Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yudhy Trielistyanto
"Penggunaan beton bertulang saat ini umum digunakandalam berbagai jenis konstruksi. Namun pada kenyataannya., beton bertulang juga dapat mengalami kerusakan pada struktumya. Kerusakan pada beton bertulang secara garis besar diakibatkan oleh pengaruh rnekanis, pengaruh fnsika, dan pengaruh kimia.
Kerusakan struktur bcton yang terjadi di dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung merupakau salah satu contoh kerusakan berat pada struktur beton yang diakibatkan oleh pengaruh kimia atau lingkungan, tepatnya kondisi lingkungan air laut yang menyebabkan korosi pada baja tulangan pada beton bertulang.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka digunakan bahan Grout LN 322 M sebagai bahan perbaikan beton dengan metode injection grouting. Pembahasan pada Skripsi ini mengambil fokus kerusakan balok sisi bawah dengan penyambu/:gan rulangan. Penelitian yang dilakukan berdasarkan studi Iiteratur dan simulasi perbaikan struktur beton dengan pembuatan modul-modul balok diikuti pengujian terkait guna mengetahui kinerja dari balok perbaikan tersebut kemudian membandingkannya dengan balok normal.
Simulasi dan pengujian yang telah dilakukan menunj ukkan bahwa balok yang mengalami perbaikan dengan material Grout LN322M pada sisi bawah, merniliki kinerja yang baik. Sehingga dapat digunakan pada pekerjaan perbaikan kerusakan berat struktur Dermaga D, Pelabuhan Panj ang, Propinsi Lampung.

Reinforced concrete is generally used in many kind of construction. However, reinforced concrete can also have a structural failure. Failure in reinforced concrete mainly caused by mechanical, physical, and chemical effects.
Structural reinforced concrete failure that happens in pier D, Panjang Harbor, Lampung Province is one example of major structural reinforced concrete failure that is caused by chemical or environmental effect. To be more exact, the failure is caused by corrosion of reinforced concrete by the sea.
To solve the problem, Grout LN 322M is applied as a material to repair reinforced concrete with a method called injection grouting. This thesis focused in bottom side reinforced concrete failure with connection of reinforcement. This thesis is based on literature study and repairing simulation of reinforced concrete beam by making of beam prototypes followed by subsequent tests to End out performance of repaired beam and then compared with normal beam.
The simulations md tests shows that repaired beam - mended by Grout LN 322M on the bottom side of the beam - has good performance, and it can be applied to repair major structural reinforced concrete failure in pier D, Panjang Harbor, Lampung Province."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35241
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Hadi Zakaria
"Penggunaan beton bertulang pada berbagai jenis konstruksi merupakan hal yang umum dewasa Ini. Namun pada kenyataannya di lapangan, tak sedikit kerusakan yang terjadi pada stuktur beton bertulang. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, yang secara garis besar berdasarkan faktor penyebab kerusakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu 1 pengaruh fisika, mekanika, dan kimia. Kerusakan berat struktur beton yang terjadi di Dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung merupakan Salah satu kerusakan struktur beton akibat pengaruh kimia, tepatnya diakibatkan Oleh kondisi lingkungan air asin (unsur kimia) dari air laut yang mengakibatkan korosi pada struktur beton dermaga tersebut. Perbaikan struktur beton dengan bahan perbaikan Grout LN322M dengan metode pengerjaan Prepack, menjadi salah satu alternatif perbaikan yang bisa dikerjakan pada kasus dermaga tersebut. Untuk menunjang hal itu perlu dilakukan penelitian terhadap kinerja dan kapasitas dari struktur beton yang mengalami perbaikan tersebut. Pembahasan pada skripsi ini mengambil fokus kerusakan balok sis/ bawah. Penelitian selain didasarkan pada studi literatur, juga dilakukan simulasi perbaikan struktur beton dengan pembuatan modul-modul balok diikuti pengujian terkait guna mengetahui kinerja dari balok perbaikan tersebut dan membandingkannya dengan balok normal."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frenki Putra
"Penggunaan beton bertulang pada berbagai jenis konstruksi merupakan hal yang umum dewasa ini. Namun pada kenyataannya di lapangan, tak sedikit kerusakan yang terjadi pada stuktur beton bertulang. Kerusakan tersebut dapat disebabkan oleh banyak hal, yang secara garis besar berdasarkan faktor penyebab kerusakan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pengaruh fisika, mekanika, dan kimia. Kerusakan berat struktur beton yang terjadi di Dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung merupakan salah satu kerusakan struktur beton akibat pengaruh kimia, tepatnya diakibatkan oleh kondisi lingkungan air asin (unsur kimia) dari air laut yang mengakibatkan korosi pada struktur beton dermaga tersebut. Perbaikan struktur beton dengan bahan perbaikan Grout LN322M dengan metode pengerjaan Preepack Concrete, menjadi salah satu alternatif perbaikan yang akan dikerjakan pada dermaga tersebut. Untuk menunjang hal itu perlu dilakukan penelitian terhadap kinerja dan kapasitas dari struktur beton yang mengalami perbaikan tersebut. Pembahasan pada skripsi ini mengambil fokus kerusakan balok sisi bawah. Penelitian selain didasarkan pada studi literatur, juga dilakukan simulasi perbaikan struktur beton dengan pembuatan modul- modul balok diikuti pengujian terkait guna mengetahui kinerja dari balok perbaikan tersebut dan membandingkannya dengan balok normal. Simulasi dan pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa balok yang mengalami perbaikan dengan material Grout LN322M pada sisi bawah, memiliki kinerja yang baik. Sehingga dapat digunakan pada pekerjaan perbaikan kerusakan berat struktur Dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi Lampung.

