Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulia Orientilize
"ABSTRAK
Berbeda dengan metode disain kapasitas dimana gedung menyerap seluruh
gaya gempa, dasar pemikiran dan sistem isolasi seismik adalah mereduksi gaya gempa
sebesar mungkin melalui sistim isolator yang fleksibel, dengan memperbesar periode
alami bangunan agar tidak berada pada periode gempa bumi, sehingga respons serta
daktilitas yang dibutuhkan struktur cukup kecil, dan otomatis akan mengurangi biaya
konstruksi.
Berdasarkan sifat dan kelakuannya isolator dapat dibeclakan atas 2 _pnis yaitu
isolator linier clan non-linier. Pada isolator linier lendutan yang terjadi sebanding
dengan gaya, dengan demikian kekakuan dan periode isolator konstan, sedangkan
isolator non-linier sebaliknya. Non-linieritas dari isolator bisa berasal dari sifat material, dari bentuk geometrik atau dari gabungan keduanya.
Kelebihan isolator non-linier dalam mengontrol respon struktur bersifat semi
aktif karena kemampuannya untuk mengatur fleksibilitas bangunan, dimana pada saat
gaya kecil struktur memiliki kelcakuan besar dan periode kecil, sedangkan pada saat
gaya besar lcekakuan menjadi keeil, dan periode strulctur membesar. Karena itu isolator non-linier memberikan tingkat kenyamanan yang lebih lnaik karena fleksibilitas struktur berubah menurut kebutuhan. Disamping itu sifat non-linieritas lebih mewakili keadaan yang sebenarnya.
Skripsi ini akan membahas isolator non-linier geometrik dan pengaruhnya
terhadap strulrtur balok geser. Pada skripsi ini non-linieritas isolator berasal dari bentuk geometri bukan dari material. Model non-linier geometrik dipilih karena kemudahannya dalam mengidealisasikan bentuk non-linier yang diinginkan, Untuk mendapatkan hubungan antara beban dan lendutan dibuat program sederhana menggunakan bahasa Fortran 5.2, sedangkan analisa respon struktur balok geser (lendutan atas, percepatan atas, Iendutan bawah, percepatan bawah dan base shear) berdasarkan pengembangan program sebelumnya, Tujuan akhir dari skripsi ini adalah mernodelkan lsolator non linier geometrik dan melakukan pengujian eksperimental.

"
1996
S34590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sion Hadad Halim
"ABSTRACT
The complex and fascinating properties of a material often arises due to interactions among electrons as well as between electrons and other constituents of the material. A common model to describe the strongly correlated electronic system with strong on site Coulomb interaction is Hubbard model. It is usually aimed to theoretically address physical properties resulting from the strong correlations in the system. As Hubbard model generally cannot be solved exactly, one very powerful approximation method having been widely used over the last few decades is Dynamical Mean Field Theory DMFT . The theory maps the original lattice problem into an effective single impurity problem embedded in a self consistent bath. Apart from the many variants of the implementation of the method, it relies on using an impurity solver as part of its algorithm. In this work, rather than solving a Hubbard model, we aim to explore the impurity solver itself for solving a problem of metallic host doped with correlated elements which is described with Anderson Impurity Model AIM . In particular, we use the stochastic distributional exact diagonalization method. Here we try to understand more about how the metal insulator transition MIT in the system occurs, and how the MIT phenomenon reflects in its optical conductivity for various physical parameters.

