan bahwa ballast elektronik lebih rendah penggunaan energinya sampai setengah kali (1/2) kali ballast konvensional.
Ballast elektronik juga memiliki berbagai keunggulan lain, kecuali dalam hal harga.
Untuk mendapatkan ballast elektronik dengan harga yang sebanding fungsinya, PT. X sebagai salah satu produsen ballast elektronik dalam melakukan kegiatan produksinya harus melakukan perencanaan, mengatur dan mengendalikan semua aliran masukan dan keluaran dalam suatu urutan produksi.
Salah satu yang bisa dipakai sebagai dasar perencanaan, pengaturan dan pengendalian adalah biaya operasi total. Biaya operasi total juga dapat dijadikan dasar dalam penentuan besarnya harga jual dan persentase keuntungan serta untuk perhitungan titik impas.
Atas dasar hasil analisa perhitungan biaya operasi total yang didapat selama penelitian, penulis membuat rancangan biaya operasi total usulan untuk PT.X dengan meningkatkan kapasitas produksi sehingga didapatkan biaya operasi total/unit ballast elektronik yang Iebih rendah. Peningkatan kapasitas produksi dalam rancangan ini dilakukan karena selama melakukan penelitian penulis melihat belum maksimalnya penggunaan sumber daya di PT. X disamping masih terbukanya peluang pasar.

"
1996
S36544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arrester Christiana Slamet Rahayu
"Tujuan karya akhir ini meliputi analisis dan menemukan masalah operasi yang dominan dalam menyebabkan kerugian PT PLN (Persero) serta menyusun alternatif penyelesaian masalah untuk meminimalkan kerugian dan melakukan kegiatan usaha secara lebih efisien. Metode penelitian yang digunakan meliputi observasi, studi literatur, data-data sekunder, pendapat para pakar dan sumber-sumber tertulis, serta penelitian empirik dengan mengkaji kondisi lampau. Adapun alat yang digunakan dalam menganalisis PT PLN (Persero) adalah Five Forces Porter yangs ebenarnya merupakan alat analisis industri."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Otriyanto
"Telah dipelajari sifat kelistrikan bahan manganat pada La1-xCaxMnO3 ( x = 0,1; 0,5; dan 0,9 ) dengan metode four point probe (FPP). Material ini mempunyai fenomena magnetik dan listrik yang menarik. Preparasi bahan La1-xCaxMnO3 , (x = 0,1; x = 0,5; x = 0,9 ) dibuat melalui metode serbuk, dengan melakukan pencampuran bahan La2O3, CaCO3, dan MnO2 sesuai dengan perhitungan stoikiometri. Bahan dasar tersebut dicampur dengan menggunakan High Energy Milling selama 10 jam. Kemudian, campuran tersebut dipanaskan pada suhu 1350 oC selama 6 jam dan dimilling kembali selama 5 jam dan dipanaskan kembali pada suhu 1100 oC selama 24 jam. Identifikasi fasa dilakukan dengan menggunakan Difraksi Sinar-x. Sampel La0,1Ca0,9MnO3 merupakan fasa tunggal dan memiliki struktur kristal Orthorombic, space group Pnma (I = 62), dan mempunyai parameter kisi a = 5,345, b = 7,543 A, dan c = 5,384 A. Sampel La0,5Ca0,5MnO3 juga merupakan fasa tunggal dengan struktur kristal Orthorombic, space group Pnma (I = 62), dan mempunyai parameter kisi a = 5,443, b = 7,683 A, dan c = 5,453 A. Sedangkan sampel La0,9Ca0,1MnO3 memiliki struktur kristal adalah Orthorombic, space group Pnma (I = 62), dan mempunyai parameter kisi a = 5,666, b = 7,712 A, dan c = 5,535 A. Sifat listrik sampel diukur dengan metode four point probe (FPP) yang diukur dengan arus 10 mA, 20 mA, dan 50 mA dibawah medan magnet H. Resistivitas La0,1Ca0,9MnO3 adalah 21,01 Ω cm, La0,5Ca0,5MnO3 adalah 37,93 Ω cm dan La0,9Ca0,1MnO3 adalah 95,73 Ωcm. Harga dari ∆ ρ/ ρ untuk komposisi La0,5Ca0,5MnO3 meningkat dari 9,05%; 15,80%; dan 28,55% berturut-turut untuk variasi arus masukan sebesar 10 mA, 20 mA, dan 50 mA. Sedangkan ∆ ρ/ ρ untuk komposisi La0,1Ca0,9MnO3 meningkat dari 7,71%; 13,4%; dan 25,35% berturut-turut untuk variasi arus masukan sebesar 10 mA, 20 mA, dan 50 mA. Sedangkan ∆ ρ/ ρ untuk komposisi La0,9Ca0,1MnO3 meningkat dari 6,35%; 7,78%; dan 19,64% berturut-turut untuk variasi arus masukan sebesar 10 mA, 20 mA, dan 50 mA. Dari ketiga paduan, La0,5Ca0,5MnO3 memiliki harga rasio magnetoresistance cukup besar sekitar 28,55 % (I = 50 mA). Nilai dari rasio magnetoresistance ini tergolong sangat besar walaupun sensitivitasnya cukup kecil.

