Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rusdi Tommy
"Perpustakaan Teknik FTUI merupakan suatu struktur yang unik, yang merupakan hasil dan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang struktur. Bangunan ini mempunyai denah dengan bentuk busur lingkaran yang langslng memanjang dengan rasio panjang dan lebar yang cukup besar, yaitu 5,53. Selain itu , pada pelat lantai dari Perpustakaan Teknik FTUI terdapat bukaan - bukaan yang cukup banyak. Hal - hal ini menyebabkan struktur ménjadi Elesksibel dan dilakukan pemodelan diafiagma Iantai mmjadi fleksibel yang akan menghasilkan output yang berbeda jika dibandingkan dengan diahagma kaku.
Berdasarkan Peraluran Bangunan Tahan Gempa, struktur perpustakaan FTUI dengan bentuk busur yang langsing memanjang dan banyak bukaan - bukaan pada lantai, termasuk ke dalam struktur udak bemmem, dimana di dalam penganalisaan dan struktur dilakukan dengan menggunakan analisa dinamik.
Dalam karya tulis ini akan dilakukan studi banding antara pemodelan struktur perpustakaan FTUI dengan diafragma kaku dan fleksibel, dengan menggunakan analisa respons spektrum sebagai analisa dinamiknya Analisa dinarnik terhadap struktur dilakukan dengan bantuan program ET ABS 8.08. Parameter yang akan dibandingkan dalam Studi ini adalah :
1. Respons dari struklur
2. Gaya geser dasar horisontal
3. Distribusi gaya geser horisontal total ke sepanjang tinggi bangunan
4. Displacement (lendutan struktur) S. Gaya - gaya dalam struktur 6. Penulangan struktur.
Dari studi banding yang dilakukan, diharapkan dapat mengctahui seberapa besar perubahan yang tezjadi daxi penerapan pemodelan struklur dengan diafragma fleksibel dan dengan diafragma kaku terhadap struktur perpustakaan FTUI.
Dari kedua pemodelan struktur terhadap pelat lantai dan perbandingan yang dilakukan terhadap parameter - parameter struktur yang dibandingkan diperoleh bahwa struktur dengan modelisasi diafiagma kaku akan menghasilkan kekakuan struktur yang lebih besar dari modelisasi diafragma fleksibel. Hal ini berdasarkan waktu getar dari struktur den gan modelisasi diafragma kaku yang lebih kecil yang mengakibatkan faktor respons gempa C, gaya geser dasar V, dan faktor skala gaya gempa dinamik yang lebih besar, sehingga menghasilkan gaya dalam dan penulangan dari struktur yang lebih besar jika dibandingkan dengan diafiagma Heksibel. Kekakuan Struktur dengan modelisasi diafragrna kaku yang lebih besar, mengakibatkan lendutan yang lebih kecil jika dibanclingkan dengan sruktur dengan modelisasi diafragma fleksibel.
Secara keseluruhan, adalah lebih aman untuk merencanakan struktur Perpustakaan FTUI dengan menggunakan modelisasi diafragma kaku, karena modelisasi diafragma kaku menghasilkan gaya dalam dan pcnulangan yang lebih besar di bcberapa elemen slrukturjika dibandingkan dengan modelisasi diafragma fleksibel."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyadi Gunawan
"Dalam pendesainan suatu struktur, kita perlu membuat pemodelan struktur untuk melakukan analisa struktur statik dan dinamik. Pada analisa dinamik, biasanya dilakukan pendekatan dengan asumsi bahwa gaya dinamik tersebut bekerja pada komponen massa struktur, dan komponen massa diasumsikan tergumpal di titik-titik nodalnya dan diafragma lantai adalah fleksibel. Untuk penyederhanaan iterasi numerik yang terjadi, biasanya diasumsikan bahwa diafragma lantai adalah sangat kaku pada bidangnya dan diasumsikan bahwa komponen massa suatu tingkat mempakan massa yang tergumpal di pusat massa tingkatnya, hal ini dilakukan untuk menyederhanakan problem yang akan diselesaikan, yaitu berupa ukuran matriks massa struktur dan matriks kekakuan struktur yang lebih kecil. Dengan demikian iterasi numerik yang dilakukan akan berkurang. Asumsi bahwa diafragma lantai adalah kaku (rigid diaphragm) ini banyak digunakan sebagai asumsi dasar untuk analisa dinamik pada program-program bantu untuk bidang teknik Sipil, dan asumsi ini juga banyak digunakan pada beberapa peraturan gempa yang ada.
