Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nicolov Manumpak THP
"Pelat beton bertulang (pelat konvensional) merupakan suatu sistem lantai yang dipakai sebagian besar bangunan. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, maka jenis dari pelat beton tidak hanya menggunakan tulangan atau penulangan saja untuk dapat menahan momen positif atau gaya geser pada struktur pelat melainkan mulai bermunculan dengan adanya sistem pelat lain yaitu pelat komposit beton seperti pelat "Combideck".
Untuk dapat memilih penggunaan atau pemakaian dari 2 (dua) jenis pelat beton yang berbeda yaitu pelat beton konvensional (pelat beton bertulang) dan pelat beton komposit combideck adalah dengan mendisain dan merencanakan dengan biayalcost pelaksanaan yang sama dengan memberikan beban statik yaitu beban pasir yang ada didalam box dan beban dinamik yaitu beban palu yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu pada kedua jenis pelat beton tersebut, sehingga didapatkan lendutan dan ungkat kenyamanan dari 2 (dua)jenis pelat tersebut.
Dari hasil pengujian pada kedua jenis pelat tersebut, kits juga menganalisa apakah hasil pengujian tersebut tidak menyimpang jauh dari analisa secara toritis. Untuk pengujian pembebanan statik kita dapat membandingkan kedua jenis pelat tersebut mana lendutan yang terkecii dari kedua jenis pelat tersebut, dan untuk pengujian pembebanan dinamik kits dapat membandingkan nilai frekwensi dan perioada sehingga kita dapat simpuIkan perbedaan n11ai kekakuan dari kedua jenis pelat tersebut.
Setelah kita metakukan kegiatan pengujian, proses dan menganalisa kedua jenis pelat tersebut yaitu pelat konvensional dan pelat komposit combideck, maka kita dapat mengetahui mana yang lebih balk kita gunakan dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nieke Anggia Puri Zulhaida
"Kemampuan dalam memperkirakan biaya secara akurat merupakan elemen kunci pada kesuksesan perusahaan kontraktor manapun. Meski telah diperidrakan dengan balk, kemungkinan teljadinya cost overruns dalam suatu proyek sclalu ada. Terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi terjadmya cost overruns, keterlibatan subkontraktor yakni dari segi kontraktual dan kualitas subkontraktor adalah sebagian diantara sekian banyak faktor-faktor ini. Keterlibatan subkontraktor tidak dapat dipungkiri pengaruhnya teAadap cost overruns. Kontribusi subkontraktor spesiahs ? dan pemasok pada total proses konstruksi di Eropa mencapai 80-90% dari nilai total proyek. Dari segi kontraktual, ada banyak sekali altematif pendekatan kontrak dan organisasi untuk desain dan konstruksi suatu proyek. Masing-masing jenis kontrak ini mempunyai keunggulan dan kelemahan untuk penggunaan tertentu. Sedangkan ditinjau dari kualitas subkontraktor, subkontraktor sendiri kadang menjadi sumber masalah. Banyak perusahaan subkontraktor tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang ditangani secara memuaskan, dan sebagai konsekuensinya, mereka tidak mampu memberikan pelayanan yang dibutuhkan oleh klien, serta faktor-faktor lainnya yang dapat menjadi penyebab atau berpengaruh terhadap terjadinya cost overruns. Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi kinerja biaya proyek dalam kontraktual dan kualitas subkontraktor. Pada penclitian ini melalui analisis statistik berupa analisis korelasi dengan menggunakao SPSS 11.00, dicari faktor-faktor yang paling berpengaruh signifikan, niasing-masirig dari segi kontraktual dan kuatitas subkontraktor. Dengan melakukan analisis Analytical Hierarchy Process (AHP), diperoleh urutan prioritas dari faktor-faktor signifikan tersebut. Faktor-faktor yang menempati urutan pertama dari segi kontraktual dan kualitas subkontraktor dipilih sebagai faktor yang akan dianalisis menggunakan metode Fuzzy. Pada analisis Fuzzy diprediksi besamya cost overruns akibat pengaruh kedua faktor tersebut. Melalui analisis statistik dan AHP diperoleh bahwa dua faktor yang paling signifikan pengaruhnya terhadap kinerja biaya proyek dalam kontraktual dan kualitas subkontraktor adalah aktivitas lapangan terganggu aldbat kurang lengkapnya klausul-klausul subkontraktor dan pekeijaan terhambat akibat kurangnya produktivitas lapangan dari subkontraktor. Besamya cost overruns aldbat pengaruh kombinasi dari kedua faktor tersebut berdasarkan analisis Fuzzy berkisar dalam interval 1,33 - 8,8 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully Intan Agustian
