Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10281 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Viera Virdianthi
"ABSTRAK
Kota Bekasi yang ber arak sekitar 35 km dari Jakarta merupakan salah satu kotamadya di Propinsi Jawa Barat yang sangat pesat pertumbuhannya. Pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih yang berpengaruh terhadap kemampuan instalasi PDAM Kotamadya Bekasi dalam mengelola dan memberikan pelayanan air bersih. Saat ini (tahun 1999) kapasitas yang ada 80 Itldet, untuk memenuhi kebutuhan air bersih akibat pertumbuhan penduduk diperlukan kapasitas sebesar 115 ltldet. Air baku yang dipakai dalam sistem pengolahan air bersih yang ada di PDAM Kotamadya Bekasi hingga saat ini berasal dari air sungai Kali Malang.
Dalam Tugas Akhir ini penulis melakukan evaluasi pada Instalasi PDAM Rawa Lumbu dengan kapasitas produksi 80 literldetik terhadap kebutuhan air bersih daerah pelayanannya. Evaluasi dilakukan dengan mengadakan survey lapangan terhadap kapasitas pengolahan produksi dan kemampuan operasional serta perhi.tungan disain kapasitas dari setiap unit pengolahan yang ada pada Instalasi mulai dari unit Intake hingga Reservoir ; dan perhitungan kebutuhan air bersih pada daerah pelayanannya.
Dari hasil evaluasi dapat diketahui bahwa dengan kondisi kapasitas 80 ltldet scat ini (tahun 1999) PDAM Rawa Lumbu belum mampu melayam konsumennya secara maksk al. Penggantian media penyaring pada filter yang ada, penambahan kapasitas unit Reservoir serta memaksimalkan penggunaan unit Pra Sedimentasi dan Koagulasi ; diharapkan dapat mengoptimalkan kapasitas pengolahan produksi air bersih.

"
2000
S35607
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
01/Har/e
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadi Jaya Subekti
"Kota Bekasi merupakan kota penyangga Ibu kota DKI Jakarta, hal ini mempengaruhi pertumbuhan kota Bekasi yang semakin pesat seiring dengan pesatnya keadaan ekonomi Jakarta. Pesatnya pertambahan penduduk kota Bekasi, menuntut fasilitasi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi salah satunya adalah kebutuhan akan air minum. Kebutuhan akan Air minum yang memenuhi baku mutu diatur pemerintah dalam undang-undang No. 7 Tahun 2004 mengenai Sumber Daya Air. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Rawa Lumbu merupakan salah satu instalasi yang melayani kebutuhan air minum di Kota Bekasi. Saat ini PDAM Rawa Lumbu memiliki tiga buah instalasi air minum dengan kapasitas total 260 l/det. Salah satunya adalah instalasi pelat baja dengan kapasitas 2 _ 100 l/det yang telah dibangun pada tahun 2005. Sebagai salah satu penyedia air minum PDAM Rawa Lumbu dituntut untuk dapat menyediakan air minum yang memenuhi syarat baku mutu air minum pada PERMENKES no 907/MENKES/SK/VII/2002.
Maksud dan tujuan dari tugas akhir ini adalah mengevaluasi efisiensi Instalasi Pengolahan Air Minum Rawa Lumbu dalam mereduksi kadar polutan dalam air baku kalimalang serta melakukan evaluasi unit-unit pengolahan instalasi dengan kapasitas 100 l/det berdasarkan debit pengolahannya. Setelah dilakukan analisa diketahui unit pengolahan WTP Rawa Lumbu memiliki efisiensi yang cukup baik dalam mereduksi turbiditas dengan kisaran rata-rata 97 - 99% . Sedangkan dari analisa dimensi dengan menggunakan debit eksisting 68 l/det dan debit desain 100 l/det diketahui unit-unit pengolahan masih memiliki kinerja yang baik, namun kapasitas maksimum pengolahan berdasarkan bak sedimentasi hanya dapat mengolah debit sebesar 91 l/det. Sedangkan untuk reservoir yang ada saat ini hanya dapat menampung debit pengolahan sebesar 106,41 l/det.

The population of Bekasi is effected by the economics development of Jakarta. This increase in population demanded fulfillment of people's necessity, one of them is drinking water. The necessity of drinking water has been arranged in national constitution of Indonesian Republic number 7 year 2004 about Water Resources. Public Water company (PDAM) Rawa Lumbu is one of the water treatment plant which serve the necessity of drinking water in Bekasi. Today Rawa Lumbu Water treatment plant has three instalation with total capacity of 260 l/sec. One of them is steel plate installation with capacity of 200 l/sec, which was built on 2005. As one of drinking water provider PDAM Rawa Lumbu is demanded to be able to provided safe drinking water that fulfill nation water regulation PERMENKES 907/MENKES/SK/VII/2002.
