Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113803 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anti Budianti
1984
S2079
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Indah
"Akhir-akhir ini banyak perusahaan yang melakukan perubahan yang mempengaruhi jalannya usaha mereka. Hal ini disebabkan akibat kekacauankekacauan yang menimpa kondisi perekonomian di dunia pada umumnya, dan di Indonesia pada khususnya. Perubahan harus dilakukan agar perusahaanperusahaan itu dapat tetap bersaing dan terus hidup.
Sehingga pada penelitian ini peneliti ingin melihat apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan sikap terhadap perubahan. Motivasi berprestasi merupakan sebuah teori tentang motivasi yang berdasarkan pada kebutuhan dalam diri manusia yang pertama kali dikemukakan oleh David McClelland. Kebutuhan untuk berprestasi secara sederhana dapat dijelaskan sebagai usaha berkompetisi dengan suatu standar kesempurnaan dalam mencapai tujuan tertentu.
Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Responden pada penelitian ini adalah para karyawan sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang telah mengalami perubahan struktur. Jumlah responden penelitian adalah 283 orang dengan tingkat pendidikan minimal SMU atau sederajat dan telah bekeija minimal 2 tahun. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner motivasi berprestasi dan kuesioner sikap terhadap perubahan, dengan penilaian berdasarkan skala Likert.
Data yang diperoleh dihitung dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang berarti antara motivasi berprestasi dengan sikap terhadap perubahan. Hubungan yang muncul bersifat positif. Hasil tersebut mengandung makna bahwa jika responden memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka sikap yang akan ditunjukkan adalah sikap menerima terhadap perubahan yang terjadi dan jika motivasi berprestasi responden rendah maka sikap yang akan ditunjukkan adalah sikap menolak atau tidak setuju terhadap pembahan.
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sampel yang lebih besar agar hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S3182
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasirudin
"Pembinaan yang dilakukan di dalam lembaga pemasyarakatan ialah pembinaan warga binaan pemasyarakatan dilakukan di dalam lingkungan tembok lembaga pemasyarakatan. Sedangkan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang dilakukan di luar lembaga pemasyarakatan merupakan salah satu tugas pokok Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang pengelolaannya ditangani oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pemasyarakatan (BAPAS).
Pembinaan di luar lembaga pemasyarakatan secara operasional dilaksanakan oleh Balai Pemasyarakatan dengan Para petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) sebagai Ujung tombaknya dalam pembuatan laporan penelitian kemasyarakatan (litmas), pembimbingan klien pemasyarakatan
Proses pengembangan sumber daya manusia merupakan starting point dimana organisasi ingin meningkatkan dan mengembangkan kemampuan individu (pegawai) sesuai dengan kebutuhan masa kini maupun masa mendatang.
Penelitian ini mencoba mengkaji sejauh mana kemampuan dan motivasi kerja dari pembimbing kemasyarakatan apakah efektivitas pelaksanaan tugas pembimbing kemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan sudah efektif atau belum
Penelitian yang digunakan di dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian terapan, dengan pendekatan survai berdasarkan penelitian asosiatif dengan menggunakan data kuantitatif, alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket) sebagai instrument.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien korelasi ( p hitung ) antara variabel kemampuan dengan variabel efektivitas kerja adalah 0,484, antara variabel motivasi kerja dengan variabel efektivitas kerja 0,210 dan antara variabel kemampuan dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan variabel efektivitas kerja 0,325. Nilai ini dengan berpedoman pada buku Metode Penelitian Administrasi karangan Sugiyono (Sugiyono: 149) mencerminkan bahwa hubungan antara ketiga variabel tersebut adalah sangat rendah.
