Ditemukan 126022 dokumen yang sesuai dengan query
Yulius Halim Gunawan
"Pada tied arch bridge, sambungan arch rib/tie girder mengalami tegangan yang besar sehingga dibutuhkan desain yang detail terhadap web stiffener untuk menghindari konsentrasi tegangan yang tinggi. Jika tebal web ditambah secara berlebihan dapat menyebabkan residual stress yang tinggi pada sambungan las dan meningkatkan kemungkinan keruntuhan getas (brittle fracture). Sebaliknya, jika jumlah stiffener terlalu banyak digunakan maka struktur menjadi rumit untuk difabrikasi. Dan untuk perancangan stiffener pada sambungan arch rib/tie girder yang menggunakan penampang box di dalam code tidak dijelaskan secara eksplisit bagaimana stiffener tersebut dirancang untuk mengatasi konsentrasi tegangan yang tinggi. Pada Skripsi ini, sambungan arch rib/tie girder dimodelkan dengan SAP 2000 NL ver. 8.08 dimana arch rib dan tie girder merupakan box section. Dimensi penampangnya didapat dari hasil optimasi struktur tied arch bridge dengan menggunakan program SAP 2000 NL ver. 8.08. Pada model sambungan arch rib/tie girder dikerjakan gaya-gaya nodal sesuai dengan beban luar yang bekerja. Dari hasil analisis struktur, didapatkan kondisi tegangan-tegangan pada sambungan tersebut. Di tempat-tempat yang mengalami konsentrasi tegangan yang tinggi, didesain web stiffener dengan mengacu pada AISC Code tentang Plate Girder. Model sambungan yang telah dipasangkan web stiffener pada tie girder kemudian dianalisis lagi sehingga didapatkan kondisi tegangannya setelah ditambah web stiffener. Selanjutnya dilakukan pengecekan tegangan-tegangan yang terjadi pada kondisi riil terhadap berbagai kriteria tegangan. Dari hasil studi yang dilakukan didapatkan bahwa dengan perancangan stiffener mengacu pada AISC Code terbukti dapat mengatasi terjadinya konsentrasi tegangan yang tinggi pada sambungan arch rib/tie girder."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35440
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fathi Restu Prianggoro
"Sektor konstruksi di Indonesia memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur nasional, tetapi juga diwarnai oleh risiko tinggi kecelakaan kerja. Kurang diperhatikannya aspek-aspek Keselamatan Konstruksi (K2) dalam proyek konstruksi dapat memberikan dampak yang buruk bagi sektor konstruksi. Sektor konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja terbesar di dunia. Menurut International Labour Organization (ILO), sektor konstruksi melaporkan sedikitnya 60.000 kecelakaan fatal terjadi di sektor konstruksi setiap tahunnya. Kemudian, di Amerika Serikat dilaporkan bahwa industri konstruksi hanya menyumbang 5% dari tenaga kerja di Amerika Serikat, namun secara tidak proporsional menyumbang 20,2% dari kematian di antara semua industri dari tahun 2003 hingga 2012 (BLS, 2023). Di Indonesia sendiri menurut data dari BPJS Ketenagakerjaan, angka kecelakaan kerja di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 123.040 kasus dan pada tahun 2022 angka kecelakaan kerja meningkat drastis menjadi 265.334 kasus kecelakaan kerja. Salah satu upaya untuk meningkatkan K2 adalah dengan pemasangan rambu-rambu dan perlengkapan lalu lintas pada proyek konstruksi. Perlengkapan lalu lintas merupakan salah satu komponen yang harus diperhitungkan dalam penyusunan anggaran biaya SMKK berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021.Perlengkapan lalu lintas ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pekerja terhadap aturan keselamatan kerja, sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja. Namun, kurangnya penerapan perlengkapan lalu lintas dapat meningkatkan risiko kecelakaan, mengakibatkan ketidaknyamanan, kebingungan, dan potensi kesalahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mempermudah penentuan jumlah kebutuhan perlengkapan lalu lintas pada proyek konstruksi dengan Menyusun sebuah metode perhitungan yang akurat. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode delphi atau validasi pakar dan melakukan analisa arsip. Hasil dari penelitian ini akan disusun menjadi sebuah pedoman perhitungan kebutuhan peralatan lalu lintas pada proyek konstruksi.
