Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122510 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Romanus Anugrah Jalil Budipatmana
"Industri penyamakan kulit ( tannery ) cukup berkembang di Indonesia. Industri ini merupakan penghasil bahan baku bagi industri yang mengolah kulit menjadi bahan jadi seperti: sepatu, koper, tas, jaket, kerajinan tangan dan lain-lain.
Perkembangan industri penyamakan kulit harus diimbangi dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah, terutama limbah cairnya. Hal ini disebabkan karena limbah cair yang dihasilkan oleh industri penyamakan kulit mempunyai beban pengolahan yang besar, yaitu: 144,9 kg/ton BOD, 351,9 kg/ton COD, 48,3 kg/ton TSS; 3,45 kg/ton krom total, 3,45 minyak dan 12,42 kg/ton amoniak serta debit limbah cair sebesar 191,3 m / hari.
Berdasarkan data kualitas limbah cair industri penyamakan kulit di atas, maka unit pengolahan limbah cair disarankan agar limbah cair tersebut memenuhi baku mutu yang ditetapkan adalah : pengolahan fisik (oil-catcher, fine-screen, comminutor, bak ekualisasi), pengolahan kimia (presipitasi krom.oksidasi sulfida, netralisasi, koagulasi-flokulasi-sedimentasi) dan pengolahan biologi (activated-sludge).
Dengan menggunakan unit pengolahan tersebut diharapkan kualitas limbah yang keluar dari unit pengolahan ini adalah : BOD = 60 mg/L, COD = 204 mg/L dan TSS = 42 mg/L. Industri PT. Budi Makmur Jayamumi yang dievaluasi pada prinsipnya juga menggunakan unit pengolahan limbah cair seperti di atas. Limbah cair yang dihasilkan instalasi pengolahan limbah cair juga masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan, sehingga instalasi pengolahan limbah cair tersebut layak digunakan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riki Ridwan Rahman
"Tujuan penelitian adalah untuk merencanakan minimisasi Iimbah serta menentukan sistem pengolahan air Iimbah industri PT. MB yang memproduksi jamu dan kosmetik. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan 8. Lingkungan, Jurusan Sipi! FTUI. Karakteristik Iimbah adalah kimiawi dengan karakteristik dominan yaitu suspended solid dan COD. Pengolahan Iimbah dilakukan dengan proses kimia dan tisil-L.
Jar test dilakukan untuk mendapatkan dosis optimum dan pH optimum koagulan. Parameter-parameter yang diperiksa dalam jar test adalah SS, COD dan pH. Koagulan yang digunakan untuk pengolahan air limbahnya dalah aluminium suifat, ferro sulfat serta kalsium hidroksida dengan dosis optimum masing-masing 1,2 gril. Perencanaan IPAL PT. MB mencakup unit-unit saluran, bak equatisasi, bak koagulasi - flokulasi, bak sedimentasi, serta bak pembubuhan bahan kimia (koagutan). Untuk mengetahui keseimbangan suatu sungai, dewasa ini telah berkembang berbagai macam Model, baik Model fisik maupun Model matematika. Pada karya tulis ini dibahas keseimbangan sungai deugan menggu nakan Model matematika.
Salah satu metode dalam Model matematika yang di kembangkan sejalan dengan era komputelisasi adalah metode 4 titik implisit. Pada metode ini, pendekatan yang dilakukan beratuan pada 4 persamaan, yaitu persamaan momentum, persamaan kontinuitas air, persamaan kontinuitas sedimen dan persamaan angkutan sedimen; yang kemudian dirubah bentuknya ke dalam persamaan numerik untuk selanjutnya dirubah ke dalam program komputer.
Dengan memasukkan harga-hrga kondisi batas dan kondisi awal kedalam Model matematika yang berhasil dibentuk, akan didapatkan simulasi dari suatu sungai dengan faktor-faktor pentingnya yaitu tinggi air (h), kecepatan aliran (V), angkutan sedimen (S), dan elevasi sungai (Z). Didalam analisanya, Model matematika dioobakan untuk 3 macam kondisi yaitu kondisi slope konstan dan landai, kondisi slope tidak beraturan serta kondisi slope hulu curam dan hilir landai.
