Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79689 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Ricky Janus M.
"Maraknya pelaksanaan proyek konstruksi dewasa ini umumnya be!um diimbangi dengan peningkatan mutu proyek. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya proyek yang selesai jauh lebih lama dari perencanaan awal dengan biaya melebihi anggaran akibat dilakukannya beberapa penyesuaian-penyesuaian. Kondisi ini jelas akan merugikan semua fihak yang terlibat di dalamnya.
Dalam rangka penyelesaian proyek, agar sesuai dengan standar mutu dan pelaksanaan yang teiah disepakati bersama, adalah penting untuk memperhatikan segala kendala yang mungkin akan ditemui. Kendala ini tentunya bervariasi seiring dengan semakin besar dan kompleksnya suatu proyek. Semakin besar dan kompleks proyek, maka risiko dan ketidakpastian yang dihadapi dalam proses implementasinya juga akan semakin tinggi.
Dari kondisi di atas dapat dipahami bahwa faktor risiko dan ketidakpastian adalah mutlak untuk dijadikan parameter penting dalam tahap perencanaa. Pihak pelaksana hendaknya dapat memahami bahwa setiap pengaruh ketidakpastian ini dapat berakibat terhadap terlambatnya proyek. Dilain sisi ada tuntutan akan kemampuan menyelesaikan proyek dengan tepat waktu. Hal inilah yang kemudian mendorong dilakukannya prediksi untuk mengetahui sejauh mana peluang yang dimiliki dalam pencapaian sasaran.
Oleh karena itu di dalam penulisan skripsi ini dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpastian terhadap waktu pelaksanaan proyek. Pengaruh yang ditimbulkan akan diukur dalam persentase kemungkinan tercapainya target waktu penyelesaian proyek tersebut dengan menggunakan bantuan metoda penjadwalan PERT."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S35018
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grandy Regel Tuerah
"Dalam suatu proyek pembangunan prasarana, salah satu faktor yang penting adalah faktor waktu dan penjadwalan pekerjaan. Masaiah waktu dan penjadwalan ini sangat perlu mendapat perhatian khusus dan dapat dioptimalkan dengan menyusun item-item pekerjaan seefisien dan seefektif mungkin baik pada masa prakonstruksi, masa konstruksi maupun pasca konstruksi. Sistem Manajemen Konstruksi yang mengacu kepada kepercayaan akan asumsi bahwa suatu pelaksanaan proyek yang dilaksanakan dengan pendekatan sistem yang terpadu dan konsisten dari selumh proses tahap pelaksanaan proyek, dimana bila terhadap tiap-tiap tahap proses dari sistem tersebut dilakukan optimalisasi terhadap setiap permasalahan akan menghasilkan hasil akhir yang optimal pula. Waktu sebagai salah satu variabel utama yang menentukan sukses atau tidaknya suatu proyek sangat penting bagi pemilik proyek yang mengharapkan keuntungan operasi atau produksi dari proyek yang telah selesai dilaksanakan. Makin cepat selesai suatu proyek makin cepat "return of investment" serta keuntungan yang didapat. Proyek seperti apartemen atau bangunan perkantoran akan sangat sensitif terhadap waktu mulai menghasilkan pendapatan dari ongkos sewa yang sangat tergantung pada masalah waktu ini.
Skripsi ini didasari oleh studi kasus pada proyek pembangunan Masjid milik Bank Indonesia. Dimana dari kasus yang akan ditinjau ini dapat ditarik suatu kesimpulan akan perlunya penanganan suatu proyek besar dengan suatu sistem Manajemen Konstruksi. Titik berat dalam peninjauan kasus ini adalah pada perencanaan dan pengendalian waktu pekerjaan sehingga didapat waktu pembangunan proyek yang cepat dan efektif seperti yang telah dijelaskan diatas. Namun disadari dalam suatu proyek semakin besar proyek tersebut akan semakin kompleks pula masalah yang timbul. Salah satu masalah yang akan timbul adalah masalah waktu. Disinilah diharapkan dengan metode-metode manajemen konstruksi yang ada dapat diselesaikan semua masalah yang ada. Sehingga pada akhirnya dapat direkomendasikan kepada masyarakat bahwa manajemen kontruksi adalah salah satu altematif yang dapat dipakai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34929
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rasyid Rozak
"Mengidentifikasi faktor masalah kinerja waktu keterlambatan merupakan bagian dari pengendalian proyek di mana hal tersebut merupakan langkah awal dari perjalanan proyek untuk menunjang kesuksesan proyek itu sendiri. Hal itu dapat dimengerti karena tingkat mengidentifikasi faktor keterlambatan proyek akan dapat mempermudah dalam pengontrolan proses atau kegiatan proyek yang beragam, termasuk dalam urutan kegiatannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis variabelvariabel faktor dominan penyebab keterlambatan yang mempengaruhi kinerja suatu pelaksanaan konstruksi pada proyek pembangunan Panti Asuhan Orphanage Home - Babakan Madang. Dalam mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek dilakukan pengumpulan data yang dilaksanakan dalam bentuk survei melalui penyebaran kuesioner. Data kemudian dianalisa dengan metode analisa AHP (Analytical Hierarchy Process ).