ABSTRAK
Properti dari sebuah material yang begitu kompleks sering muncul karena interaksi antar elektron atau juga antara elektron dengan komponen pengganti lain dari material. Suatu model umum untuk menjelaskan sistem elektronik terkorelasi kuat dengan interaksi Coulomb dalam situs elektron yang kuat adalah model Hubbard. Model ini biasanya ditujukan untuk secara teori menunjukkan properti fisis yang dihasilkan dari korelasi kuat di dalam sistem. Karena model Hubbard secara umum tak dapat diselesaikan secara eksak, ada satu metode pendekatan yang sangat baik yang dipakai beberapa dekade belakangan yaitu Dynamical Mean-Field Theory DMFT . Teori ini memetakan problem kisi asli menjadi problem impuritas tunggal efektif yang tertanam dalam suatu bath yang konsisten pada dirinya sendiri. Terlepas dari adanya berbagai varian dari implementasinya, metode ini bergantung pada penggunaan impurity solver sebagai bagian dari algoritmanya. Pada penelitian ini kami tidak bertujuan menyelesaikan model Hubbard. Yang kami ingin capai dalam penelitian ini adalah mengeksplorasi impurity solver itu sendiri untuk menyelesaikan problem dari suatu host metallic yang di-doped dengan elemen-elemen terkorelasi yang dideskripsikan dengan Anderson Impurity Model AIM . Secara khusus, kami menggunakan metode stochastic distributional exact diagonallization. Di sini kami mencoba untuk memahami lebih lanjut bagaimana metal-insulator transition MIT terjadi di dalam sistem, dan bagaimana fenomena MIT tercermin dalam konduktivitas optisnya untuk berbagai macam parameter fisis."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulat Abdi Pitoyo
"Ada beberapa metode kontrol struktur dalam perencanaan struktur tahan gempa, salah satunya adalah sistem base isolation yang merupakan teknologi yang relatif baru di Indonesia. Dengan menggunakan base isolation, efek gempa akan direduksi melalui sistem yang fleksibel dan teredam. Fleksibilitas base isolation akan memperbesar periode struktur sehingga menjauhi periode getar predominan gempa dan redaman akan memperkecil amplitude respon struktur terhadap beban gempa. Untuk mengetahui kineria base isolation, penelitian dilakukan dalam 3 variasi. Variasi pertama merupakan variasi ketinggian struktur dengan menggunakan struktur beraturan 4, 6, dan 8 lantai serta menggunakan struktur tidak beraturan 8 lantai dengan loncatan bidang muka dari lantai 2, 4, dan 6 lantai. Variasi kedua dilakukan untuk mengetahui pengaruh karakteristik base isolation terhadap kinerjanya. Kekakuan horizontal dari Base isolation yang digunakan divariasikan sehingga menghasilkan periode isolator 1,5-3 detik. Sedangkan variasi ketiga merupakan variasi periode gempa dari 0,6-1,4 detik dengan menggunakan gempa sinusoidal. Dalam setiap variasi, perilaku dan respon struktur terisolasi dibandingkan dengan struktur terjepit. Perilaku dan respon struktur yang dianalisa meliputi: pola getar dan periode getar struktur, gaya geser tingkat, rasio simpangan antar tingkat, lendutan, percepatan total, dan gaya dalam elemen struktur.