Dari hasil-hasil perhitungan yang diperoleh dapat diambil kesimpulan bahwa Model matematika ini dapat dipakai secara memadai untuk menghitung perubahan-perubahan tinggi air (h), kecepatan aliran (V), angkotan sedimen (S) dan dinamika dari elevansi sungai (Z) yang merupakan faktor-faktor penting keseimbangan sungai, perubahan-perubahan elevansi dasar sungai (Z) pada simulasi Steady flow tidak begitu besar dan simulai untuk ko disi Unsteady flow menimulkan perubahan yang besar pada elevasi dasar sunga (Z)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahnaz Natasja Haque
"Pabrik tektil PT. Cotexi Inas melakukan proses pemutihan (bleacing) dan pencelupan atau pewarnaan (dyeing). Dan pabrik ini belum mempunyai pengolahan limbah yang dapat dikatakan memenuhi syarat apabila ditinjau dari karakteristik limbah yang dihasikan. Karekteristik limbah cair yang dihasilkan secara kualitas ditandai dengan tingginya BOD (245 mg/l), COD (549 mg/l), TSS (306 mg/l) dan Alkalinitas. Kosentrasi dari konstituen pencemar umumnya diatas Baku Mutu yang telah ditetapkan dengan SK. Gubemur Kepala DKI Jakarta No. 582/1995. Alternatif pengolahan limbah cair yang mungkin dilakukan adalah dengan sisten Activated Sludge karena mampu menurunkan kadar BOD antara 85%-95%. Untuk unit pendahuluan dipakai penyaring kawat, untuk unit primer dipakai bak pengendap bentuk lingkaran, untuk unit skunder dipakai bak aerasi bentuk lingkaran dengan pengendapan akhir berbentuk lingkaran juga dan terakhir unit tersier untuk pengolahan warna digunakan metode carbon adsorption. Metode ini digunakan untuk menghilangkan warna pada air buangan yang timbul akibat proses yang terjadi dalam pabrik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S34538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Refina Indriasari
"Laboratorium pemrosesan film PERUM PI-'N digunakan untuk memproses Elm hitam-putih dan berwama ukuran 16 mm dan 35 mm. Pemrosesan film melibatkan tahap-tahap proses antara lain developing, bleaching, fxing. dan lain-lain.
Karakteristik limbah cair yang dihasilkan secara kualitas ditandai dengan dissolved solid yang tinggi, BOD dan COD yang tinggi, Serta adanya besi, sulfat dan ammonia dalam jumlah besar. Konsemrasi dari lconstituen pencemar ummm-mya di atas ambang batas. Proses pengolahan dilakukan secara Esik-kimia berdasarkan perbandingan BOD/COD.
Alternatif pengelolaan limbah cair yang mungkin dilakukan adalah dengan pengolahan dan minimisasi limbah cair. Pengolahan limbah dilakukan secara batch (individual treatment system), karena kuantitas limbah cair yang dihasilkan kecil, selain itu lebih mudah dan murah dan segi konslruksi, operasi dan pemeliharaan.
