Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175654 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didik Ruby Hartadi
Depok: Universitas Indonesia, 1994
S34453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S34373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"ABSTRAK
Makalah ini menyampaikan dasar umum prinsip beton pratekan,ehubungan dengan material, perencanaan dan pelaksanaan konstruksi beton pratekan. Di sini ditunjukkan bahwa sistem beton pratekan tidak lain merupakan usaha optimasi dan efisiensi penampang beton, agar beton (yang sifat bahannya diketahui sebagai baik untuk menahan tekan, namun lemah dalam menahan tarikan) dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin menerima tekanan. Usaha ini ternyata bisa dicapai secara memuaskan dengan menggunakan sistem pratekan,melalui suatu proses pra-penegangan kabel bermutu tinggi.
Dalam makalah ini juga ditunjukkan bahwa sistem pratekan bukan merupakan prosedur yang rumit, baik dalam hal perencanaan maupun pelaksanaan, bila prinsip dasarnya telah dikuasai dengan baik.
Pada akhir dari makalah ini juga disampaikan hasil penelitian yang dilakukan di Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia, berupa studi perbandingan ekonomi struktur balok beton, yang dalam hal ini diaplikasikan pada konstruksi jembatan jalan raya, antara penggunaan sistem beton pratekan dengan beton
bertulang, untuk memberikan gambaran mengenai kondisi ekonomis penggunaan beton pratekan."
Fakultas Teknik , 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Maryono Basuki
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S34496
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
F.X. Supartono
"Makalah ini menyampaikan kegunaan Iuar atau external prestressing sebagai suatu cara perbaikan struktur bangunan gedung. Dengan pemberian pratekan di luar elemen beton, maka usaha perbaikan menjadi Iebih mudah tanpa harus mengganggu bagian dalam elemen disamping kemudahan cara kontrol kualitas pada sistem ini. Sebagai studi kasus untuk menyampaikan beberapa segi menarik dari perbaikan gedung MMP dan gedung APC di Jakarta, yang dilaksanakan dengan metoda external prestressing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ahmad Faraday
"Material beton sebagai salah satu bahan yang sangat umum dipakai dalam dunia teknik sipil telah banyak mengalami berbagai kemajuan baik dalam pendekatan-pendekatan teorinya maupun kualitas yang dapat dihasilkannya. Pendekatan teori terhadap beton dilakukan meliputi berbagai hal seperti: hubungan tegangan-regangan, modulus elastisitas, rangkak dan susut dengan faktor-faktomya, beton pratekan, beton komposit dan sebagainya. Kemajuan kualitas beton terutama peningkatan kuat tekan beton yang disebabkan oleh pengenalan lebih mendalam terhadap material pembentuknya, metode-metode yang semakin baik, perkembangan teknologi terutama bahan-bahan baru dan alat-alat yang semakin canggih. Model Fxs merupakan salah satu model dari pengembangan teori terhadap tegangan dan regangan yang terjadi pada beton, di mana bagian dari model yang akan digunakan terutama pada kondisi pembebanan sesaat. Dengan menggunakan model Fxs maka akan dicari besar dan perilaku dari kapasitas momen suatu balok pratekan yang mempunyai posisi gaya pada titik berat penampang. Hal ini untuk menghindari keadaan penambahan kapasitas momen akibat adanya efek load balancing dari gaya pratekan. Analisis secara fiber digunakan untuk membagi penampang balok menjadi suatu elemen-elemen kecil, untuk kemudian dilanjutkan perhitungannya dengan hubungan tegangan-regangan pada model Fxs. Hasil simulasi yang didapat menunjukan adanya penambahan kapasitas momen dan balok pratekan walaupun balok telah mengalami keretakan.

Concrete as building material is widely used in civil engineering has been progressing both in theoretical approach and quality product. Theoretical approach covers: stress strain relationship, elasticity modulus, creep and shrinkage with their affecting factors, pre-stressed beam, composite beam etc. Progress in concrete quality mainly increase in compression strength which has been obtained through deeper knowledge regarding aggregate material, better methods, technology development particularly new material and sophisticated equipment. Fxs model is one of theoretical development model regarding stress strain relationship which occurred in concrete mainly on rapid loading. By using Fxs model, quantity and behavior of moment capacity on pre-stressed beam which has external force position on its center of weight could be obtained. This case is to avoid increment of moment capacity due to the effect of load balancing from the pre-stressed force. Fiber analysis is being used to divide cross section of the beam into finite elements, later followed by its calculation and its stress strain relationship on Fxs model. The simulation results obtained, shows incremental moment capacity pre-stressed beam even though the beam is cracking."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Prima Anugerah
"Dewasa ini penelitian tentang sambungan balok kolom beton bertulang telah banyak dilakukan di beberapa negara, seperti New Zaeland, Jepang, dan Amerika. Banyak peneliti merasa tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut masalah ini, dikarenakan sambungan pada balok kolom merupakan komponen vital dalam suatu struktur bangunan. Bagian sambungan balok kolom ini sangat penting, karena bagian ini mempunyai peranan utama dalam menstransfer gaya dalam suatu elemen ke elemen lainnya pada suatu struktur. Terkadang pengaruh pengaruh gaya lateral, seperti gempa, sambungan balok kolom ini mengalami gaya geser vertikal dan horizontal yang lebih besar dari pada elemen balok dan kolom yang berdekatan. Aliran gaya yang melalui sambungan balok kolom ini dapat terganggu apabila sambungan ini tidak mampu menyediakan kekuatan geser yang memadai. Oleh karena itu kegagalan dan kesalahan dalam perencanaan perhitungan kekuatan geser, dan pendetilan sambungan balok kolom dapat menyebabkan keruntuhan struktur suata bangunan. Untuk itu penulis bermaksud melakukan analisa kekuatan geser pada sambungan balok kolom, serta membandingkannya terhadap hasil-hasil eksperimental yang telah ada.