"Pengelolaan subkontralctor dalam proyek konstruksi merupakan hal yang sangat panting dilakukan dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi. Hal ini disebabkan karena pengaruh subkontraktor dalam suatu proyek konstruksi mencapai 80 - 90 %
terhadap biaya total proyek. Dalarn pengelolaan subkontraktor terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan kinelja biaya proyell; Salah samnya dapat disebabkan oleh adanya pekerjaan Iambah kurang (change orderaj dan faktor ekstemal yang terjadi pada pelaksanaan proyek.
Dalam pelaksanaannya falctor-faktor tersebut dapat terjadi dengan peluang yang bervariasi pada setiap proyek konstruksi, untuk mengetahui besamya pengaruh falctor-
faktor tersebut terhadap terjadinya cos: overruns, didapatkan data-data dari hasil kuisioner dan selanjutnya dllakukan analisa dengan menggunakan analisa statistik dan metodejizzzy.
Dari hasil analisa ditemukan bahwa besamya cos! overruns akibat faktor-falnor dalam pelcerjaan tambah kurang (change orders) dan faktor ekstemal yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinexja biaya adalah antara 1,33 % - 7,ll %_"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ignatius Eko Widijanto
"Dalam rangka mengantisipasi tingkat pertumbuhan tenaga kerja yang tinggi pihak Otorita Batam membangun kawasan rumah susun layak huni yang berada di sekitar lokasi industri, hal ini dilakukan untuk menekan maraknya pembangunan rumah liar (roli) disekitar kawasan industri tersebut Dalam satu areal kawasan rumah susun direncanakan dibangun sebanyak 50 twinblok yang dibangun secara bertahap selama 6 tahun. Tiap tahunnya dibangun sebanyak 6 sampai 10 twinblok dalam satu areal kawasan rumah susun tersebut Tiap l unit twinbloknya terdiri dari 2 gedung 4 lantai yang dihubungkan dengan selasar sebagai tangga utama tiap lantai dalam 1 gedung terdiri dari & Unit hunian dengan ukuran3,5 m x 6 m (type 21). Dilihat dari bentuknya yang standard dan typical serta dibangun dalam jumlah missal maka pihak owner memandang bahwa sistem pracetak sebagai solusi tcrbaik dibandingkan sistem konvensional cast insftu). Aplikasi teknologi pracetak dengan sendirinya akan menekan biaya bekisting dan mengurangi pemakaian jumlah tenaga kerja di lokasi proyek, yang tentunya jugn akan berpengaruh pada pengurangan biaya konstruksi, hal lain yang menonjol dari penggunaan beton pencetak adalah mutu pekerjaan akan lebih baik dan terkontrol meskipun dalam jumlah yang cukup banyak serta waktu pelaksanaan yang relatip lebih cepat. Ada beberapa sistem praktek yang sudah diterapkan di lndonesia, dinntaranya Sistem BRESPHAKA (Beton Rekayasa Elen1en Struktur Prncetak Hutama Karya), yaitu sistcm struktur pracetak model open Frame yang terdiri dari elemen pracetak kolom balok dna plat lantai dengnn mengguMkan bahan beton normal Slntktural. Maksud dari pcnnlisan ini untuk mcmbandingkan komponen biaya dan waktu pelaksanaan antara beton pracetak Sistem BRESPHAKA dcngnn Sistcm Konvcnsional (cast insitu) pndn Proyek Pcmbangunan Rumah Susun Sewa Di Pulau Batam"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devy Nathaniel
"Beton yang digunakan untuk struktural dalam konstruksi teknik sipil, dapat di bedakan menjadi beberapa bagian. Dalam teknik sipil struktur beton digunakan untuk bangunan pondasi, kolom, balok, pelat ataupun pelat cangkang. Dalam termik sipil hydro digunakan untuk bangunan air seperti bendung, bendungan, saluran ataupun dalam perencanaan drainase perkotaan. Beton juga di gunakan dalam telmik sipil transportasi untuk pekerjaan lapis perkerasan kaku (rigid pavement), saluran jalan, gorong-gorong dan lainnya. Jadi beton hampir di gunakan dalam semua aspek bidang teknik sipil.