Unit-unit pengolahan yang diterapkan terdiri dari : bak pengumpul, tangki batch, sludge filter, tangki dosing, air stripping dan karbon alcti£ Altcrnatif minimisasi limbah cair yang mungkin dilakukan antara lain : reduksi air pencucian dengan metode cozmrercurrent, perpanjangan umm' larutan developer dengan metode recovery dan pelaksanaan pekerjaan secara benar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S34575
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Sharfan
"ABSTRAK
Industri batik merupakan industri tekstil rakyat terbesar di Asia Tenggara, terutama di Indonesia. Merupakan fakta umum bahwa industri batik mengonsumsi air yang sangat banyak dalam proses pewarnaannya serta membentuk limbah berbahaya yang mengandung pewarna, senyawa organik dan logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kondisi optimum kombinasi metode elektrokoagulasi dan fotokatalisis dalam mengolah limbah jamak batik secara simultan. Penggunaan plat alumunium sebagai anoda dan plat stainless steel 316 sebagai katoda pada metode elektrokoagulasi telah berhasil mendekolorisasi zat warna Remazol Red. Pelapisan TiO2 ke plat alumunium sebagai media penyangga untuk metode fotokatalisis juga telah berhasil dalam mendegradasi 2,4,6-triklorofenol serta mereduksi Cr VI secara simultan. Berdasarkan uji yang dilakukan, didapatkan jarak antara anoda dengan katoda sebesar 1 cm, tegangan sebesar 15 volt dan penggunaan 2 anoda sebagai kondisi optimum elektrokoagulasi. Sementara untuk fotokatalisis, didapatkan kondisi optimum dengan penggunaan pH 7 serta aerasi sebesar 39,06 mL/detik. Dalam waktu proses selama 4 jam, kombinasi kondisi optimum tersebut telah mendegradasi 5 ppm 2,4,6-triklorofenol sebanyak 58,33 , mereduksi 3 ppm Cr VI sebesar 100 dan mendekolorisasi 390 PtCo zat warna Remazol Red sebesar 96,93 .

ABSTRACT
Batik industry is the biggest cottage textile industry in the South East of Asia, especially in Indonesia. It is a well known fact that batik industry consume a large amount of water in coloring process and also generating harmful wastewater contain of dyes, organic compound and heavy metal. The objective of this research is to determine the optimum condition of combination methods of electrocoagulation and photocatalysis for batik industry waste treatment. The use of alumunium as anode and stainless steel 316 as cathode in electrocoagulation method has succeed in decolorization of Remazol Red dyes. The coating of TiO2 on alumunium as suspension media in photocatalysis method also has succeed in degradation of 2,4,6 trichlorophenol and reduction of Cr VI simultaneously. From the research, the optimum conditions for electrocoagulation are the distance between anode and cathode is 1 cm, 15 volt as voltage and the use of 2 anodes. For photocatalysis, the optimum conditions are the the use of initial pH 7 and 39,06 mL second as aeration. In 4 hours, the optimum conditions om combination methods could degradated 58,33 of 5 ppm 2,4,6 trichlorophenol, reducted 100 of 3 ppm Cr VI and decolorisated 96,93 of 390 PtCo Remazol Red dyes. "
2017
S67868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lumpur minyak merupakan limbah yang berasal dari kegiatan hulu dan kegiatan hilir industri migas. Saat ini, diperkirakan 10.000 ton/tahun Iumpur minyak dihasilkan dari seluruh kegiatan hilir Pertamina yang tersebar di berbagai lapangan, Unit Pengolahan dan Depot-depot penimbunan di seluruh Indonesia.
Sejak dikeluarkannya PP No.l9/1994 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, lumpur minyak hasil kegiatan industri migas dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3 ). Oleh karena itu lumpur minyak harus diolah sesuai persyaratan yang berlaku sebalum dibuang/ditimbun, agar tidak rnembahayakan Iingkungan.
Melihat volume lumpur minyak yang dihasilkan industri migas per tahun di Indonesia culcup tinggi, sedangkan sesuai PP No.19/ 1994 Iumpur minyak dikategorikan sebagai limbah B3, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap limbah Iumpur minyak Penelitian mencakup pengolahan lumpur minyak untuk mengurangi kadar B3 nya dan mencari kemungkinan pemanfaatannya.
Dengan keterbatasan peralatan yang ada di Iaboratorium TGP, penulis telah melakukan pemisahan lumpur minyak MFO dad UPPDN LII Pertamina dengan menggunakan metode filtrasi hampa udara. Agar proses pemisahan dapat berlaugsung, terlebih dahulu lumpur minyak dicampur dengan kerosin untuk menunmkan kekentalan lumpur minyal-L Dari basil pengamatan, ternyata pencampuran Iumpur minyak dan kerosin dengan komposisi 1:2 adalah yang terbaik.
