Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Subaya
"PT. Krama Yudha Ratu Motor adalah salah satu perusahaan dari kelompok Krama Yudha Mitsubishi Motors Group yang bergerak dalam bidang perakitan mobil untuk kendaraan niaga. Sampai saat ini sudah I3 tipe kendaraan niaga yang diproduksi diantaranya tipe L300 Pick Up.
Untuk menjaga kepuasan konsumen terhadap produknya, pihak perusahaan menerapkan sistem pengendalian mutu, salah satunya dari segi penampilan yaitu mutu pengecatannya. Untuk menjaga mutu produltnya agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, maka pihak perusahaan mqnerapkan metoda pemeriksaan 100% Hal ini dilakukan karena jumlah produksinya tidak besar yaitu rata-rata sebanyak 46 unit perhari.
Dari data historis terlihat bahwa pada proses pengecatan jumlah produk cacat yang terjadi masih terlalu tinggi. Hal ini berakibat berkurangnya efisiensi dan pro duktititas kerja serta menyebabkan bertambahnya biaya mutu.
Berdasarkan pemiasalahan tersebut dibuat bagan kendali p ~sehingga rerlihat proses-proses yang berada di Iuar kendali. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa cacat meleleh dan kotor merupakanikarakteristik cacat yang paling dominan dibanding karakteristik cacat yang lain. Kemudian dengan diagram sebab akibat ditemukan Faktor-faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya jenis cacat meleleh dan kotor_ Untuk mengurangi terjadinya kedua jenis cacat tersebut, dibuat usulan langkah-langkah perbaikan.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro
"PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT. YADIN) adalah Salah Satu industri pembuat motor diesel di Indonesia. Sampai saat ini PT. YADIN telah melakukan proses permesianan sendiri 20% dan disubkontrakkan 37%, selebihnya (43%) masih mempakan komponen impor (CIGD).
Proses permesinan komponen Cylinder Liner masih tergolong baru dilakukan sendiri di PT. YADIN Dari data kecacatan yang ada, terlihat bahwa jumlah produk yang cacat masih tergolong tinggi. Untuk itu perlu upaya untuk menganalisa dan mengetahui sumber-sumber kecacatan, sehingga diharapkan jumlah kecacatan dapat ditekan Dalam analisanya, penulis membagi pemmsalahan menjadi dna bagian utama, yaitu: Analisa terhadap bahan baku Cylinder Liner dan Analisa proses permesinan Cylinder Liner.
Berdasarkan data-data kecacatan yang ada kemudian dibuat peta kendali p sehingga didapat proses-proses yang berada diluar kendali dengan masing-masing karakteristilmya. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa: untuk material cacat kai-ena keras dan goyang merupakan kecacatan yang dominan, untuk machining cacat karena proses permesinan diameter dalam M03 plus dan proses permesinan diameter luar M04 minus merupakan lcecacatan yang dominan.
Dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat ditemukan falctor-faktor utama penyebah terjadinya cacat yang dominan, sehingga dapat dibuatkan usulan langkah-langkah perbaikkan guna mengurangi jumlah maupun biaya perbaildcan produk cacat tersebut untuk masa yang akan datang. Terakhir, dan data-data kecacatan yang ada, kemudian dibuatkan peta kendali kualitas untuk periode produksi yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tonny Kusbijanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Budi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Ihsan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Rustianto
"ABSTRAK
Pada tahun-tahun terakhir ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, semakin meningkat pula Unit Pengukuran PT X menerima permintaan jasa pengukuran dan pelanggan. Untuk memenuhi kepuasan pelanggan yang semakin meningkat kesadaran akan pentingnya mutu perlu adanya jaminan terhadap keabsahan hasil pengukurannya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengkalibrasi peralatan pengukuran terhadap peralatan standar (kalibrator).
Dengan semakin banyaknya peralatan standar untuk kalibrasi dan ditunjang dengan pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh personil, Unit Pengukuran berusaha untuk mengembangkan laboratorium kalibrasi. Pengembangan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan laboratorium kalibrasi PT X menjadi salah satu laboratorium di Indonesia yang mampu memberikan pelayanan jasa kalibrasi.
Upaya-upaya peningkatan kemampuan laboratorium kalibrasi PT X yang dilakukan secara internal didasarkan pada pemenuhan unsur-unsur yang terdapat di dalam sistem mutu ISOIIEC Guide 25 dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Upaya tersebut antara lain membentuk tim mutu, pengembangan dokumen mutu, pengamatan penerapan mutu, upaya perbaikan sistem mutu dan penerapannya di laboratorium kalibrasi PT X.
