Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113160 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Daerah bantaran kali Ciliwung sering sekali mengalami Iongsoran, terutama
bila musim hujan. Longsoran terjadi pada bantaran yang melewati daerah Jakarta
Timur/Selatan, di mana banyak warga yang mendiril-can bangunan semi permanen
di pinggir kali tersebut. Hujan hanya sebagai salah satu pemicu terjadinya peristiwa
kelongsoran tersebut, sementara masih ada faktor-faktor lainnya yang perlu
diteliti lebih lanjut. Untuk melakukan usaha pencegahan yang tepat dan akurat,
perlu diketahui secara jelas keseluruhan faktor penyebab terjadinya kelongsoran
tersebut. Studi mengenai kondisi fisik dan karakteristik tanah pada daerah tersebut
perlu dilakukan. Dilanjutkan dengan analisis mengunakan perangkat lunak,
sehingga tindakan pencegahan yang direncanakan sesuai dengan hasil studi dan
analisis yang dilakukan. Penelitian ini dibagi dalam beberapa sub topik yaitu :
1. Soil Properties
2. Stratifikasi Tanah dan Daya Dukung
3. Landslide Analysis Pemodelan dengan Software
4. Analisa Air Pori
Dalam pembahasan di skripsi ini akan dibahas mengenai Studi Terjadinya
Longsoran pada Bantaran Sungai Ciliwung di Wilayah Jakarta Selatan Timur
khususnya mengenai pengaruh fluktuasi muka air sungai Ciliwung terhadap
tekanan pori dengan melakukan penyelidikan mengenai kondisi air tanah serta
tekanan air pori pada kondisi di Iapangan terutama selama musim penghujan.
Pengamatan di Iapangan ini mengunakan alat stanpipe piezometer yang
ditempatkan di lokasi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Hartanto
"

Bendungan Raknamo merupakan tipe bendungan zonal urugan random batu dengan inti tegak, dilengkapi dengan instrumentasi tekanan air pori berupa pisometer. Tekanan air pori menjadi salah satu parameter penting dalam evaluasi stabiltas lereng bendungan, terutama pada bendungan urugan. Penentuan besaran tekanan air pori dapat dilakukan dengan menggunakan pemodelan numerik, hitungan dan bacaan aktual menggunakan instrumentasi pisometer. Instrumentasi pengukur tekanan air pori dipasang pada saat pelaksanaan konstruksi, mulai dibaca dari awal pemasangannya sampai dengan tahapan operasi bendungan. Jika dibandingkan, nilai tekanan air pori pada tahapan desain berbeda dengan kondisi saat operasi, baik pada kondisi pembebanan normal (tanpa gempa) serta pembebanan menggunakan koefisien gempa pseudostatic pada kondisi muka air normal pada el. +104,00 m. Tekanan air pori saat operasi lebih tinggi dibandingkan perkiraan tekanan air pori tahapan desain. Rasio tekanan air pori yang terukur dari awal konstruksisampai dengan Februari 2021 rata-rata dibawah 0,2.

Dalam studi ini membahas bagaimana tekanan air pori pada bendungan urugan zonal terbentuk dan mempengaruhi stabiltas lereng bendungan.

 


Raknamo dam is zonal fill dam with clay core, equipped with some pisometeer to monitoring pore water pressure. Pore ​​water pressure is one of the important parameters in evaluating dam slope stability. Measurement of pore water pressure can be carried out using a numerical model, calculations and actual readings using instrumentation such as piezometer. The piezometer was installed at the time of construction, starting to be read from the beginning of installation up to the dam operation stage (recent years). When compared, the value of pore water pressure at the design stage is different from the conditions during operation, both under normal loading conditions (without earthquakes) and loading using earthquake coefficient pseudostatic at normal water level conditions at el. +104.00 m. The pore water pressure at operation is higher than the design stage pore pressure estimate. The pore water pressure ratio measured from the start of construction to February 2021 is on average below 0.2.