Filtrat basil pemisahan selanjutnya dianalisis di laboratorium Lemigas unmk diketahui spesifikaslnya. Ringkasan hasil analisis sebagai berikut :
Temyata, filtrat lumpur minyak MFO memiliki spesifikasi yang menyerupai kerosin walau dengan beberapa kekurangan seperti tingginya titik nyala, kadar air yang culcup besar dan wamanya yang hitam. Namun demikian mengingat spesifikasinya yang menycrupai kerosin, filtrat Iumpur minyak MPO mungkin dapat dirnanfaatkan sebagai bahan bakar industri kecil."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S48919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Ghani Sani Putra
"ABSTRACT
Pondok pesantren merupakan lembaga pembelajaran yang mengharuskan siswanya untuk tinggal di asrama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui timbulan dan komposisi sampah pada pada pondok pesantren modern studi kasus : SMA PU Al Bayan . Sampah-sampah yang dihasilkan berasal dari asrama, perumahan guru, ruang kelas, dapur dan ruang makan, taman dan jalan, dan bangunan penunjang lainnya. Metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengukuran timbulan sampah adalah metode pengukuran langsung dengan SNI 19-3694-1994. Timbulan sampah SMA PU Al Bayan sebesar 0,2 kg/orang/hari atau 2,26 L/orang/hari dengan berat dan volume sampah total per hari sebesar 85,75 kg/hari atau 970 L/hari. Komposisi sampah SMA PU Al Bayan setiap harinya terdiri dari sampah organik 63,19 , sampah plastik 17,55 , sampah kertas 6,84 , sampah logam 3,38 , sampah elektronik 0,28 , sampah tekstil 0,93 , sampah karet 0,08 , sampah B3 0,07 , sampah kayu 0,07 , dan lain-lain 7,33 . Potensi pengurangan sampah yang didapat dari pengomposan sebesar 27,07 dan dari sampah daur ulang yaitu sebesar 11,78 , sehingga jumlah sampah yang dapat direduksi sebesar 38,85 dari sampah keseluruhan. Altenatif desain pengelolaan sampah yang diusulkan mencakup : pemilahan dari sumber yang dibagi menjadi 3 jenis sampah organik, sampah daur ulang, dan sampah residu , pewadahan dan pengumpulan, tempat penampungan sampah sementara terpadu, dan pengangkutan residu langsung ke TPA.

ABSTRACT
Islamic boarding school is a learning institution that requires students to live in dormitories. This study aims to determine the generation and composition of waste in modern boarding school case study SMA PU Al Bayan . The garbage produced comes from dormitories, teacher housing, classrooms, kitchens and dining rooms, parks and roads, and other supporting buildings. The method used in the collection and measurement of waste generation is a direct measurement method with SNI 19 3694 1994. The waste generation of SMA PU Al Bayan is 0,2 kg person day or 2,26 L person day with total weight and volume of garbage per day 85,75 kg day or 970 L day. The garbage composition of SMA PU Al Bayan every day consists of organic waste 63.19 , plastic waste 17.55 , paper waste 6.84 , metal waste 3.38 , electronic garbage 0.28 , textile waste 0.93 , Rubber waste 0.08 , B3 waste 0.07 , wood waste 0.07 , and others 7.33 . The potential for waste reduction from composting is 27.07 and from recycling waste is 11.78 , so the amount of waste that can be reduced is 38.85 of the total waste. The proposed approaches to waste management design include segregation from sources divided into 3 types organic waste, recyclable waste, and residual waste , warehouses and collection, integrated temporary waste collection sites, and transport of residues directly to the landfill."
