Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siagian, Manogar T.N.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Kisdiyanto Hendarjih
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S38713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniswara Azka Surjaatmadja
"Saat ini, upaya untuk menemukan bahan bakar alternatif dalam industri penerbangan semakin meningkat. Berbagai sumber bahan bakar alternatif seperti biofuel, hidrogen, dan campuran bahan bakar lainnya membutuhkan pengembangan luas agar dapat disetujui untuk operasi dalam waktu dekat. Penelitian mengenai penggunaan bahan bakar alternatif pada mesin turbojet skala mikro yang digunakan dalam pesawat nirawak (UAV) relevan karena tren penggunaannya yang semakin meningkat di berbagai industri. Studi ini bertujuan menguji kinerja mesin turbojet skala mikro JetCat P20SX dengan menggunakan variasi bahan bakar, yaitu Shell V-Power Diesel, Pertamina Dex, dan Biodiesel B35. Pengujian dilakukan pada rentang RPM 85.000 hingga 225.000 dengan data yang diambil setiap kelipatan 10.000 RPM. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa nilai EGT untuk Biodiesel B35 sebanding dengan bahan bakar lainnya, dengan variasi kecil pada berbagai tingkat RPM. Dalam hal thrust, Biodiesel B35 sedikit lebih rendah dibandingkan Shell V-Power Diesel dan Pertamina Dex, terutama pada RPM tinggi. Pada RPM 225.000, Shell V-Power Diesel menghasilkan thrust 2,71% lebih tinggi dibandingkan Biodiesel B35, sedangkan Pertamina Dex menghasilkan thrust 3,56% lebih tinggi. Biodiesel B35 menunjukkan emisi CO dan HC yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar diesel konvensional, mengurangi dampak lingkungan negatif dari mesin turbojet. Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh Biodiesel B35 relatif sama dengan Shell V-Power Diesel dan Pertamina Dex pada berbagai tingkat RPM. Kecepatan udara masuk untuk Biodiesel B35 hampir setara dengan Shell V-Power Diesel dan Pertamina Dex, dengan rata-rata hanya 0,04% lebih rendah dibandingkan Shell V-Power Diesel dan 0,17% lebih rendah dibandingkan Pertamina Dex. Laju aliran massa udara untuk Biodiesel B35 hampir identik dengan bahan bakar lainnya, dengan perbedaan rata-rata 0,02% dibandingkan Shell V-Power Diesel dan 0,1% dibandingkan Pertamina Dex. TSFC dari Biodiesel B35 lebih tinggi dibandingkan kedua bahan bakar diesel lainnya, dengan perbedaan rata-rata 9,52% dibandingkan Shell V-Power Diesel dan 10,67% dibandingkan Pertamina Dex. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Biodiesel B35 dapat menjadi alternatif bahan bakar yang layak untuk mesin turbojet skala mikro, dengan peningkatan efisiensi yang diperlukan untuk aplikasi praktis di masa mendatang.

Currently, efforts to find alternative fuels in the aviation industry are increasing. Various sources of alternative fuels such as biofuels, hydrogen, and fuel blends require extensive development to be approved for operation in the near future. Research on the use of alternative fuels in micro-scale turbojet engines used in unmanned aerial vehicles (UAVs) is relevant due to the increasing trend of their use across various industries. This study aims to test the performance of the JetCat P20SX micro turbojet engine using different fuels: Shell V-Power Diesel, Pertamina Dex, and Biodiesel B35. The tests were conducted over an RPM range of 85,000 to 225,000, with data collected at 10,000 RPM intervals. The experimental results showed that the EGT values for Biodiesel B35 were comparable to the other fuels, with slight variations at different RPM levels. In terms of thrust, Biodiesel B35 was slightly lower compared to Shell V-Power Diesel and Pertamina Dex, especially at high RPMs. At 225,000 RPM, Shell V-Power Diesel produced 2.71% higher thrust compared to Biodiesel B35, while Pertamina Dex produced 3.56% higher thrust. Biodiesel B35 showed lower CO and HC emissions compared to conventional diesel fuels, reducing the negative environmental impact of the turbojet engine. The noise levels produced by Biodiesel B35 were relatively similar to Shell V-Power Diesel and Pertamina Dex at various RPM levels. The inlet air velocity for Biodiesel B35 was almost equivalent to Shell V-Power Diesel and Pertamina Dex, with averages only 0.04% lower than Shell V-Power Diesel and 0.17% lower than Pertamina Dex. The air mass flow rate for Biodiesel B35 was nearly identical to the other fuels, with an average difference of 0.02% compared to Shell V-Power Diesel and 0.1% compared to Pertamina Dex. The TSFC of Biodiesel B35 was higher than the other two diesel fuels, with average differences of 9.52% compared to Shell V-Power Diesel and 10.67% compared to Pertamina Dex. The results of this study indicate that Biodiesel B35 can be a viable alternative fuel for micro turbojet engines, with necessary efficiency improvements for future practical applications."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Firdaus
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37075
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
TA2325
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Kurniahadi
"Pemantauan kondisi telah dilakukan di turbin gas penggerak kompressor khususnya di bagian turbin gas set. Pemantauan dan pengambilan data getaran dilakukan di tiga titik utama pada turbin gas set. Kecenderungan getaran overall menunjukkan keadaan turbin gas set yang masih baik. Pemantauan kondisi menggunakan metode analisa getaran sangat baik dalam memberikan gambaran keadaan turbin gas set. Analisa frekuensi getaran dapat menunjukkan komponen yang terindikasi rusak.
Dengan menggunakan kecenderungan kenaikan amplitude getaran, waktu kerusakan komponen dapat diperkirakan. Keadaan turbin gas set secara umum masih berada dalam keadaan yang baik. Beberapa komponen menunjukkan indikasi kerusakan yang masih dalam batas toleransi. Pemantauan kondisi tetap harus dilakukan untuk memantau kondisi komponen kritis yang telah memiliki indikasi kerusakan dan untuk memantau indikasi kerusakan dari komponen kritis lainnya.

