Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93458 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Triyanto
"ABSTRAK
Salah satu program penghematan energi adalah pemanfaatan sumber energi secara e_[)?3.s'ien dengan menekan kerugian energi dan memargfaatkan kembali panas Iebih. Panos lebih pada .sistem pendingin konvensional di sisi kondensar cufwp besar dan tidak dimanfaatkan. Pans tersebut dilepaskun Ina media pendingin re_/Hgeran, yaitu melalui air arau udara.
Dengan hen! recovery condenser dan beberapa alat pelanglmp laimgya, _nada sistem mesin pendingin, didapat siszem yang lebih ejfekzzlf dan e_[}?lsien. Sistem ini mampu menank kembali panes Iebzh pada kondenser dan dapat dimanfaatlam :mink proses pemanasan adam alan air.
Heat recovery condenser yang digunakan adalah kondensor berpandingin air; sehingga panas yang dilepaskan oleh rafrigeran disarap oleh aliran massa air. Sehingga terjadi parpindahan energi panas dari refrigeran kepada air.
Skripsi ini menganalisa pemanfaatan heal recovery condenser :mink prose: pemanasan pada sistem pengkondisian udara dan pemanasan air. Analisa yang dilakulran bertujuan unruk mengezahui penghemaran energi dan Iwnnzmsi bahan baimr pada siftem. Selanjutnya melalmkan perbandlngan antara Siszem perzgkondisian udara dan pernerruhan air hangat pada kebumhan yang sama antara mesa):
pendingin dengan heat recovery oondenver dan mesin pendingin yang konvensional (tidal: memanfaatkan panas Iebih pada kondensor).

"
1996
S36563
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinambela, Hotdian
"ABSTRAK
Mobil listrik merupakan salah satu teknologi yang diciptakan untuk mengurangi resiko polusi yang menyebabkan pemanasan global. Sistem AC sangat dibutuhkan untuk menciptakan kenyamanan bagi penggunanya dan sistem AC sangat dibutuhkan terutama pada mobil di negara-negara yang beriklim tropis. Untuk itu pada mobil listrik nasional yang dibuat oleh Universitas Indonesia akan dibuat sistem AC dengan menggunkan kompresor BLDC. Dalam pembuatan sistem AC dibutuhkan perhitungan beban pendinginan. Dimana dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan pembebanan pendinginan pada molina UI dan juga pemilihan jenis kompresor yang akan digunakan pada molina UI. Kemudian sistem AC yang telah dirancang dan dibuat akan dilakukan pengujian performanya. Dalam pengujian performa akan dilakukan pengukuran temperatur dan kecepatan aliran dari saluran AC molina. Kemudian dilanjutkan dengan simulasi distribusi temperatur dan aliran pada kabin molina. Selain itu juga akan dilakukan pengukuran terhadap konsumsi sistem AC molina dengan menggunakan kompresor BLDC. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat konsumsi maksimal dan tingkat konsumsi rata-rata sistem AC tersebut. Berdasarkan penelitian ini maka diketahui besarnya beban pendinginan pada molina UI adalah 2894,12 Watt (9875,15 Btu/hr), konsumsi energi rata-rata sistem AC molina UI tanpa inverter adalah berkisar 540 hingga 857,3 Watt dan nilai efisiensi inverter adalah berkisar 84,7% hingga 89,4%.