The objective of this final report is to evaluate the efficiency of Rawa Lumbu water treatment plant installation in reducing water impurities and to evaluate water treatment unit process with capacity of 100 l/sec. Result of the evaluation analysis shows that Rawa Lumbu water treatment plant has a good efficiency about 97 - 99 % in reducing turbidity. After calculating with current flow rate of 68 l/sec and design flow rate of 100 l/sec, units in the treatment plant shows that it still has a good performance but it has a maximum flow rate of 91 l/sec. As for current reservoir has a maximum flow rate of 106,41 l/sec.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50474
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Abidin
"Laju pertumbuhan yang tinggi di Kecamatan Teluk Jambe Timur sebesar 5,43 % perlu diikuti dengan peningkatan kualitas dan kuantitas layanan air minum untuk memenuhi tingginya kebutuhan air minum masyarakat. Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Karawang Kabupaten Karawang berencana untuk melakukan peningkatan kapasitas eksisting dengan evaluasi dan optimalisasi. Kapasitas eksisting dari IPAM Karawang adalah 320 L/detik yang berasal dari WTP 1 100 L/detik dan WTP 2 220 L/detik. Langkah yang dilakukan untuk evaluasi adalah evaluasi kualitas air baku dan air produksi, proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, serta evaluasi WTP 2. Tingginya parameter fisika dan kimia pada air baku dapat diturunkan dengan unit yang ada di IPAM Karawang sehingga kualitas air produksi sudah sesuai dengan PERMENKES 492/2010. Evaluasi dilakukan untuk WTP 2 karena memiliki potensi peningkatan kapasitas produksi.
Evaluasi dilakukan pada unit tandon prasedimentasi, intake, WTP 2 (flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi), dan reservoir berdasarkan kriteria desain. Hasil evaluasi menghasilkan kapasitas maksimum WTP 2 sebesar 340 L/detik. Dari evaluasi dan optimalisasi kapasitas produksi IPAM Karawang meningkat dari semula 320 L/detik menjadi 440 L/detik. Jika dikaitkan dengan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan air, kapasitas eksisting 320 L/detik dapat memenuhi kebutuhan air sampai tahun 2013. Sedangkan kapasitas hasil evaluasi dan optimalisasi 440 L/detik mampu memenuhi kebutuhan air daerah layanan sampai tahun 2015.

The population rate of Teluk Jambe Timur district is 5,43 %. It needs the increase of the quality and quantity of public water treatment to fulfill the society’s need of potable water. Water treatment plant (WTP) Karawang plans to do improvement to the existing capacity by evaluating and optimizing. The existing planed are evaluating the raw water quality and the effluent, projection of chemical parameters of raw water can be reduced using the existing WTP Karawang units as PERMENKES 492/2010. This final project is to evaluate the WTP 2 because it is potentially able to increase the production capacity.
Evaluation is done to pre sedimentation, intake, WTP 2 (flocculation, sedimentation, and filtration), and reservoir based on the design criteria. Base on the evaluation result, the capacity of WTP 2 can be increase to be 340 L/s in maximum. Based on the evaluation and production capacity optimalization of WTP Karawang increase from 320 L/s to 440 L/s. Related with population projection and the need of water, the existing capacity 320 L/s can fulfill the need of water until 2013. Meanwhile, the capacity based on evaluation and optimizing 440 L/s can fulfill the need of water until 2015.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsul Rizal
"Pertumbuhan Kota Bekasi didorong oleh keadaan ekonomi DKI yang merupakan sumber utama peker aan dan umumnya menampilkan angka pertumbuhan 5 % pertahun yang melebihi rata-rata nasional. Untuk tahun 2001 saja di Kec. Bekasi Timur, kepadatannya cukup tinggi sekitar 141,02 jiwa/ha, dan di Kec_Bekasi Selatan sekitar 117,56 jiwa/ha. Semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk di 2 Kecamatan ini, tentu harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan akan air bersih sebagai sarana vital kebutuhan manusia. Kehadiran PDAM Cabang Kota sebagai kesatuan usaha milik Pemda yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan umum di bidang air bersih tentu dibutuhkan masyarakat perkotaan terutama untuk kedua Kecamatan ini dalam mencukupi kebutuhan air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Pasalnya, air tanah di perkotaan telah tercernar oleh bakteri dan logam, sedangkan air permukaan saat ini sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan yang ada_ Perkembangan pembangunan dihulu dan disepanjang aliran Sungai Kalimalang yang semakin pesat akibat dari pertumbuhan daerah Sekasi sebagai daerah yang diperuntukkan untuk industri dan pemukiman tentu sangat membebani. Sedangkan Sungai Kalimalang sangat potensial sebagai cumber air bakii untuk pengolahan air bersih kedepannya. Untuk itu Instalasi Poncol sebagai instalasi pengolahan air bersih yang melayani Cabang Kota tentu harus siap menjawab tantangan ini dalam mencukupi ketersediaan akan air bersih untuk masa-mass yang akan datang, baik dalam hal kuantitas, kualitas maupun kontinuitas dari air bersih."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35726
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yety Yanutriastuti
"Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bogor merupakan instansi yang mempunyai kewenangan dalam hal penyediaan air bersih sesuai dengan Surat Keputusan Mendagri nomar 5 tahun 1977 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 28/KPTS/1984. Berdasarkan SK tersebut target cakupan pelayanan PDAM Kota Bogor (termasuk kota sedang) adalah 80 % pelayanan. Sebelum terjadi perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk target tersebut telah terpenuhi, namun dengan perkembangan yang teljadi cakupan pelayanan PDAM saat ini sebesar 53 %.