The construction sector in Indonesia has an important role in the development of national infrastructure, but it is also characterized by a high risk of work accidents. The lack of attention to Construction Safety ("K2") aspects in construction projects can have a devastating impact on the construction sector. The construction sector is the largest contributor to the number of work accidents in the world. According to the International Labor Organization (ILO), the construction sector reports at least 60,000 fatal accidents occur in the construction sector each year. Then, in the United States it is reported that the construction industry accounts for only 5% of the workforce in the United States, but disproportionately accounts for 20.2% of fatalities among all industries from 2003 to 2012 (BLS, 2023). In Indonesia itself, according to data from BPJS Ketenagakerjaan, the number of work accidents in Indonesia in 2017 reached 123,040 cases and in 2022 the number of work accidents increased dramatically to 265,334 cases of work accidents. One of the efforts to improve K2 is by installing signs and traffic equipment on construction projects.Traffic equipment is one of the components that must be taken into account in the preparation of the SMKK cost budget based on the Minister of PUPR Regulation Number 10 of 2021. This traffic equipment aims to increase workers' awareness and compliance with work safety rules, thereby reducing the risk of work accidents. However, the lack of implementation of traffic equipment can increase the risk of accidents, resulting in inconvenience, confusion, and potential errors. Therefore, this research aims to simplify the determination of the number of traffic equipment needs in construction projects by developing an accurate calculation method. The research method used in this research is the delphi method or expert validation and archival analysis. The results of this research will be compiled into a guideline for calculating traffic equipment needs in construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anwarudin
"
ABSTRAK
Wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) dewasa ini menampakkan pertumbuhan yang luar biasa cepatnya jika dibandingkan rata-rata wilayah lain di Indonesia. Pertumbuhan perekonomian di wilayah ini yang begitu pesat menjadikan keempat daerah ini seolah tidak mempunyai batas wilayah yang mencirikan adanya pemisahan dua propinsi, DKI Jakarta dan Jawa BaraL Pesatnya pembangunan di kawasan mi berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana transportasi yang menghubungkan titik-titik pusat kegiatan penduduk di wilayah ini.
Karya tulis ini bertujuan untuk membuat model bangkitan perjalanan dari salah satu ruias jalan tol terpenting di wilayah tersebut, yaitu Ruas Tol Jagorawi. Model dirancang dan disimulasikan dengan menggunakan metode dinamika sistem. Analisis model didasarkan pada pertumbuhan sosial dan ekonomi dari salah satu simpul Ruas Tol Jagorawi, yaitu wilayah Kotamadya Bogor.
Dalam tahap perancangan, model diusahakan mendekati karakteristik dan kondisi sistem yang sebenarnya untuk kemudian disimulasikan dengan beberapa kondisi khusus. Dari model yang dibuat, akan diprakirakan besarnya volume lalulintas yang melewati Ruas Tol Jagorawi tersebut di masayang akan datang.
"
1997
S34542
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nara Adhisthana
"Pelaksanaan proyek konstruksi yang dikelola oleh kontraktor swasta dewasa ini tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis seperti biaya, waktu, dan ruang lingkup tetapi juga aspek manajemen proyek yang sering berkaitan dengan kematangan internal perusahaan dalam mengelola proyek. Seiring dengan berkembangnya teori dalam bisnis konstruksi, terdapat pertimbangan aspek lainnya yaitu aspek sustainability. Teori sustainable construction lahir sebagai akibat dari kegiatan konstruksi yang diperkirakan berkontribusi terhadap 50 persen limbah padat di dunia. Salah satu bentuk konstruksi adalah konstruksi stasiun instrumen meteorologi yang semakin dibutuhkan di era dengan cuaca tidak menentu ini. Selain waktu pembangunan yang cukup lama, stasiun instrumen meteorologi akan dibangun di antara pemukiman warga dan akan digunakan untuk jangka waktu yang lama. Oleh sebab itu, penting bagi kontraktor untuk menerapkan praktik sustainability yang berfokus pada 3 pilar yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat praktik su stainability dengan studi kasus proyek konstruksi stasiun instrumen meteorologi di 3 lokasi berbeda di Indonesia. Hasil penelitian dengan menggunakan metode Distance to Ideal Maturity Level (DIML) dan Importance Performance Analysis (IPA) menunjukan proyek di satu lokasi memiliki nilai terendah dengan nilai terendah yaitu 3 dari 5 tingkat sehingga perlu dilakukan perbaikan agar kematangan proyek meningkat.
