Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107049 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Di dalam penelitian ini, yang akan ditinjau adalah tangki beton pratekan yang berbentuk silinder dengan dasar jepit, sendi, dan bergeser serta memiliki ukuran-ukuran yang ekonomis sehingga dapat diperoleh kapasitas desain yang optimum. Kebebasan pergeseran yang diteliti untuk mengetahui keekonomisan ada bermacam-macam yaitu 25, 50, 75, dan 100 %. Tetapi kemudian dari penelitian diketahui bahwa pergeseran yang dibatasi ternyata tidak lebih ekonomis dibanidngkan pergeseran 100 %. Oleh karena itu dalam penelitian ini yang dibahas hanya tangki beton pratekan dengan pergeseran 50 dan 100 % (tie dasar ini hanya dikatakan dasar bergeser). Metodologi penelitian yang dilakukan adalah menganalisa bentuk struktur, sistem pratekan tangki silinder (pratekan melingkar), beban yang bekerja (beban internal dan beban eksternal), melakukan studi parametrik, dan kemudian melakukan perhitungan tangki beton pratekan yaitu pergeseran (displacement), gaya dalam dari tangki yang berupa gaya normal (tekan/tarik), gaya geser, dan momen, tebal dinding tangki, gaya pratekan yang bekerja, serta yang terutama adalah tulangan yang diperlukan dalam perencanaan tangki beton pratekan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ternyata diperoleh bahwa tangki yang berbentuk silinder lebih ekonomis bila menggunakan beton pratekan dibandingkan dengan beton bertulang. Hal ini dapat terlihat dari dinding tangki yang lebih tipis dan luas tulangan yang lebih efisien pada beton pratekan. Selain itu diperoleh pula bahwa tangki beton pratekan dengan dasar bergeser lebih menguntungkan dibandingkan tangki dengan dasar lainnya (jepit, sendi, geser 50 %) karena selain luas tulangan yang diperlukan lebih sedikit, gaya pratekan yang bekerja pun lebih efektif di mana bentuk gaya pratekan yang dihasilkan oleh tulangan dapat menutupi bentuk gaya lingkar yang terjadi akibat beban air lebih baik dibandingkan dengan yang lain."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34836
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raju, N. Krishna
Jakarta: Erlangga, 1981
624.183 RAJ pt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Hartono
"ABSTRAK
Tangki silinder beton prategang merupakan pilihan yang terbaik dalam desain tangki saat ini. Tekanan hidrostatis mengakibatkan terjadinya beban aksisimetris pada dinding sehingga desain klasik memerlukan analisis dengan teori cangkang silindris. Dari hasil penelitian dengan memperhitungkan tekanan hidrodinamik terhadap rasio tinggi dengan diameter tangki melalui permodelan dengan menggunakan SAP2000 disimpulkan bahwa rasio 1 : 4 merupakan rasio yang paling ekonomis. Hubungan dinding dan dasar dinding yang dapat bergerak bebas (free sliding) juga menunjukkan perilaku yang paling optimal dibandingkan perletakan lainnya untuk dimensi tangki yang besar. Disamping itu, penggunaan prategang arah melingkar dan vertikal memperkecil kemungkinan terjadinya retak akibat tegangan tarik saat tangki penuh maupun kosong.

ABSTRACT
Cylindrical Prestressed Concrete is the best choice of tank design these days. Hydrostatic pressure implies on axissymetrical loading on the tank wall that cylindrical shell analysis should be done for classical design. Considering the hydrodynamic pressure and using SAP2000, this research concludes that the most economical ratio height-diameter of tank is 1 : 4. Free sliding wall base also shows the most optimum behaviour among other base supports on large dimension. At the other side, circular and vertical prestressing decreases the probability of crack due to tension stress when the tank in full or empty condition.;Cylindrical Prestressed Concrete is the best choice of tank design these days. Hydrostatic pressure implies on axissymetrical loading on the tank wall that cylindrical shell analysis should be done for classical design. Considering the hydrodynamic pressure and using SAP2000, this research concludes that the most economical ratio height-diameter of tank is 1 : 4. Free sliding wall base also shows the most optimum behaviour among other base supports on large dimension. At the other side, circular and vertical prestressing decreases the probability of crack due to tension stress when the tank in full or empty condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S842
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Theodosius, compiler
Jakarta: Delta Group, 1990
693.5 The d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Ashari
"Pada saat ini, desain dengan teori kekuatan batas dan juga teori elastis digunakan pada beton pratekan, sebagian besar para perancang masih tetap memakai teori elastis. Sangat sulit untuk menyatakan preferensi satu dari yang lainnya. Masing-masing mempunyai keuntungan dan kekurangannya. Tefapi, metode apa pun yang dipakai untuk desain, yang lain hams dipakai untuk pemeriksaan kembali. Sebagai contoh, pada waktu teori elastis dipakai dalam desain, adalah umum untuk mengecek kekuatan-batas peoampang untuk mengeatahui apakah ada kekuatan cadangan yang cukup untuk memikul beban-berlebih (overload). Pada waktu teori kekuatan-batas yang dipakai, teori elastis dipakai untuk mengetahui apakah penampang ditegangkan berlebihan pada kondisi beban tertentu dan apakah lendutannya berlebihan- Penegangan-berlebih (overstressing) tidak disukai karena dapat menimbulkan rctak dan rangkak dan pengaruh kelelahan. Jika kita berhubungan dengan tipe dan perbandmgan yang baru, mungkin desain elastis saja tidak menghasilkan stmktur yang aman pada penibebanan-berlebih, sementara itu desain dengan kekuatan-batas dengan gendirinya mungkin saja tidak menjamin terhadap kelebihan tegangan yang berlebihan pada beban kerja.