Dari hasil analisa data diperoleh faktor dominan penyebab keterlambatan pelaksanaan Proyek Gedung Orphanage Home adalah adanya perubahan desain selama konstruksi, sering terjadinya perubahan pekerjaan (rework), adanya peningkatan scope pekerjaan, biaya pelaksanaan konstruksi yang melebihi anggaran, dan keterbatasan anggaran untuk pembelian material/equipment. Terhadap permasalahan tersebut, dapat dilakukan tindakan antisipasi secara manajerial yaitu dengan pematangan desain dengan persamaan persepsi antara owner perencana, dan pelaksana, pemberian informasi kepada owner tentang baik buruknya dari bermacam-macam model desain sebelum dilaksanakan dan meningkatkan pengendalian biaya, terutama di quantity & biaya.

Identifying the delays of time factor is a part of the project control, which is the early step of project's process to succeed the project its self. It is understood because the identification level for the delays factor would much help in process controlling or in many variety projects, including in each activities order.
The objectives of this research are to identify and analyse the causal dominant factors of the orphanage home building project delays variables in Babakan Madang that influence the work performance of its construction. In order to identify of the project delays factors, data collecting is needed by surveying with questionnaires. Then the collected data would be analyzed using AHP (Analytical Hierarchy Process) method.
At the end of the final analysis report, we have found the causal dominant factors of the orphanage home project implementation delays, there are; the change of design during construction work, rework of the project, the increase of job scope, the over budget of construction implementation, and the limitation budget for equipment purchase. Contending the problem, there are managerial ways to anticipate, such as by comparing perception between the owners, planners and managers in way to maturing design, by giving information to the owners about the advantages and weaknesses of many design models before the project executed, and also by increasing expense control, especially for the quantity and expense budget.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35754
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Tiorisna
"Pada skripsi ini dibuat suatu perencanaan jadwal proyek pembuatan prototipe kapal katamaran untuk sungai lahan gambut Kalimantan. Perencanaan dibuat berdasarkan desain tim khusus, dan data aktual dan pengalaman PIX dalam memproduksi kapal sejenis. Perencanaan ini menggunakan metode anafisa jaringan keda yaitu CPM, yang dikedakan dengan bantuan sokware Ms. Project. Perencanaan difokuskan pada perencanaan jadwal kegiatan dan pengalokasn tenaga keqia pada tahap operasi, sedangkan perkiraan biaya dikerjakan secara garis besarnya saja.Jadwal yang tefah dibuat masih dapat ditingkatkan terus sesuai pengenalan yang makin dafam terhadap proyek dan kondisi yang dihadapi di lapangan. Hasil perencanaan ini dapat dyadfkan sebagaf dasar perhitungan biaya yang lebih dnci, panduan saat fahap pelaksanaan dan tolok ukur keberhasilannya serta sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan proyek tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36631
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Despredi Akbar
"Pembuatan dies adalah bagian dari persiapan produksi komponen (pressed part) baru di PT.X atas permintaan dan spesifikasi produk dari konsumen. Dalam pelaksanaanya kegiatan ini memenuhi kriteria sebagai kegiatan proyek, sehingga sistematika perencanaan berdasarkan "Manajemen Proyek" dapat diterapkan. Perencanaan proyek adalah fungsi pertama dari kegiatan manajemen proyek sebelum diikuti oleh fungsi lain seperti mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan Perencanaan dimulai dengan mempelajari hal-hal mengenai seluk beluk rencana aktifitas proyek, ruang lingkup perencanaan proyek, work breakdown struktur, teknik perencanaan proyek dan alat perencanaan proyek. Ketepatan dan akurasi perkiraan kurun waktu (durasi) aktifitas di dalam proyek perencanaan sangat mempengaruhi