Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17477 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zainal Abidin H. Alwi
"Dalam membuat suatu komponen mesin biasanya dilakukan beberapa tingkatan
proses pembuatan. Dari beberapa proses pembuatan tersebut salah satunya adalah proses pemesinan. Proses pemesinan adalah suatu proses pembentukan benda kerja/material dengan cara menghilangkan sebagian material tersebut dengan menggunakan perkakas potong. Dengan demikian, perkakas potong memegang peranan sangat penting dalam menunjang proses pemesinan tersebut.
Perkembangan teknologi dalam bidang material telah menghasilkan bentuk baru dari
perkakas potong. Bila pada mulanya dikenal perkakas potong dengan bentuk utuh, dimana main potong dan pemegangnya menyatu, maka saat ini mulai dikenal bentuk sisipan (insert/tip). Sisipan pahat ini merupakan mata potongnya dan pemegang sisiban (toolholder) mempakan badan perkakas potong Bentuk pengembangan lain dari perkakas potong adalah bentuk kaset (cartridge) yang mampu meningkatkan keluwesan pahat dalam menangani berbagai jenis proses pemesinan. Dengan sebuah adaptor maka dapat diperoleh perkakas potong dengan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan pemilihan kasetnya.
Dengan adanya kecenderungan pengembangan beraneka ragam jenis perkakas
potong tersebut, akan mengakibatkan kesulitan bagi konsumen/pengguna dalam memilih perkakas potong yang cocok untuk keperluannya. Keadaan ini diperburuk dengan kurangnya informasi dari produsen ke konsumen. Karena dengan adanya produk-produk baru tersebut dapat mempersulit pemilihan bila produk baru tersebut tidak atau belum dikelompokkan ke dalam suatu jenis pengelompokkan perkakas potong yang cukup jelas dan mudah dimanfaatkan oleh semua pihak.
Berdasarkan kondisi-kondisi inilah maka penelitian ini dilakukan untuk membantu
mengindentifikasikan perkakas potong, yaitu dengan membuat suatu
pengelompokkan/klasifikasi perkakas potong, dimana aturan penurunan terhadap klasifikasi yang dilakukan didasarkan atas proses pemesinannya. Kemudian merancang suatu sistem modifkasi serta sistem inforrnasi yang memuat database perkakas potong guna mempermudah konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar dan tepal. Sebagai tahap awal, penelitian ini hanya. difokuakan pada proses pemesinan bubut (turning) dan untuk pengembangan selanjutnya bisa dilakukan pada jenis-jenis proses pemesinan lainnya."
1996
S36286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Rochim
Bandung: Higher Education Development Support Project, 1993
621.8 TAU t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36377
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Saptriono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Nugroho
"Tugas akhir ini membahas masalah perancangan alat bantu untuk proses permesinan dengan metode DFMA (Design for Manufacturing and Assembly). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan suatu desain alat bantu (jig) untuk proses permesinan pada mesin chamfering DR 99 agar dapat di gunakan untuk dua model sepeda motor (tipe GLK dan KEH). Dalam proses penelitian, dilakukan analisa terhadap kebutuhan pelanggan sebagai dasar dalam proses perancangan desain baru. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa hasil rancangan alat bantu yang baru dapat digunakan untuk dua model sepeda motor (tipe GLK dan KEH).

The focus of this study is jig design for machinery process by DFMA (Design for Manufacturing and Assembly) methode. The purpose of this study is to get a jig design for machinery process on DR 99 Chamfering Machine which can used by two models of motorcycle (type : GLK and KEH). Analysis to customer need have done as basic consideration of new design. We get a conclusion that the new design can used by two models of motorcycle (type : GLK and KEH)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52147
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sulastono
"Pada karya tulis ini, dilakukan optimasi pada jaringan jalan utama di Kota Tangerang pada tahun 2007 melalui 4 (empat) skenario yaitu : Do-Nothing, Traffic Management, Perubahan Geometrik dan Kombinasi antara Traffic Management dengan Perubahan Geometrik, dimana data dasar yang dipakai sebagai acuan dalam peramalan bangkitan perjalanan tahun 2007 adalah data dasar hasil survei transportasi tahun 2002 dan metoda peramalan yang dipakai adalah Gravity Model.
Hasil model tersebut kemudian divalidasi dengan hasil lapangan (survey traffic counting) untuk menunjukkan apakah model tersebut dapat dipakai atau tidak. Model ini selanjutnya dipakai untuk menentukan tingkat kebutuhan lalu lintas pada tahun 2007.
Hasil dari semua skenario tersebut kemudian dibandingkan dengan mengacu pada suatu konsep pembangunan berkelanjutan, dimana kinerja jaringan jalan dilihat dari sudut lingkungan yaitu kebisingan dan polusi udara yang ditimbulkan lalu lintas. Kemudian pemilihan skenario terbaik dilakukan dengan mengacu pada kinerja jaringan jalan yang terbaik dan dampak lingkungan yang terendah.
Mengacu kepada konsep tersebut diatas maka pada tahun 2007, skenario yang memiliki kinerja jaringan yang paling baik adalah skenario kombinasi antara traffic management dan perubahan geometrik, tetapi berdasarkan tingkat polutannnya skenario yang terbaik adalah skenario perubahan geometrik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8544
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus
"
ABSTRAK
Kedalaman pembubutan setelah quenching dibatasi oleh dalamnya lapisan dengan kekerasan yang tetap sama dengan permukaan sebelum pembubutan. Untuk pembubutan dengan diameter bahan baku dan diameter produk yang cukup jauh urutan proses yang biasa dilakukan adalah pemesinan kasar, perlakuan panas, lalu dilanjutkan dengan pemesinan halus.
