Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150704 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36081
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Maompang
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1998
S28418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heribertus Joko Kristadi
"Untuk menentukan konstanta dielektrik dan kekasaraan permukaan obyek dari data citra radar multiangle telah dikembagkan model sederhana hamburan balik sebagai fungsi konsatanta dielektrik, kekasaran permukaan dan sudut datang. Model tersebut diturunkan berdasarkan hubungan kualitalif antara hamburan permukaan dengan kekasaran permukaan dan asumsi bahwa besarnya tenaga total yang dihamburkan sama dengan koefisien reflektivitas.
Dengan penyederhanaan koefisien reflektivitas, dihasilkan persamaan hamburan balik dimana antara variabel konstanta dielektrik, kekasaran permukaan dan sudut datang saling independen. Dari persamaan tersebut dapat dilakukan algoritma balik untuk menghitung konstanta dielektrik dan kekasaran permukaan dengan data citra radar multiangle.
Pengelasan dilakukan dengan menggunakan data simulasi yang dihasilkan oleh model sederhana hamburan balik sebelum dilakukan penyederhanaan koefisien reflektivitas. Dari perhitungan balik didapatkan harga kekasaran permukaan sama dengan harga yang sebenarnya. Pada perhitungan balik konstanta dielektrik terjadi kesalahan yang besarnya ditentukaan oleh sudut datang dan kekasaran permukaan. Pada sudut datang: 300, 35° & 400 dengan variasi kekasaran permukaan M = 0 s/d 2,5 kesalahan perhitungan balik konstanta dielektrik kurang dari 10%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zaki Muliawan
"Penelitian adsorpsi masih sangat jarang, demikian juga model yang akurat menggambarkan adsorpsi gas. Model sekarang yang paling banyak dipakai dalam permodelan seperti adorpsi isoterm BET biasanya diterapkan untuk aplikasi adsorpsi gas tunggal. Sedangkan penggunaan dan akurasinya didalam adsorpsi multikomponen masih banyak dipertanyakan, terutama pada gas tekanan tinggi. Sehingga, diperlukan suatu kajian yang lebih untuk mengevaluasi penerapan model adsorpsi isoterm BET pada adsorpsi gas multikomponen dan tekanan tinggi, serta memodidikasinya jika diperlukan untuk dapat merepresentasikan data percobaan secara lebih akurat.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan data eksperimen adsorpsi dari literatur baik berupa adsorpsi gas tunggal maupun gas campuran. Data eksperimen ini melibatkan adsorben yaitu karbon aktif dan zeolit, pada range suhu 213-373 K, dan tekanan 7x10-4-3,84 Mpa. Data adsorbsi gas tunggal digunakan untuk menentukan parameter-parameter setiap komponen yang ada dalam model BET dengan cara meminimalkan error dari model BET kemudian parameter ini digunakan untuk memprediksi adsorpsi campuran gas.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model BET dapat merepresentasikan data experimen untuk adsorbsi gas tunggal baik dengan adsorben karbon aktif maupun zeolit hal ini dapat dilihat dari nilai AAPD total rata-rata dibawah 6 %. Model BET untuk campuran yang berasal dari modifikasi Langmuir kurang dapat memprediksi nilai adsobsi gas dua komponen dan tiga komponen yang ditunjukkan dengan AAPD total ± 20 %. Penambahan faktor koreksi Eij dapat memperbaiki model BET untuk sistem dua dan tiga campuran hal ini dilihat dari menurunnya AAPD total secara signifikan sebesar 8%.

Experiments in adsorption are seldom, and also about the model that can accurately represent adsorption gas. Current model that mostly used in adsorption as BET model is usually used for single gas adsorption. But its application and the accuracy in multi-component adsorption are still questioned, especially in high pressure gas adsorption. So we need to study to evaluate the use of BET adsorption isotherm model for multi-component and high pressure, and also modify it if necessary for accurately representing the adsorption gas experiment.