2017
S68386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Oktariani Anggina Putri
"Di Indonesia upaya pengurangan sampah dilakukan melalui TPS3R dan bank sampah dengan target nasional sebesar 30 pada periode 2017-2025 berdasarkan Peraturan Presiden No.97 Tahun 2017. Akses masyarakat terhadap pelayanan tersebut baru mencakup 79,8 di seluruh Indonesia dengan akses terbanyak dirasakan oleh penduduk kota dibanding desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase sampah yang terolah di TPS3R dan bank sampah berdasarkan sebarannya di 3 kota, Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Tangerang Selatan Tahun 2018. Jenis penelitian adalah deskriptif yang bersumber dari data pencatatan, kebijakan daerah, dan berita resmi pemerintah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase efektivitas pengurangan sampah ke TPA di ketiga kota belum mencapai target yakni masih dibawah 5. Ketersediaan akses terhadap TPS3R yang paling baik adalah Kota Tangerang Selatan sementara Kota Depok mempunyai ketersediaan akses terhadap bank sampah yang paling baik. Nilai efektivitas pengurangan sampah tertinggi diraih oleh Kota Depok yang mempunyai peraturan daerah terkait 3R.
Kota dengan alokasi dana terhadap pengelolaan sampah terbesar adalah Kota Depok, namun Kota Bogor dengan alokasi dana sebesar 2.2 dapat mencapai nilai efektivitas setengah dari nilai efektivitas Kota Depok dan persentase pembinaan dan pemantauan yang paling besar di antara ketiga kota lainnya.
Kota Tangerang Selatan dengan cakupan pelayanan TPS3R yang paling baik mempunyai nilai efektivitas terendah meskipun nilai Indeks Pembangunan Manusia adalah tertinggi. Nilai efektivitas yang dicapai ketiga kota belum memenuhi target pengurangan sampah nasional dengan persentase efektivitas diraih TPS3R lebih tinggi dibanding bank sampah.

In Indonesia, waste reduction efforts are done through TPS3R and waste bank with a national target of 30 in the period 2017 2025 under Presidential Regulation No.97 Year 2017. An effective waste reduction effort can be measured by two indicators, namely primary indicators through the percentage of recycled waste, and other indicators related to legal, monitoring, financial, service coverage, and community participation. This research aims to know the percentage of waste managed in TPS3R and waste bank in 3 cities, Depok City, Bogor City, and South Tangerang City. The type of this research is cross sectional which sourced from recording data, regional policy, and official government news.
The results showed that the percentage effectiveness of waste reduction to landfill in three cities has not reached the target that is still below 5. The highest effectiveness of waste reduction by TPS3R and waste bank was achieved by Depok City which had 3R related local regulation.
The city with largest budgeting allocation for waste management is Depok City, but Bogor City with a budget allocation of 2.2 can achieve the value of half effectiveness of Depok City and the highest percentage of training and monitoring from government among the three cities.
South Tangerang City with the best coverage of TPS3R services has the lowest effectiveness value despite its high Human Development Index value. The effectiveness of the three cities still not yet reached a national target of waste reduction efforts with the percentage of effectiveness achieved by TPS3R higher than the waste bank.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nurul Hidayah
"ABSTRACT
As of 2015, an average person in Indonesia produces 0.7 kilograms of waste per day, with 250 million people, 175.000 tons of waste is produced each day, and it will be 64 million tons per year where most of it dumped into landfill. Reuse, Reduce, and Recycle, generally known as 3R rsquo s, is one of the methods to achieve sustainable waste management. Germany has already recycled 62 of their municipal solid waste in 2010. Therefore, Indonesia can learn from Germany, in the aspect of their waste infrastructure to promote recycling. This research aims to investigate the waste management infrastructure in Germany and Indonesia referring to knowledge sharing process and to develop the feasible inputs for waste infrastructure in Indonesia. Structured questionnaire is employed for data collection and were given to university students as research object. Descriptive statistics, non parametric test and measures of correlation are used to analyze the data. The result indicates that students in Germany have separate their waste compared to students in Indonesia due to an adequate recycling facilities. Students in Indonesia were found to frequently achieve waste separation knowledge compared to Germany. Correlation analysis indicated that there is no association between knowledge shared and waste separation practices in Indonesia, while a moderate correlation was found in case of Germany.