Sampai saat ini beton masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan struktur di banding dengan jenis material lainnya. Hal ini disebabkan beton banyak memiliki kelebihan walaupun beton tersebut juga memiliki kekurangan tetapi tidak menjadi masalah dengan ditemukannya bahan tambah untuk beton. Bahan tambah ini bertujuan untuk mengubah satu atau lebih sifat-sifat beton sewaktu masih dalam keadaan plastis atau setelah mengeras, misalnya mempercepat pengerasan, meningkatkan kuat tekan, menambah daktalitas, mengurangi retak, manambah daya tahan terhadap serangan sulfat atau reaksi alkali silika.
Salah satu bahan tambah beton adalah serat (fiber). Pemikiran dasar pemakaian serat ini adalah sebagai secondary reinforced pada beton bertulang untuk menulangi beton dengan orientasi random, sehingga dapat mencegah terjadinya retak-retak yang terlalu dini pada beton akibat panas hidrasi maupun akibat beban. Dengan dicegahnya retak-retak yang terlalu dini, mengakibatkan kemampuan bahan untuk mendukung tegangan-tegangan yang terjadi akan semakin besar.
Dalam penelitian ini akan dibahas kemampuan dari struktur pelat tipis akibat beban statik. Benda uji yang digunakan terbuat dari mortar mutu K-400 dengan kandungan serat metal yang berbeda-beda dengan variasi kadar 0 %, 1 % , 2% dan 3% dari volume mortar.
Disamping itu juga terdapat variasi temperatur yakni mengalami pembakaran pada temperatur ruang, 400°C, dan 800°C. Dari keempat jenis benda uji akan diteliti untuk mendapatkan kondisi yang paling optimum terhadap beban statik Keempat jenis mortar ini masing-masing diletakkan di atas dua tumpuan perletakan sederhana, kemudian di beri beban dengan metode pembebanan third paint loading dimana beban di berikan setiap jarak sepertiga bentang. Beban titik yang diberikan berupa beban monotonik dan beban semi siklik. Setiap penambahan beban dicatat lendutan yang terjadi pada tengah bentang dan pada titik pembebanan dengan menggunakan dial gauge dengan skala 0.01 mm sehingga di hasilkan data hubungan antara beban dan lendutan. Data tesebut kemudian diolah dan dianalisa untuk mendapatkan nilai kuat lentur dan kuat geser pada masing-masing variasi kadar serat dan variasi temperatur.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa penambahan serat pada mortar memberikan konstribusi yang cukup baik dalam menanggung beban statik. Nilai kuat lentur yang di dapatkan pada suhu mang mengalami peningkatan terhadap pertambahan kadar serat dengan nilai maksimum sebesar 0.15 setelah normalisasi, yang terjadi pada kadar serat 2% yang merupakan kadar serat optimum. Nilai kuat geser yang optimum juga terdapat pada kadar serat 2% kondisi suhu ruang, dimana teijadi peningkatari nilai kuat geser sebesar 0.04 setelah normalisasi. Kenaikan temperatur akan sangat mengurangi karateristik dan sifat-sifat mekanis mortar, karena terjadinya dekomposisi pada material dasar pembentuk mortar akibat temperatur tinggi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dalam mendirikan suatu bangunan dengan struktur beton bertulang, perlu suatu analisa dan proses yang teratur dan tepat mulai dari proses awal perencanaan, pelaksanaan, sampai kepada sistem pemeliharaannya. Semua proses tersebut harus berkaitan satu sama lainnya sehingga bangunan tersebut tetap sesuai dengan fungsinya. Jika terjadi suatu kegagalan pada saat pelaksanaan pembangunan struktur, maka kegagalan tersebut dapat menyebabkan kondisi struktur yang dibangun tidak sesuai dengan yang direncanakan dan dapat mengakibatkan perubahan kelakuan struktur. Oleh karena itu, kondisi