ABSTRACT
The electric car is one technology that is designed to reduce the risk of pollution that causes global warming. Air conditioning system is needed to create comfort for its users and air conditioning system is needed especially for the car in tropical countries. Therefore, the national electric car made by the University of Indonesia will be using BLDC compressor for the air conditioning system. Cooling load calculation is required in the manufacture of air conditioning system. Where in this research will be calculated the cooling load of molina UI and also selected the compressor that will be used in the air conditioning system of molina UI. Then the air conditioning system that has been designed and created will be tested for its performance. In the performance test, temperature and flow velocity of molina air conditioning duct will be measured. Then proceed with the simulation of the temperature distribution and air flow in the molina cabin. Moreover, the energy consumption of molina air conditioning systems that is using a BLDC compressor will also be measured. The test is performed to determine the maximum level of energy consumption and the average level of energy consumption on the molina air conditioning system. Based on this research it is known that the magnitude of the cooling load on molina UI is 2894.12 Watt (9875.15 Btu / hr), the average energy consumption of air conditioning systems molina UI without the inverter is in the range 540 to 857.3 Watts and the efficiency of the inverter is in the range 84.7% to 89.4%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S58799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Habibie
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia. Banyaknya jumlah penduduk Indonesia berdampak pada peningkatan penggunaan energi listrik. Penggunaan energi listrik pada masyarakat umum salah satunya digunakan untuk pemakaian unit pengkondisi udara (AC). Pemerintah melalui Kementrian ESDM mengatur ketentuan dari pelabelan energi dari unit pengkondisi udara yang dipasarkan secara komersil oleh pabrikan pada Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2015. Dalam pengujian dari unit pengkondisi udara, metode yang digunakan adalah metode entalpi udara yang membutuhkan komponen pengujian seperti ruangan pengujian, alat pengkondisian udara dan alat pengujian udara. Ruangan pengujian yang digunakan adalah ruangan terisolasi yang terbagi dalam 2 bagian yaitu ruangan indoor dan ruangan outdoor. Ruangan pengujian indoor memiliki kondisi standar pengujian dengan temperature sebesar 27°C dan kelembapan udara sebesar 47%, sedangkan ruangan pengujian outdoor memiliki kondisi standar temperature sebesar 35°C dan kelembapan udara yang tidak dipersyaratkan. Untuk mencapai kondisi pengujian, AHU disambungkan dengan chiller pada masing-masing ruangan untuk mengatur kondisi udara sesuai dengan standard. Pendesainan AHU berdasarkan kondisi udara yang kemudian digunakan untuk seleksi dari coil pendingin, coil pemanas, humidifier dan fan. Hasil ini kemudian digunakan untuk mendesain sistem kontrol untuk pengkondisian udara.

Indonesia is the fourth most high population country in the world. This amount of population causes the electricity energy necessity much more. One of the common uses of electricity in society is for the usage of air conditioner. The government have created a regulation made by the Ministry of Energy and Mineral Resources of Indonesia regarding energy labeling of commercial air conditioners stated in Peraturan Menteri ESDM No. 7 2015. Energy label of air conditioners are rewarded through air conditioner testing, in this case the use of air enthalpy method. This method utilizes the psychrometric chamber, air handling unit, and measurements equipment. The psychrometric chamber itself is divided into two sections, indoor and outdoor room with specific parameters for each rooms. Standard testing for the indoor room is 27˚C and relative humidity of 47% while the outdoor temperature standard is 35˚C with RH not required. To achieve these testing conditions, an air handling unit connected to a water chiller is needed in each rooms to maintain the conditions of air as specified in the regulation. Then the result is used for designing control system for air handler."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Ibrahim Nurcahyo
"Dikarenakan tingkat populasi masyarakat Indonesia yang tinggi mempengaruhi kebutuhan masyarakan Indonesia yang salah satunya adalah kebutuhan energi listrik. Demi mewujudkan Indonesia yang hemat energi, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membuat peraturan mentri ESDM nomor 7 tahun 2015 mengenai penerapan standar kinerja energi minimum dan pencantuman label hemat energi untuk piranti pengondisiian ruangan (AC) yang mengacu pada standar SNI 19-6713-2002 yang diadaptasikan dari ISO 5151. Metode pengujian kinerja yang digunakan pada sistem ini adalah rangkaian entalpi udara.
Dalam menggunakan rangkaian entalpi udara membutukan ruang pengujian yang terisolasi untuk mencapai suhu (oC) dan kelembaban (% RH) yang dipersyaratkan yang disebut ruangan psikometrik. Kondisi standar pengujian ruang pengondisian AC dalam (evaporator) adalah 27oC dengan RH 47% sedangkan, standar untuk ruang pengondisian AC luar (kondensor) adahal 35oC dengan % RH yang tidak dipersyaratkan.
Alat yang digunakan untuk mengatur suhu dan kelembaban udara dalam ruangan adalah Air Handling Unit (AHU) yang terdiri dari filter, coil pendingin, alat penambah kelembaban (humidifier), coil pemanas, dan alat peniup udara. Filter pada AHU digunakan untuk menyaring udara yang akan masuk ke dalam AHU. AHU yang digunakan tersambung dengan Chiller untuk mengatur suhu air yang mengalir pada coil pendingin dan coil pemanas menggunakan sistem heat recovery bertujuan untuk mengatur suhu udara yang akan dialirkan menuju ruangan pengujian dengan mengatur persenan luas pebukaan motorized valve yang tersambung pada coil.