Dengan demikian perlu adanya pembinaan untuk meningkatkan kemampuan, motivasi kerja guna tercapainya efektivitas kerja, dan seyogyanya dalam penerimaan pegawai harus memperhatikan spesifikasi kebutuhan kejuruan dan jurusan pendidikan yang diperlukan. Selain itu juga sudah saatnya diperlukan iklim kerja yang kompetitif untuk dapat memacu kinerja dari para pembimbing kemasyarakatan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Oktarina
"Masa remaja awal adalah suatu tahapan dalam perkembangan yang ditandai oleh perpindahan dari sekolah dasar ke sekolah lanjutan tingkat pertama. Perpindahan atau transisi ini menimbulkan beberapa masalah bagi remaja terutama penurunan prestasi akademik (Eccles, Hirsch, et.al., dalam Sprinthall, 1995). Untuk mengatasi dampak dari masa transisi ini remaja membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitarnya. Berkaitan dengan Teori Ekologi Brofenbrenner (dalam Santrock, 1999), orangtua, guru, dan teman merupakan agen sosial yang terdekat dari siswa dan berpotensi untuk memberikan dukungan sosial karena siswa menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Dukungan sosial yang dimaksud adalah dukungan sosial yang mengarah ke prestasi akademik Ainsworth (dalam Cutrona et.al, 1994,). Selain dukungan sosial, banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa di sekolah, diantaranya adalah intelegensi, sikap, minat siswa, serta motivasi. Motivasi merupakan salah satu komponen terpenting dalam belajar. McClelland dan Atkinson (dalam Slavin, 1994) mengemukakan bahwa salah satu jenis motivasi yang terpenting dalam dunia pendidikan adalah motivasi berprestasi. Mengingat pentingnya peranan motivasi berprestasi bagi prestasi siswa disekolah serta peranan dukungan sosial bagi prestasi siswa, maka peneliti ingin mengungkap hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 256 siswa/i kelas 1, 2 dan 3 SLTPN 19 dan 56 di Jakarta Selatan, yang diambil secara clusler incidenlal sampling (sampling yang dilakukan berturut-turut terhadap unit-unit atau kelompok-kelompok yang paling tersedia). Sedangkan untuk pengambilan data digunakan dua macam alat yaitu kuesioner motivasi berprestasi yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik individu dengan motivasi berprestasi tinggi dari McClelland (dalam Huffman, 1997) dan kuesioner persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman yang disusun peneliti berdasarkan komponen dukungan sosial dari Sarafino (1994). Dalam pengolahan data digunakan tehnik perhitungan korelasi pearson untuk mengungkap hubungan antara dukungan sosial dari orang tua, guru dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan peringkat bawah kemudian pada analisa tambahan digunakan teknik statisitik regresi berganda, dan t-test.
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan analisis data adalah, ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman dengan motivasi berprestasi siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah. Hasil analisa tambahan dengan perhitungan t-test menunjukkan, tidak ada perbedaan motivasi berprestasi berdasarkan status sekolah (SLTP Peringkat Atas dan SLTP Peringkat Bawah) serta ada perbedaan persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru, dan teman berdasarkan status sekolah (SLTP peringkat atas dan SLTP peringkat bawah). Pada hasil tambahan dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan perbedaan pada besarnya kontribusi variabel (persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guru dan teman) pada siswa SLTP peringkat atas dan siswa SLTP peringkat bawah.
Untuk penelitian selanjutnya, dapat dilihat hubungan antara persepsi siswa terhadap dukungan sosial dari orangtua, guna, dan teman dengan motivasi berprestasi yang dikaitkan dengan prestasi siswa. Kemudian, sebaiknya disampaikan kepada orang tua dan guru mengenai pentingnya peranan dukungan sosial bagi siswa dalam meningkatkan motivasi berprestasinya. Dalam hal pembuatan kuesioner dukungan sosial, sebaiknya menggunakan proporsi pernyataan negatif dan positif yang seimbang. Selain itu perlu diwaspadai penggunaan kata-kata dalam pernyataan kuesioner yang mengarah kepada harapan tentang hal yang ingin diterima responden."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah Fuad Baagil
"ABSTRAK
Makalah ini merupakan studi mengenai percakapan antara guru dan murid dalam film Dead Poets Society 1989 . Analisis dalam makalah ini menggunakan teori Speech Act dari Austin yang terdiri dari locutionary, illocutionary, dan perlocutionary untuk melihat bagaimana strategi guru dalam membuat suatu kalimat imparatif. Penelitian sebelumnya banyak membahas mengenai metode proses pembelajaran dalam film tersebut. Makalah ini berusaha untuk mencari tahu strategi percakapan yang berhasil dilakukan antara guru dan siswa melalui tindak tutur yang dilakukan oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan illocutionary dalam tindak tutur merupakan yang paling banyak digunakan dalam percakapan antara guru dan murid. Oleh karena itu, percakapan yang dilakukan memberikan suatu situasi pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran antara guru dan siswa di kelas.Kata kunci : Analisis Percakapan; Dead Poets Society; Proses Pembelajaran; Teori Tindak Tutur Austin
AbstractThis paper conducts a research about the conversational analysis between the teacher and students in the film Dead Poets Society 1989 . The analysis uses Austin rsquo;s theory of Speech Act which are locutionary, illocutionary, and perlocutionary acts in order to see how the teacher makes the imperative sentences. The previous researches mainly discuss about the method of the learning process. This paper seeks to answer the strategy of successful conversation between the teacher and students in the film through speech act. The finding shows that illocutionary act in the speech act is mainly used in the conversation. As a result, it creates an effective learning situation through the communication that is built in the learning process between the teacher and the students in the classroom.Keywords: Austin rsquo;s speech act; Conversational analysis; Dead Poets Society; Learning Process "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Maya Pratiwi
"ABSTRAK
Jumlah mahasiswa yang dropout di Indonesia setiap tahunnya semakin
banyak. Peningkatan ini dapat memberikan berbagai dampak negatif tidak hanya
bagi mahasiswa itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar. Dari berbagai
penelitian ditemukan bahwa bahwa sebagian besar mahasiswa dropout karena
telah melewati masa studi yang ditentukan. Oleh karena itu, pencegahan pada
mahasiswa S1 yang sudah melewati masa studi normal (4 tahun) perlu dilakukan.