Dari hasil analisa, terlihat bahwa respon struktur terhadap beban gempa bumi dapat direduksi dengan memperbesar periode getar alami struktur sehingga menjauhi periode getar predominan gempa dan memperbesar redaman struktur. Base isolation cukup efektif dalam memperbesar periode getar alami struktur, khususnya struktur yang pendek. Efektivitas base isolation semakin berkurang seiring dengan bertambahnya ketinggian struktur karena periode struktur bertambah besar dengan bertambahnya ketinggian struktur. Struktur dengan bentuk yang berbeda namun memiliki periode yang hampir sama, jika menggunakan base isolation dengan karakteristik yang sama akan memiliki efektivitas yang hampir sama. Karakteristik base isolation mempengaruhi efektivitasnya. Semakin fleksibel base isolation yang digunakan maka akan semakin besar periode struktur terisolasinya sehingga kinerjanya semakin baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawan Tani
"Gempa bumi merupakan gejala alam yang terjadi secara tiba-tiba tanpa dapat diperkirakan sebelumnya. Berbagai usaha untuk mengatasi masalah gempa bumi ini terus dikembangkan oleh para ahli. Salah satu metode untuk mengatasi masalah gempa bumi ini yaitu dengan memasang isolator pada struktur tersebut. Isolator yang dicoba untuk dikembangkan yaitu isolator non-linier dengan memanfaatkan bentuk geometri dari isolator tersebut. Dalam penulisan skripsi ini akan dilihat respon model struktur portal 3 lantai secara eksperimental dengan pemberian 3 jenis isolator yang berbeda. Eksperimental ini dilakukan dengan menggunakan meja getar yang berfungsi sebagai simulator gempa bumi. Hasil pengukuran akan dibandingkan dengan respon struktur tanpa isolator. Isolator yang dikembangkan terdiri dari 3 jenis yaitu isolator jepit, isolator geser dan isolator bebas. Fenomena non-linier dari isolator ini diharapkan dapat dilihat pada efek tekuk dari isolator jepit dan efek geser dari isolator geser. Analisa respon ini yang dilakukan di meja getar berdasarkan kriteria amplitude sebesar 1 mm dan frekuensi dari 1,5 Hz sampai 8,5 Hz. Respon struktur tersebut akan dilihat secara respon spektrum dan secara time history."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S34712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dipelajari dalam penelitian ini metode spektroskopi optogaivanik menggunakan lampu lucutan katoda berongga komersial (Na/Ne) dan Laser zatwarna (Rh6G) tertala yang dipompa oleh laser Nd:YAG pulsa. Laser zat-warna yang digunakan mempunyai cakupan panjang gelombang antara 579,80 nm -605,50 nm dengan lebar garis 0,06 nm. Arus lucutan dapat divariasi dan menghasilkan sembilan belas puncak optogalvanik bersesuaian dengan tujuh belas transisi atom neon (meliputi aras-aras 3p-4d, 3s-4p, 3s-3p dan 3p-5s) clan dua transisi atom natrium (meliputi aras 3s-3p), pada besar arus maksimal (7,49 ± 0,01) mA"
JURFIN 3:9 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak demonstrasi laser zat-padat yang pertama kali, variasi beberapa material zat-padat lain dapat digunakan dan dioperasikan sebagai laser zat-padat. Dari banyak jenis material zat-padat yang dapat dibuat sebagai bahan aktif laser, hanya beberapa diantaranya yang terbukti berhasil secara komersial, beberapa diantaranya merupakan laser yang dapat divariasi panjang gelombangnya (ditala) dan hal ini sangat berguna untuk riset-riset ilmiah spektroskopi."
JURFIN 1:2 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fontana, Peter A.
New York: Academic Press, 1982
530.141 FON a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nike Handayani
"ABSTRAK
Sudah banyak kerugian yang dihasilkan akibat gempa bumi yang terjadi
sepanjang sejarah manusia baik kerugian material maupun jiwa. Manusia dengan
segala daya upayanya berusaha untuk mengurangi dampak negatif yang
dihasilkannya, diantaranya dengan membuat struktur tahan gempa dengan
perencanaan plastis dan sekarang sudah banyak digunakan isolator untuk
mengurangi efeknya.
Isolator seismik berfungsi untuk mengurangi efek gempa bumi dcngan cara
rnengisolasi struktur dari pergerakan tanah. Energi gempa yang datang akan diserap
oleh isolator melalui fleksibilitas dan redaman yang dimilikinya. Fleksibilitas
isolator akan menggeser perioda alami struktur menjauhi perioda predominan
gempa dan redaman yang dimilikinya akan mereduksi amplitudo respons struktur_
Jadi penggtmaan sistem isoiasi ini bertujuan untuk mencegah kerusakan elemen
srruktur maupun non-struktur yang biasa terjadi pada struktur yang tidak bedsolator
karena dengan terserapnya sebagian energi gempa maka deformasi struktur menjadi
lebih kecil sehingga gaya dalam yang terjadi pada struktur juga kecil sehingga
daktilitas yang dibutuhkan juga kecil.
