Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triwibowo
"Sektor transportasi mempakan sektor yang paling banyak mengkonsumsi bahan baka:r minyak sebagai sumber energi. Penggunaan bahan bakar ini semakin menunjukkan peningkatan terlihat dengan semakin maraknya kendaraan bermotor terutama di kota-kota besar. Akibatnya, polusi udara yang ditimbulkan karena kurang baiknya kualitas pembakaran di dalarn ruang bakar akan semakin meningkat pula. Usaha-usaha untuk mengatasi kondisi ini yaitu penghematan sumber energi dan pengurangan polusi udara telah banyak dilalcukan oleh pemerintah dan instansi yang terkait disamping usaha untuk mencari altematif sumber energi pengganti bahan bakar minyak. Segala usaha yang dilakukan bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan energi sehingga penggunaan bahan bakar dapat terkontrol dengan memperhatikan faktor linglcungan.
Faktor yang menentukan dalam peningkatan efisiensi dan optimalisasi energi berlcaitan erat dengan fenomena pembakaran yang terjadi. Semakin baik kualitas pembakaran, akan semakin baik emisi gas buang yang dihasilkan sehingga semakin hemat bahan bakar yang digunakan. Kondisi seperti ini ditentukan oleh sistem yang berhubungan dengan proses pembakaran di dalam silinder. Pencampuran antara udara dan bahan bakar merupakan salah satu faktor vital yang harus diperhatikan pencampuran yang homogen akan membuat pembakaran lebih sempurna.
Salah satu upaya untuk mcmperbaiki lcondisi di atas yaitu dengan menggunakan cyclone pada kendaraan. Cyclone yang dipasang pada sislem pemasukan berrujuan untuk membentuk pola aliran turbulensi dari campuran homogen sehingga daya yang dihasilkan akan meningkat dan konsumsi bahan bakar serta emisi gas buang semakin turun. Untuk itu pada penelitian ini dibuat beberapa variasi cyclone dengan sudut masuk dan jumlah sudu pengaxah sebagai vadabel yang beruhah. Sehingga hasil dari pengujian ini akan didapatkan cyclone dengan jumlah sudu dan sudut yang baik yang dapat meningkatkan etisiensi pembakaran Dan dalam penelitian lebih lanjut dapat dihasilkan desain yang baik dari cyclone."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, Adian K.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35398
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atekan
"Kualitas Bahan bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karakteristik pembakaran Bahan bakar dengan kualitas rendah dapat menimbulkan terjadinya penyumbatan pada sistem bahan bakar misalnya filter, pompa dll yang akan mengganggu suplai bahan bakar ke engine. Keadaan ini dapat menyebabkan kinerja mesin menjadi berkurang, terutama daya yang dihasilkan rendah, dan bahan bakar jadi boros.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dipakai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar, terutama menaikkan Octane number, membersihkan sistem bahan bakar. Dengan penambahan aditif ini diharapkan kualitas bahan bakar meningkat sehingga karburator dan ruang pembakaran tetap bersih, berarti menghemat bahan bakar Penambahan aditif ini mampu mencegah timbulnya detonasi pada mesin, karena aditif ini berfungsi juga menaikkan bilangan oktan bahan bakar sehingga suara mesin menjadi lebih halus dan merata.
Penelitian tentang aditif terhadap bahan bakar solar pemah dilakukan oleh saudara Muchtayatsyah. Penambahan aditif tersebut mengakibatkan penurunan laju kenaikan tekanan dan prosentase penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentase 0,005 %. Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif terhadap bahan bakar premium, terutama peningkatan BHP (Brake Horse Power), dan penurunan FC (Brake Fuel Consumption) dan BSFC (Brake Specifik Fuel Consumption) maka perlu dilakukan pengujian. Parameter yang diteliti adalah peningkatan daya output (BHP), penurunan konsurnsi bahan bakar (FC) dan penurunan konsumsi bahan bakar spesifik (BSFC) terhadap prosentase volume aditif, dengan menggunakan motor otto model J-16 (Nissan Motor). Penelitian dilakukan pada beban konstan 15 kg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan aditif pada bahan bakar premium menyebabkan peningkatan BHP sebesar 4,76 %, penurunan FC sebesar 9,59 % dan penurunan BSFC sebesar 13,58 % pada throttle 30 %. Dengan demikian penambahan aditif yang terbaik adalah pada prosentaee 1 % pada throttle 30 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander S.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tomi Ihwanto
"Dari berbagai sektor yang memanfaatkan sumber daya energi yaitu dalam ha] ini bahan bakar minyak maka sektor transportasi atau kendaraan bermotor merupakan salah satu sektor yang paling banyak mengkonsumsi bahan bakar minyak. Oleh karena itu untuk menghemat sumber daya energi ini banyak usaha yang dilakukan cliantaranya bagaimana untuk meningkatkan eiisiensi dari kendaraan bermotor dan upaya-upaya untuk diversi§kasi penggunaan bahan bakar dengan memanfaatkan jenis bahan bakar diluar bahan bakar minyak.