Karakteristik partisipan yang dipilih adalah mahasiswa yang sudah melewati masa
studi 4 tahun dan hanya tinggal mengerjakan skripsi. Mahasiswa yang terancam
dropout cenderung resisten melakukan perubahan atau untuk kembali
mengerjakan skripsi. Untuk mengatasi resistensi ini, motivasi mahasiswa untuk
melakukan perubahan perlu ditingkatkan. Metode intervensi yang menangani
langsung motivasi untuk berubah adalah Motivational Interviewing. Tujuan
penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Motivational Interviewing dalam
meningkatkan motivasi mahasiswa S1 untuk mengerjakan skripsi. Hasil penelitian
ini adalah partisipan penelitian menunjukkan perubahan tingkah laku nyata dalam
mengerjakan skripsi. Meskipun demikian, hasil pengukuran secara kuantitatif
tidak menunjukkan perubahan yang signifikan pada motivasi partisipan antara
sebelum dan sesudah penelitian.

ABSTRACT
Each year, the number of bachelor’s student who dropout in Indonesia is
increasing. This phenomenon can impact negatively, not only for the students
themselves but also for the society. From several studies, it was found that most of
college student dropout because they have passed the spesific study period.
Therefore, the dropout prevention for bachelor students who have passed the
normal study period (4 years) needs to be done. Characteristics of participants in
this study are students who have passed the 4 -year study period and right now
only working on thesis. Students who drop out tend to be resistant to change or to
working on the thesis again. To overcome this resistance, student’s motivation to
change needs to be improved. One of intervention methods that deal directly with
the motivation to change is Motivational Interviewing . The purpose of this study
is to look at the effectiveness of Motivational Interviewing in improving student
motivation to work on thesis. The results of this study were participants showed
noticeable behavioral changes in doing their thesis. Nevertheless, the quantitative
measurement showed no significant changes in motivation between the
participants before and after the study."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38753
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitranti Anindya Ayu
"Prestasi menjadi salah satu isu penting pada remaja. Ayah berperan penting dalam pencapaian prestasi pada anak. Penelitian ini meneliti hubungan antara keterlibatan ayah dengan aspek hope for success (HS) dan fear of failure (FF) dari motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran sulung. Alat ukur yang digunakan yaitu Reported Father Involvement Scale (RFIS), bagian dari Father Involvement Scale (FIS) yang disusun oleh Finely dan Schwartz (2004) untuk mengukur keterlibatan ayah dan Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R) yang disusun oleh Lang dan Fries (2006) untuk mengukur kedua aspek motivasi berprestasi. Subjek penelitian ini berjumlah 206 orang yang tersebar dari 12 fakultas dan 1 program studi di Universitas Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara keterlibatan ayah dan aspek hope for success (HS) (r=0,086; p>0,05; two tailed) dan fear of failure (FF) (r=-0,064; p>0,05; two tailed) dari motivasi berprestasi pada mahasiswa Universitas Indonesia dengan urutan kelahiran sulung.

Achievement is one important issue in teenagers and father has important role in the life of their children. This study focused on correlation between father involvement with achievement motivation aspects on hope for success (HS) and fear of failure (FF), in Universitas Indonesia firstborns. There are two instruments used, Reported Father Involvement Scale (RFIS), which is part of Father Involvement Scale (FIS) developed by Finely and Schwartz (2004) to measure father involvement, and Achievement Motives Scale-Revised (AMS-R), developed by Lang and Fries (2006) to measure both achievement motivation aspects. The participants are 206 students from 13 faculties and 1 study program in Universitas Indonesia.