Resistivity of manganite samples of La1-xCaxMnO3 (x = 0.1; 0.5 and 0.9) has been studied by four point probe (FPP) method. The samples showed interesting magnetic and electric phenomenon. The sample is prepared by powder method based on stoichiometry calculation to mix La2O3CaCO3 and MnO2. All the samples are mixed by using high energy milling for 10 hours then are heated at 1,350°C for 6 hours and are milled again for 5 hours and are heated again at 1,100°C for 24 hours.
Crystal structure is determined by X-ray Diffraction Spectrometer. The samples showed single phase & orthorhombic crystal structure with space group Pnma and lattice parameters:
a = 5,345 A, b = 7,543 A, and c = 5,384 A for La0,1 Ca0.9MnO3
a = 5,443 A, b = 7,683 A, and c = 5,453 A for La0,5Ca0,5MnO3
a = 5,666 A, b = 7,712 A, and c = 5,535 A for La0,9Ca0,1MnO3
The resistivity were measured for several currents of 10 mA, 20 mA and 50 mA under influence of magnetic field up to 10 kOe.
The resistivity for La0,1Ca0,9MnO3, La0,5Ca0,5MnO3 and for La0,9Ca0,9MnO3 are 21,01 Ω cm, 37,93 Ω cm and 95,73 Ω cm successively. Ratio magnetoresistance of the La0,5Ca0,5MnO3 sample are 9,05%; 15,80% and 28,55% for the current of 10,20 mA and 50 mA.
Ratio magnetic resistance of the La0,1Ca0,9MnO3 sample are 7,71%; 13,4% and 25,35% for the successive current of 10 mA, 20 mA and 50 mA. Ratio magneticresistance of the La0,9Ca0,1MnO3 samples are 6,35%; 7,78% and 19,64%.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21287
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulhasmar Syamsu
"Penggunaan kompensator var statik (KVS) pada sistem daya ac sebagai pengendali daya reaktif terutama digunakan untuk pengendalian level tegangan atau aliran daya kondisi tunak. Pengendalian daya reaktif oleh KVS yang menggunakan komponen elektronika daya (thyristor) ini dilakukan dengan membangkitkan atau menyerap daya reaktif yang bergantung pada kondisi operasi dari sistem daya ac. Pembangkitan dan penyerapan daya reaktif dilakukan dengan mengatur sudut penyalaan (a) dari thyristor melalui pengaturan sinyal kontrol dari rangkaian pengontrol thyristor. Pengaturan sudut penyalaan (a.) dari thyristor ini memungkinkan pengendalian susceptance dari KVS (output daya reaktif) dari kapasitif maksimum ke induktif maksimum dan sebaliknya pada tegangan jaringan yang diberikan. Dengan karakteristik response kendali yang cepat dan terus-menerus (continue), KVS juga bermanfaat untuk memperbaiki unjuk kerja dinamik sistem daya ac; yakni mempertinggi stabilitas transien dan meredam osilasi daya dari sistem daya. Makalah ini akan membahas suatu pemodelan dari KVS, yang kemudian dilanjutkan dengan simulasi dari model tersebut sehingga dapat dipergunakan untuk menganalisis fungsi dari KVS tersebut sebagai pengendali tegangan, perbaikan stabilitas transien dan peredaman osilasi daya dari sistem daya ac. Analisis unjuk kerja basil simulasi dari pemodelan ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan suatu KVS dan pemelihan jenis konfigurasi KVS yang sesuai dengan kondisi operasi sistem tenaga listrik. Simulasi dari KVS dilakukan dengan perangkat lunak electromagnetic transients program (EMTP). Dari beberapa jenis konfigurasi KVS, pembahasan akan dilakukan hanya untuk jenis thyristor-controlled reactor (TCR) dan jenis konfigurasi thyristor-controlled reactor dengan capacitor bank (TCR-FC)."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusafwar
Depok: Politeknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Endang Sriningsih
"ABSTRAK