Isolasi seismik adalah sistem yang memisahkan struktur dari pergerakan tanah
dengan material yang fleksibel yang prinsip kerjanya adalah meningkatkan
fleksibilitas sistem disertai redaman yang tepat.
Model isolasi seismik yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah isolasi
seismik dengan kekakuan bervariasi terhadap pergerakan lateral dimana
kekakuannya besar bila dikerjakan gaya kecil dan kekakuannya akan mengecil
dengan bertambahnya gaya lateral yang bekerja. Sifat non-linier isolator ini akan
bersumber pada bentuk geometri isolator bukan dari sifat materialnya dan dengan
slfat tekuk isolator.
Pada penelitian ini akan digunakan isolator seismilc non-linier tidak bergeser.
Disebut tidak bergeser karena tidak adanya pergeseran dalam material isolator baik
antar pelat baja dengan karet maupun antara karet dengan karet, dan tidak ada
pergeseran antara bangunan dengan isolator maupun antara isolator dengan
peletakannya. Dengan bantuan program komputer akan dicari bentuk isolator yang
paling memungkinkan untuk menghasilkan sifat non-linier yang diinginkan dengan
memvariasikan ukuran dan bentuk elemen tambahan. Pengaruhnya terhadap respons
struktur akan diperoleh dengan menggunakan program yang telah dibuat oleh Ir.
Nur Aditia Buana S.

"
1996
S34549
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prio Adhi Setiawan
"ABSTRAK
Gempa bumi merupakan gejala fisik yang disebabkan oleh fenomena alam yang tidak dapat dihindari. Terjadinya gempa bumi membawa banyak korban jiwa dan harta benda. Karena sifat gempa bumi yang memgikan itu khususnya bagi bangunan, harus diatasi dengan perencanaan struktur bangunan yang tahan terhadap efek destruktif gempa tersebut.
Pada awalnya perencanaan bangunan tahan gempa mengandalkan kekakuan dan kekuatan struktur. Selanjutnya dikembangkan metode yang mengandalkan daktilitas struktur yang dikenal sebagai Desain Kapasitas. Perkembangan terakhir perencanaan bangunan tahan gempa yang menggunakan device adalah sistem kontrol pasif maupun sistem kontrol aktif. Perbedaan dari sistem kontrol tersebut adalah ada tidaknya energi (gaya kontrol) luar yang drterapkan pada struktur di mana pada sistem kontrol aktif diterapkan energi (gaya kontrol) luar pada struktur.
Metode klasik dari sistem kontrol pasif adalah yang dikenal sebagai 'capacity design'.Konsep Disain Kapasitas ini merupakan aplikasi dari konsep daktilitas dimana energi gempa harus dipencarkan secara baik dalam struktur melalui mekanisme sendi plastis. Sistem kontrol pasif lainnya adalah viscoelastic damper, passive mass damper, base isolator, dsb. Oleh karena sistem kontrol pasif tidak lagi cukup efektif dalam mereduksi efek gempa pada struktur tinggi yang mempunyai jumlah mode getar yang banyak maka diterapkan sistem kontrol aktif pada struktur yang di antaranya adalah Active Bracing System, Active Tendon Control, Active Force, dsb.
Karena sistem kontrol aktif cukup merugikan biladitinjau dan sudut ekonomi maka dikembangkan sistem kontrol hybrid yang merupakan gabungan dan sistem kontrol pasif dan sistem kontrol aktif dengan tujuan menutupi keterbatasan masing-masing sistem kontrol di mana sistem kontrol pasif akan mereduksi efek-efek gempa kecil sampai menengah dan sistem kontrol aktif akan mereduksi efek-efek gempa menengah sampai besar.
