Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gandhi Octaro Vyatranto
"Meskipun telah berdiri lebih dari 10 tahun, sedikit sekali diadakan penelitian mengenai limbah cair di Kampus Baru Universitas Indonesia di Depok, terutama limbah cair yang dihasilkan oleh institusi-institusi seperti laboratorium dan rumah sakit (pusat kesehatan mahasiswa). Institusi seperti disebutkan di atas berpotensi menghasilkan limbah berbahaya atau B3 sehingga perlu diketahui karakter limbah yang dihasilkannya dan dengan begitu dapat dicari solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang mungkin atau telah terjadi.
Skripsi ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan karakterisasi beban limbah, dalam hal ini limbah cair, yang dihasilkan oleh institusi yang ada dalam lingkungan kampus baru UI di Depok. Identifikasi dan karakterisasi beban dilakukan berdasarkan data sekunder dan data primer. Data sekunder yaitu mengenai kondisi rencana dan eksisting yang ada, sedangkan data primer adalah data hasil pemeriksaan limbah cair di laboratorium.
Analisa kualitas limbah cair dilakukan berdasarkan data primer dan data sekunder untuk mendapatkan gambaran beban limbah cair yang dibuang di kampus UI Depok dan cara pengelolaannya. Perhitungan debit limbah cair di kampus UI Depok didasarkan pada debit kebutuhan air bersih. Analisa beban limbah cair dilakukan berdasarkan perhitungan debit dan kualitas limbah cair dari masing-masing unit/fakultas.
Dari perhitungan beban dan pengelolaan yang dilakukan dalam kerangka pengelolaan limbah cair dari masing-masing unit/fakultas tersebut dapat disimpulkan gambaran permasalahan untuk pengelolaan limbah cair di kampus UI Depok saat ini dan upaya penanggulangannya di masa mentatang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S35517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Lintang Lestari
"Degradasi DAS Ciliwung yang terus berlanjut, berakibat pada tidak dapat digunakannya sungai Ciliwung sesuai peruntukkannya. Buruknya sistem pengolahan air limbah domestik dan industri kecil yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Ciliwung, berperan dalam memperburuk kualitas air sungai. Identifikasi dan penentuan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai Ciliwung DKI Jakarta, perlu dilakukan agar diperoleh arahan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Metode penelitian dilakukan dengan menentukan status mutu air berdasarkan Metode STORET dan Indeks Pencemar, kemudian untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air sungai digunakan metode SPSS versi 17. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kondisi pencemaran Sungai Ciliwung DKI Jakarta tergolong dalam kategori cemar sedang hingga berat berdasarkan metode Indeks Pencemar, sedangkan melalui metode STORET dapat diketahui bahwa kondisi status mutu air berada dalam kategori buruk.
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS dengan tingkat kepercayaan 95%, dari limbah domestik diperoleh persamaan Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kualitas air Sungai Ciliwung adalah tipe jamban (90.9% jamban leher angsa), kualitas limbah cair dan kapasitas rumah tangga/masyarakat dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah domestik. Sedangkan pada limbah industri diperoleh persamaan Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, yang menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh adalah pembuangan limbah (90% langsung dibuang ke badan air), kapasitas industri dalam membayar layanan fasilitas pengolahan limbah dan peran kelembagaan masyarakat.
Melalui analisis SWOT dapat diketahui bahwa permasalahan pengendalian pencemaran Sungai Ciliwung berada dalam kuadran IV (Weakness-Threat) sehingga strategi yang diusulkan adalah pendataan ulang industri kecil di bantaran sungai, penyuluhan dan penertiban buangan limbah domestik dan limbah industri, serta penerapan rancangan pola pengelolaan sumber daya air.

Ciliwung watershed degradation continues, resulting in the inability to use the Ciliwung river according to its function. Poor domestic wastewater treatment systems and small industries that dump their waste directly into the Ciliwung River, take a role in exacerbating the water quality of the river. Identification and determination of factors that affect the water quality of the river Ciliwung Jakarta, needs to be done in order to obtain referrals strategies to overcome these problems.
The method of research is done by determining the water quality status based on STORET method and Pollutant Index, and then to determine the factors that affect the quality of the river water used method of SPSS version 17. Based on survey, revealed that the condition of Jakarta Ciliwung River pollution classified in the category of moderate to severe blackened by Pollutant Index method, while through STORET method can be seen that the condition of the water quality status are in a bad category.