ketepatan hasil perencanaan, hal ini sangat diperlukan dalam proses negosiasi, penawaran dan implementasi aktifitas proyek. Pada penelitian ini dibahas mengenai penggunaan data-data terdahulu sebagai pembanding untuk mengestimasi jam-mesin (machine-hour) aktititas proyek di workshop dengan pendekatan analisa regresi linear. Kemudian dilakukan penjadwalan proyek berdasarkan data-data yang telah diestimasi dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Project, hasil awal ini dievalusi dengan analisa percepatan proyek (crash program) untuk memperoleh jadwal yang optimal. Berdasarkan jadwal yang optimal ini selanjutnya dibuatkan suatu jadwal proyek secara terperinci melalui beberapa tampilan hasil pengolahan data di Microsoft Project. Melalui penelitian ini ditawarkan suatu metode estimasi kurun waktu proyek yang akurat dalam tempo yang singkat, sehingga selanjutnya dapat dibuat suatu jadwal proyek yang optimal dalam implementasi pelaksanaannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihabudin Irpan
"Sebagai bagian dari Proyek pengendalian lingkungan di wilayah Duri Riau, PT. Caltex Pacific Indonesia bermaksud ingin membuat satu fasilitas untuk pembuangan hasil produksi eksplorasi minyak. Sampah produksi tersebut terdiri dari dua jenis yaitu sampah yang padat dan sampah produksi yang berupa cairan pembuangan hasil produksi. Dari hasil observasi yang dilakukan maka direkomendasikan untuk membuat satu fasilitas pengaluran pembuangan untuk sampah yang padat serta memperbaiki dan memperbaharui fasilitas pembuangan sampah cair di wilayah tersebut.
Tender proyek pembuatan bid paket untuk pembangunan fasililas dialas dimenangkan oleh PT. Erraenersi Konstruksindo selaku konsultan perencana. Sistem perencanaan, penjadwalan dan pengendaliannya proyek merupakan salah sam hal yang penting, sehingga proyek tersebut dapat terlaksana sesuai dengan rencanaan.
Dalam satu proyek untuk membuat suatu sistem penjadwalan dan cara pengendalian biasanya di butuhkan satu sarana pembantu sehingga dapat memudahkan kita untuk melakukannya. Maksud dan tujuan dari studi perbandingan ini adalah penulis mengharapkan dapal ditcmukannya salu sistem penjadwalan dan pengendalian proyek yang baku sehingga dapat di gunakan oleh PT. Erraenersi Konstruksindo di setiap proyek.
Banyak cara yang dipergunakan untuk pembuatan jadwal serta pengendalian proyek yang dilakukan oleh konsultan di Indonesia. Dalam penulisan ini penulis membatasi Studi banding hanya dilakukan pada sistem pembuatan jadwal serta pengendalian proyek yang dilakukan di PT. Erraenersi Konstruksindo saja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Mukti Rahayu
"Proporsi pemakaian BBM (Bahan Bakar Minyak) yang tinggi terkait dengan keterlambatan upaya diversifikasi ke energi non minyak akibat harga BBM yang relatif murah karena masih mendapat subsidi dari pemerintah. Penghapusan subsidi BBM pada tahun 2005 merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan berbahan baku minyak nabati sebagai pengga nti BBM.
Biodiesel merupakan salah satu harapan baru untuk menjawab sebagian kebutuhan energi di Tanah Air. Seiring dengan perkembangan teknologi energi terbarukan dan pengembangan pembangunan pabrik biodiesel pada saat ini, Kementerian Negara Riset dan Teknologi telah ikut berperan dalam melaksanakan pengembangan tersebut, yaitu dengan pengembangan pembangunan pabrik biodiesel skala perkebunan tanaman rakyat kapasitas 5 ton/hari.
Pengukuran kegagalan dari pembangunan pabrik biodiesel dapat ditandai dengan kurang effiesiensinya biaya pembangunan pabrik biodiesel tersebut, namun lebih utama lagi pada proses pengelolaan pengadaan bahan baku dan mesin/peralatan yang pada saat ini cenderung berkembang menjadi lebih kompleks. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kinerja waktu dan tidak tersedianya spesifikasi material di dalam negeri yang menimbulkan tuntutan pengelolaan penjadwalan yang lebih profesional. Maka dari itu dilakukan identifikasi terhadap faktor -faktor berpengaruh pada kinerja waktu pada pelaksanaan pengadaan pembangunan pabrik Biodiesel dengan metode analytical hierarchy process (AHP).