This study discusses how the pore water pressure in the zonal fill dam is formed and influence the slope stability of the dam.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finno Fuadi Saputro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep/metoda analisis geomekanika dan kaitannya dengan petrofisika kandungan TOC serta penerapannya dalam rangka mengetahui potensi eksplorasi yang masih ada untuk pengembangan pada lapangan "X", ditemukan pada tahun 1975. Lapangan "X" hingga saat ini masih memproduksikan gas dari reservoar yang bersifat "Tight, gas bearing and shaly sand reservoir".
Pada penelitian ini dilakukan perhitungan sifat mekanika dari data sumur dan log data yang meliputi perhitungan hidrostatik, Overburden Pressure (Sv), Pore Pressure (Pp), Minimum Horizontal Stress (Shmin), Maximum Horizontal Stres (SHmax) dan Rock Strength - Uniaxial Compressive Strength (UCS). Data 2D Post Stack inversi seismik dipergunakan untuk mendapatkan distribusi mekanik dari Rock strength (UCS) dan nilai critical stress pada zona target (fasies batupasir, shaly-sand, serpih dan karbonat). Selanjutnya penelitian menghitung niali estimasi TOC dengan Passey's Method (1990), menggunakan log sonik dan resistivitas serta penentuan nilai Vitrinite Reflectance (Ro) dan Level of Organic Maturity (LOM).
Pada akhirnya, penelitian ini berusaha mencari hubungan antara sifat mekanis dan kandungan TOC pada reservoar. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah meliputi tiga data sumuran (wireline logs), seismik 2D, data reservoar/engineering (Mudlog, RFT, DST, LOT/FIT, pressure tests), laporan sumur dan data geologi regional.
Studi analisis geomekanika pada lapangan "X" dapat ditentukan bahwa nilai critical stress maksimum sekitar 9000 psi untuk proses fracturing zona reservoar, yang bertujuan memperbesar aliran produksi hidrokarbon. Hasil petrofisika kandungan TOC pada ketiga sumur menunjukkan bahwa Formasi Bebulu (Early Miocene) di Kutai Basin berpotensi mengandung sumberdaya, baik conventional dan unconventional hydrocarbon.

This research aims to develop the concept/methods geomechanics analysis and petrophysical relation to the content of TOC also its application in order to determine the exploration potential that still exists for the development of the field "X", discovered in 1975. Field "X" is still producing gas from the reservoir is "Tight, bearing and shaly sand gas reservoir".
The research is to calculate the mechanical properties from the well and log data, which include the calculation of hydrostatic, Overburden Pressure (Sv), Pore Pressure (Pp), the Minimum Horizontal Stress (Shmin), the Maximum Horizontal stress (SHmax) and Uniaxial Compressive Rock Strength-Strength (UCS). 2D Data Post Stack seismic inversion was used to get the mechanical distribution of Rock strength (UCS) and the value of critical stress on the target zone (facies: shaly sandstone, sand, shale and carbonates). Next step is estimate the toc value with Passey 's method (1990), using a sonic and resistivity log and also the determination of Vitrinite Reflectance (Ro) and the level of organic maturity (LOM).
Finally, this research trying to find the relationship between the mechanical properties and the TOC content in reservoir. The data used in this research are three well data (wireline logs), 2D seismic data, reservoar/engineering data (Mudlog, RFT, DST, LOT/FIT, pressure tests), well reports and regional geology data.
Studies of geomechanics analysis in the field "X" can be determined that the maximum value of the critical stress of about 9000 psi reservoir zones for fracturing process, which aims to increase the flow of hydrocarbon production. Petrophysical results of TOC content on all three wells showed that Bebulu Formation (Early Miocene) in the Kutai Basin has the potential to contain resources, both conventional and unconventional hydrocarbons.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damrizal Damoerin
"Penelitian di laboratorium dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan kecepatan pembebanan dan perbedaan kadar air terhadap Perilaku Tanah Residual Depok Yang Dipadatkan Akibat Beban Siklik Satu-Arah Pada Kondisi Terkonsolidasi Takterdrainasi dengan menggunakan alat triaxial sistim otomatis dan dengan pengontrolan tegangan dan dalam kondisi takterdrainasi. Pemadatan pada contoh uji dilakukan sesuai standar Proctor (T-99) dengan kadar air awal masing-masing 40, 45 & 50 %. Contoh uji sebelum pengujian dijenuhkan terlebih dulu sampai koeffisien B > 0,97. Pengujian dilakukan dengan kecepatan pembebanan 0,05 dan 0,50 %/menit, dengan tekanan lateral pada contoh uji, 50 kPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa delta regangan terbesar terjadi akibat kecepatan pembebanan yang tinggi sedangkan tekanan air pori terbesar terjadi pada kadar air yang mendekati optimum, 45 % dan terkecil pada kadar air maximum, 50 %.