This study is done using experimental data adsorption from literature including single and mixture adsorption gas. This experimental data used active carbon and zeolite adsorbent. The range of temperature is 213-373 K and pressure from 7x10-4 to 3, 84 MPa. Single gas data adsorption is used to determine the parameters of each component in BET model, by minimalizing error in BET model. After that these parameters are used to predict mixture adsorption gas.
The result of study prove that the BET model can represent single gas adsorption data experiment reasonably good on carbon active and zeolite adsorbent represented by AAPD total under 6 %. BET model for mixture from Langmuir modification cannot reasonably predict the binary and ternary adsorption gas value, shown by AAPD total ± 20 %. Adding Eij corection factor on BET model can improve the binary and ternary gas adsorption prediction, this can be seen from significantly decreasing AAPD total to 8%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51902
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Dermawan
"Pada umumnya proses pengolahan gas yang berlangsung di dalam industri terjadi terjadi pada keadaan tekanan tinggi sehingga pengetahuan dan pengembangan teknik adsorpsi gas pada tekanan tinggi sangatlah diperlukan. Dalam suatu proses, biasanya dilakukan beberapa pendekatan melalui model atau persamaan empiric untuk mengoptimasikan proses secara efektif dan efisien.
Salah satu model yang biasa digunakan adalah model BET. Model BET memiliki kelebihan yaitu dapat digunakan untuk adsorpsi gas secara multilayer, tetapi juga memiliki kelemahan jika digunakan untuk merepresentasikan data adsorpsi gas pada tekanan tinggi. Hal ini disebabkan model adsorpsi BET merupakan adsorpsi absolut yaitu suatu angka hipotesis yang tidak pernah dapat terukur secara percobaan karena yang terukur dari suatu percobaan sebenarnya adalah apa yang disebut sebagai - adsorpsi Gibbs - .
Data adsorpsi Gibbs seiring dengan kenaikkan tekanan akan menunjukkan kenaikkan dari jumlah zat yang teradsorpsi sampai pada titik tekanan tertentu (maksimum) kemudian saat tekanan terus dinaikkan akan mengalami penurunan jumlah zat teradsorpsi sedangkan model BET nilainya akan terus naik. Perbedaan ini menggambarkan bahwa model BET merupakan kondisi yang nyata (absolut) sedangkan model Gibbs merupakan kondisi yang ideal dari eksperimen Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kita memerlukan modifikasi pada model BET.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa model modifikasi BET dapat merepresentasikan data eksperimen adsorpsi gas pada tekanan tinggi dengan lebih baik dibandingkan dengan model BET. Hal ini dapat diketahui dari nilai Average Absolute Percent Deviation (AAPD) yang dihasilkan dari model modifikasi BET nilainya lebih kecil dibandingkan dengan nilai AAPD dari model BET. Hasil pengolahan data dari eksperimen adsorpsi gas dengan menggunakan adsorben karbon aktif, zeolit, batu bara, dan silika gel masing-masing diperoleh nilai AAPD untuk model modifikasi BET adalah 1,98 %; 1.00 %; 3,12 %; dan 3,38 % sedangkan model BET adalah 2,48 %; 2,02 %; 3,29 %; dan 3,36 %.

Gas treatment processes in industry are usually occurred at high pressure condition. In the gas adsorption process, some approach can be used a model or empirical equation to optimize gas adsorption process effectively and efficiently.
BET model is one of the popular models used. BET model can be used for multilayer gas adsorption, but it has also weakness to present the gas adsorption data at high pressure condition. As an absolute model, BET has hypothetical value that never be measured in practice because the result of the experiment is 'Gibbs adsorption'.
Gibbs adsorption shows that if the pressure increases it will also increase the amount of adsorption, until it reaches maximum value, then the amount of adsorption will decrease by increasing pressure, while the BET model will decrease. This phenomenon shows that BET model is a real (absolute) condition, while Gibbs model is an ideal condition of experiment. To solve this problem we need some modification of BET model to make better representation of the adsorption data.