Akan tetapi untuk lapisan yang dekat dengan permukaan ada dua macam altematif, yaitu:
1. Pemesinan kasar > Perlakuan panas > Pemesinan halus.
2. Perlakuan panas > Pemesinan sampai dengan selesai.
Dalam slcripsi ini alcan dilihat sejauh mana pengguuaan altematif 11 lebih ekonomis dibandingkan dengan altematif I pads. penggunaan mesin bubut untuk pemakanan kasar dan halus yang sama. Metode yang digunakan adalah dengan pencarian besarnya biaya masing-masing proses. Kemudian untuk beberapa macam diameter produk dari tiga diameter benda kerja akan dihitung besarnya biaya yang dikeluarkan. Juga dibuat sebuah pengujian untuk melihat pada kedalaman berapa kekerasan yang dihasilkan mulai berbeda dari permukaan quenching.
Dari perhitungan didapatkan bahwa altematif II mempunyai biaya yang lebih rendah dari altematif I dengan kondisi di mana mesin bubut untuk pemesinan kasar dan halus adalah sama. Dan dari pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa. kekerasan benda setelah quenching paling tinggi terletak pada kedua ujung silinder dan semakin ke tengah akan semakin lunak dan kekerasan untuk diameter 50 dan 25,4 mm masih dapat bertahan sampai perubahan diameter 1 mm dan untuk diameter 12,7 mm sebesar 3 mm dari permukaan quenching. Sehingga kesimpulan yang didapat adalah untuk pembubutan di dekat permukaan quenching, sebaiknya digunakan alternatif urutan proses II.
"
1997
S36190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryadi Santoso
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36311
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumitro
"PT. Yanmar Diesel Indonesia (PT. YADIN) adalah Salah Satu industri pembuat motor diesel di Indonesia. Sampai saat ini PT. YADIN telah melakukan proses permesianan sendiri 20% dan disubkontrakkan 37%, selebihnya (43%) masih mempakan komponen impor (CIGD).
Proses permesinan komponen Cylinder Liner masih tergolong baru dilakukan sendiri di PT. YADIN Dari data kecacatan yang ada, terlihat bahwa jumlah produk yang cacat masih tergolong tinggi. Untuk itu perlu upaya untuk menganalisa dan mengetahui sumber-sumber kecacatan, sehingga diharapkan jumlah kecacatan dapat ditekan Dalam analisanya, penulis membagi pemmsalahan menjadi dna bagian utama, yaitu: Analisa terhadap bahan baku Cylinder Liner dan Analisa proses permesinan Cylinder Liner.
Berdasarkan data-data kecacatan yang ada kemudian dibuat peta kendali p sehingga didapat proses-proses yang berada diluar kendali dengan masing-masing karakteristilmya. Dengan diagram pareto ditemukan bahwa: untuk material cacat kai-ena keras dan goyang merupakan kecacatan yang dominan, untuk machining cacat karena proses permesinan diameter dalam M03 plus dan proses permesinan diameter luar M04 minus merupakan lcecacatan yang dominan.
Dengan menggunakan diagram sebab-akibat dapat ditemukan falctor-faktor utama penyebah terjadinya cacat yang dominan, sehingga dapat dibuatkan usulan langkah-langkah perbaikkan guna mengurangi jumlah maupun biaya perbaildcan produk cacat tersebut untuk masa yang akan datang. Terakhir, dan data-data kecacatan yang ada, kemudian dibuatkan peta kendali kualitas untuk periode produksi yang akan datang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyanto
"
ABSTRAK
Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia dirasakan semakin pesat
dengan bertambah banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan yang memproduksi
barang atau jasa. Perusahaan-perusahaan tersebut saling bersaing untuk
memasarkan produknya. Disisi lain konsumen juga mencari produk yang bagus
sesuai dengan keinginan rnereka. Mutu merupakan salah satu faktor penyebab
konsumen memilih produk tersebut.
PT. XYZ merupakan pemsahaan yang memproduksi komponen-komponen
mobil maupun sepeda motor sorta merakitnya menjadi barang jadi. Salah satu
komponen sepeda motor yang diproduksi adalah cover dutch RC' 110. Komponen
ini berfungsi sebagai pelindung dari szlvtem engine, dikarenakan pcnljngnya fungsi
dari komponen tersebut maka faktor mutu merupakan unsur penting yang harus
diperhatikan. Untuk itu diperlukan suatu analisa sistem pengendalian mutu agar
dicapai tingkat mutu yang telah ditentukan dalam proses produksi.
Dengan melakukan analisa pengendalian mutu maka akan diketahui apakah
proses produksi tersebut terkendali atau tidak, kemudian dengan diagram pareto
akan diketahui cacat yang menjadi prioritas untuk diperbaiki adalah cacat kropos
untuk kesalahan material dan cacat panjang kick untuk proses permcsinan. Dengan
menggunakan diagram sebab-akibat akan dapat ditentukan faktor-faktor utarna
penyebab terjadinya cacat panjang kick.
Langkah selanjutnya adalah membuat usulan-usulan perbaikan berdasarkan
diagram sebab-akibat sehingga dapat mengurangi terjadinya cacat panjang kick,
cacat kropos maupun cacat lainnya yang disebabkan oleh kesalahan proses
permesinan.
"
1997
S36201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>