Hasil penelitian yang telah dilakukan mendapatkan 8 faktor yaitu: (i) keterlambatan pengiriman peralatan dan sparepart mesin dari supplier, (ii) kerusakan atau kehilangan barang selama pembelian dan pengiriman, (iii) ketidaksesuaian sparepart mesin/peralatan pad proyek, (iv) ketidakcocokan desain dengan pelaksanaan, (v) perubahan desain dan lingkup pekerjaan, (vi) bencana alam, (vii) biaya proyek yang melebihi anggaran dan (viii) kesalahan estimasi biaya pelaksanaan proyek, dimana kedelapan variabel tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap kinerja waktu pada pelaksanaan pembangunan pabrik biodiesel.

The high proportion of refined fuel consumption today is connected to the slowness of diversification effort to non fuel energy, it cause of price BBM which cheap relative because still get subsidy from government. Abolition subsidize BBM in the year 2005 representing correct momentum for government to develop new source energy alternative of permanent vegetation oil in the place of BBM.
Bio diesel is a newly good invention / expectation to reply some of requirement energy in this country. Along with technological growth of new energy and the biodiesel factory development at the moment, State Research and Technological Ministry have followed the playing a part in to execute the development, that is to build bio diesel factory which scale of capacities 5 ton / days.
The failure measurement of development bio diesel factory can be marked by less efficiency of expense of development the bio diesel factory of but more especial is process of procurement management of raw material and machine / equipments which at the moment tend to round into more complex. This matter because of some factor, among other things is time performance and not available of specification of material at the country which generate demand of more professional scheduling management. Hence to be conducted identify to the influent factors of time performance at the procurement execution of development of bio diesel factory with method of analytical hierarchy process (AHP).
Result of the research which have been conducted to get 8 factor that is : (i) delay of delivery some equipments and machine's spare part from supplier, (ii) damage or loss of goods during order and delivery, (iii) inappropriate of machine's spare part / project equipments, (iv) incompatibility of design execution, (v) changes of design and scope of work, (vi) natural disaster, (vii) project expenses exceeding the budget (viii) mistake on estimation of project execution expense, where those the eight variable proven very have an effect on the time performance at execution of bio diesel factory development.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40651
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Dodi Priyono
"Pengendalian waktu proyek, khususnya proyek konstruksi gedung bertingkat, dilakukan untuk meningkatkan kinerja waktu proyek. Metode pelaksanaan, sumber daya, alokasi waktu dan biaya harus direncanakan, dikoordinasikan dan dikendalikan dengan baik, dimana kesalahan pada pengelolaan waktu pada kegiatan pekerjaan dapat mengakibatkan terjadinya penyimpangan waktu secara keseluruhan (schedule overrun). Dengan timbulnya penyimpangan waktu ini diperlukan suatu tindakan pengendalian penyebab terjadinya penyimpangan waktu tersebut, sehingga dapat meminimalisasi dampak yang ditimbulkannya yaitu dengan melakukan identifikasi dan mengkaji faktorfaktor dominan/signifikan yang menyebabkan terjadinya penyimpangan waktu dalam pelaksanaan pekerjaan struktur di proyek bangunan bertingkat tinggi.
Tujuan peneltian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor ?apa? saja yang dapat menurunkan kinerja waktu pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survey pada proyek-proyek gedung bertingkat tinggi di Jakarta, metode ini dipilih karena untuk memperoleh data dan informasi tentang sumber resiko serta dampaknya terhadap kinerja waktu pada tahap pekerjaan struktur bangunan bertingkat.
Dengan menggunakan analisa statistik, akan diperoleh informasi resiko-resiko dan bobot-bobot masing-masing resiko yang dapat dijadikan alat kendali pada saat proses pelaksanaan pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam mengelola dan mengendalikan waktu pelaksanaan pekerjaan sruktur gedung bertingkat.

Schedule controlling, especially in high rise building construction is conducted to enhance project time performance. Construction method, resources, time and cost allocation have to be well coordinated and controlled in order to avoid schedule overrun. Avoiding schedule overrun needs controlling on schedule overrun factors in order to minimize the effects of schedule overrun towards identification and investigation on significant factors that cause schedule overrun in high rise building construction.
The aim of this research is to identify factors that decrease time performance of high rise building construction. This research is conducted by surveying on high rise project in Jakarta, this method is chosen to obtain information about risk factors and its effects on time performance during structure phase in high rise building construction project.