A laboratory research has been conducted to investigate the loading rate and varies water content effect on Behavior of Compacted Depok Residual Soils Under One-Way Cyclic Loading on Consolidated Undrained Condition by using triaxial automated system apparatus under stress controlled and under undrained condition. The samples were compacted using Standard Proctor (T-99) at water content of 40, 45 and 50 % respectively and saturated until its reached coefficient B higher than 0,97. The tests were carried out at loading rate of 0,05 and 0,5 %/min. and performed a confining pressure of 50 kPa.The test results indicate that the largest delta-strain occurred at peak loading rate and the largest excess pore water pressure occurred to the samples which have water content close to optimum of 45 % and the smallest excess pore water pressure occurred to the samples which have maximum water content of 50 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
D935
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bibin Krissandi
"ABSTRAK
Sungai dengan berbagai macam sifat dan karakteristiknya, memungkinkan banyak penelitian dapat dilakukan mengenainya. Sesuai hukum fisika fluida, suatu massa air pada ketinggian tertentu akan melakukan pergerakan mengikuti kemiringan bidang yang dilaluinya ke tempat yang lebih rendah. Energi pergerakan massa air yang didapat dan energi potensial tersebut melakukan penggerusan pada permukaan tanah yang dilaluinya. Sehingga mengakibatkan terjadinya alur aliran. Pada wilayah hulu sungai, kelerengan cukup tinggi sehingga pergerakan massa air, akon cepat. Energi gerak tersebut mampu melakukan penggerusan yang cukup tinggi. sehingga alur aliran sungai di bagian hulu, sempit dan curam. Sedangkan di bagian hilir angkutan endapan dari aliran sudah semakin besar. sehingga energi gerak dan kemampuan gerusnya berkurang, sehingga mengakibatkan alur lebih dangkal serta bentuk alur aliran, lebardan landai.
Dengan melihat fenomena tersebut diatas maka dapat djteliti panjang maksimum yang ditimbulkan akibat massa air yang melakukan pergerakan pada ketinggian tertentu. Asumsi yang mendasari konsep tersebut adalah bahwa perbedaan ketinggian alur hulu dan hilir akan mempengaruhi kecepatan massa air, sedangkan panjang jelajah itu menurut hukum fisika tergantung pada kecepatan massa. Oleh karena itu, hipotesisnya adalah panjang suatu alur sungai merupakan fungsi dari perbedaan ketinggian hulu dan hilirnya.
Peta yang dipakai untuk membuk+ikan hipotesa ini adalah peta topografi yang dibuat sekitar tahun 50-an. Mungkin panjang sungai saat ini sudah tidak sesuai dengan peneli+ian ini, mengingat banyak pengaruh eksogen yang telah mempengaruhi ketinggian hulu dan hilir potongan alur sungai. Ketinggian dan panjang tiap potongan alur sungai saat ini terjadi perubahan dari yang tertera di peta tahun 1950. Akan tetapi dengan berdasarkan peta tersebut saja, cukup untuk dapat dilakukan suatu prediksi mengenai perilaku umum suatu sungai utama.