Agar dapat terpenuhi target raihan, PDAM hams melakukan pengembangan jaringan pipa air bersih di wilayah baru. Untuk itu sisa kapasitas produksi yang ada (idle capacity) perlu dievaluasi dengan pertambahan pelanggan yang dapat dilayani.
Total kapasitas produksi sebanyak 1102 liter/detik. Jumlah yang didistribusikan sebanyak 954 liter/detik. Sisa produksi = 1102 lt/det - 974 lt/det = 128 lt/det.
Dengan kondisi sisa produksi tersebut diatas dan pertumbuhan penduduk pada saat ini serta untuk memenuhi kebuluhan di masa mendatang jaringan sistem yang ada perlu dievaluasi, apakah masih diperlukan penambahan unit-unit pengolahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37122
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ilham Azhari
"Kebutuhan terhadap air minum terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitasnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Benda, Kota Tangerang, kebutuhan akan air minum juga akan terus meningkat. Instalasi Pengolahan Air Benda dibangun tahun 2010 di kawasan Perumahan Duta Garden, Kota Tangerang. Namun, hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi kinerja unit pengolahan dari IPA Benda. Kinerja instalasi pengolahan air diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku yang digunakan, kualitas air produksi yang dihasilkan, dan kapasitas pengolahan instalasi Benda. Dari hasil evaluasi dapat dilakukan optimalisasi kinerja instalasi untuk mengetahui efektifitas unit pengolahan dari instalasi.
Hasil analisis data kependudukan menunjukan laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Benda mengikuti pola pertumbuhan aritmatik dengan rata-rata pertambahan penduduk sebesar 2564 jiwa setiap tahunnya. Hasil perhitungan proyeksi kebutuhan air menunjukan bahwa terdapat kenaikan kapasitas kebutuhan air menjadi 100 L/detik hingga tahun 2018 dan 150 L/detik hingga tahun 2026. Hasil dari evaluasi instalasi eksisting dengan debit 50 L/detik adalah dapat mengolah air baku sehingga menghasilkan air produksi yang memenuhi standar kulitas air minum. Namun terdapat beberapa masalah pada beberapa unit pengolahan yang sebaiknya diperbaiki guna meningkatkan kinerja instalasi.

The need for drinking water continues to increase along with the increasing of population and its activities. As the increasing number of population in Kecamatan Benda, Kota Tangerang, the need for drinking water will also continue to increase. Benda Water Treatment Plant was built in 2010. Until now, there has been no evaluation of the performance of processing units from WTP Benda. The performance of the water treatment plant is known through evaluation by reviewing the quality and quantity of the raw water used, the quality of the produced water, and the processing capacity of the plant.