Construction project run by private contractor has many aspects to consider other than cost, time, and scope but also other aspect such as project management which usually associates with maturity of a company in managing a project. As the theory in construction business developed, another aspect to consider is sustainability. Sustainability in construction usually known as sustainable construction theory, emerge as a result of waste generated by construction project which responsible for an estimated 50 percent of solid waste. Construction of a meteorological instrument station also takes part in contribution of solid waste. Due to weather uncertainty, more meteorological instrument stations are being construct progressively. Aside from the time consuming construction, it is also located among residential area which will be used for a long period of time. The sustainability theory itself has 3 pillars that is economy, environment, and social. Therefore, it is important for contractor to implement sustainability practices. The purpose of this article is to assess sustainability practices in case studies addressed to construction of meteorological instrument stations in 3 different locations in Indonesia. The result, which processed using Distance to Ideal Maturity Level (DIML) and Important Performance Analysis (IPA), shows one location with lowest maturity level (3 out of 5). Furthermore, recommendations on sustainability pra ctices are provided in order to improve the maturity level of the project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Achmad Maulana Sirojjudin
"Penelitian ini berusaha melihat konstruksi autentisitas streetwear fashion (mode jalanan) tiruan yang dikenakan oleh orang muda untuk menampilkan simbol-simbol tertentu. Secara global, pengguna mode jalanan menekankan orientasi mendalam yang mencakup tindakan sosial sehari-hari dengan kepentingan simbolis. Dalam konsep Jean Baudrillard, pengertian hiperrealitas dan simulakrum mencirikan budaya konsumen global saat ini di mana citra produk lebih penting daripada produk itu sendiri. Tanda dan gambar yang mengambang bebas ini tidak mewakili realitas objektif. Mode jalanan kemudian ‘menggantikan’ mode kelas atas dan memutuskan hubungan dengan realitas penggunaan mode sebelumnya, tidak peduli mode yang digunakan adalah material ilegal. Penelitian ini menggunakan paradigma postmodernisme dan metode fenomenologi yang melibatkan lima orang narasumber pengguna mode jalanan tiruan. Sebagai bagian dari konstruksi autentisitas, narasumber menafsirkan mode jalanan tiruan sebagai media integrasi sosial dan mobilitas sosial yang melibatkan satu kelompok sosial kelas atas terpilih. Selain itu, penggunaan mode jalanan tiruan ini juga didorong oleh keinginan konsumsi mencolok yang memberikan kesan mewah, prestise dan unik. Mode jalanan tiruan juga membawa pengguna pada perasaan stabilitas ekonomi dan kekuatan berdasarkan daya beli, dan ini terbentuk melalui pra-pemaknaan penggunaan mode jalanan di masyarakat. Pengguna mode jalanan tiruan mengonstruksi autentisitas ini sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang melibatkan simbol mewah hypercounterfeit.
This study seeks to understand the construction of authenticity through counterfeit streetwear fashion worn by young people; in order to display certain symbols. Globally, streetwear fashion emphasizes a deep orientation towards everyday social actions which is symbolically significant. Using Jean Baudrillard’s concept, the notion of hyperreality and simulacrum understand today’s global consumer culture as conditions in which a product’s image is more important than the product itself. These free-floating signs and images do not represent objective reality. Streetwear fashion then ‘replaces’ high-end fashion and break the connection with the reality of previous uses of fashion, disregarding the illegality of fashion materials used. This study uses the postmodernism paradigm and approaches the issue with phenomenological methods that involves five interviewees of counterfeit streetwear fashion users. The researcher found that as part of the construction of authenticity, the interviewees interpret counterfeit streetwear fashion as useful as mediums for social integration and social mobility involving a select upper-class social group. In addition, the use of counterfeit streetwear fashion is also driven by the desire for conspicuous consumption that gives a feeling of luxury, prestige, and uniqueness. Counterfeit streetwear fashion also brings users a feeling of economic stability and authority based on purchasing power, and this is formed through the pre-meaning regarding the use of streetwear fashion in society. Users of counterfeit streetwear fashion construct this authenticity through nonverbal communication, which involves hypercounterfeit luxury symbols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Dian Subandini
"Tujuan penulisan adalah menganalisis aktivitas pengendalian internal PT. X terhadap proyek KSO. Penelitian merupakan studi kasus dengan metode penelitian berupa wawancara dan observasi serta studi kepustakaan. Karakteristik proyek KSO adalah bekerjasama dengan mitra mengerjakan suatu proyek, pencatatan akuntansi dengan metode ekuitas, dan memiliki NPWP tersendiri sehingga aktivitas pengendalian berbeda dengan proyek non KSO.
Penelitian menyimpulkan aktivitas pengendalian internal PT. X untuk proyek KSO sudah cukup memadai, dengan terpenuhinya tiga prinsip aktivitas pengendalian COSO. Beberapa perbaikan perlu dilakukan sehingga risiko dapat dimitigasi sampai level yang dapat diterima, sistem informasi memiliki general control yang baik, kebijakan dan prosedur dapat dilaksanakan dengan baik.