seperti ini harus dianalisa dan dicari solusi perbaikannya. Setelah didapat solusi perbaikan, maka periu dilakukan analisa terhadap kemampuan struktur beton bertulang yang telah diperbaiki tersebut. Diharapkan dengan perbaikan struktur yang mengalami kegagalan, fungsi struktur tersebut kembali sesuai dengan yang direncanakan. Di dalam skripsi ini, dilakukan peninjauan terhadap suatu kasus kegagalan pada waktu pelaksanaan pembangunan struktur beton bertulang yang terjadi pada suatu proyek bangunan, dimana hal-hal yang dilakukan adalah menganalisa kasus yang terjadi, mencari solusi perbaikannya, dan menganalisa kemampuan struktur yang telah diperbaiki. Dalam prosesnya, digunakan program komputer ETABS (Extended Three Dimensional Analysis of Building Systems) versi 6.0 untuk menghitung gaya-gaya dalam yang dihasilkan oleh struktur secara 3 dimensi. Hasil dari analisis dan sistem perbaikan yang dilakukan adalah terjadinya peningkatan kemampuan pada struktur yang diperbaiki, sehingga fungsi struktur kembali sesuai dengan yang direncanakan dan kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan masih aman."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34841
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldi
"Pabrik Bridgestone Tyre Indonesia adalah sebuah pabrik yang memproduksi ban mobil yang berlokasi di Kawasan Industri Surya Cipta, Karawang. Konstruksi pabrik tersebut mempe1'gunaka.n konstruksi struktur rangka beton bertu lan g, terdiri dari 1 lantai (sebagian 2 lantai). Dalam proses pembangunan pabrik tersebut, pelaksana proyek menggunakan metode pracetak untuk pembuatan konstruksi kolom. Yang artinya komponen- komponen struktur belon tersebul dicor di tempat fabrikasi, yang bukan mempakan posisi akhir komponen-komponen tersebut dalam suatu StI'l1kl`l11', tidak seperti metode konvensional (cast in situ) dimana pengecoran dilakukan pada posisi akhir komponen-komponen tersebui" Perbedaan lokasi pengecoran ini menyebabkan teljadinya perbedaan biaya yang ditimbulkan serta perbedaan larnanya waktu pelaksanaan. Dalam penulisan tugas akhir ini penyusun mencoba memperkirakan besamya biaya langsung yang dikeluarkan untuk masing-masing metode pe11ge1jaan, Sena mencoba memperkirakan lama waktu pelaksanaannya, sampai berdirinya struktur kolom tersebut. Perbedaan biaya langsung yang teljadi disebabkan karena perbedaan konstruksi perancah unmk masing-masing metode, Serta adanya penggunaan alat berat mobile crane pada metode pracetak. Dalam menentukan biaya untuk tiap jenis pekeljaan yang dilaksanakan, penyusun menggunakan harga satuan biaya yang didapat dari buku Jurnal Harga Bahan Bangunan, Konslruksi dan Interior. Perbedaan waktu pelaksanaan yang teljadi disebabkan oleh proses pengecoran untuk metode pracetak yang sudah dapat dilaksanakan pada saat proyek dimulai, tidak seperti pada melode konvensional yang harus menunggu pekerjaan- pekerjaan terkait seperti pemancangan dan pondasi. Dalam penentuan lamanya satuan waktu pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjan yang dilaksanakan, penyusun menggunakan satuan berdasarkan pengalaman di 1apangan_"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Toddy Diasnato