Penambah kelembaban yang terpasang didalam AHU mencipratkan air untuk menaikan kelembaban udara yang akan memasuki coil pemanas. Alat peniup udara yang digunakan bertujuan untuk meniupkan udara yang sudah diatur suhu dan kelembabannya menuju ke ruangan. Parameter yang digunakan untuk pengondisian ruangan ini adalah variabel kapasitas pendinginan, penambahan kelembaban, dan kapasitas pemanasan.

Due to the high level of population of the Indonesian citizen affecting the necessities of the Indonesian citizen, one of which is the needs for electricity., the government through the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) made PERMEN ESDM number 7 of 2015 concerning the application of minimum energi performance standards and the inclusion of energi-saving labeling for air conditioning equipments (AC) that refers to SNI 19 -6713-2002 and adapted from ISO 5151. The performance of testing method that used in this system is the air enthalpy method.
In using the air enthalpy method requires an isolated test chamber to reach the required temperature (oC) and humidity (% RH), the rooms called psychometric chamber. The standard condition for testing the indoor air conditioning room (evaporator) is 27oC with 47% of RH while, the standard for the air inside outdoor conditioning room (condenser) is 35oC and the % RH is not required for the test.
The tool that used to control temperature and humidity in the room is an Air Handling Unit (AHU) which consists of a filter, cooling coil, humidifier, coil heater, and air blower. The AHU filter is used to filter the airs that enter the AHU. AHU which is used is connected to Chiller to regulate the temperature of the water flowing on the cooling coil and heating coil using a heat recovery system which aims to control the air temperature that will flow to the testing room by adjusting the percentage of opening area of the motorized valve that connected to the coils.
The humidifier that installed inside AHU splashes water to increase the humidity of the air that will enter the heating coil. The temperature and the humidity of air that has been conditioned are blown into the room with blower. The parameters that used for this conditioning room are variable storage capacity, humidification, and heating capacity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Nahal
"Pengkondisian udara untuk industri merupakan usaha untuk memberikan kenyamanan dan kesegaran, tetapi juga untuk memungkinkan suatu proses berlangsung dengan baik, atau untuk melindungi mesin dan peralatan tertentu agar tidak cepat rusak. Hal tersebut dirasakan perlu terutama untuk industry elektronika, dimana banyak dipakai komponen-komponen yang mudah berubah karakteristiknya bila ruangan yang dipergunakan tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu kiranya dilakukan pemilihan yang tepat terhadap jenis pengkondisian yang akan digunakan, dengan memperhatikan faktor teknis dan faktor ekonomis.
Dalam perhitungan beban kalor dalarn ruangan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti beban kalor yang ditimbulkan dalam ruangan misalnya : mesin-mesin produksi, penerangan dan jumlah pekerja, juga beban kalor yang ditimbulkan dari radiasi matahari. Dari hasil beban kalor keseluruhan akan diperoleh data-data untuk pemilihan jenis mesin pengkondisian udara yang akan dipakai.
Pada tugas akhir ini dilakukan analisa perbandingan penggunaan AC individual dengan AC sentral, dilihat dari besarnya kapasitas pendinginan dan beban biaya listrik pertahunnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37646
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Abdon Jonas
"Penelitian ini berfokus pada perancangan pengendali Adaptive Model Predictive Control (MPC) atau MPC Adaptif pada sistem tata udara presisi atau Precision Air Conditioning (PAC) untuk mengendalikan termperatur dan kelembapan relatif, keluaran PAC tersebut, agar sesuai dengan yang diinginkan. PAC yang dikendalikan ini akan digunakan sebagai pendingin kabinet-kabinet yang ada di ruang pusat data (data center) sebuah perusahan telekomunkasi. Untuk itu, diharapkan keluaran dari PAC yang sudah dikendalikan berada pada kisaran 20°C hingga 22°C untuk temperaturnya dan 40% - 55% untuk kelembapan relatif (RH)-nya. Namun, penelitian ini masih pada tahap perancangan pengendali untuk temperatur saja.