The purpose of writing is to analyze the activity of internal control of PT. X on KSO project. Research is a case study with research methods in the form of interviews and observation and literature study. The characteristics of the KSO project are to work with partners on a project, accounting records using the equity method, and have a separate NPWP so that control activities are different from non-KSO projects.The study concludes that PT. X's internal control activities for the KSO project are sufficient, with the fulfillment of three principles of COSO control activities. Some improvements need to be made so that risks can be mitigated to acceptable levels, information systems have good general control, policies and procedures can be well implemented."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Poetera Ramadhan Agoes
"Pembangunan Infrastruktur di Indonesia, baik yang diinisiasi oleh pemerintah maupun pihak swasta dalam beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang pesat. Tercatat, sampai dengan tahun 2023 terdapat total 201 proyek infrastruktur, terdiri dari sektor transportasi, sektor kawasan, sektor sumber daya air, sektor perumahan dan sektor energi yang masuk ke dalam proyek strategis nasional dan saat ini sudah terealisasi total 156 proyek. Namun, tingginya pertumbuhan pembangunan infrastruktur di Indonesia juga diikuti dengan meningkatnya kasus kegagalan konstruksi. Dalam periode tahun 2017-2022, telah terjadi peristiwa kegagalan konstruksi pada proyek infrastruktur yang melibatkan penyedia jasa konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kualfikasi usaha perusahaan besar. Merujuk kepada peraturan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nomor 12 Tahun 2009, perusahaan dengan kualifikasi besar harus memiliki sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen mutu. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan kualifikasi besar harus menerapkan pengendalian proyek yang baik berdasarkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pembangunan. Komunikasi yang merupakan satu dari tiga indikator strategi pengembangan budaya mutu, sistem kepemimpinan dan tingkat kematangan, turut andil dalam terjadinya kegagalan konstruksi. Dalam dunia konstruksi yang kompleks dan melibatkan beberapa individu atau kelompok, komunikasi yang mencakup pertukaran informasi yang efektif dan pemahaman terhadap informasi yang diterima berperan besar dalam kesuksesan proyek dan memenimalisir kegagalan konstruksi. Informasi harus didistribusikan kepada pihak yang tepat, secara akurat dan konsisten sehingga Distribusi Informasi yang merupakan satu dari lima parameter kontrol yang mempengaruhi sistem komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentuan indikator-indikator dalam sistem komunikasi proyek konstruksi yang berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan jasa konstruksi bumn nasional dalam menurunkan tingkat kegagalan konstruksi dan menghasilkan strategi peningkatan distribusi informasi dalam sistem komunikasi proyek konstruksi yang perlu diterapkan pada perusahaan jasa konstruksi bumn nasional untuk menurunkan tingkat kegagalan konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah validasi pakar, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini didapatkan 11 variabel dan 37 Indikator distribusi informasi yang berpengaruh dalam menurunkan kegagalan konstruksi.
Infrastructure development in Indonesia, both initiated by the government and the private sector, has experienced rapid growth in recent years. It is recorded that up to 2023 there will be a total of 201 infrastructure projects, consisting of the transportation sector, the regional sector, the water resources sector, the housing sector, and the energy sector, which are included in national strategic projects, and currently a total of 156 projects have been realized. However, the high growth in infrastructure development in Indonesia has also been accompanied by an increase in construction failures. In the period 2017–2022, there have been construction failures in infrastructure projects involving state-owned construction service providers (BUMN) with large company business qualifications. Referring to the Construction Services Development Institute regulation Number 12 of 2009, companies with large qualifications must have an ISO 9001:2000 certificate for a quality management system. State-Owned Enterprises (BUMN) with large qualifications must implement good project control based on the ISO 9001:2000 quality management system from the planning stage to the construction stage. Communication, which is one of the three indicators of a quality culture development strategy, leadership system, and level of maturity, has contributed to construction failures. In a complex world of construction involving several individuals or groups, communication that includes effective exchange of information and understanding of the information received plays a major role in project success and minimizes construction failures. Information must be distributed to the right parties accurately and consistently, so information distribution is one of the five control parameters that affect the communication system. The purpose of this study is to determine the indicators in the construction project communication system that influence the success of national state-owned construction service companies in reducing construction failure rates and produce strategies for increasing information distribution in construction project communication systems that need to be applied to national-owned construction service companies to reduce construction failure rates. The research methods used are expert validation, interviews, and literature studies. The results of this study obtained 11 variables and 37 indicators of information distribution that had an effect on reducing construction failures."