Condition monitoring have already applied on gas turbine compressor set particularly on gas turbine engine. Monitoring and derivation of vibration data have taken at three primary data point on ga\ turbine engine. Trending of overall vibration showed that gas turbine engine is still in good state. Condition monitoring with vibration analysis method is very good to give illustration about gas turbine engine condition. Vibration frequency analysis can slwwed which component indicate to damage.
By using trending of vibration amplitude, component breaking time are predictable. Generally, gas turbine engine condition still in good state. Several component showing damage indication but still in tolerance. Condition monitoring must continued to monitor critical component condition that has a damage indication and to monitor damage indication of another critical component.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hervin
"Nikola Tesla, seorang inventor dan engineer, pada tahun 1913 mempatenkan suatu invensi yang dinamakan olehnya ‘Turbine’ yang kemudian lebih sering direferensi sebagai Tesla Turbine, sebuah turbin non-konvensional tanpa bilah yang bekerja menggunakan prinsip boundary layer. Dalam percobaan ini, penulis berusaha untuk mengoptimalkan kerja turbin menggunakan cetakan alur (groove) spiral tipis di permukaan cakram untuk memandu jalannya fluida. Skripsi ini akan mencoba beberapa konfigurasi bilah turbin seperti normal, face-to-face, dan same side yang diuji pada kondisi yang sama untuk menentukan beda RPM dan efisiensi. Dari percobaan ini, akan ditemukan perkembangan efisiensi berkat surface finishing yang dilakukan kepada bilah turbin dibandingkan dengan bilah normal, dimana konfigurasi face-to-face mendapatkan efisiensi paling tinggi dibandingkan dengan bilah - bilah lainnya.

In 1913, inventor and engineer Nikola Tesla patented a certain invention he named ‘Turbine’, which would grew in popularity as Tesla Turbine, which is a non-conventional bladeless turbine that works using the principle of boundary layer. In this paper, the author will attempt to optimalize the performance of the turbine by placing thin spiral grooves along the disks’ surface to guide the flow of the fluid. Here, the author will attempt multiple configurations such as normal, face-to-face, and same side disks that will be tested under same circumstances in order to determine the differences in RPM and efficiency. From this experiment, it will be found that there exists an improvement due to disks’ surface finishing compared to normal disks, where face-to-face configurations will obtain the highest efficiency compared to other configurations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Hartono
"ABSTRAK
Turbin Pelton merupakan mesin penggerak yang memanfaatkan daya air sebagai daya n'asul-can yang C|`it~?L'f"iTi?E\ OTE-|'\ HHNQHGR-HPMQKCH Pe1ton di seke1i1ing roda Peiton untuk kenmdian diubah nenjadi daya poros berguna. Daya keiuaran tersebut se1anjutnya dipergunakan untuk nEnutar berbagai naoan beban poro . Pada ranoangan ini, sebagai beban poroe ada1ah generator iistrik dengan daya ke1uaran antara 150 RW + 200 RW.
Turpin Peiton yang dirancang disini newpergunakan putaran spesifik sebesar mungkin yang masih ber1aku bagi turbin Peiton nose1 tungga1. Maksud dari pada pemiiihan putaran spesifik besar tersebut adaiah untuk men'per°o'leh suatu _jenis turbin Felton yang rr»e*rbLrt1.:hi:aui tinggi jatuh efektif aerendah rmngkin, dengan narapan agar 1;\_|r°bin rancangan dapat diterapkan eecara iuas. Karena dengan tinggi jatuh yang re-ndah tentunya I-aezmngl-:inan untuk mensaercfleh lokasi sebagai tempat penerapan turbin rancangan akan iebih nudah dibanding bila turbin harus beroperasi pada head bersih yang tinggi. Putaran spesifik yang dipergunakan di sini sebesar ns : 24 (rpm) daiam eatuan SI.
Dengan putaran poroo sebesar n = 300 (rpm) dan efisiensi turbin sebesar nt = 83 S. maka untul-: rrenghasiilan daya iistrik aebeaar f 200 kw, turbin Peiton dengan putaran spesifik ns = 24 run ini akan HEUbUtUhkEH tinggi jatuh efektif sekitar PLBt_= 64 m dan kapaaitas a1iran air sebesar O I 0,405 HF/det.
Rancangan dimensi-dimensi dari beberapa bagian Lmama akan nB1iputi dinensi nangkok Peiton. nosei, sudu ja1an, poros dan baut pengikat. Penentuan ukuran atau perhitungan bagian-bagian yang dirancang tersebut Serta penentuan rasio keoepatan ¢ ada1ah diiujukan untuk nendapatkan suatu turbin Pe1ton yang nanpu menghasiikan daya poros keiuaran f 200 RW dan bekerja pada efisiensi yang terbaik. Sedangkan perhitungan kekuatan yang meiiputi baut pengikat mangkok dan poroe roda Pe1ton didasarkan pada beban terbesar yang nungkin terjadi pada aaat turbin dioperasikan.

"
1996
S36735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37187
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>