Dalam karya tulis ini dilakukan studi banding antara analisa struktur fleksibel dan struktur geser, yang dikembangkan ke arah pemodelan numerik dengan program GT STRUDL, dan difragma lantai dibagi-bagi dalam elemen-elemen hingga (finite element), dengan harapan agar massa elemen struktur dapat terdistribusi lebih merata ke seluruh bagian struktur. Pada pemodelan ini juga dilakukan beberapa variasi struktur antara lain dengan merovariasikan letak dan besar bukaan pada pelat lantai, letak pusat massa lantai, ketebalan pelat lantai, ukuran pelat lantai, dan letak dinding geser. Untuk melihat Perioda Alami Struktur, lendutan translasi ke arah gempa, Reaksi Perletakan berupa gaya geser dasar dan momen guling, serta melihat pengaruh kelima variasi tersebut terhadap in plane stiffness dari diafragma lantai pada analisa struktur fleksibel dan akhirnya diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui apakah asumsi struktur geser dapat berlaku umum untuk semua jenis struktur.
Dari pemodelan struktur dengan kelima variasi di atas diperoleh bahwa kekakuan struktur geser lebih besar daripada struktur fleksibel, sehingga perioda alami struktur dan lendutannya menjadi lebih kecil. Akibat perioda alami struktur geser lebih kecil daripada struktur fleksibel, maka respons percepatan gempa (sa) yang bekeija pada struktur geser menjadi lebih besar daripada struktur fleksibel, sehingga gaya gempa yang bekeria pada struktur geser menjadi lebih besar. Hal ini mengakibatkan gaya geser dasar yang terjadi di perletakan pada struktur geser lebih besar daripada struktur fleksibel, tetapi besamya momen guling yang terjadi (overturning moment) yang terjadi menjadi lebih kecil)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34530
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lane, thomas
London: Conran Octopus, 1996
R 747.4 LAN f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
"Perencanaan bangunan bertingkat memerlukan suatu analisa yang tepat lewat penggunaan program komputer yang tepat pula. Salah satu program komputer yang digunakan dalam perhitungan gedung tersebut adalah ETABS. Namun tidak menutup kemungkinan adanya penggunaan program komputer lain dalam membantu mendapatkan beban yang terjadi pada struktur utama yang berasal dari struktur pendukung. Bangunan perkantoran tingkat menengah dengan denah sederhana dalam skripsi ini akan dianalisa dan dibandingkan perilaku yang terjadi padanya. Beban yang diberikan adalah beban statik dan beban dinamik. Beban statik yang terjadi adalah beban akibat gaya gravitasi sedangkan untuk beban gempa adalah dengan analisa statik ekivalen dan analisa respon spektrum. Dengan mengambil portal yang mewakili dari bangunan tersebut, baik arah-x maupun arah-y, maka dilakukan pula analisa yang sama seperti pada kasus 3 dimensi tersebut. Hasil perhitungan yang dianalisa didapatkan dari output program ETABS baik displacement maupun gaya dalam kolom. Perilaku struktur dalam hal ini ditunjukkan oleh displacement dan gaya-gaya dalam tadi. Dengan demikian akan diketahui masing-masing perilaku portal sebagai wujud struktur 2 dimensi dan gedung yang diwujudkan sebagai struktur 3 dimensi. Dalam hal ini pula, akan disusun tabel-tabel perbandingan analisa statik-dinamik yang terjadi pada struktur 2 dimensi dan 3 dimensi serta prosentase selisih perbandingan analisa statik-dinamik pada perwujudan struktur yang sama. Dengan hasil yang diperoleh lewat perbandingan yang ada, maka akan lebih optimal jika perancang struktur dalam hal ini hams lebih mempertimbangkan bahwa bangunan dengan struktur beraturan sekalipun, harus tetap dikenakan analisa dinamik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34856
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldi Othanius Hardymulia
"Terdapat kenaikan permintaan terhadap mobil baru di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Hal ini tentunya sejalan dengan kenaikan permintaan terhadap showroom mobil, sehingga konstruksi showroom mobil menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Dalam desain showroom mobil diperlukan suatu sistem struktur yang memiliki bentang lebar pada ruang pertemuan, hall, lobby, dan ruang display. Disinilah post-tensioned (PT) flat slab hadir menyelesaikan permasalahan tadi, karena jenis pelat ini dapat digunakan untuk bentang yang lebih panjang dari struktur beton konvensional sehingga lebih cocok untuk digunakan pada bangunan showroom mobil yang membutuhkan bentang lebar. Pada penelitian ini digunakan studi kasus bangunan showroom mobil dua lantai yang berlokasi di Depok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode FEM (finite element method) dengan bantuan software ETABS V20 untuk memodelkan struktur bangunannya. Struktur akan dibandingkan respon gempanya menggunakan dua metode analisa gempa dinamik yaitu respon spektrum dan linear time history. Ditemukan bahwa untuk semua respon gempa (story drift, story displacement, story shear, overturning moment), metode respon spektrum memberikan respon yang lebih besar pada kedua arah X dan Y. Untuk perbandingan antara struktur konvensional dan PT flat slab ditemukan bahwa struktur PT flat slab memberikan respon gempa yang lebih besar, dan harga (biaya) material yang lebih murah dibandingkan dengan struktur konvensional.