The usage of reinforced concrete in many aspects of construction is a very common thing in these past years. Nevertheless, in the actual practice, the damages suffered by the reinforced concrete structure can not be said as insignificant. Those damages could be caused by many factors, such as physical, mechanical, and chemical factors. The deterioration of the structure in Pier D, Panjang Harbour, Lampung, is an example of damage caused by chemical factor. The exact cause is the condition in which the enviroment is highly affected by saline water from the sea that causes corrosion to the pier's reinforced structures. Repairment of the structure with the repairing agent Grout LN322M by Preepack Concrete method, has become an alternative that will be applied to the pier structure. To achieve an effective repairment, a research to determine the performance and capacity of the concrete structure is absolutely needed. This thesis is focused on the damage of the bottom-side of beam. Based on the study of literatures, the research was done by simulating the repairment of the structure; building beam modules, followed by a series of tests to determine the performance of the repaired beam and its comparation to normal beam. The simulations and tests done had shown that the beam - that had been repaired with the repairing material Grout LN322M on its bottomside - has a good performance, so that the material can be used to repair the damages of the pier structure in Pier D, Panjang Harbour, Lampung."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35120
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Rifi Firdaus Lustika
"Dewasa ini konstruksi beton bertulang mempakan konstruksi yang pailng banyak digunakan pada bangunan dan gedung. Karena heton bertulang lebih mudah dalam pelaksanaanya. Namun pada kenyataannya, beton bertuiang juga dapat mengalami kerusakan pada struktumya. Kerusakan atau kerexakan pada beton bertulang dapat disebabkan oleh berbagai faKtor, diantaranya kerusakan karena pengaruh mekanis, pengaruh flsika, dan akibat pengaruh kimia.
Kerusakan struktur beton yang terjadi di dermaga D, Pelabuhan Panjang, Propinsi lampung mempakan Salah satu contoh kerusakan berat pada struktur beton yang diakibatkan oleh pengaruh kimia atau Iingkungan, tepatnya kondisl llngkungan air laut yang menyebabkan korosi pada baja tulangan pada beton bertulang.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka dtgunakan bahan Grout LN 322 M sebagai bahan perbaikan beton dengan metode injection grouting. Namun diperlukan penelltian Iebih lanjut mengenai bahan perbaikan Ini, karena bahan perbaikan tersebut hams memenuhi seluruh persyaratan mutu pelaksanaan pekeljaan, syarat kekuatan dan keandalan struktur. Parameter yang diamati adalah perilaku baiok beton utuh yang menyangkut kuat Ientur, kuat tarik, kuat geser, tegangan-negangan, deheksi, pola keruntuhan dlbandingkan derlgan balok beton yang telah diperbaiki dengan material grout. Perilaku balok beton hasil perbaikan tersebut minimal harus sama dengan perilaku balok beton utuh.

These days reinforced concrete construction represent construction which most used at building. But practically, reinforced concrete also can experience of damage at its structure. The damage at reinforced concrete eam because of various factor, among others damage are because mechanical influence, physics influence, and chemical influence effect.
The damage of concrete structure that happened in D dock, Long Port, Province Lampung was represent one of the heavy damage example of concrete Structure that resulted from environmental or chemical inliuence, precisely the condition of sea water environment causing corrosion at bone steel of reinforced concrete.