The results of experiment prove that the modification of BET can represent gas adsorption data better than BET model. This can be shown by its lower value of AAPD, compared to BET without modification. The AAPD value for BET modification from gas adsorption evaluation using active carbon, zeolite, coal, and silica gel as adsorbent are 1,98 %; 1.00 %; 3,12 %; and 3,38 % while BET model are 2,48 %; 2,02 %; 3,29 %; and 3,36 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52205
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pranjono
"Telah dilakukan analisis uji kerja alat helium leak detector berdasarkan hasil analisis pengujian standar leak tes TL8. Pelaksanaan dilakukan dengan mengumpulkan data hasil uji pengujian dengan standar laju kebocoran 2,80x10 pangkat minus 8 mbar l/s. Pengujian dilakukan dengan 7 kali pengulangan. Dari hasil tersebut diperoleh rata-rata perhituan sebesar 2,76x10 pangkat minus 8 mbar l/s dengan standar deviasi sebesar 9,00x10 pangkat minus 11 mbar l/s. Rata-rata hasil pengujian masih dalam keberterimaan standar kebocoran antara 2,38x10 pangkat minus 8 mbar l/s sampa batas atas 3,22x10 pangkat minus 8 mbar l/s. Presisi hasil pengujian memenuhi kriteria acceptance limit yaitu data berada pada rentang rata-rata kurang lebih 1 sigma atau berada diantara 2,75x10 pangkat minus 8 mbar l/s."
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2017
621 PIN : 18 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Analisis inventori reaktor daya eksperimental jenis reaktor gas temperatur tinggi. Berkaitan dengan rencana Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) untuk mengoperasikan reaktor eksperimental jenis Reaktor Gas Temperatur Tinggi (RGTT), maka diperlukan analisis keselamatan terhadap reaktor terutama yang berkaitan dengan issue lingkungan. Analisis sebaran radionuklida dari reaktor ke lingkungan pada kondisi operasi normal atau abnormal diawali dengan estimasi sumber radionuklida di teras reaktor (inventori teras) berdasarkan pada tipe, daya, dan operasi reaktor. Tujuan penelitian adalah melakukan analisis inventori teras untuk disain Reaktor Daya Eksperimental (RDE) jenis reaktor gas temperature tinggi berdaya 10 MWt, 20 MWt dan 30 MWt. Analisis dilakukan menggunakan program ORIGEN2 berbasis pustaka penampang lintang pada temperatur tinggi. Perhitungan diawali dengan membuat modifikasi beberapa parameter pustaka tampang lintang berdasarkan temperatur rata-rata teras sebesar 5700 °C dan dilanjutkan dengan melakukan perhitungan inventori reaktor untuk reaktor RDE berdaya 10 MWt. Parameter utama reaktor RDE 10 MWt yang digunakan dalam perhitungan sama dengan parameter utama reaktor HTR-10. Setelah inventori reaktor RDE 10 MWt diperoleh, dilakukan perbandingan dengan hasil dari peneliti terdahulu. Berdasarkan kesesuaian hasil yang didapat dilakukan desain untuk reaktor RDE 20MWEt dan 30 MWt untuk memperoleh parameter utama reaktor tersebut berupa jumlah bahan bakar pebble bed di teras reaktor, tinggi dan diameter teras. Berdasarkan pareameter utama teras dilakukan perhitungan inventori teras RDE 20 MWt dan 30 MWt dengan metode yang sama dengan metode perhitungan pada RDE 10 MWt. Hasil yang diperoleh adalah inventori terbesar untuk reaktor RDE 10 MWt, 20 MWt dan 30 MWt secara berurutan untuk kelompok Kr adalah sekitar 1,00E+15 Bq, 1,20E+16 Bq, 1,70E+16 Bq untuk kelompok I sebesar 6,50E+16 Bq, 1,20E+17 Bq, 1,60E+17 Bq dan untuk kelompok Cs sebesar 2,20E+16 Bq, 2,40E+16 Bq dan 2,60E+16 Bq. Inventori teras selanjutnya akan digunakan untuk menghitung suku sumber dari reaktor yang akan digunakan sebagai dasar untuk perhitungan sebaran radionuklida ke lingkungan."
URANIA 22:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1990
TA5
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>