Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maryono Basuki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Hotman
"ABSTRAK
Balok pratekan parsial merupakan balok pratekan yang mengandung baja prategang di antara nol dan seratus persen. Dan dalam kenyataannya balok ini yang sering kita temui dibandingkan balok pratekan penuh Karena itu adalah sangat perlu kita mengenalinya lebih teliti. Salah satu objek yang sering dijadikan sebagai bahan meneliti perilaku beton pratekan parsial adalah hubungan momen dengan kelengkungan.
Dalam penelitian ini dibahas suatu metoda analisa untuk mendapatkan kurva momen-kelengkungan dari suatu penampang balok dengan memasukkan sifat-sifat bahan ke dalam program yang dikembangkan dan dengan memakai distribusi regangan yang non-liner maka momen dan kelengkungan yang terjadi pada suatu keadaan dapat dihitung. Perhitungan didasarkan pada azas kesesuaian regangan.
Dengan program MOMPHI yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat dievaluasi pengaruh dari rasio pratekan parsial PPR (Partial Prestress Ratio) dan pengaruh dari baja tulangan non-prategang tekan terhadap daktilitas suatu balok pratekan. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Pada kesempatan kali ini akan dibahas khusus penampang komposit dengan material baja-beton. Perilaku penampang komposit baja-beton dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material beton dan profil baja. Akibat pembebanan, eiemen struktur komposit berdeformasi sehingga penampangnya mengalami tegangan tank dan tegangan tekan. Perilaku beban-lendutan balok komposit dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenamya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan analisa penampang balok komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-linier material pada masing-masing serat. Analisa ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi baik pada elemen struktur di lapangan maupun saat penelitian di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S34859
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Irawan
"Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dan gabungan dua material atau lebih, yang bekerja bersama-sama untuk menahan beban. Struktur komposit tersebut dapat berupa komposit baja-beton, beton-kayu, yang dapat digunakan untuk kolom, balok, pelat lantai, dinding, dan lain sebagainya. Skripsi ini membahas khusus mengenai penampang komposit dengan material baja-beton. Analisa fiber model dilakukan terhadap penampang komposit beton dengan profil baja / dan profil baja C, dibatasi sampai mendapatkan perilaku momen-kurvatur. Dimana terdapat hubungan diferensial dan integral antara kurvatur dan deformasi yang berupa rotasi dan lendutan. Perilaku beban-lendutan balok komposit dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium dan pendekatan teoritis. Penelitian di laboratorium merupakan pendekatan untuk mengetahui lendutan yang sebenarnya terjadi pada struktur tersebut. Pendekatan teoritis dapat berupa perhitungan menggunakan rumus yang ada dengan batasan-batasannya atau dengan membuat suatu bentuk pemodelan numerik.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan analisa penampang balok komposit dengan membagi penampang menjadi serat-serat dan memberikan sifat non-Iinier material pada masing-masing serat. Analisa ini disebut sebagai analisa fiber model. Analisa ini diselesaikan secara numerik menggunakan bahasa pemrograman visual basic. Dengan analisa ini diharapkan hasil penyelesaian analitis yang diperoleh dapat menjadi parameter untuk kondisi yang sebenarnya terjadi baik pada elemen struktur di lapangan maupun saat penelitian di laboratorium."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Ashari
"Pada saat ini, desain dengan teori kekuatan batas dan juga teori elastis digunakan pada beton pratekan, sebagian besar para perancang masih tetap memakai teori elastis. Sangat sulit untuk menyatakan preferensi satu dari yang lainnya. Masing-masing mempunyai keuntungan dan kekurangannya. Tefapi, metode apa pun yang dipakai untuk desain, yang lain hams dipakai untuk pemeriksaan kembali. Sebagai contoh, pada waktu teori elastis dipakai dalam desain, adalah umum untuk mengecek kekuatan-batas peoampang untuk mengeatahui apakah ada kekuatan cadangan yang cukup untuk memikul beban-berlebih (overload). Pada waktu teori kekuatan-batas yang dipakai, teori elastis dipakai untuk mengetahui apakah penampang ditegangkan berlebihan pada kondisi beban tertentu dan apakah lendutannya berlebihan- Penegangan-berlebih (overstressing) tidak disukai karena dapat menimbulkan rctak dan rangkak dan pengaruh kelelahan. Jika kita berhubungan dengan tipe dan perbandmgan yang baru, mungkin desain elastis saja tidak menghasilkan stmktur yang aman pada penibebanan-berlebih, sementara itu desain dengan kekuatan-batas dengan gendirinya mungkin saja tidak menjamin terhadap kelebihan tegangan yang berlebihan pada beban kerja.