To solve the problem, hence used Grout LN 322 M as a concrete repair materials with Injection method. But Furthermore research its needed regarding to this repair materials, because the repair materials have to fullill the entire conditions quality of work execution, strength condition and structure reliability. The Parameter perceived ls normal concrete beam behavior which conceming limber strength, tensile strength, shear strength, stress-strain, deflection, and avalanche pattem compared to concrete beam which have been improve or repaired with grout material. Behavioral of repair concrete beam, mlnlmlze have to be equal to normal concrete beam behavior."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Kevarga Sulistyarso
"ABSTRAK
Pembuatan beton daur ulang merupakan salah satu cara untuk memanfaatkan limbah beton. Limbah beton dapat digunakan sebagai pengganti agregat dalam jumlah tertentu. Namun, penggunaan agregat daur ulang pada campuran beton atau mortar berpengaruh terhadap sifat fisik maupun mekanik seperti menurunnya kuat tekan dan kuat lentur. Dalam penelitian ini, penulis memelajari pengaruh berbagai jenis semen pada mortar dengan agregat halus daur ulang sebanyak 20 terhadap kuat tekan, kuat lentur, susut dan absorpsi menggunakan 5 semen dengan merek berbeda sebagai variasinya yang selanjutnya diberi kode A, B, C, D dan E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mortar yang menggunakan semen D memiliki kuat tekan dan kuat lentur terbesar, yakni sebesar 29.2 MPa dan 4.6 MPa, dimana semen D memiliki kadar C3S terbesar. Pada pengujian susut, penyusutan tertinggi terjadi pada penggunaan semen A, yakni sebesar 0.1158 , sedangkan pada pengujian daya serap air hasil tertinggi didapatkan pada penggunaan semen B, yakni sebesar 96.22 g/cm2.

ABSTRAK
The utilization of recycled concrete is one of the way to reuse concrete waste. In certain amount, concrete waste can be utilized as the subtitution of aggregate. However, the use of recycle aggregate on concrete or mortar affects both physical and mechanical properties such as compressive strength and flexural strength decrease. In this study, the authors investigated the effect of various types of cement on mortar with 20 recycled fine aggregate on compressive strength, flexural strength, shrinkage and absorbtion using 5 different cement products which are coded as A, B, C, D and E. The results shows that cement D has the strongest compressive strength and flexural strength which amounted as 29.2 MPa and 4.6 MPa respectively where cement D has the highest levels of C3S. The shrinkage test shows that the highest shrinkage is shown on the usage of cement A which is 0.1158 while the highest water absorption test is shown on the usage of cement B which amounted 96.22 g cm2."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jethro Thomas
"
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi campuran proporsi optimum berdasarkan investigasi eksperimental untuk menghasilkan Ultra High Strength Concrete UHSC dengan kuat tekan 200 MPa dan untuk menginvestigasi hubungan antara kuat tekan mortar dengan kuat tekan beton asosiasinya. Eksperimen mortar dilakukan sebelum dilakukannya pembuatan beton asosiasinya. Parameter pada penelitian ini adalah proporsi binder, rasio air terhadap binder W/B , jenis silica fume, jenis quartz powder, dan jenis superplasticizer. Spesimen mortar dilakukan curing dengan menggunakan steam curing. Spesimen beton dilakukan curing dengan menggunakan steam curing dan water curing umur beton 7 hari, 28 hari, dan 91 hari. Hasil penelitian ini menemukan bahwa campuran proporsi yang optimum untuk menghasilkan UHSC dengan kuat tekan 200 MPa ialah C:Si:SF = 78:10:12 dengan W/B 12.5.