Salah satu diantara upaya tersebut adalah dikembangkarmya bahan bakar gas (BBG) yang merupakan salah -satu produk dari pengolahan minyak °bumi. BBG sebagian besar kornposisnya terdiri dari metana (CI-14) memilil-ri beberapa keunggulan dibanclingkan dengan bahan bakar minyak dalam penggunaannya sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, diantaranya adalah pembakarannya lebih sempuma sehingga zat-zat racun yang terdapat dalam gas buangnya lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar minyak.
Secara teknis yang menjadi kendala penggunaan BBG adalah hilangnya daya hingga 15 %' dibandingkan dengan BBM. Oleh karena itu pacla pengujian ini diusahakan mencari bentuk mixer yang terbaik dengan membandingkan daya yang dihasilkannya dengan bahan bakar premium. Selain im juga dibandingkan pula konsumsi bahan bakar spesifik dari kedua bahan bal-car. Dari kedua parameter pembanding ini akan dilihat mixer yang paling baik.
Hasil dari pengujian ini akan didapatkan mixer dengan penumnan akibat kehilangan daya yang terendah dan dengan konsumsi bahan bakar spesiiik yang rendah dibandingkan dengan bahan bakar premium (BBM)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36404
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nainggolan, Mildo H.
"Angka oktan bensin (gasoline) untuk kendaraan bermotor merupakan Salah satu standar pengukuran kualitas bensin. Untk menghasilkan bensin dengan angka Oktan tertentu. produsen sering melakukan pencampuran antara bensin yang berangka oktan tinggi dengan yang berangka oktan rendah. Research Oktan Number (RON) dan motor Oktan Number (MON) dari bensin merupakan ukuran kualitas performance sebagai bahan bakar. Skala dari angka oktan itu sendiri didasarkan pada pencampuran linear ISOO tan 'm n hcplane. Anbka oktan bensm dmkux pada >ka|a 1:.o~oklan murm (angka oktan 100) mmpai n-hep\ana murni (angka oktan noi). Angka oktan ilu scndiri dipengaruhi oleh kandungzm senyawa lromalik. olelin dan .s'amm.'e.s'.
Kelika kompuncn-kumponcn bensin clicampur- angka oklan hasil campurau mungkin sedikit berhcda .lari angka oktan bcnsin pcncampumya, \\?2l]E:lLl|JUI1 komponcn-kolnponcnlmya memiliki augka oktan yang mma. Angka oklan campuran tcrsebut mungkin lcbih besar- sama dengnn atau lebih kecil dari mcrhilungau berdasarkan perbandingau volume komponen-komponcn pcncampumya, ini mcnunjukkan ldanya kclidaklinieran. Pencampuran dikatakan linier apahila angka oktan czlmpuran sama dcngan mrediksi bcrdasarkan perbandingan konsenrrasi masing-masing komponen. Ketidaksesuaian angka oktan campuran dengan nilai prediksi linier dapat dikorelasikan dengan persamaan empirik yang spesifik sebagai koreksi terhadap prediksi linier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penggunaan biodiesel yang meningkat menciptakan beberapa tantangan dalam penanganannya untuk sampai ke pelanggan sebagai bahan bakar campuran (BXX). Yang paling penting bagi produsen pencampuryang segera ditangani adalahjaminan bahwa bahan bakar diesel dan biodiesel dapat dicampurkan secara homogen dan dalam satu fasa. Yang paling sering ditanyakan adalah bagaimana biodiesel akan dicampurkan? Sesuai dengan regulasi untuk mencampurkan biodiesel dan bahan bakar diesel di Indonesia bahwa maksimum penggunaan biodiesel adalah B 1 O. Pengaruh teknik pencampuran biodiesel dengan cara cemplung (splash) atau langsung dimasukkan ke dalam tangki bahan bakar diteliti pada kinerja mesin khususnya terhadap saringan bahan bakar (fuel filter). Bahan bakar yang digunakan pada penelitian ini sebagai B20 dan biodiesel diproduksi dari bahan baku minyak sawit. Apabila biodiesel diisikan terlebih dahulu dan kemudian diikuti dengan minyak diesel (minyak solar), hasilnya menunjukkan bahwa saringan bahan bakar akan tersumbat setelah kendaraan beroperasi sejauh 1500 km. Hal ini diharapkan bahwa pencampuran terjadi melalui agitasi (guncangan) bila kendaran melaju dalam perjalanan. Akan tetapi apabila bahan bakar minyak diesel diisikan terlebih dahulu dan diikuti dengan biodiesel maka hasilnya menunjukkan bahwa saringan bahan bakar akan tersumbat setelah kendaraan beroperasi sepanjang 2500 Ian. Hal ini menunjukkan bahwa kesukaran pada pencampuran dapat diatasi jika biodiesel diisikan paling akhir setelah bahan bakar minyak diesel. Juga biodiesellebih berat dari bahan bakar diesel dan hal ini sukar teragitasi apabila kendaraan berjalan. Sebaliknya pada uji jalan (road test), dengan menggunakan B30, menunjukkan bahwa tidak ada masalah terhadap saringan bahan bakar (fuelfilter), dimana B30 dipreparasi dengan mencampurkan biodiesel dengan bahan bakar minyak diesel dalam tangki lain sampai homogen sebelum diisikan ke tangki bahan bakar kendaraan."
LEMIGAS, 2013
665 LPL 47 (1) 2013
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
03 Set a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>