Using statistic analysis would reveal information about risk factors and weight of each factor as a controlling tool during construction in high rise building project. The result of the research hopefully could give an explanation in managing and controlling the time of high rise building project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T40648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdinand Jahja
"Penggunaan dispatching rule dalam menentukan urutan pengerjaan produk dalam flexible manufacturing system dapat memberikan solusi yang kurang baik apabila dispatching rule yang digunakan tidak sesuai. Pada tesis ini akan diperlihatkan perbandingan penggunaan beberapa dispatching rule baku dalam menentukan jadwal produksi, seperti First Come First Served (FCFS), Shortest Processing Time (SPT), Longest Processing Time (LPT), dan Earliest Due Date (EDD) serta sebuah usulan yang mempertimbangkan waktu terbuang untuk menunggu urutan pengerjaan produk pada mesin yang sama dalam waktu yang bersamaan dengan menggunakan alat bantu simulasi model.
Pada tesis ini juga akan diciptakan model FMS dalam perangkat lunak, untuk kemudian disimulasikan menurut dispatching rules masing-masing, sehingga waktu penyelesaian masing-masing produk dan tardiness yang tercatat dalam hasil simulasi dapat dianalisa dan kemudian dibandingkan agar dapat dipilih untuk mendapatkan dispatching rules yang sesuai dan dapat memberikan kinerja yang paling baik. Perencanaan dispatching rule yang sesuai diharapkan dapat mempersingkat waktu penyelesaian tanpa melanggar tenggat waktu.
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dispatching rules yang sesuai merupakan kombinasi dispatching rule EDD dengan tetap mempertimbangkan waktu waktu terbuang untuk menunggu urutan pengerjaan produk pada mesin yang sama dalam waktu yang bersamaan melalui tenggat waktu minimum yang dimiliki masing-masing kombinasi urutan pengerjaan produk.

Dispatching rules, which commonly used in determining job execution sequences, should be well planned in order to avoid bad solution caused by the usage of improper dispatching rules. In this thesis, the comparison of several dispatching rules is made to establish a compact production schedule on an FMS using a model simulation, such as First Come First Served (FCFS), Shortest Processing Time (SPT), Longest Processing Time (LPT), Earliest Due Date (EDD) and a proposal to consider the wasted time caused in waiting execution on a same machine at a same time.
In this thesis, a model of FMS environment will be built on a software, and sequences which were produced on each dispatching rules, will be simulated based on the model created, for later the recorded value of completion time and tardiness of each product could be analyzed and compared further to gain a proper dispatching rule in giving the best performance. The proper dispatching rules planning will improve the completion time performance without violating the due dates.
The result from the case on this thesis will show that the proper dispatching rule is a combination between EDD and the proposal of considering the wasted waiting time with the concern of minimum due dates attribute owned by each product execution.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35074
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Laksamana
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penjadwalan proyek fiber optik telekomunikasi bagi pihak manajemen proyek perusahaan dari penjadwalan yang telah ditetapkan dengan tujuan mengetahui seberapa cepat proyek dapat diselesaikan. Indikator-indikator yang digunakan untuk memperhitungkan seberapa cepat proyek dapat dilaksanakan adalah dengan hubungan keterkaitan antar pekerjaan, kendala sumber daya, waktu safety, perubahan durasi dengan 50% probabilitas, project buffer dan feeding buffer.
Metode critical chain digunakan untuk menganalisis penjadwalan yang telah dibuat sebelumnya dengan metode critical path dan dampak kendala serta ketidakpastian terhadap waktu penyelesaian.
Hasil dari pengembangan penjadwalan dengan critical chain didapat waktu penyelesaian proyek menjadi 98,25 hari kerja dari 107 hari kerja yang telah dinyatakan didalam kontrak kerja sebelumnya. Melalui hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa proyek dapat dipercepat.

This study was conducted to analyze the fiber optic telecommunication project scheduling for the company project management division from a predetermined scheduling with the aim of knowing how fast the project can be completed. The indicators used to calculate how quickly the project can be implemented are the corresponding relationships between employment, resource constraints, time safety, changes in duration with 50% probability, project buffer and feeding buffers.
The critical chain method used to analyze scheduling that have been made previously by the critical paths and the impact of constraints and uncertainties with respect to time of completion.
The results of the development of critical chain scheduling with project completion time obtained a 98.25 working days from 107 days of work that has been stated in previous employment contract. Through the results of the analysis, it can be concluded that the project can be accelerated.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1838
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>