ABSTRAK
The objective of this research is to investigate the optimum mix proportion based on experimental investigation to achieve Ultra High Strength Concrete UHSC with compressive strength 200 MPa and to investigate the relationship between mortar and the corresponding concrete in terms of compressive strength. Mortar experiment is conducted prior proceeding to make the corresponding concrete. The parameters in this research are binder proportion, water to binder ratio, silica fume type, quartz powder type, and superplasticizer type. Mortar specimens are cured using steam curing. Concrete specimens are cured using steam curing and water curing for 7 days, 28, days, and 91 days. It is found that optimum mix proportion to achieve UHSC with compressive strength 200 MPa is C Si SF 78 10 12 with W B 12.5 . "
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugeroho Soesanto
"Serbuk kayu gergaji adalah limbah dari industri kayu, limbah serbuk kayu ini belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yang telah dilakukan terhadap campuran mortar dengan menggunakan serbuk kayu gergaji, didapatkan hasil bahwa pengunaan serbuk kayu gergaji dapat mempengaruhi sifat mekanis mortar. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan pengujian kembali serbuk kayu gergaji, dalam proses yang berbeda dengan sebelumnya, yaitu melalui pembakaran serbuk kayu gergaji hingga menjadi abu, dengan melalui proses pembakaran dengan suhu 7000C selama 3 jam. Dengan menambahkan abu serbuk kayu gergaji sebagai material subtitusi parsial yang menggantikan berat semen kedalam campuran mortar dengan komposisi 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% terhadap berat semen. Serangkaian uji coba di laboratorium dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap kuat tarik maupun kuat tekan dari mortar dengan campuran abu serbuk kayu gergaji. Hasil evaluasi data saat ini didapatkan bahwa :
1. Penggunanaan abu serbuk kayu gergaji pada campuran mortar mengakibatkan penurunan terhadap kuat tekan pada mortar, dimana semakin besar komposisi penambahan abu serbuk kayu gergaji maka semakin kecil kekuatan tekan mortar dalam menahan gaya tekan yang terjadi pada mortar.2. Penggunanaan abu serbuk kayu gergaji pada campuran mortar mengakibatkan penurunan terhadap kuat tarik langsung pada mortar, dimana semakin besar komposisi penambahan abu serbuk kayu gergaji maka semakin kecil kekuatan mortar dalam menahan gaya tarik yang terjadi pada mortar.
3. Penggunanaan abu serbuk kayu gergaji pada campuran mortar mengakibatkan penurunan terhadap kuat tarik lentur pada mortar, dimana semakin besar komposisi penambahan abu serbuk kayu gergaji maka semakin kecil kekuatan mortar dalam menahan gaya lentur yang terjadi pada mortar.

Sawdust is a waste of industrial saws wood, sawdust waste is not used optimally. Based on the results of previous studies, which have been made to mix mortar using wood powder saw, showed that the use of wood saw dust can affect the mechanical properties of mortar. Therefore, in this study the authors tried to do the test again saw sawdust, in a process that is different from before, namely through the burning of wood saw dust to ashes, with the combustion process with a temperature of 700 0 C for 3 hours. By adding sawdust ash saw as a partial substitution of materials that replace heavy cement mortar mix into the composition of 0%, 5%, 10%, 15%, and 20% of the weight of the cement. A series of laboratory tests conducted to determine the effect on tensile strength and compressive strength of mortar with a mixture of sawdust ash saws. The results of the evaluation of current data found that:
1. Usage saw sawdust ash on mortar mixture resulted in a decrease of the compressive strength in mortar, wherein the composition further addition of sawdust ash saw it, the smaller the compressive strength of mortar in the resist compressive force that occurs in mortar
2. Usage saw sawdust ash on mortar mixture resulted in a decrease of the tensile strength directly on the mortar, where the greater the addition of ash composition sawdust saw it, the less strength in holding the mortar tensile force occurring in mortar.
3. Usage saw sawdust ash on mortar mixture resulted in a decrease of the flexural tensile strength in mortar, wherein the composition further addition of sawdust ash saw it, the less strength in the mortar resist bending that occurs in mortar
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S43947
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Andiska
"Pengamatan sifat mekanik mortar semen yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuat tekan, absorpsi, density dan modulus elastisitas. Dalam penelitian ini digunakan dua tipe semen PCC yang dihasilkan dari dua buah industri yang berbeda. Semen PCC yang digunakan dalam campuran mortar akan ditambahkan dengan PSB dan ASP dengan proporsi campuran 30% PCC-15% ASP-55% PSB yang disebut sebagai mortar campuran E. Mortar E untuk PCC tipe 1 disebut sebagai mortar E1 dan mortar yang menggunakan PCC tipe 2 disebut sebagai mortar E2. Dari hasil penelitian didapatkan kuat tekan maksimum mortar campuran E1 dan E2 sebesar 20,97 MPa dan 18,29 MPa, absorpsi maksimum untuk campuran mortar E1 dan E2 sebesar 164 gram/100 cm2 dan 165,6 gram/100 cm2, density rata-rata mortar campuran E1 dan E2 sebesar 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 dan modulus elastisitas sebesar 15858,8 MPa dan 11440 MPa. Menurut SNI 03-6882-2002 mortar campuran E1 dan E2 digolongkan kedalam mortar tipe M.