"Proyek Rusunawa adalah sebuah proyek rumah susun yang ditujukan untuk kalangan menengah.yang berlokasi di daerah Cimahi, Bandung - Jawa Barat. Konstruksi bangunan ini mengunakan konstruksi beton bertulang yang terdiri dari 5 lantai. Dalam proses pembangunannya, pelaksana proyek mempergunakan metode pracetak untuk konstruksi kolom, balok, pelat lantai dan tangga. Adapun yang dimaksud konstruksi beton pracetak adalah pengerjaan komponen-komponen tersebut di cor di tempat fabrikasi, baik dipabrik maupun dilapangan yang bukan merupakan posisi akhir dari komponen tersebut dalam suatu struktur. Pada proyek Rusunawa fabrikasi dilakukan di lapangan. Hal yang menarik dari pembuatan rumah susun sewa sederhana (Rusunwa) bandung adalah proyek ini menggunakan sambungan baut untuk menyatukan kolom-kolom dan balok yang ada di struktur bangunan. Metode konstruksi yang berbeda berarti mempunyai cost structural atau alokasi biaya yang berbeda pula. Perbedaan cost structural yang terjadi antara lain disebabkan karena adanya perbedaan alat, metode kerja, overhead lapangan, formwork, upah tenaga kerja, yang akan berdampak langsung terhadap durasi proyek, sehingga akan mempengaruhi biaya. Dalam penulisan tugas akhir ini penyusun mencoba meninjau tentang perbandingan struktur atas antara pembuatan rumah susun sewa sederhana (Rusunwa) dengan menggunakan metode precast dengan sambungan, dan metode konvensional dari segi biaya, sehingga dapat diketahui variablevariable yang berpengaruh agar biaya dapat lebih dioptimalkan.

Rusunawa project was a construction project that built a building for middle class people or below which live in Cimahi, Bandung-Jawa Barat. This Construction used a rainforced concrete for 5-floor building. This project used the precast method for coloumn, slab, beam and stairs modul. Precast concrete method means that modul was made before it erection in the place where it installed. Fabrication for this construction was an onsite fabrication There was an interesting involving connection in Rusunawa project.
In this project they were using bolt to connecting column and slab in the structure. Because of the method differences between conventional and precast concrete, so there were different cost structure. This cost structure difference is ther because the different method, tools, field overhead, formwork, and man power that influence time and cost. In this paper, writer try to find the cost structure difference between conventional and precast concrete in Rusunawa project, so the variables that involve can be known. When the variables are known, cost structure can be optimalized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35342
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aryo Permono
"Beton merupakan material yang paling sering digunakan dalam konstruksi saat ini. Banyak kelebihan yang dimiliki oleh struktur beton, aka tetapi beton juga memiliki kekurangan Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan beton mengalami keretakan, salah satunya adalah overloading. Beton yang telah runtuh akan mengalami pengurangan kekuatan, dengan demikian haruslah dilakukan suatu proses perbaikan guna mengembalikan atau bahkan meningkatkan kekuatan beton. Pada skripsi ini akan dibahas mengenai salah satu metode perbaikan beton yang telah runtuh akibat overloading. Perbaikan yang dilakukan akan menggunakan bahan perbaikan Concresive 1438 dan Injection Resin LPL dan ditambah bahan perkuatan M-Brace CF 130. Penelitian lebih lanjut mengenai bahan perbaikan ini diperlukan, karena bahan perbaikan tersehut harus memenuhi seluruh persyaratan mutu pelaksanaan pekerjaan, syarat kekuatan dan keandalan struktur. Parameter yang diamati adalah perilaku balok beton pada kondisi sebelum diperbaiki yang menyangkut kuat lentur, kuat tarik, kuat geser, tegangan-tegangan, defleksi, pola keruntuhan dibandingkan dengan balok beton yang telah diperbaiki dengan material tersebut.