There has been an increase in demand for new cars in Indonesia in recent years. This trend correlates with the rising demand for car showrooms, making the construction of these showrooms crucial. The design of car showrooms requires a structural system with wide spans for meeting rooms, halls, lobbies, and display areas. This is where post-tensioned (PT) flat slabs come in to solve the aforementioned issues, as these slabs can be used for longer spans compared to conventional concrete structures, making them more suitable for wide-span showroom buildings. In this study, a two-story car showroom located in Depok was chosen as a case study. The analytical method employed in this research is the Finite Element Method (FEM) using ETABS V20 software to model the building structure. The structure's seismic response will be compared using two dynamic earthquake analysis methods: response spectrum and linear time history analysis. It was found that for all seismic responses (story drift, story displacement, story shear, overturning moment), the response spectrum method yields larger responses in both X and Y directions. Comparing conventional structures with PT flat slabs, it was found that PT flat slabs exhibit larger seismic responses but offer cheaper material costs compared to conventional structures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berman, Alan
London: Frances Lincoln , 1997
R 721.6 BER f
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Idris
"ABSTRAK
Sering sekali dijumpai di lapangan struktur balok lantai jembatan maupun gedung berupa struktur grid. Akan tetapi struktur-struktur tersebut tidak dianalisa sebagal struktur grid, melainkan dianalisa sebagai balok sederhana (simple beam) dengan cara menganalisanya satu-persatu. Balok melintang dianalisa terlebih dahulu baru kemudian balok memanjangnya, atau sebaliknya. Karena itu akan dicoba dibandingkan antara analisa struktur grid dengan analisa struktur balok sederhana (simple beam).
Analisa struktur grid dilakukan dengan metode kekakuan dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer SAP 2000. Beban yang bekerja mengacu kepada Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya tahun 1987 (PPPJJR 1987).
Dari hasil perbandingan menunjukkan bahwa gaya-gaya dalam berupa momen lentur dan gaya lintang yang ter adi pada analisa struktur grid lebih kecil dibandingkan dengan analisa struktur simple beam.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sastradinata
"Jembatan merupakan infrastruktur dari jaringan jalan dan bagian dari alat peningkatan aktivitas perekonomian baik dari skala daerah maupun nasional. Perawatan jembatan sangat diperlukan, untuk merawat jembatan diperlukan kemampuan manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan yang mendukungnya dan penguasaan teknologi. Tujuan penulisan karya ilmiah ini menganalisa kemungkinan penyebab keruntuhan jembatan gantung yaitu pertama pengaruh variasi gaya dinamik dengan tiga parameter tetap yaitu beban lalu lintas satu sisi (asimetris), lokasi penarikan kabel satu sisi (asimetris), dan efek kekakuan rangka 100%. Kedua menganalisa pengaruh variasi efek kekakuan rangka dengan tiga parameter tetap yaitu beban dinamik, lokasi penarikan kabel satu sisi (asimetris), dan beban lalu lintas satu sisi (asimetris).
Metode analisa dilakukan dengan memasukkan data material, properti penampang, geometri jembatan, modelisasi struktur dalam bentuk tiga dimensi, kemudian melakukan variasi gaya dinamik dan variasi kekakuan rangka menggunakan program komputer berbasis elemen hingga. Kesimpulan dari hasil analisa adalah pada durasi dua detik gaya dinamik yang diberikan berpengaruh besar terhadap gaya-gaya dalam hold clamp. Variasi nilai kekakuan rangka yang diberikan berbanding lurus dengan bertambah besarnya gaya-gaya yang dipikul oleh struktur rangka jembatan. Degradasi material dan elemen pendukung di sekitar hold clamp tidak ikut diperhitungkan dalam studi ini.

Bridge is an infrastructure of road networks economic means of increased activity from both local and national scale. Care is indispensable bridge, the bridge needed to treat human ability in mastering knowledge and mastery of technology that supports it. The purpose of writing this paper analyzes the possible causes of the collapse of a suspension bridge is the first effect of variations in dynamic style with three parameters fixed at one side of the traffic load (asymmetric), the location of the withdrawal cord one side (asymmetrical), and the effect of the stiffness of order 100 %. Both analyze the effect of variations in stiffness effects framework with three fixed parameters are dynamic loads, the location of the withdrawal cord one side (asymmetrical), and the traffic load one side (asymmetrical).