The results shown no significant correlation between father involvement with achievement motivation aspects on hope for success (HS) (r=0,086; p>0,05; two tailed), and there are no significant correlation between father involvement and fear of failure (FF) aspect (r=-0,064; p>0,05; two tailed), in Universitas Indonesia first borns.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56184
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martin Handoko
Yogyakarta: Kanisius, 1992
153.8 MAR m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Clara
"Kemampuan mengelola sumber daya manusia dengan baik, terbukti dapat membawa perusahaan memiliki keunggulan bersaing Bagian SDM sekarang sudah dipandang dengan lebih terhormat dibandingkan masa lalu yang mengganggap bagian sumber daya manusia hanya bagian yang mengurusi administrasi biasa yang berhubungan dengan keberadaanya karyawan dalam organisasi. Hal mendasar yang diinginkan perusahaan tentu saja keadaan yang lain yang dapat menjalankan tugas diberikan sepenuhnya dengan baik.
Pada keadaan dan kondisi karyawan udak mampu melaksanakan tugas dengan baik, ada dua kemungkinan penyebabnya yaitu karyawan tersebut pada dasarnya memang tidak cukup punya kemampuan dalam memyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung Jawabnya, atau karena karyawan tersebut tidak mempunyai cukup dorongan atau motivasi untuk bekerja dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Kinerja karyawan menurun disebabkan kurang ada motivasi dan kepuasan perusahaan terhadap karyawan. Oleh sebab itu perlu ada analisa terdapat hubungan antara motivasi dan kinerja. Analisa yang dilakukan adalah mengidentifikasi faktor faktor motivasi kerja di tingkat manajemen menengah terhadap kinerja waktu di proyek pada perusahaan jasa konstruksi.
Metode yang digunakan adalah merode survey yang dilakukan di salah satu perusahaan jasa konstruksi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan alat bantu program AHP. Diharapkan hasil analisis dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijaksanaan memberikan motivasi terhadap karyawan terhadap tingkat manajemen menengah kinerja waktu proyek di jasa konstruksi.
Didapatkan dan terdapat satu variabel yang sangat dominan dr perusahaan jasa konstruksi swasta yaitu kemampuan karyawan dalam menghadapi pengambllan keputusan pekerjaan dalam perusahaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T21230
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyadi Fadlilah
"Motivasi pendorong berwisata adalah motivasi internal seseorang yang mempengaruhi individu untuk berwisata. Motivasi penarik berwisata adalah motivasi di luar diri yang menarik seseorang mengunjungi tempat wisata tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan faktor-faktor motivasi pendorong dan faktor-faktor motivasi penarik pada wisata backpacking. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan melibatkan 95 orang backpacker Indonesia. Desain penelitian adalah studi lapangan dengan incidental sampling sebagai metode pengambilan sampel.
Hasil dari penelitian adalah dua fungsi kanonikal berkontribusi secara signifikan pada hubungan antara dua variabel penelitian. Fungsi pertama menghasilkan nilai yang tinggi pada semua faktor dari motivasi pendorong backpacker berhubungan dengan nilai yang tinggi pada semua faktor pada motivasi penarik. Fungsi ke-dua menghasilkan nilai yang tinggi faktor motivasi pendorong keluar dari lingkungan rutin dan membosankan, relaksasi dan nilai yang rendah pada faktor fasilitasi interaksi sosial berhubungan dengan nilai yang tinggi pada faktor motivasi penarik static dan current decision dan nilai yang rendah pada faktor novelty dan education.

The purpose of this research is to find correlation of push factors and pull factors on backpacking. Push factors are internal motivations that influence of a person to travel. While pull factors are externals motivations that pull a person to visit certain tourism spot. The participants in this research were 95 persons who have young adults age that is in age between 20 years until 40 years. Researcher use push and pull psychological measurement that built by him. Score from 95 young adults participants were count by canonical correlation. Two canonical functions contributed significantly to the relation between 2 variables.
The result analysis from the first canonical functions shows that there were high scores on all push motivational factors correlated with high score on pull motivational factors on backpacker. The second functions show that high scores on escape from a perceived mundane environment, relaxation, and low scores on facilitation of social interaction correlated with high score on static and current decision and low score on novelty and education pull motivations.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>