Based on the results of SPSS processing with 95% of confidence level, from domestic waste derived equation Y = 0,496 + 0,129 X1+ 0,030X2 + 0,021X3+ 0,175X4+ 0,129X5+ (-0,081)X6+ 0,013X7, which suggests that the factors that affect the water quality of the Ciliwung river is the type of latrine (90.9% latrines goose neck), effluent quality and capability of households / communities for pay service domestic wastewater treatment facility. While the industrial waste derived equation Y = 2,779 + (-0,046) X1+ (-0,528)X2 + (-0,132)X3+ 0,098X4+ 0,418X5+ (-0,695)X6, which suggests that the factors that influence the disposal of waste (90% directly discharged into a body of water), the capability to pay the service industry in waste treatment facilities and the role of community institutions.
Through the SWOT analysis, can be seen that the problem of pollution control Ciliwung River is in quadrant IV (Weakness-Threat) so that the proposed strategy is the data collection of small industries along the river, counseling and enforcement of domestic sewage and industrial waste, as well as the application of design patterns for resource management water.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42280
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novan Dwi Novembry
"Air limbah domestik merupakan sumber pencemaran air yang berdampak pada penurunan kualitas air bersih. Sumber pencemaran di perkotaan juga disebabkan oleh bocornya air limbah dari tangki septik konvensional dimana desain tangki septik tidak memenuhi standar teknis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi pengolahan air limbah domestik menggunakan dua jenis tangki septik dengan filter up-flow dan downflow untuk mereduksi polutan organik. Sampel air limbah diambil dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal Janti di Malang. Tangki septik skala laboratorium yang digunakan dalam penelitian ini memiliki dimensi 54 cm x 22 cm x 37 cm, terbuat dari kaca setebal 5 mm. Laju aliran air limbah yang dimasukkan ke dalam tangki septik skala lab adalah 20 liter/hari dengan waktu detensi 2 hari. Model tangki septik terdiri dari tiga kompartemen dengan ketebalan media filter 15 cm untuk setiap jenisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyisihan polutan pada tangki septik filter upflow adalah 55,84% BOD, 58,64% COD, 87,84% TSS, 75,07% NH4+, dan 57,19% Total Coliform. Sedangkan pada tangki septik filter downflow, efisiensi penyisihan parameter yang sama adalah65,26%, 66,90%, 90,34%, 79,52%, dan 57,54%. Nilai removal tersebut menunjukkan bahwa pengolahan menggunakan tangki septik filter downflow menghasilkan efisiensi yang lebih tinggi daripada tangki septik filter up-flow."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2022
728 JUPKIM 17:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Air Limbah kolam ikan resirkulasi memiliki karakteristik yang mirip dengan perairan eutrofik sehingga tidak aman untuk dibuang ke perairan umum secara langsung. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi kemampuan tiga variasi kepadatan eceng gondok (Eichornia crassipes) untuk memperbaiki kualitas air limbah kolam ikan resirkulasi tersebut. Tujuan penelitian adalah untuk 1) mengungkapkan dinamika kualitas air dalam batch culture 2) kinetika laju reduksi nutrien nitrogenik-fosforik dan konstituen pencemar lainnya, dan 3) efektifitas penyisihan nutrien. Eksperimen terdiri atas empat bak plastik, B1, B2, B3 dan B4. Bak B1 merupakan kontrol, hanya berisi air limbah tanpa eceng gondok. Bak B2, B3 dan B4 berisi eceng gondok dengan kepadatan awalnya berturut-turut adalah 1.618,40 gram/m2; 2.436,51 gram/m2 ; dan 3.243,93 gram/m2. Percobaan dilakukan selama empat hari. Pengukuran pH,Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen,DO), konduktifitas, suhu, Total Dissolved Solid (TDS), dan persen DO saturation dilakukan tiga kali sehari pada jam 09.00-09.30 ; 12.00- 12.30 dan 16.00-16.30, sedangkan Senyawa nutrien nitrogenik (N-NH3+; N-NO2 -; N-NO3-, Total Nitrogen (TN)), fosfor (TP), Total Suspended Solid (TSS) dan Total Organic Matter (TOM) dianalisis dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Reduksi parameter konduktifitas,TDS, nutrien,nitrogenik, dan fosforik dalam bak-bak yang ditumbuhi eceng gondok mengikuti model kinetika order pertama. Kepadatan eceng gondok ideal adalah 2.436,51 gram/m2 (bak B3)karena menghasilkan pertambahan densitas yang paling tinggi (147,13 gram/m2). Bak berisi eceng gondok paling efektif menyisihkan turbiditas (94,28 persen-100 persen), N-nitrit (98,21 persen-98,93 persen), TP (92,86 persen-93,62 persen), N-nitrat (58,33 persen-83,33 persen), TN (59,46 persen-66,06 persen), N-ammonia (18.82 persen-46,88 persen) dan konduktifitas (16,34 persen-23,54 persen). Seluruh perlakuan dan kontrol terbukti tidak efektif untuk menyisihkan material organik. "
570 LIMNO 21:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Logana Miranti
"Lumpur bor berbasis air dengan aditif Barit (B) dan KCl (K) berpotensi toksik, sehingga Lemigas berupaya melakukan pencegahan berdasarkan pengujian TCLP dan LC50 - 96 jam terhadap Penaeus monodon. Kondisi uji disesuaikan pada Sumur Bangau #1 di Sesulu PSC, Selat Makassar. Dengan kombinasi Bmin, Bmax, Kmin, dan Kmax, konsentrasi Cu pada setiap formula (Bmin-Kmin: 26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) dan Pb pada Bmin-Kmin (9,369 ppm) melewati baku mutu lingkungan. LC50 Formula Bmin-Kmin memenuhi baku mutu lingkungan (44.058 ppm), sedangkan Formula Bmax-Kmax tidak memenuhi baku mutu lingkungan (13.269 ppm). Hal ini dipengaruhi oleh komposisi logam berat, toksisitas KCl, dan kondisi lingkungan. WBM jenis ini lebih baik digunakan pada pengeboran off-shore.

Water based mud with Barite (B) and KCl (K) as additives have toxicity potential, therefore Lemigas performed testing prevention effort based on TCLP and LC50 – 96 hours on Penaeus monodon. Testing condition environment was adapted to Sumur Bangau #1 at Sesulu PSC, Makassar Strait. Cu concentration in Bmin, Bmax, Kmin, and Kmax combinations (Bmin-Kmin: 26,17 ppm; Bmin-Kmax: 39,74 ppm; Bmax-Kmin: 21,47 ppm; Bmax-Kmax: 31,7 ppm) and Pb in Bmin-Kmin (9,369 ppm) are above the threshold. LC50 Bmin-Kmin Formula fulfill the threshold (44.058 ppm) while Bmax-Kmax Formula did not (13.269 ppm). It is influenced by heavy metals composition, KCl toxicity, and environmental condition. This type of WBM is better used in off-shore drilling operation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epifani Satiti
"The purposes of this research are to identify & characterize the wastewater, discharged from a traditional market and also to evaluate its Sewage Treatment Plant performance. Case study is done in Glodok Traditional Market from November until December 2010. Wastewater identification and characterization took place in wet lot, which consist of fish lot, chicken lot, and meat lot. The source of fish lot wastewater are fish washing and rinsing, shrimp shell and squid cleaning, melting ice cube from fish storage, and hand washing from the seller itself; in chicken lot, wastewater is discharge from chicken slaughter; while in meat lot, the wastewater is released from washing cow stomach wall activities (in the making of tripe).
Result of the research in identification showed that the discharge of waste water can be identified using flow rate based on selling volume. Meanwhile, the result of characterization are: Fish lot : pH = 6.153, TSS = 786.667 mg/L, Total N = 123.330, Ammonia = 101.333, Total P = 24.981, BOD = 1109.388, COD = 2037.248, Oil and grease = 1004.5 ; Chicken lot : pH = 5.893, TSS = 666.667 mg/L, Total N = 75.557 mg/L, Ammonia = 54 mg/L, Total P = 16.247 mg/L, BOD = 598.963 mg/L, COD = 1392.304 mg/L, oil and grease = 518 mg/L; Meat lot : pH = 10.553 mg/L, TSS = 460 mg/L, Total N = 32.720 mg/L, Ammonia = 12 mg/L, Total P = 9.43 mg/L, BOD = 100.031 mg/L, COD = 1536.240 mg/L, oil and grease = 668 mg/L.