FDDI, Fiber Distributed Data Interface merupakan standar jaringan dengan motode akses monggunsKan token ring pada jaringan dengan kecepatan tinggi (Hiigh Speed LAN), yang telah dibakukan dalam standar American National Standards Instiiule's (ANSI) Accredited Standards Committee (ASC) Task Group X3T9.5. Pada penelitian inl dibicarakan unjuk kerja (performance) FDDI pada jaringan dengan integrasi data dan suara, berdasarkan perhitungan-perhitungan secara analitis. Unjuk kerja (performance) diukur berdasarkan penundaan (delay) dan throughput dari Integrasi data dan suara pada jaringan serta jumlah terminal aktif yang dapat ditanganl. Integrasi data dan suara yang dimaksudkan disini adalah transmisi frame data dan frame suara dalam satu jaringan, dimana untuk transmisi data menggunakan transmisi Asynchronous dan untuk suara digunakan transmisi Synchronous. Semoga penelitian dapat meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang standar jaringan FDDI khususnya mengenai integrasi data dan suara."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Utomo
"ABSTRAK
Mengingat dewasa ini negara kita sedang memasuki era industrialisasi, maka kebutuhan energi listriknya di masa mendatang perlu diperkirakan, sehingga kelak dunia industri khususnya di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Bukan itu saja, karena dalam pertumbuhan ekonomi suatu wilayah/negara, sektor industri dan komersial memberikan saham yang cukup besar maka tak salah kiranya bila kebutuhan energi listrik dari sektor komersial tutur diperkirakan pula. Sebab dalam era teknologi modern seperti sekarang ini, segala aktifitas atau kegiatan, termasuk kedua sektor di atas, tak dapat dipisahkan dari pemakaian energi listrik. Namun demikian di lain sisi, studi ini bersifat ramalan, sehingga tak ada yang dapat menjamin kebenaran hasilnya secara absolut atau mutlak. Tetapi melalui pendekatan kwantitatif, studi ramalan dengan menggunakan data-data bersifat empiris ini, diharapkan hasilnya dapat mendekati kebenaran yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1988
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh
"Salah satu usaha untuk mengetahui penghematan energi dengan melakukan Audit Energi. Rumah Sakit telah dilakukan Audit Energi tahun 1991, dengan tujuan mengidentifikasi kebocoran energi, potensi penghematan energi dan langkah yang diambil/direkomendasikan.
Dengan diimplementasikannya hasil audit tahun 1991, maka untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya rekomendasi yang telah diberikan, pemakaian energi di Rumah Sakit lebih efisien, perlu dilakukan evaluasi pemakaian energi. Evaluasi pemakaian energi ini dititik beratkan pada peralatan pengguna energi yang telah dilakukan renovasi atau sudah mengimplementasikan hasil audit tahun 1991.
Hasil dari evaluasi adalah dengan adanya penambahan peralatan Electroflow pada sistem kelistrikan, ternyata dapat meningkatkan besarnya faktor daya pada TR-1 dari 0,83 menjadi 0,9019, sehingga pihak rumah sakit tidak dibebani biaya pinalti yang disebabkan rendahnya faktor daya.
Penggantian mesin pendingin dari sistem absorbsi menjadi sistem kompresi pada Sistem Tata Udara mengakibatkan konsumsi pemakaian listrik rata-rata naik sebesar 135.360 kWH per bulan, sedangkan disisi lain terjadi penurunan pemakaian solar sebesar 150.810 liter per bulan.
Secara keseluruhan energi yang dapat dihemat rata-rata per bulan adalah sebesar 19,62 % atau Rp. 22.476.200,- (harga solar dan listrik tahun 1991 dihitung harga tahun 1991).
Investasi yang dibutuhkan untuk pembelian mesin pendingin sistem kompresi sebanyak 3 unit adalah sebesar Rp. 1.170 Juta (harga tahun 1995) dan masa pakai 20 tahun. Sedangkan mesin pendingin yang lama (sistem absorbsi) sebanyak 2 unit, harga pembeliannya adalah Rp. 760 Juta (harga tahun 1977) dan masa pakai 15 tahun. Berdasarkan perhitungan biaya dengan pendekatan biaya tahunan, penerapan mesin pendingin jenis kompresi (yang baru), pihak rumah sakit dapat menghemat biaya sebesar Rp. 336.881.000,- per tahun."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verel Sormin
"Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) X adalah salah satu gardu di Jawa Timur yang berada di wilayah operasi Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM). Transformator Antarbus 500/150 kV di GITET X berperan untuk mendukung subsistem kelistrikan yang ada di Bali, dengan beban puncak sebesar 650 MW.