The method of analysis is done by inserting a material data, crosssectional properties, the geometry of the bridge, modelisasi structures in three dimensions, and then do a variety of styles and variations of the dynamic stiffness of the framework using a finite element based computer program. Conclusions from the analysis of the duration of two seconds is a dynamic force that is given a major effect on the forces in the clamp hold. Variations in the value of a given frame stiffness is proportional to the increased magnitude of the forces are carried by the frame structure of the bridge. Degradation of the material and the supporting elements around the clamp hold not taken into account in this study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnetta Idelia Hapsari
"Pembuatan kapal membutuhkan biaya manufaktur yang cukup tinggi, salah satu penyebab hal ini adalah tingginya biaya bahan baku material yang akan digunakan untuk pembuatan kapal tersebut. Untuk mengurangi biaya manufaktur pembuatan kapal namun tetap memertahankan fungsinya, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan substitusi material. Pemilihan material menggunakan Metode Optimasi Algoritma Genetika, metode ini bekerja sesuai dengan Teori Evolusi Charles Darwin. Induk yang telah dikawinsilangkan akan menghasilkan individu baru yang telah mengalami proses mutasi. Dalam proses ini, besarnya angka mutasi akan memengaruhi kualitas individu baru. Setelah dilakukan substitusi material, akan dilakukan optimasi ketebalan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan biaya optimal tanpa mengurangi dari fungsi dari pelat tersebut. Pengujian dilakukan menggunakan Visual Studio C++, dengan 50 generasi variasi angka mutasi 5%; 7,5%; dan 10%. Hasil penelitian akan menampilkan pengaruh angka mutasi, jumlah generasi terhadap optimasi biaya. Pada hasil optimasi dengan mutasi 5% mampu mengurangi biaya material hingga 34%, hasil optimasi mutasi 7,5% mampu mengurangi biaya material hingga 34,5%, dan hasil optimasi mutasi 10% mampu mengurangi biaya material hingga 36%.

Shipbuilding requires a fairly-high manufacturing cost, one of the reasons for this is the high cost of raw materials used for shipbuilding. To reduce shipbuilding manufacturing costs but still maintain its function, one solution that can be done is to substitute materials. Material selection using Genetic Algorithm Optimization Method, this method works according to Charles Darwin's Theory of Evolution. The parent that has been crossed will produce a new individual that has undergone a mutation process. In this process, the number of mutations will affect the quality of new individuals. After material substitution, thickness optimization will be carried out. This study aims to obtain the optimal cost without reducing the function of the plate. Tests were carried out using Visual Studio C++, with 50 generations of variation in the 5% mutation rate; 7.5%; and 10%. The results of the study will show the effect of mutation rate, number of generations on cost optimization. The optimization results with 5% mutations can reduce material costs up to 34%, 7.5% mutation optimization results can reduce material costs up to 34.5%, and 10% mutation optimization results can reduce material costs up to 36%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Umaiyah
"Peng-optimalisasi-an dalam merancang suatu struktur bangunan sangat diperlukan untuk mendapatkan bangunan yang kuat terhadap struktur, tidak mahal biaya pembuatan dan perawatannya serta baik tingkat pelayanan yang diberikannya. Karena banyaknya aspek yang perlu ditinjau, maka pembatasan optimalisasi juga sangat diperlukan dalam penganalisaan. Bentuk optimasi yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah optimalisasi dimensi struktur atas dan bangunan rumah toko empat lantai yang mempunyai denah tertentu dengan menggunakan konstruksi beton bertulang serta memiliki spesifiksi perencanaan tertentu. Pada perancangan awal telah didapatkan tebal pelat yang memenuhi syarat ketebalan pelat berdasarkan peraturan SKSNI T-15-1991-03 mengenai Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Untuk balok dan kolom dicoba masing-maing 3 dimensi penampang yang kemudian dikombinasikan untuk mendapatkan penampang yang optimum. Dalam melakukan perhitungan gaya dalam optimum dari struktur baik optimum positif maupun negatif, maka digunakan bantuan Structural Analysis Program (SAP), dan peninjauan portal dua dimensi secara static equivalent Hasil dari gaya dalam tersebut diberikan dalam bentuk tabel agar memudahkan dalam penggunaannya. Sistem coba-coba yang diterapkan {trial and error) pada saat penentuan dimensi balok dan kolom yang optimum dapat menjadi lebih sederhana pengerjaannya apabila dibuat dalam suatu program untuk peng-optimalisasi-nya. Hal ini dapat dilakukan untuk jenis peninjauan yang berbeda, apabila sistem yang digunakan adalah trial and error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>