The analysis of population data indicate the rate of population growth in Kecamatan Benda follow the arithmetic growth pattern with average population increase of 2564 people each year. The result of water demand projection shows that there is an increase of water demand capacity to 100 L sec until 2018 and 150 L sec until 2026. The result of the existing installation evaluation with the discharge of 50 L sec is able to process raw water to produce production water that meet drinking water quality standard. However, there are some problems in several processing units that should be improved to enhance the performance of the installation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrike Wahyuni Saputri
"Air merupakan salah satu kebutuhan utama dalam menunjang kehidupan manusia. Kebutuhan terhadap air minum terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktifitasnya. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Tangerang secara umum, maka kebutuhan akan air minum juga akan terus meningkat. Dan usia instalasi yang sudah tua (28 tahun) serta belum pernah dilakukan evaluasi dan perbaikan. Untuk itu, diperlukan evaluasi dan optimalisasi kinerja dari instalasi. Kinerja instalasi pengolahan air diketahui melalui evaluasi dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku yang digunakan, kualitas air produksi yang dihasilkan, dan kapasitas pengolahan instalasi (IPA) Babakan. Dari hasil evaluasi dapat dilakukan optimalisasi kinerja instalasi untuk mengetahui efektifitas pengolahan dari instalasi. Metode penelitian yang akan dilakukan adalah observasi secara langsung ke IPA Babakan. Hasil dari evaluasi instalasi eksisting dengan debit 80 L/dtk adalah dapat mengolah air baku sehingga menghasilkan air minum yang memenuhi baku mutu. Namun terdapat beberapa masalah pada beberapa unit pengolahan yang sebaiknya diperbaiki guna meningkatkan kinerja instalasi.

Water is one of the major needs in supporting human life. The need for drinking water continues to increase along with the increasing of population and its activities. As the increasing number of population in Tangerang city in general, the demand for drinking water will also continue to increase. The installation was old (28 years) and has never been evaluated and repaired before. That is why, it needs an evaluation and performance optimization of the installation. The Performance of water treatment plant can be known through the evaluation by reviewing the quality and quantity of raw water used, quality of water production, and installation of processing capacity (IPA) Babakan. From the results of the evaluation we can do an optimizing the performance of the installation to determine the effectiveness of the installation process. The research method is done by direct observation on the IPA Babakan. The results of the evaluation of existing installations with the discharge 80 L / sec are able to treat raw water to produce drinking water that meets quality standards. But there are some problems in several processing units that should be improved to enhance the performance of the installation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S594
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurannisa Shaleha
"Kebutuhan air minum di Kota Depok yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang juga semakin meningkat setiap tahunnya. Dalam memenuhi kebutuhan air minum dibutuhkan pengolahan air minum yang bekerja dengan baik serta pengembangan pengolahan air minum itu sendiri. Dalam pengembangan ini memerlukan evaluasi dan pengoptimalan kinerja dari Instalasi Pengolahan Air IPA di Kota Depok, salah satu yang perlu ditinjau adalah IPA Legong yang melayani kebutuhan air minum wilayah Kota Depok bagian Timur.
Evaluasi dilakukan dengan meninjau kualitas dan kuantitas air baku dan air produksi serta kapasitas pengolahan IPA yang digunakan. Langkah pertama yang dilakukan yaitu pengumpulan data primer dan sekunder, observasi lapangan, wawancara, dan diskusi dengan pengelola IPA Legong sistem Kedasih. Kemudian, tahap evaluasi kinerja unit pengolahan dengan menghitung dimensi setiap unit berdasarkan parameter kriteria desain yang tersedia dan membandingkannya. Tahap pengoptimalan kapasitas berdasarkan hasil evaluasi kinerja dengan memberikan solusi alternatif permasalahan.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa IPA Legong sistem Kedasih dapat meningkatkan kapasitas pengolahan sebesar 40 dari 300 l/dt menjadi 420 l/dt. Selain itu, hasil analisis penyisihan kualitas air juga menyimpulkan dair beberapa parameter yang diuji masih memenuhi syarat dalam Permenkes 429/2010 serta unit pengolahan IPA Legong masih bekerja dengan baik dan belum terdapat kendala akan melampaui syarat kualitas air minum.

The increasing demand for drinking water in Depok City is growing as the population grows every year. In meeting the needs of drinking water water treatment is required to work well and the development of drinking water itself. In this development and Performance optimization of Water Treatment Plant WTP in Depok City, one of the things to be considered is Legong WTP that serves the drinking water needs of East Depok City.
The evaluation is done by measuring the quality and quantity of air and air production and processing capacity of WTP. The first step is to dig primary and secondary data, interviews and discussions with Legong WTP Kedasih system manager. Then, the evaluation stage of the performance of the processing unit by calculating the unit of each parameter based on the available design parameters and compare them. Stage of capacity based optimization based on results with alternative solutions.
The results showed that Legong WTP system can increase processing capacity by 40 from 300 l dt to 420 l dt. In addition, the results of air quality allowance analysis also influenced some parameters that are still needed in Permenkes 429 2010 and Legong WTP processing unit still work well and no one will meet the drinking water quality requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>