Pengendali MPC Adaptif yang dirancang adalah pengendali MPC dengan constraint yang memanfaatkan identifikasi rekursif. Dengan demikian, masukan MPC berupa parameter ruang keadaan akan di-update secara rekursif melalui tahap identifikasi sehingga mampu menghasilkan nilai keluaran sistem yang lebih baik untuk setiap updateannya.
Identifikasi yang dilakukan adalah menggunakan algoritma PO-MOESP rekursif. Adapun pengendali MPC Adaptif yang dirancang masih menggunakan model SISO (single input single output), dimana hanya masukan kompresor dan keluaran temperatur yang diukur, sementara masukan kipas dijaga konstan dan keluaran kelembapan relatifnya diabaikan. Sebelum MPC Adaptif diterapkan, terlebih dahulu dirancang pengendali MPC dengan constraint untuk identifikasi offline, dan apabila hasil keluarannya sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka pengendali MPC tersebut akan digabungkan dengan identifikasi rekursif.
Pengendali MPC Adaptif yang dirancang masih menggunakan m-file. Akan tetapi, program m-file ini bisa diaplikasikan untuk sistem MIMO (multi input multi ouput). Pengendali yang didesain diharapkan mampu menjamin kestabilan sistem dengan error yang cenderung lebih kecil dibandingkan pengendali MPC biasa, serta mampu menjaga kestabilan temperatur apabila direalisasikan pada PAC.

This research focuses on Adaptive MPC Design for Precision Air Conditioning (PAC) in order to control the temperature and the relative humidity produced by PAC on desired interval. This controlled PAC would be utilized as air conditioner for cabinets in data center for telecommunication. Therefore, the controlled PAC is expected to produce temperature within 20°C - 22°C and relative humidity within 40% - 55%. Nevertheless, this research is still focusing on controlling the temperature, whereas on controlling relative humidity would be in further research.
The proposed adaptive MPC is designed by integrating recursive identification on MPC with constraint. Thus, Inputs (state variables) for MPC is updated recursively by online identification which is expected to produce better output for each update.
Identification itself implements recursive PO-MOESP algorithm for SISO (single input single output) by measuring the compressor as the input and temperature as the output, whereas the fan (input) is made constant and the relative humidity (output) is neglected. MPC with constraint for offline identification is firstly designed before implementing it with online identification. Online identification would be integrated to modeled MPC only if the modeled MPC for offline identification produces desired output.
The proposed adaptive SISO MPC is designed using m-file program in Matlab. Nevertheless, the m-file program is also applicable for MIMO (multi input multi output) system. The designed controller is expected to minimize the error and to guarantee the stability of the system. Besides, the designed adaptive SISO MPC is also expected to be able to control the temperature when it's embedded to PAC system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42700
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Andika
"Suasana lingkungan kerja yang nyaman sangat mendukung kelancaran aktivilas kerja Oleh karena itu diperlukan perancanaan sistem Air Conditioning (AC) yang baik. Dalam merencanakan sistem pendinginan udara pada salah satu gedung perkantoran milik PT X ini, sistem penyegar udara yang digunakan adalah penyegar udara sentral. Pada sistem ini yang bersirkulasi dari mesin pendingin keruangan yang didinginkan adalah udara (All Air System). Udara dingin dari mesin penyegar udara dapa! dimasukkan langsung ke dalam ruangan, atau dialirkan melalui saluran udara. Untuk merencanakan pengkondisian udara suatu gedung, perencana akan menaksir dahulu berapa besar pendinginan dalam gedung ini. Setelah diketallui besarnya beban pendinginan, baru dapat dilakukan pemilihan terhadap peralalan pendingin yang diperlukan untuk mengkondisikan udara didalam gedung ini. Dalam menghitung beban pendinginan gedung ini, diperlukan peninjauan yang akurat terhadap komponen-komponen beban didalam ruangan yang akan dikondisikan udaranya serta diperlukan juga gambar-gambar yang berhubungan dengan mekanikal gedung dan denab ruangan. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk meodapatkan harga beban pendinginannya. Adapun banyaknya tahap perhitungan tergantung dari jumlah aspekaspak. yang diperhitungkan, dan pada akhirnya harga beban pendinginan masingmasing ruang tersebut akan dijurnlahkan untuk mendapatkan harga beban pendinginan total dari gedung ini,"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>