"
2001
S34794
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Leksono
"Dinding penahan tanah (retaining wall) merupakan suatu dinding penahan untuk mencegah suatu kelongsoran pada daerah yang mengalami perbedaan tinggi. Dinding penahan tanah berfungsi untuk menyokong tanah serta mencegahnya dari bahaya kelongsoran. Baik akibat beban air hujan, berat tanah itu sendiri maupun akibat beban yang bekerja di atasnya.
Frekuensi perjalanan kereta api yang sangat tinggi terjadi pada saat ini dan dimasa yang akan datang diperlukan konstruksi jalan kereta api yang kuat serta efesiensi terhadap biaya. Maka dari itu untuk meminimalisir dari longsoran tanah yang diakibatkan oleh daya dukung tanah yang kurang baik dibutuhkan konstruksi dinding penahan tanah yang kuat. Pada saat ini, konstruksi dinding penahan tanah sangat sering digunakan dalam pekerjaan sipil walaupun ternyata konstruksi dinding penahan tanah sudah cukup lama dikenal di dunia. Pada skripsi ini penulis ingin menganalisa dinding penahan tanah pada kosntruksi jalan kereta api yang berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral (horisontal).
Pada pembahasan skripsi ini penulis akan menganalisa Tekanan tanah lateral 3 (tiga) dimensi akibat beban kereta api dengan analisa manual dan penggunaan program komputer struktur yaitu SAP 2000. Dengan menganailsa dinding penahan tanah pada konstruksi jalan kereta api dapat diketahui pengaruh tegangan yang bekerja lapisan tanah jalan kereta api serta dapat mengetahui jenis dinding penahan tanah yang akan dipakai pada konstruksi jalan kereta api. Jika dalam menganalisa struktur dinding penahan tanah pada konstruksi lebih kuat dan stabil maka bisa dibandingkan dengan konstruk jalan layang kereta api yang ada pada saat ini.

Retaining wall (retaining wall) is a retaining wall to prevent a catastrophic landslide in areas of high distinction. Retaining wall to support the functioning of the soil and prevent catastrophic landslide hazards. Well due to loads of rain, heavy soil itself and the load acting on it.
Frequency of train travel was higher in the current and the future construction of the railroad required a robust and efficiency of the cost. Therefore to minimize from the landslides caused by the carrying capacity of the land is less well needed retaining wall construction is strong. At this time, construction of retaining wall is very often used in the construction of civil works though apparently retaining wall has long known in the world. In this paper the author wants to analyze kosntruksi retaining wall on the railroad that serves to resist lateral earth pressure (horizontal).
In the discussion paper the author will analyze the lateral soil pressure of 3 (three) dimensions due to load trains with manual analysis and the use of computer programs, namely the structure of SAP 2000. With menganailsa retaining wall on the construction of the railroad can be seen the influence of the working voltage of the railroad soil and can know what kind of retaining wall that will be used in the construction of the railroad. When analyzing the structure of the retaining wall on the construction of more robust and stable than it can construct a railroad overpass is at the moment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S44037
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kurniawan
"Terdapat beberapa jenis tanah di Indonesia, salah satunya merupakan tanah lempung lunak. Perbedaan tanah lempung lunak terletak pada kekuatan gesernya yang lebih rendah dan kompresibilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanah lempung biasa. Oleh karena itu, sebelum digunakan sebagai pendukung konstruksi, perlu dilakukan penyelidikan mengenai karkteristik geser dan kompresibilitas dari tanah lunak tersebut sehingga dapat dicari tipe dan karakteristik pondasi yang tepat untuk proyek konstruksi yang akan dibangun pada tanah lunak tersebut. Untuk mengetahui nilai parameter kekuatan geser pada tanah biasa digunakan uji Triaksial (Triaxial Test). Namun uji triaksial yang selama ini dilakukan menggunakan benda uji berdimensi kecil. Dengan kondisi tersebut dikhawatirkan benda uji yang digunakan tidak dapat mencakup tanah lokasi yang diuji secara keseluruhan. Terutama jika lokasi tanah yang diuji memiliki tanah yang memiliki komposisi yang mengandung bahan organik. Oleh karena itu perlu digunakan benda uji yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Tanah yang digunakan merupakan sampel tanah undisturbed yang diambil dari Rorotan (Jakarta Utara), Kaliabang (Bekasi) dan Ujung Harapan (Bekasi). Percobaan yang dilakukan yaitu dengan kondisi Unconsolidated Undrained (tak terkonsolidasi tak terdrainasi). Hasil dari uji triaksial ini nantinya akan menggambarkan hubungan antara tegangan deviator dengan regangan dan diagram Mohr-Coulomb. Dari grafikgrafik tersebut, akan diperoleh nilai-nilai dari parameter kekuatan geser tanah.