Result of STP evaluation showed that STP plan which is made based on office and hotel biological loading causing the performance of STP is not optimum. It can be displayed from the value of TSS and oil & grease of the effluent, whose not meet by the quality standard of Kepmenlh 112 tahun 2003. The low performance of STP also can be seen from high amount of ammonia in effluent because the process itself only can remove BOD without followed by nitrification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S50686
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septiana Crista Debora
"Poliviniliden fluorida (PVDF) merupakan bahan polimer yang lazim digunakan untuk membran ultrafiltrasi. Namun, sifat hidrofobik yang dimiliki oleh PVDF menghasilkan membran dengan sifat anti-fouling yang buruk dalam proses filtrasi. Sehingga, pada penelitian ini, membran yang berbahan dasar PVDF akan dimodifikasi dengan aditif polivinilpirolidon (PVP). Membran flat sheet dipreparasi menggunakan metode presipitasi imersi dengan variasi massa PVP sebanyak 0,1; 0,15 dan 0,2 gram. Membran yang telah dipreparasi kemudian dikarakterisasi menggunakan SEM, FTIR, serta sudut kontak. Membran kemudian digunakan untuk mengolah limbah cair batik. Sebelum digunakan sebagai umpan ultrafiltrasi, metode koagulasi-flokulasi dengan koagulan PAC digunakan sebagai pre-treatment limbah. Limbah cair batik kemudian difiltrasi menggunakan membran PVDF/PVP dengan variasi tekanan umpan yaitu 4, 5, 6, dan 7 bar. Nilai fluks air bersih dan fluks permeat yang dihasilkan pada penelitian ini meningkat dengan bertambahnya penambahan massa PVP pada larutan cetak. Rejeksi warna dan COD yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki rentang besaran dari 32,45% hingga 58,11% dan 8,91% hingga 14,95% berturut-turut; sedangkan rejeksi TDS dan konduktivitas yang dihasilkan memiliki rentang besaran dari 4,83% hingga 6,95%.

Polyvinylidene fluoride (PVDF) is commonly used polymeric material for the fabrication of ultrafiltration (UF) membranes. However, the hydrophobic nature of PVDF leads to poor membrane performance with low anti-fouling properites during filtration process. Hence, the PVDF-based flat sheet membrane was modified with polyvinylpyrrolidone (PVP) as additive. PVDF/PVP flat sheet membrane preparation was carried out by the immersion precipitation method with a variation of PVP mass 0.1; 0.15 and 0.2 grams. The membrane produced is then characterised using SEM, FTIR and contact angle. Prior to membrane application on treating batik wastewater, pre-treatment is carried out on Batik wastewater using coagulation and flocculation methods using PAC as coagulant. Batik wastewater from the pre-treatment is then filtered with PVDF/PVP membrane with pressure variations of 4, 5, 6, and 7 bars. In this application, the water and permeate fluxes are increased in accordance with the increase in the addition of PVP. The colour and COD rejections achieved in this research are in value of 32.45% until 58.11% and 8.91% until 14.95% respectively. The TDS and conductivity rejections achieved in this research are in value of 4.83% until 6.95%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research was conducted as the starting point on handling the wastewater produced from biodiesel plants..It is predicted as a high organic bearing wastewater...."
PRITSAT
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Ramah Pita
"Limbah cair medis rumah sakit bersifat toksik karena mengandung bahan yang berasal dari farmasi, laboratorium, dan lainnya yang dapat berdampak negatif bagi makhluk hidup. Limbah cair medis RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo memiliki nilai rasio BOD/COD <0,01. Dibutuhkan pengolahan khusus untuk mengolah limbah cair medis, agar limbah cair medis tidak mengganggu kinerja IPAL dan mencapai rasio BOD/COD sebesar 0,6 dengan pengolahan biologis. Salah satu pre-treatment yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair medis adalah koagulasi-flokulasi dengan koagulan FeCl3. Tes koagulasi-flokulasi dilakukan menggunakan perangkat jar-test dalam skala laboratorium.