Ketidaksesuaian yang ditemukan selama penilaian terhadap penerapan sistem mutu sebagian besar dikategorikan minor. Hal ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kemampuan laboratorium kalibrasi PT X dalam menerapkan sistem mutu ISOIIEC Guide 25 cukup berhasil.

ABSTRACT
In the last years, with the growing of domestic industry, Measurement Unit of PT X has been servicing many measurement orders from internal and external customers.
This should be completed carefully by PT X. In order to satisfy the customer need is necessary to ensure the validity of the test result. This can be done by calibrating measurement equipment to standard equipment (calibrator).
By improving standard equipment for calibration and supported by qualified personnel, Measurement Unit efforts to develop calibration laboratory. Objective of the development is to improve competence of The PT X's calibration laboratory in order to be one of laboratories in Indonesia which capable to provide calibration service.
The competence improvement of PT X's calibration laboratory being performed internally is based on elements in the ISOIIEC Guide 25 quality system and complied with the existing condition. The improvement covers establishing quality management, developing quality documentation, observing quality implementation, improving quality system and also implementing in the PT X's calibration laboratory.
Assessment of the quality system implementation mostly found minor nonconformity. This indicate that the competence improvement of PT X's calibration laboratory in implementing ISOIIEC Guide 25 quality system is successfully.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanto
"
ABSTRAK
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia dirasakan semakin pesat
dengan bertambah banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing untuk
memasarkan produknya. Disisi lain konsumen juga mencari produk yang bagus
sesuai dengan keinginan rnereka. Mutu merupakan salah satu faktor penyebab
konsumen memilih produk tersebut.
PT. XYZ merupakan pemsahaan yang memproduksi komponen-komponen
mobil maupun sepeda motor sorta merakitnya menjadi barang jadi. Salah satu
komponen sepeda motor yang diproduksi adalah cover dutch RC' 110. Komponen
ini berfungsi sebagai pelindung dari szlvtem engine, dikarenakan pcnljngnya fungsi
dari komponen tersebut maka faktor mutu merupakan unsur penting yang harus
diperhatikan. Untuk itu diperlukan suatu analisa sistem pengendalian mutu agar
dicapai tingkat mutu yang telah ditentukan dalam proses produksi.
Dengan melakukan analisa pengendalian mutu maka akan diketahui apakah
proses produksi tersebut terkendali atau tidak, kemudian dengan diagram pareto
akan diketahui cacat yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah cacat kropos
untuk kesalahan material dan cacat panjang kick untuk proses permcsinan. Dengan
menggunakan diagram sebab-akibat akan dapat ditentukan faktor-faktor utarna
penyebab terjadinya cacat panjang kick.
Langkah selanjutnya adalah membuat usulan-usulan perbaikan berdasarkan
diagram sebab-akibat sehingga dapat mengurangi terjadinya cacat panjang kick,
cacat kropos maupun cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan proses
permesinan.
"
1997
S36201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hasib Ardani
"Program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan bagian penting dalam pelayanan keperawatan secara keseluruhan. Hal tersebut dapat tercapai dengan baik apabila salah satu peran kepala ruangan yaitu peran koordinasi dalam program pengendalian mutu baik sehingga berdampak baik terhadap kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran koordinasi kepala ruangan dan kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan di RSUD Pandan Arang Boyolali, Agustus 2001.
Desain penelitian diskriptif korelasi dengan metode pendekatan cross sectional. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 perawat pelaksana di rawat inap. Pengumpulan data menggunakan 3 jenis instrumen yang terdiri dari kuesioner karakteristik individu perawat, kuesioner peran koordinasi kepala ruangan dan kuesioner kinerja perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan. Analisis hubungan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian mendapatkan adanya hubungan kinerja perawat dalam program pengendalian mutu dengan pembagian tugas (p=0,024), pemanfaatan sumber daya (p-0,025), menciptakan kesatupaduan (p= 0,013), gerak aktivitas kepala ruangan (p= 0,013), membuat arah yang sama (p=0,009) dan pelatihan tentang mutu (p=41,03 1). Faktor yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana dalam pengendalian mutu pelayanan keperawatan adalah membuat arah yang sama (OR= 3,996 ) dan faktor yang diduga sebagai pengganggu hubungan koordinasi dengan kinerja perawat dalam pengendalian mutu adalah pelatihan tentang mutu (OR=3.026).
Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah kinerja pada perawat pelaksana dalam program pengendalian mutu pelayanan keperawatan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan kepala ruangan dalam membuat arah yang sama melalui pelatihan tentang peran koordinasi dalam program pengendalian mutu dan melaksanakan pelatihan tentang mutu pelayanan keperawatan bagi perawat pelaksana serta melaksanakannya dengan supervisi seksi keperawatan.
Daftar Pustaka 76 (1980 - 2003)
The nursing service quality assurance program in the hospital is an important part of the nursing service. This program can be achieved if the coordination role of the head nurse in relation to the nursing service quality assurance program implementing well, so then it will influence the performance of the nurse practitioners.
The objective of this research is to identify relationship of coordinating role of the head nurse with the performance of nurse practitioners relation to nursing service quality assurance program in Pandan Arang District Hospital, Boyolali, in Agustin 2003. Research design using correlational descriptive with cross sectional method. Minty six (96) nurses selected as respondents. The analysis of relationship using Chi Square test. The research result revealed that there was relationship between nurse practitioner performance in nursing service quality assurance program with job description (p = 0,025), manpower empowerment (p = 0,024), unity (p = 0,013), head nurse activity (p'O,013), made the goal oriented (p = 0.009) and training about quality assurance (p = 0,031. The dominant factors related to nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program is the goal oriented with OR = 3,996 and dominant confounding factor is training on quality assurance with OR-3,026.
The recommendation of this researches includes nurse practitioners performance in nursing service quality assurance program could be improved by increasing the head nurse ability to encourage nurse practitioners to perform activities on quality assurance based on job description. and implementing training program on quality assurance for nurse. To maintain nurse practitioners performance after following the training , it is necessary the nurse managers to supervise them regularly.
Biblioggraphy; 76 (1980 - 2003)
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T11000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Setiawaty
"Berdasarkan hasil kegiatan Residensi didapatkan bahwa ada penurunan Aktivitas Gugus Kendali Mutu (GKM) sejak tahun 1996. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan Cross-Sectional secara kuantitatif dan kualitatif. Alat pengukur data kuantitatif adalah kuesioner terstsuktur yang disusun berdasarkan penskalaan Likert. Pengunaan data kualitatif dilakukan dengan metode wawancara mendalam. Variabel-variabel yang diteliti adalah : Faktor Lingkungan, Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan, Pengetahuan, Peran Kelompok, Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan, Komunikasi, Peran Fasilitator. Analisis data terdiri dari analisis data univariat, bivariat serta analisis data kualitatif untuk memperjelas analisis kuantitatif.
Hasil penelitian niunjukkan bahwa : Ada hubungan antara Visi & Komitmen Manajemen, Pelatihan, Penghargaan, Keeratan dengan Proses GKM; tidak ada hubungan antara factor lingkungan, pengetahuan dengan proses GKM; Ada hubungan antara keeratan dengan aktivitas GKM; Ada hubungan antara proses secara keseluruhan dengan aktivitas GKM.
Saran yang diusulkan : Keterlibatan den Kanitmen Manajamenperlu terus dikembangkan;Kegiatan monitoring dan pemberian motivasi oleh Kanite QKI atau fasilitator perlu ditingkatkan; Pelatihan perlu dilaksanakan secara kontinyu, sesuai kebutuhan; Manbuat sistem penghargaan yang baik. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut dari aktivitas GKM terhadap kinerja masing-masing unit.

Based on the result of resident study, it is discovered that the Quality Control Circle (QCC) Activities has been declining since 1996. Therefore, this research is aimed at analyzing and identifying the factors related to the Quality Control Circle Activities. The type of this research is descriptive-analytical which is conducted by means of quantitative and qualitative Cross-Sectional approach. The instrument for measuring the quantitative data is structured questionnaire which is compiled based on Likert Scale. The qualitative data collection is conducted by means of In-depth Interview method. The variables which are researched are : The Environment Factor, The Management's Vision and Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness, Knowledge, Group Roles, Problem Solving & Decision Making, Communication, and The Role of Facilitators. The data analysis consists of univariate analysis, bivariate analysis, and qualitative data analysis to make the quantitative analysis clearer.
The finding of the research indicate that : There is correlation between The Management's Vision & Commitment, Training, Reward System, Cohesiveness and QC Process; There is no correlation between The Environment Factor, Knowledge and a Process; There is a correlation between Cohesiveness and 01 Activities; There is a correlation between The Process as a k hole and The ¢x Activities.
The recommendations which are put forward : The involvement and commitment of the Management should be increased; The monitoring activities should be increased and the QCC Committee or The Facilitators should be provide more motivation; The training should be conducted continually, as required; A proper reward system should be created. Subsequently it is necessary to research further the QCC Activities towards the performance of each units."
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>