There are some type of soil in Indonesia, one of them is soft clay. The characteristic of soft clay is equal with the regular clay. The differences is the shearing resistance oft soft clay is lower and the compressibility is higher than regular clay. Because of that, before soft clay is being used in construction, need a research about the shearing characteristic of soft clay so that can be found the right type and characteristic of foundation for construction. To find the shearing resistance of soil is commonly using the Triaxial test. But the commonly triaxial test is using small dimension of sample test. By those condition is concerned that the sample test not equal with the real condition. Especially if the soil have the organic compotition. Because of that need a bigger dimension of sample test to get more accuracy data in research. The sample test is undisturbed sample from Rorotan (Jakarta Utara), Kaliabang (Bekasi) dan Ujung Harapan (Bekasi). The test will be perform in Unconsolidated Undrained (tak terkonsolidasi tak terdrainasi) condition. The result of triaxial test will be defining the relation of deviator stress and strain from the sample test and Mohr-Coulomb diagram. From the graph, can be found the parameter value of shearing resistance from the soil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35288
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson Koven
"Efek hujan dan gempa mempengaruhi stabilitas lereng. Hujan dapat mengakibatkan terjadinya infiltrasi pada lereng yang menyebabkan turunnya tekanan air pori negatif pada lereng dan meningkatkan muka air tanah. Sedangkan gempa akan memberikan beban seismik yang menyebabkan terjadinya deformasi pada lereng. Lereng akan mengalami kondisi yang lebih kritis lagi apabila efek hujan dan gempa dikombinasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hujan yang disusul gempa pada stabilitas lereng tak jenuh. Penelitian ini terdiri dari dua tahap analisis numerik, yaitu analisis rembesan untuk mengetahui perubahan tekanan air pori pada lereng dan dilanjutkan dengan analisis dinamik time history tidak linear untuk menghitung deformasi yang terjadi akibat gempa. Kurva karakteristik tanah-air yang diambil dari hasil pengukuran akan diinkorporasikan pada lapisan atas tanah tak jenuh, catatan gempa Loma Prieta (1989), dan gempa Northridge (1994) akan digunakan sebagai akselerasi gempa. Enam skenario hujan dilanjutkan gempa akan dianalisis dan dibandingkan yaitu skenario intensitas hujan tidak berubah selama tiga hari, skenario intensitas hujan meningkat bertahap dan berkurang bertahap dalam tiga hari, dan skenario intensitas hujan acak selama tiga hari.