Nowadays, concrete is the most used material in Construction. There are so many advantages using this material, but on the other hand, concrete also has some weaknesses. Some kind of factors can cause crack, for example is overloading. The strength of damaged/failed concrete stmcture will be decreased. So repairment process is needed to retum or even increase its strength. In this final assignment will represent one of repairment method of concrete structure which had been suffered failure caused by overloading. Repairment is using repair material Concresive 1438 and Injection Resin LPL and strengthening material M-Brace CF 130. This experiment is needed to approve that these materials should fulfill all ofthe criterias, such as quality, strength, and structures reliability. Parameter noticed are the perfomtanoes of the concrete beam before and alter repairment, including flexural strength, tensile strength, shear strength, stress-strain, deflection,and crack pattern."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S35234
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Azihan
"
ABSTRAK
Silo merupakan tempat penyimpanan material butiran seperti semen, gandum,
batu-bara, dan lain-lain. Bentuk struktur silo dan sifat fisik dari material yang akan disimpan, akan sangat berpengaruh terhadap pola pengaliran dari material itu sendiri, dan juga terhadap tegangan yang akan terjadi pada dinding serta dasar silo.
Bentuk struktur silo umumnya berbentuk tanki silinder, sehingga akibat tekanan
lateral yang seragam pada dinding silo akan terjadi tegangan membran tarik dengan tidak adanya momen lentur.
Dengan demikian maka sangat cocok direncanakan dengan sistem prategang melingkar ( circular prestressing ), dimana tekanan Iingkar ( hoop compression ) yang ditimbulkan pada beton oleh prategang mengimbangi tarikan lingkar ( hoop tension ) akibat tekanan yang diberikan oleh material butiran yang disimpan dalam silo tersebut.
Dalam karya tulis ini akan dibahas sistem beton prategang melingkar yang digunakan pada silo yang berbentuk tanki silinder yang berfimgsi menyimpan material
semen portland.
Adapun tujuan dari karya tulis dalam tugas akhir ini yaitu untuk menganalisa gaya
prestressing yang harus dibenkan pada dinding silo untuk mengimbangi tekanan statik
yang ditimbulkan material semen portland pada dinding silo, sehingga tegangan-tegangan yang terjadi tidak melebihi tegangan-tegangan yang diizinkan
Metode yang digunakan dalam analisa dinding silo ini berdasarkan analisa cylindrical shell elasris, sedangkan tekanan yang dialdbatkan material yang simpan, akan digunakan metode perhinmgan tekanan statik yang dilalcukan Janssen ( metode Janssen ). Dimana metode ini membahas tekanan lateral maupun tekanan vertikalnya berdasarkan keseimbangan dari material yang disimpan dalam keadaan statik. Sedangkan metode yang digunakan dalam analisa gaya yang akan mengimbangi tekanan akibat material yang disimpan, digunakan metode prategang melingkar sisthem post tensioning dengan rnenggunakan tendon.
Dalam analisa tegangan-tegangan yang akan terjadi pada dinding silo rersebut,
akan ditinjau dalam dua kondisi :
Kondisi 1 : gaya prategang melingkar direncanakan untuk mengimbangi kondisi silo
dalam keadaan kosong.
Kondisi 2 : gaya prategang melingkar direncanakan untuk mengimbangi kondisi. silo
dalam keadaan penuh.
"
1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>