At the present time, both the elastic and the ultimate designs are used for prestressed concrete, majority of designers still following the elastic theory. It is difficult to state exact preference for one or the other. Each has its advantages and shortcomings. But, whichever method is used for design, the other must often be applied for checking. For example, when the elastic theory is used in design, it is the practice to check for the ultimate strength of the section in order to find out whether it has sufficient reserve strength to carrying overloads. When the ultimate design is used, the elastic theory must be applied to determine whether the section overstressed under certain conditions of loading and whether the deflections are excessive. Overstressing is objectionable because it may result in undesirable cracks, creep and fatigue effects. When we delve into near types and proportions, it is possible that elastic design alone might not yield a sufficiently safe structure under overloads, while the ultimate design by it self might give no guarantee against excessive overstress under working conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Gibson Harsoning
"Bangunan hotel merupakan suatu bangunan dengan peruntukan komersil yang dapat terbilang memiliki kompleksitas terhadap desain perancangan dalam memenuhi aspek yang dibutuhkan. Oleh karena itu, dapat dilakukan penelitian secara ilmiah untuk memberikan hasil yang lebih optimal dari segi perancangan dan biaya yang dikeluarkan, tanpa mengabaikan kekuatan dari struktur bangunan. Sistem struktur yang dibandingkan dalam penelitian ini adalah post-tensioned flat slab dan sistem ganda dinding geser beton dengan rangka pemikul momen khusus. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbandingan kelayakan struktur antara kedua sistem bangunan akibat gaya gempa yang diberikan, serta efektivitas biaya pekerjaan. Analisis pada penelitian ini menggunakan gempa respon spektrum depok dan riwayat waktu linear, dengan software analisis yang digunakan adalah ETABS. Dari denah arsitektur hotel yang diberikan, penulis mendesain ulang struktur pada kedua sistem hingga mendapatkan hasil yang paling optimal untuk dibandingkan. Dengan segala keunggulanya, sistem post-tensioned flat slab memberikan hasil yang lebih baik dari segi efesiensi volume material dan biaya, walaupun diperlukan beberapa optimasi desain struktural untuk mendekati performa ketahanan lateral akibat gaya gempa seperti sistem ganda konvensional.

The hotel building is a commercial structure that possesses complexity in its design to meet the required aspects. Therefore, scientific research can be conducted to provide more optimal results in terms of design and cost without neglecting the strength of the building structure. The structural systems compared in this study are the post-tensioned flat slab system and the dual system of concrete shear walls with special moment-resisting frames. The purpose of this writing is to determine the structural feasibility comparison between the two building systems due to the given earthquake forces, as well as the cost-effectiveness of the work. The analysis in this study uses the Depok response spectrum earthquake and linear time history, with the analysis software used being ETABS. From the given architectural plan of the hotel, the author redesigned the structure in both systems to obtain the most optimal results for comparison. With all its advantages, the post-tensioned flat slab system provides better results in terms of material volume efficiency and cost, although some structural design optimizations are needed to approach the lateral resistance performance due to earthquake forces like the conventional dual system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raju, N. Krishna
Jakarta: Erlangga, 1993
624.1834 RAJ pt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nawy, Edward G.
Jakarta: Erlangga, 2001
691.3 NAW b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andri Budiadi
Yogyakarta: Andi, 2008
624.183 4 AND d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lin, Tung Yen
Jakarta: Erlangga, 1991
624.183 4 LIN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>