Hasil dari percobaan dengan range koagulan 25?350 ppm, menunjukkan dosis optimal sebesar 150 ppm dengan pH akhir sebesar 4,81 dan dapat mengurangi COD hingga 66,03%, namun menaikan BOD sebesar -150,12%. Rasio BOD/COD yang dihasilkan dari percobaan koagulasi-flokulasi sebesar 0,0168, masih jauh dari rasio BOD/COD yang diharapkan yaitu 0,6. Pre-treatment koagulasi ? flokulasi kurang efektif digunakan untuk mengolah limbah cair medis RSCM, namun hal tersebut kembali lagi bergantung pada karakteristik limbah cair medis yang dihasilkan rumah sakit. Untuk meningkatkan efektivitas kinerja koagulasi-flokulasi dibutuhkan pengolahan tambahan, seperti membran ultrafiltrasi.
Hospital medical wastewater is toxic because it contains substances that are derived from pharmacy, laboratory, and others which may have negative impacts for living things. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo medical wastewater has ratio value of BOD/COD of <0,01. It needs a special treatment for medical wastewater, so it will not interfere the performance of WWTP with biological treatment and achieve the ratio of BOD/COD of 0.6. Pre-treatment that can be used for medical wastewater is coagulation-flocculation with FeCl3 coagulant. Jar test is used to test coagulation-flocculation in laboratorium scale.
The experiment with range coagulant dose 25-350 ppm, showed that the optimal dose of coagulant is 150 ppm with a final pH 4.81 and can reduce COD up to 66,03%, but increase the BOD of -150,12%. The result of the ratio of BOD/COD from the coagulation-flocculation experiments is 0.0168, still far from the ratio of BOD/COD expected which is 0.6. Pre-treatment of coagulation - flocculation is a less effective for RSCM medical wastewater treatment, but it depends on the characteristics of medical wastewater that generated from hospital. To improve the effectiveness of coagulation-flocculation performance, it requires additional processing such as ultrafiltration membranes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42304
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yaumil Akhir
"Hotel adalah salah satu konsumen air terbesar. Kategori kebutuhan air di hotel bervariasi dari kebutuhan air minum hingga kebutuhan irigasi kebun di mana setiap kebutuhan memiliki kriteria kualitas air yang berbeda. Namun di Indonesia, semua kebutuhan air di hotel dipenuhi dengan satu kualitas air, yaitu air bersih. Ini menyebabkan limbah pada sumber daya air bersih terbatas dan biaya pengadaan air bersih di hotel. Penggunaan greywater sebagai sumber air alternatif di hotel adalah cara untuk mengurangi konsumsi air bersih di hotel. Penggunaan greywater dapat dimaksimalkan dengan memproses greywater sesuai dengan setiap kriteria kualitas air yang diperlukan di hotel. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan skema pemanfaatan greywater untuk memenuhi kebutuhan air di sebuah hotel berdasarkan kategori kebutuhan dan kriteria kualitas air. Potensi greywater di sebuah hotel ditinjau melalui studi literatur dan studi kasus di sebuah hotel bintang-lima di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan greywater di hotel memiliki potensi untuk menghemat hingga 65,20 % dari konsumsi air bersih, setara dengan 43,04 m3/hari dan menghemat biaya pasokan air sebesar Rp 10.607.000 per tahun.

Hotel is one of the biggest water consumers. The water needs category in hotels varies from drinking water requirements to garden irrigation needs where each requirement has different water quality criteria. But in Indonesia, all water needs in hotels are met with one water quality, which is clean water. This causes waste in limited clean water resources and the cost of procuring clean water at the hotel. The use of greywater as an alternative water source in hotels is a way to reduce the consumption of clean water in hotels. The use of greywater can be maximized by processing greywater according to each water quality criterion needed at the hotel. Therefore, this research was conducted to aim for developing a scheme for utilizing greywater to meet water requirements in a hotel based on the category of water quality needs and criteria. The potential of greywater in a hotel is reviewed through literature studies and case studies in a five-star hotel in Jakarta. The results showed that the use of greywater in hotels has the potential to save up to 65,20 % of clean water consumption, equivalent to 43,04 m3/day and save water supply costs of IDR 10.607.000 per year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53411
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>