Rain and earthquake affect the stability of the slope. Rain results in infiltration on the slope which causes a decrease in negative pore water pressure on the slope and increases the groundwater level. Meanwhile, the seismic load from earthquake causes deformation on the slopes. Slope will experience even more critical condition if the effects of rain and earthquake are combined. This study aims to determine the influence of rain followed by earthquake on the stability of the unsaturated slope. This study consists of two stages of numerical analysis, which are seepage analysis to determine changes in pore water pressure on the slope and followed by non-linear time history dynamic analysis to calculate the deformation that occurs due to the ground motion. The soil-water characteristic curve from the field measurement will be incorporated in the upper layer of unsaturated soil and the Loma Prieta (1989) and Northridge (1994) earthquakes acceleration recording will be used. Six scenarios of rainfall followed by earthquake will be analyzed and compared, which are the scenario of rain intensity not changing for three days, the scenario of rain intensity gradually increasing and decreasing gradually, and the scenario of random rain intensity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Pratomojati
"Kemiringan saluran dan tebing saluran merupakan salah satu dasar perhitungan perencanaan drainase. Kemiringan dasar saluran direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengaliran secara gravitasi dengan batas kecepatan minimum tidak boleh terjadi pengendapan. Sedangkan kecepatan maksimum tidak boleh terjadi perusakan pada dasar maupun dinding saluran. Kemiringan tebing saluran dalam perencanaan dapat dilihat apakah saluran tersebut dengan pengerasan talud atau tidak. Kemiringan saluran rata-rata dipakai untuk memperhitungkan waktu konsentrasi.
Evaluasi terhadap keadaan saluran yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapangan maupun dengan analisa data uji tanah di laboratorium. Pengamatan langsung untuk menentukan penampang saluran, kecepatan aliran. Sedangkan pengujian tanah di laboratorium memberikan informasi mengenai jenis tanah, batas-batas konsentrasi tanah dan mengetahui parameter geser tanah. Setelah diadakan penelitian terhadap saluran sekunder Ruas Tanah Baru, Depok diperoleh kesimpulan bahwa jenis tanah daerah tersebut adalah tanah inorganik kelempungan dengan mengandung pasir halus, plastisitas tinggi dengan batas cair = 56,80 Y, kemiringan tebing sangat curam dengan sudut kemiringan tebing = 56,3° yang berarti melampaui kemiringan tebing ideal hasil perhitungan adalah 33,7°. Kecepatan yang terjadi pada debit maximum = 2,27 m/det. Kemiringan rata-rata dasar saluran =0,0023. Sedangkan untuk mencapai kecepatan maksimum = 0,000867 sehingga kondisi kemiringan dasar saluran terlalu curam.
Disarankan perlu penyesuaian kemiringan tebing saluran yaitu dengan kemiringan maksimum 33,7°. Karena di sebelah kiri saluran adalah jalan raya, maka pada tebing saluran sebelah kiri perlu dibangun konstruksi penguat tebing dengan tembok penahan tanah dari bahan pasangan batu kali atau bronjong. Untuk menahan kecepatan aliran supaya sesuai dengan kecepatan maksimum yang diijinkan, kemiringan dasar saluran perlu diperkecil dengan cara tiap 50 meter ditinggikan 0,15 m supaya terjadi pengendapan pada hulu bagian yang ditinggikan. Hal ini supaya pada periode tertentu kemiringan yang diinginkan dapat tercapai."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arvi Rashif Ramadhy
"Pengujian yang dilakukan di laboratorium uji terakreditasi harus menerapkan prosedur evaluasi ketidakpastian pengukuran untuk tiap pengujiannya. Salah satu pengujian yang sering dilakukan di laboratorium uji mekanika tanah adalah pengujian kepadatan ringan tanah atau standard proctor test. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menyusun prosedur evaluasi ketidakpastian pada pengujian kepadatan ringan serta mencari faktor-faktor apa saja yang memberikan kontribusi terhadap nilai ketidakpastian. Penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka serta uji eksperimental dengan melakukan pengujian kepadatan ringan di laboratorium. Hasil dari studi pustaka penulis mendapatkan teori penyusunan prosedur ketidakpastian dan nilai-nilai kalibrasi alat pengujian sebagai nilai ketidakpastian dari alat uji, sedangkan dari uji eksperimental penulis mendapatkan nilai standard error sebagai nilai ketidakpastian dari pengulangan penggambaran dan faktor-faktor apa saja yang memberikan kontribusi terhadap nilai ketidakpastian. Dari hasil penelitian ini, peneliti mengetahui ada empat faktor yang memberikan kontribusi terhadap nilai ketidakpastian pengujian kepadatan kering tanah. Nilai-nilai ketidakpastian dari setiap faktor ketidakpastian ini digabungkan untuk mendapatkan nilai ketidakpastian diperluas yang merupakan nilai ketidakpastian akhir yang dapat dilaporkan.

Laboratory tests carried out in accredited test laboratories must apply uncertainty of measurement evaluation procedures for each test. One of the tests that is often carried out in the soil mechanics test laboratory is the standard proctor test. Therefore, this research was conducted to develop an uncertainty evaluation procedure for standard proctor test and to find out what factors contribute to the uncertainty value. This research was conducted by literature study and experimental test by conducting standard proctor test in the laboratory. The results of the literature study the authors get the theory of preparing the uncertainty procedure and the calibration values of the test equipment as the uncertainty value of the test equipment, while from the experimental test the authors get the standard error value as the uncertainty value of the repetition of the depiction and what factors contribute to the uncertainty value. From the results of this study, researchers know that there are four factors that contribute to the uncertainty value of the dry density test of the soil. The uncertainty values of each of these uncertainty factors are combined to obtain an expanded uncertainty value which is the final reportable uncertainty value."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>