ABSTRACT
Pada 2015, rata-rata orang di Indonesia menghasilkan 0,7 kilogram sampah per hari, dengan 250 juta orang, 175.000 ton sampah dihasilkan setiap hari, dan itu akan menjadi 64 juta ton per tahun di mana sebagian besar dibuang ke tempat pembuangan sampah. Reuse, Reduce, dan Recycle, umumnya dikenal sebagai rsquo 3R, adalah salah satu metode untuk mencapai pengelolaan limbah berkelanjutan. Jerman telah mendaur ulang 62 dari limbah padat kotanya pada tahun 2010. Oleh karena itu, Indonesia dapat belajar dari Jerman, dalam aspek infrastruktur limbah mereka untuk mempromosikan daur ulang. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki infrastruktur pengelolaan limbah di Jerman dan Indonesia dengan merujuk pada proses berbagi pengetahuan dan mengembangkan input yang layak untuk infrastruktur limbah di Indonesia. Kuesioner terstruktur digunakan untuk pengumpulan data dan diberikan kepada mahasiswa sebagai objek penelitian. Statistik deskriptif, uji non-parametrik dan ukuran korelasi digunakan untuk menganalisis data. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa di Jerman telah memisahkan limbah mereka dibandingkan dengan siswa di Indonesia karena fasilitas daur ulang yang memadai. Siswa di Indonesia diketahui sering mencapai pengetahuan pemisahan sampah dibandingkan dengan Jerman. Analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara berbagi pengetahuan dan praktik pemisahan limbah di Indonesia, sementara korelasi moderat ditemukan dalam kasus Jerman."
2017
S68837
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohadatul Aisy Afla
"Komposisi sampah makanan Indonesia paling tinggi dibandingkan dengan lainnya. Pengelolaan sampah makanan yang tepat telah menjadi tantangan, karena kebiasaan pemilahan di tingkat rumah tangga masih rendah. Pengomposan menjadi opsi pengelolaan dari sumber dengan teknologi yang mudah dioperasikan, namun penggunaannya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi pengelolaan sampah makanan skala rumah tangga berbasis pengomposan dengan elaborasi dari: pengelolaan sampah makanan yang dipakai, analisis perilaku masyarakat dengan theory of planned behavior, dan evaluasi kegiatan pengomposan rumah tangga. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis statistika, deskriptif, dan SWOT. Pengelolaan sampah makanan di Perumahan Batan Indah dan Kelurahan Lengkong Gudang belum dilaksanakan. Norma subjektif dan kontrol perilaku mempengaruhi perilaku masyarakat, sedangkan sikap tidak mempengaruhi perilaku masyarakat pada kegiatan pengomposan. Evaluasi kegiatan menunjukkan kendala operasional dan pembiayaan, sehingga mayoritas pelaksanaan pengomposan berhenti. Strategi pengelolaan sampah makanan dapat diwujudkan dari elaborasi tersebut dengan pendekatan sosial, lingkungan, dan ekonomi untuk meningkatkan keberlangsungan pengomposan pada kedua lokasi.

The composition of Indonesia's food waste is the highest compared to others. Proper food waste management has become a challenge because the habit of segregation at the household level is still low. Composting is a management option from sources with technology that is easy to operate, but its use still needs to be improved. This study aims to provide recommendations for composting-based household-scale waste management strategies with the elaboration on used food waste management, analysis of community behavior with the theory of planned behavior, and evaluation of household composting activities. The approach used is quantitative with statistical, descriptive, and SWOT analysis. Food management in the Batan Indah housing complex and Lengkong Gudang sub-district has yet to be implemented. Subjective norms and behavioral control influence community behavior, while attitudes do not affect community behavior in composting activities. Evaluation of the activities revealed operational and financial constraints, so most composting activities stopped. Food waste management strategies can be realized from this elaboration with social, environmental and economic approaches to increase the sustainability of composting at both locations."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>