Hasil eksperimental tadi, yang bersumber dari ACI Structural Journal, akan dihitung kembali secara analitik dengan menggunakan konsep mekanisme softened struc and tie model, rekomendasi dari ACI 352 dan analisa numerik dengan menggunakan program komputer DRAIN-2DX untuk mengamati rentang nilai kekuatan geser sambungan pada kondisi sebelum dan setelah lelehnya tulangan pada balok dan kolom, dengan menggunakan elemen type 15 (fiber beam column element). Dari hasil perhitungan tersebut, baik itu analitik dan numerik, akan didapatkan suatu nilai kekuatan geser analitis yang akan dibandingan dengan kekuatan geser percobaan, serta akn didapatkan pula grafik tegangan versus regangan yang terjadi. Hasil nilai kekuatan geser dengan softened strut and tie model akan cenderung lebih kecil dari nilai yang didapatkan bila dianalisa dengan ACI 352."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S35432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianipar, Hotman
"ABSTRAK
Balok pratekan parsial merupakan balok pratekan yang mengandung baja prategang di antara nol dan seratus persen. Dan dalam kenyataannya balok ini yang sering kita temui dibandingkan balok pratekan penuh Karena itu adalah sangat perlu kita mengenalinya lebih teliti. Salah satu objek yang sering dijadikan sebagai bahan meneliti perilaku beton pratekan parsial adalah hubungan momen dengan kelengkungan.
Dalam penelitian ini dibahas suatu metoda analisa untuk mendapatkan kurva momen-kelengkungan dari suatu penampang balok dengan memasukkan sifat-sifat bahan ke dalam program yang dikembangkan dan dengan memakai distribusi regangan yang non-liner maka momen dan kelengkungan yang terjadi pada suatu keadaan dapat dihitung. Perhitungan didasarkan pada azas kesesuaian regangan.
Dengan program MOMPHI yang dikembangkan dalam penelitian ini, dapat dievaluasi pengaruh dari rasio pratekan parsial PPR (Partial Prestress Ratio) dan pengaruh dari baja tulangan non-prategang tekan terhadap daktilitas suatu balok pratekan. "
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syaiful Ashari
"Pada saat ini, desain dengan teori kekuatan batas dan juga teori elastis digunakan pada beton pratekan, sebagian besar para perancang masih tetap memakai teori elastis. Sangat sulit untuk menyatakan preferensi satu dari yang lainnya. Masing-masing mempunyai keuntungan dan kekurangannya. Tefapi, metode apa pun yang dipakai untuk desain, yang lain hams dipakai untuk pemeriksaan kembali. Sebagai contoh, pada waktu teori elastis dipakai dalam desain, adalah umum untuk mengecek kekuatan-batas peoampang untuk mengeatahui apakah ada kekuatan cadangan yang cukup untuk memikul beban-berlebih (overload). Pada waktu teori kekuatan-batas yang dipakai, teori elastis dipakai untuk mengetahui apakah penampang ditegangkan berlebihan pada kondisi beban tertentu dan apakah lendutannya berlebihan- Penegangan-berlebih (overstressing) tidak disukai karena dapat menimbulkan rctak dan rangkak dan pengaruh kelelahan. Jika kita berhubungan dengan tipe dan perbandmgan yang baru, mungkin desain elastis saja tidak menghasilkan stmktur yang aman pada penibebanan-berlebih, sementara itu desain dengan kekuatan-batas dengan gendirinya mungkin saja tidak menjamin terhadap kelebihan tegangan yang berlebihan pada beban kerja.

At the present time, both the elastic and the ultimate designs are used for prestressed concrete, majority of designers still following the elastic theory. It is difficult to state exact preference for one or the other. Each has its advantages and shortcomings. But, whichever method is used for design, the other must often be applied for checking. For example, when the elastic theory is used in design, it is the practice to check for the ultimate strength of the section in order to find out whether it has sufficient reserve strength to carrying overloads. When the ultimate design is used, the elastic theory must be applied to determine whether the section overstressed under certain conditions of loading and whether the deflections are excessive. Overstressing is objectionable because it may result in undesirable cracks, creep and fatigue effects. When we delve into near types and proportions, it is possible that elastic design alone might not yield a sufficiently safe structure under overloads, while the ultimate design by it self might give no guarantee against excessive overstress under working conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34932
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>