PT. PLN UIT JBM melaporkan gangguan pada IBT Unit 1 pada GITET X pada tanggal 11 September 2021 pukul 16.38 WIB, dan gangguan kedua pada tanggal 12 September 2021 pukul 22.38 WIB. Sebelum terjadinya gangguan pertama, beban yang disuplai oleh IBT-1 sebesar 111 MW (27.75% dari beban nominal). Terjadi kenaikan arus pada CT primer dan sekunder fasa S. Pengujian arus eksitasi yang dilakukan pasca gangguan kedua menunjukkan arus pada fasa S terbaca >25 A, yang melebihi batas overcurrent peralatan. Selain itu juga dilakukan pengujian Dissolved Gas Analysis (DGA). Hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya konsentrasi gas asetilena (C2H2) sebesar 12,05 ppm, yang berarti telah terjadi arcing pada bagian internal transformator. Pengujian SFRA kembali dilakukan setelah gangguan kedua, dan didapatkan distorsi radial pada lilitan primer fasa R, S, dan T. Berdasarkan hasil pengujian tersebut diduga bahwa kerusakan pasca gangguan kedua disebabkan oleh hubung singkat antarlilitan pada lilitan fasa S, yang diakibatkan oleh faktor-faktor seperti tekanan mekanis, listrik, termal, dan juga faktor penuaan.

Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) X is an electrical substation in East Java that is located in the State Electricity Company (PLN) Transmission Main Unit for Eastern Java and Bali (UIT JBM). The interbus transformer (IBT) #1 500/150 kV at GITET X serves to support the electricity subsystem in Bali, with a peak load of 650 MW.
PT. PLN UIT JBM reported a disturbance at IBT Unit 1 GITET X on September 11, 2021 at 16.38 WIB, and a second disturbance on September 12, 2021 at 22.38 WIB. Prior to the first disturbance, the load supplied by IBT-1 was 111 MW (27.75% of the nominal load). The disturbance resulted in an increase in the current in the primary and secondary CT phase S. Excitation current testing carried out after the second fault showed the current in the S phase reading >25 A, which exceeded the equipment overcurrent limit. In addition, the Dissolved Gas Analysis (DGA) test was also carried out. The test results showed a concentration of acetylene gas (C2H2) of 12.05 ppm, which means that arcing has occurred in the internal part of the transformator. The SFRA test was again carried out after the second fault, and radial distortion was found in the primary windings of the R, S, and T phases. Based on the test results, it is inferred that the damage after the second fault was caused by a short interturn fault in the winding phase S, which was caused by factors such as mechanical, electrical, thermal stresses, as well as aging factors.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Paryoto
"Dalam sebuah industri yang menghasilkan suatu produk baik berupa barang atau jasa pelayanan, maka unit produksi dan unit penyaluran hasil industri tersebut memegang posisi vital. Keandalan merupakan tolok ukur utama agar peran vital tersebut dapat ditunjukkan. Banyak unsur yang berperan dalam upaya mempertahankan keandalan tersebut antara lain bagian operasi, bagian teknik, bagian pemeliharaan maupun bagian suku cadang.
Dan berbagai unsur tersebut, maka peran bagian pemeliharaan menjadi sangat menonjol, karena harus dapat menyuguhkan kondisi seluruh instalasi dalam keadaan prima sesuai dengan kapasitas spesifikasi teknisnya. Teknik pemeliharaan pada mulanya merupakan kegiatan setelah suatu instalasi mengalami kegagalan atau kerusakan. Kurun waktu selanjutnya pemeliharaan menjadi kegiatan rutin yang berbasis waktu atau berbasis suatu output produksi. Tetapi teknik ini tidak dapat lagi dipertahankan kerena basis waktu dan basis output produksi tidak selalu sesuai, tergantung karakteristik permintaan pasar.
Teknik pemeliharaan menjadi sebuah kegiatan manajerial yang harus dapat mempertahankan keandalan instalasi dalam segala kondisi, tetapi tetap berpedoman pada asas biaya terendah terhadap suatu output tertentu yang diinginkan. Manajemen pemeliharaan ini dikenal dengan pemeliharaan yang berbasis kondisi suatu instalasi, yang disebut dengan Pemeliharaan Prediktip.
Pelaksanaan pemeliharaan prediktip adalah pemantauan dan pengukuran secara periodik unjuk kerja instalasi produksi. Dari hasil pengukuran tersebut dilaksanakan analisa obyektif secara kuantitatif agar diperoleh laju kecenderungan akan adanya gangguan, sehingga langkah pencegahannya dapat dipersiapkan.
Produk jasa energi listrik adalah suatu kegiatan yang padat modal dan padat teknologi. Unit produksi maupun unit penyalurannya dituntut mempunyai keandalan yang sangat tinggi. Posisi terdepan produk jasa energi ini adalah Jaringan Distribusi yang langsung berhadapan dengan pelanggan. Pemeliharaan Prediktip pada seluruh instalasi jaringan distribusi dapat diterapkan agar diperoleh unjuk keija keandalan yang diinginkan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>