Salah satu algoritma kontrol klasik yang dapat dikategorikan sebagai linear feedback adalah dengan menggunakan Linear Quadratic Regulator Active Force feedback di mana fungsi gaya kontrol merupakan fungsi linier terhadap respon struktur dan kemudian dikembangkan algoritma kontrol yang dikategorikan sebagai non-linier feedback yaftu Non-Unier Velocity Feedback, terbukti cukup efektif dalam mereduksi respon struktur akibat gempa bumi.
Dalam skripsi ini, sistem kontrol hybrid (Base Isolator + Active Force) yang diformulasikan berdasarkan kedua algoritma di atas) dianalisa secara dinamik dengan menggunakan program komputer MATLAB_ dan SIMULINK_9 . Analisa dinamik yang dilakukan adalah analisa time history dengan metode integrasi Runge-Kutta orde 4, karena dengan menggunakan analisa ini dapat diketahui respon time history struktur bangunan secara lengkap selama terjadi gempa. Sistem kontrol hybrib tersebut disimulasikan terhadap struktur portal geser delapan lantai yang dikenai percepatan gempa El Centro pada komponen utara-selatan (NS) (1940), gempa San Fernando (NS) (1971) dan Kobe (NS) (1995), dan hasilnya dibandingkan dengan sistem kontrol pasif (Base Isolator) dan sistem tanpa kontrol. Dan terakhir, hasil dari kedua algoritma yaitu linier dan non-linier feedback dibandingkan.
Hasil simulasi menunjukkan-reduksi interstory drift sampai dengan 78% dapat dicapai oleh struktur yang dilengkapi dengan Bl, dan sampai dengan 81% dapat dicapai oleh struktur yang dilengkapi dengan sistem konrol hybrid, yang dikenai percepatan gempa San Fernando. Dan dari kedua algoritma yang diperbandingkan pada skripsi ini ternyata bahwa selain algoritma dengan Non-Unier Velocity Feedback memberikan hasil yang lebih baik 12 % daripada dengan Linier Quadratik Regulator juga sederhana dalam implementasinya.
Dengan sistem kontrol di atas, struktur dapat didesain dengan dimensi yang lebih kecil, dan tanpa resiko kerusakan struktural dan arsitektural pada saat terjadinya gempa bumi, sehingga lebih meningkatkan-fungsional dan keamanan bagi bangunan.
Dan selanjutnya dalam mendesain sistem kontrol suatu struktur dengan mempertimbangkan properties struktur dan karakteristik dominan gempa di daerah tersebut diharapkan dapat menentukan alat kontrol yang paling efektif untuk mereduksi respon struktur dengan algoritma kontrol yang paling tepat.

"
2000
S34943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fat Churrohman
"Penelitian ini membahas mengenai perilaku struktur dinding geser beton bertulang dan dinding geser pelat baja dengan analisis statik non-linier pushover akibat beban gempa. Pada penelitian ini ditinjau bangunan 12 lantai pada lokasi gempa di Jakarta, tanah lunak dan dianalisis berdasarkan peraturan SNI 03-1726-201x. Analisis pada struktur dinding geser beton menggunakan SAP2000 dan pada struktur baja menggunakan ETABS v9. Penentuan tingkat kinerja menggunakan metode spektrum kapasitas yang mengacu pada ATC 40. Hasil analisis menunjukkan bahwa model struktur dinding geser pelat baja memiliki kinerja struktur yang lebih baik dibandingkan dengan struktur dinding geser beton bertulang.

This thesis discussed about behavior of reinforced concrete shear wall and steel plate shear wall using static non-linear pushover analysis due to earthquake load. In this thesis, 12-story building with earthquake location in Jakarta with soft soil is considered and analyzed based on Indonesia Building Code SNI 03-1726-201x. Reinforced concrete shear wall is analyzed by SAP 2000 and steel plate shear wall is analyzed by ETABS v.9. Determination of performance level use spectrum capacity method based on ATC 40. Analysis results show that steel plate shear wall has a better performance level than reinforced concrete shear wall."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43570
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>