At the present time, both the elastic and the ultimate designs are used for prestressed concrete, majority of designers still following the elastic theory. It is difficult to state exact preference for one or the other. Each has its advantages and shortcomings. But, whichever method is used for design, the other must often be applied for checking. For example, when the elastic theory is used in design, it is the practice to check for the ultimate strength of the section in order to find out whether it has sufficient reserve strength to carrying overloads. When the ultimate design is used, the elastic theory must be applied to determine whether the section overstressed under certain conditions of loading and whether the deflections are excessive. Overstressing is objectionable because it may result in undesirable cracks, creep and fatigue effects. When we delve into near types and proportions, it is possible that elastic design alone might not yield a sufficiently safe structure under overloads, while the ultimate design by it self might give no guarantee against excessive overstress under working conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didik Ruby Hartadi
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S34453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan dasar umum prinsip beton pratekan,ehubungan dengan material, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton pratekan. Di sini ditunjukkan bahwa sistem beton pratekan tidak lain merupakan usaha optimasi dan efisiensi penampang beton, agar beton (yang sifat bahannya diketahui sebagai baik untuk menahan tekan, namun lemah dalam menahan tarikan) dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin menerima tekanan. Usaha ini ternyata bisa dicapai secara memuaskan dengan menggunakan sistem pratekan,melalui suatu proses pra-penegangan kabel bermutu tinggi.
Dalam makalah ini juga ditunjukkan bahwa sistem pratekan bukan merupakan prosedur yang rumit, baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan, bila prinsip dasarnya telah dikuasai dengan baik.
Pada akhir dari makalah ini juga disampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, berupa studi perbandingan ekonomi struktur balok beton, yang dalam hal ini diaplikasikan pada konstruksi jembatan jalan raya, antara penggunaan sistem beton pratekan dengan beton
bertulang, untuk memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomis penggunaan beton pratekan."
Fakultas Teknik , 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Purwanto
"Sifat material yang digunakan pada suatu struktur akan sangat mempengaruhi perilaku dari struktur dalam menahan beban yang bekerja pada struktur tersebut. Sifat non linier dari material beton dan baja perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur karena perilaku elemen struktur pada daerah plastis sampai kondisi runtuhnya dapat menggambarkan perilaku ductile yang dimiliki oleh struktur.
Pada skripsi ini akan dibahas struktur balok komposit baja-beton dengan pembebanan tiga titik. Struktur komposit adalah struktur yang terbentuk dari gabungan dua material atau lebih, yang bekerja sebagai satu kesatuan untuk menahan beban. Perilaku struktur komposit baja-beton dipengaruhi oleh kombinasi sifat dari material beton dan profil baja. Beton memiliki kemampuan menahan tekan jauh lebih baik dibandingkan kemampuannya menahan tarik. Sedangkan baja memiliki kemampuan menahan tarik sangat baik. Dengan menggabungkan kedua sifat material tersebut, maka struktur balok komposit akan mempunyai keuntungan antara lain kekakuan yang lebih besar sehingga memiliki kemampuan menahan beban yang lebih besar, dapat digunakan dimensi balok yang lebih kecil dan bentang yang lebih besar. Balok komposit yang dibebani akan mengalami deformasi berupa rotasi dan lendutan. Besarnya deformasi, khususnya lendutan yang terjadi, sangat penting untuk diketahui karena dalam perencanaan struktur harus terpenuhi syarat kekuatan dan syarat lendutan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pada skripsi ini penulis melakukan studi analisa penampang balok komposit baja-beton dengan membagi balok menjadi segmen-segmen yang lebih kecil dan kondisi stress-strain dari setiap segmen pada setiap kenaikan beban diamati pada cross section pada pertengahan dari segmen. Cross section dari setiap segmen tersebut dibagi menjadi serat-serat (fiber model) dan sifat non linier material diberikan pada masing-masing serat. Profil baja yang digunakan pada analisa ini adalah Rectangular Hollow Section (RHS). Analisa ini diselesaikan secara numerik dengan menggunakan bahasa pemrograman Matlab.
Hasil yang diperoleh dari studi analisa fiber model ini adalah kuat lentur balok komposit yang lebih baik bila dibandingkan balok baja, kenaikan kuat lentur balok yang cukup signifikan dengan memperbesar dimensi profil baja Rectangular Hollow Section (RHS), dan daktilitas balok komposit yang cukup besar seperti yang terlihat pada nilai curvatur ductility factor dan displacement ductility factor sehingga balok komposit ini sesuai digunakan pada daerah rawan gempa. Selain itu dari hasil perbandingan terhadap hasil eksperimen dapat diketahui adanya perbedaan hasil terutama pada dial 1 dan 3 (berjarak 10 cm dari tepi kiri dan kanan perletakan). Oleh karena itu pengaruh geser pada balok dan slip antara permukaan profil baja Rectangular Hollow Section (RHS) dan beton (bond slip) harus diperhatikan pada perhitungan secara teoritis. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>