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ardi Nanjaya
"Penggunaan jembatan busur (arch bridge) sebagai sarana transportasi sudah banyak berkembang dewasa ini. Hal ini karena bentang yang dapat dicapai oleh jembatan ini cukup besar dan bentuknya yang memiliki nilai estetika yang tinggi. Komponen busur (arch rib) merupakan salah satu bagian struktur yang cukup penting karena beban jembatan hampir seluruhnya dipikul oleh busur tersebut. Dalam perancangan suatu struktur, sering kali terdapat proses yang membutuhkan pengulangan - pengulangan (repetitif) sehingga untuk melakukan perhitungan secara manual membutuhkan waktu dan ketelitian tinggi. Penggunaan software akan mempercepat perhitungan yang bersifat pengulangan tersebut sehingga waktu yang dibutuhkan akan lebih sedikit dan hasil yang diperoleh akan lebih akurat. Dalam skripsi ini, penulis membuat program yang dapat digunakan untuk menentukan memadai atau tidaknya suatu penampang box dan sambungan pada arch rib terhadap gaya dalam yang terjadi. Dalam hal ini jembatan yang akan dianalisis yaitu tied arch bridge dengan bentang 150 m dan high/span ratio 0.25 dimana pembebanan yang dilakukan berdasarkan peraturan BMS (Bridge Management System). Dengan dibuatnya program ini diharapkan akan diperoleh ukuran dari penampang rib yang efektif dan efisien dan dapat dengan mudah dilakukan pengecekan terhadap ukuran dan jumlah baut yang digunakan pada sambungan rib."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
S35218
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
M. Syamsul Hadi
"Pembahasan pada penulisan ini adalah mengamati dan menganalisa kembali pengaruh beban gravitasi terhadap kekuatan King Post untuk menentukan jadual pelaksanaan paling efektif pada pelaksanaan konstruksi Gedung Bank Indonesia dengan penerapan Metode Konstruksi Top Down.
Pada Metode Optimasi dipaparkan prinsip - prinsip pengamatan yang terdiri dari analisa dan optimasi serta pengecekan beban gravitasi secara menyeluruh. Beberapa terobosan metode tambahan juga akan dibahas untuk mendapatkan inovasi-inovasi baru sebagai bahan acuan metode pelaksanaan yang akan datang.
Dalam pembahasan ini analisa pengamatan beban kritis dan tegangan khususnya kolom baja, ditinjau dari beberapa alternatif pembebanan yang disesuaikan dengan metode keda pelaksanaan sehingga akan didapatkan percepatan pekerjaan yang akan mempengaruhi jadual pelaksanaan agar lebih efektif yang pada akhirnya akan dapat menekan biaya pelaksanaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35675
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wisnu Isvara
"Perencanaan pelaksanaan proyek konstruksi mempunyai dampak yang sangat penting pada kemampuan suatu perusahaan konstruksi untuk meraih sukses di dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor dalam melakukan perencanaan pelaksnaan konstruksi adalah berupa kegiatan-kegiatan menyediakan personil, mengerahkan tenaga pikiran atau badan, waktu dan biaya untuk mencapai suatu maksud atau tujuan di dalam melakukan proses perencanaan pelaksanaan konstruksi.
Metode penelitian yang dilakukan diawali dengan menyebarkan angket (kuestionare) pada individu-individu yang pemah ataupun masih menjabat sebagai manajer proyek atau yang setingkat pada pemsahaan kontraktor yang berpengalaman di dalam proyek pembangunan bangunan gedung dan pabrik/gudang yang telah selesai dilaksanakan dalm kurun waktu 10 tahun terakhir di DKI Jakarta. Data-data tersebut ditabulasi dan diolah dengan bantuan program SPSS Ver. 10.01 dan dilakukan analisis korelasi, interkorelasi, analisis faktor, regresi berganda, uji model serta validasi.
Dari basil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa variabel kualitas usaha perencanaan pelaksanaan konstmksi yang mempakan variabel bebas yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja waktu pelaksanaan proyek konstmksi adalah derajat keterlibatan manajer lapangan, penekanan pada pengumpulan informasi sena alokasi biaya perencanaan pelaksanaan konstruksi. Tingkat pendidikan formal manajer lapangan juga merupakan variabel penentu lainnya. Dan model hubungan antara variabel Icualitas usaha perencanaan pe|aksanaan konstruksi terhadap peningkatan kinerja walctu pelaksanaan proyek konstruksi adalah hubungan regresi non linier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3260
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library