Mechanichal properties tested in the labolatory were compressive strength, absorption, density and modulus of elasticity of mortar cement. The composition of mortar using cement PCC taken from 2 different industries with composition of mixture 30% PCC-15% ASP-55% PSB (mixture E1 and mixture E2). From the research test, the maximum compressive strength of mixture E1 and E2 are 20,97 MPa and 18,97 MPa, maximum absorption of mixtrure E1 and E2 are 164 gram/100 cm2 and 165,6 gram/100 cm2, average density of mixture E1 and E2 are 2327,9 kg/m3dan 2435,3 kg.m3 and modulus of elasticity of mixture E1 and E2 are 15858,8 MPa dan 11440 MPa. From SNI 03-6882-2002 mixture E1 an E2 can be used to mortar mixed in mortar type M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat mortar menggunakan sampah kertas perkantoran yang telah dicacah menggunakan mesin penghacur kertas, untuk mendapatkan mortar yang ramah lingkungan, memenuhi standard dan diharapkan memiliki sifat mekanis yang lebih baik dibandingkan mortar yang menggunakan agregat alam. Benda uji penelitian dibuat dengan persentase cacahan sampah kertas hasil mesin penghancur kertas adalah 10%, 15%, 20% dan 25% terhadap berat semen yang digunakan. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur dilakukan pada hari ke-7,14, 21 dan 28 sedangkan pengujian susut dilakukan hingga hari ke-28. Pengujian density pun dilakukan setelah umur mortar mencapai 28 hari. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa mortar dengan campuran 10% dan 15% memiliki mutu sebesar 6.57 MPa dan 6.52 Mpa digolongkan kedalam tipe N yaitu jenis adukan dengan kuat tekan sedang, dipakai untuk aduk pasangan terbuka diatas tanah. Sedangkan campuran 15% memiliki mutu sebesar 4.62 MPa dan 25% sebesar 2.49 MPa digolongkan kedalam tipe O yaitu jenis adukan dengan kekuatan tekan yang agak rendah, dipakai untuk konstruksi tembok yang tidak menahan beban tekan tidak lebih dari 7 kg/cm2 dan gangguan cuaca tidak berat.

This research object is make mortar using office block waste paper with shred paper pretreatment to get green mortar, standardized, and has a better mechanical quality than mortar using natural aggregate. The shredding paper ratio in mixture are 10%, 15%, 20% and 25% to cement mass. Compressive strength and flexural test did at day 7th, 14th, 21st, 28th whereas shrinkage test did at day 28th. Density test also did after mortar at the age of 28 days. As aresult from test, providable that the mixed 10% and 15% of mortar has compressive strength 6.57 MPa and 6.52 MPa. This kind of product be classified to N type that is mixed with medium compressive strength, used for open paired stir up on ground. The mixture of 20% mortar has compressive strength 4.62 MPa and the mixture of 25% of mortar has compressive strength 2.49 MPa, it can be classified to O type that is kind of mixed with low compressive strength, use for wall construction with compressive strength less than 7 kg/cm2 and medium disturbance of weather."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guruh Sakti Maruli
"Dinding batu bata di dalam struktur gedung sebagai material pengisi antara 2 kolom dan 2 balok. Beban vertikal yang diterima oleh balok di atas dinding batu bata akan disalurkan sebagian ke dinding batu bata sehingga menimbulkan tegangan tekan pada dinding batu bata. Mortar sebagai material pengikat antara batu bata akan menerima gaya horisontal dan momen. Gaya tersebut terjadi diakibatkan oleh gempa, yang juga akan diterima sebagian oleh dinding batu bata dan timbul geser pada pasangan batu bata. Bila dilihat satu unit mortar yang sangat kecil dari pasangan batu bata tersebut maka akan terjadi tegangan tarik dan tekan. Dalam evaluasi ini akan diadakan pengujian kuat tekan, tarik, modulus elastisitas dan susut pada suatu sampel mortar di laboratorium. Tipe rancang campuran yang akan diuji adalah 1:1:4, 1:1:5, dan 1:1:6 untuk perbandingan air, semen dan pasir. Dari pengujian laboratorium tersebut akan diketahui bahwa propertis dari tiap rancang campuran mortar tersebut di atas akan mempengaruhi kuat tekan, tarik, susut dan modulus elastisitas dari mortar. Karena seperti telah diketahui bahwa untuk meningkatkan kekuatan tekan pada beton maka proporsi semen yang harus ditingkatkan, ini tentunya juga akan berlaku pada mortar. Kata kunci : mortar, kuat tekan, kuat tarik, susut dan modulus elastisitas"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>