Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88184 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dani Prabowo
"Topik skripsi ini adalah strategi implementasi geopolitik Rusia dalam perang Rusia-Georgia tahun 2008. Penulis menggunakan metode penulisan sejarah dan untuk menganalisa skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis. Hasil analisa yang dilakukan oleh penulis dengan menerapkan teori geopolitik dan dihubungkan dengan permasalahan yang ada menyatakan bahwa perang antara Rusia-Georgia pada tahun 2008 merupakan bagian dari implementasi geopolitik Rusia khususnya di wilayah Georgia dan wilayah Kaukasus pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor yang menjadi pemicu timbulnya konflik tersebut, salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya perang tersebut adalah perluasan NATO di wilayah Kaukasus yang pada akhirnya menyebabkan Rusia harus mengambil sikap tegas untuk menentukan sikapnya.

The topic of this under graduate thesis is the strategy of the implementation of Russia geopolitics in the Russia-Georgia war in 2008. The author use historical writting method and for the analysis use descriptive-analitic method. After analyzing with connecting the problem with geopolitical theory, the result showing that Russia-Georgia war in 2008 is a part of the implementation Russia geopolitics in Georgia especially and in the Caucassus in generally. This is can be seen from some factors that becomme the trigger of the conflict. One of the factors that lead to war is an extension of NATO in the Caucasus region which eventually led to Russia must take a firm stand in a stand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S518
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Oftasari
"Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang dukungan yang diberikan oleh AS terhadap Georgia dalam konflik yang melibatkan antara Rusia dengan Georgia. Selain itu penelitian ini juga untuk menggambarkan apa saja keinginan AS untuk memenuhi kepentingan-kepentingan negaranya dalam mencapai tujuan negaranya di Eropa Timur, terutama di Georgia. Penjelasan mengenai kepentingan AS tersebut dengan menggunakan konsep power dan pendekatan teori offensive realism. Dengan konsep dan teori tersebut, penelitian ini membuktikan bahwa dukungan AS terhadap Georgia dalam konflik antara Rusia dan Georgia terkait dengan kepentingan-kepentingan AS seperti kepentingan ekonomi terkait jalur pipa minyak dan gas, keinginan ekspansi AS ke wilayah Eropa Timur, khususnya Kaukasus, dan mengimbangi kekuatan Rusia di wilayah Eropa Timur.

The aim of this thesis is to describe about the supports which has been given by US to Georgia in conflict between Russia and Georgia. It also describes the US national interests in order to achieve its goals in Eastern Europe especially in Georgia. This thesis is analyzed by the concept of power and offensive realism theory. According to the concept and theory, the thesis has proved that the US supports towards Georgia in Russia-Georgia's Conflict related to the US national interests which are the US economic interest in term of oil and gas pipeline projects, US expansion goals toward the Eastern Europe especially in Georgia, and to balance Russia's power in the Eastern Europe Region."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T28927
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Okvivio Vergina Gihoni
"Penelitian ini membahas tentang perpanjangan konflik yang terjadi antara dua negara pecah belah yaitu Rusia dengan Ukraina. Dengan invasi yang dilakukan sejak tahun 2014, dan penyerangan kembali yang dilakukan pada tahun 2022, hal ini menyebabkan adanya krisis internasional yang disebabkan oleh Rusia. Dengan negara-negara lain menjadi aktor yang terdampak, mulai dari kenaikan harga energi, pertambahan pengungsi, maka nerbagai upaya dilakukan terutama oleh kawasan Barat, untuk dapat meredakan perselisihan ini dan juga untuk melemahkan kekuatan Rusia dalam penyerangan yang dilakukan terhadap Ukraina. Salah satu upayanya adalah memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia. Mulai dari embargo ekspor impor, pembatasan transaksi perdagangan dan juga pemboikotan industri Rusia di negara-negara kawasan Barat. Dengan sanksi yang bertubi diberikan oleh banyak negara dari kawasan Barat, hal ini membuat Rusia juga melakukan pertahanan serta penyerangan balik sebagai respons Rusia menerima sanksi tersebut. Penelitian ini dibatasi dalam periode waktu 10 tahun terakhir, yaitu 2013 hingga 2023 dengan lingkup spasial Rusia, Uni Eropa dan juga Asia. Teori yang digunakan adalah Regional Security Complex melalui perspektif konstruktivisme dan membahas bagaimana pola geostrategi dan geopolitik Rusia berpengaruh dalam menjalankan kepentingannya untuk melakukan counter terhadap sanksi-sanksi yang diberikan kepada Rusia. Menggunakan metode analisis kualitatif studi kasus, penelitian ini berisi respons yang diberikan Rusia atas sanksi yang diberlakukan oleh kawasan Barat. Mulai dari perubahan geopolitik dan geostrategi Rusia, dan juga alasan Rusia melakukan alternatif kerjasama dengan negara-negara non-barat secara multisektoral, mulai dari bidang yang esensial hingga bidang-bidang yang bersifat low politics.

This research discusses the prolonged conflict between two divided countries, namely Russia and Ukraine. With the invasion that began in 2014 and the renewed attacks in 2022, it has led to an international crisis caused by Russia. Other countries have become affected actors, resulting in increased energy prices and a rise in refugees. Various efforts have been made, especially by Western nations, to alleviate this dispute and weaken Russia's power in its attacks on Ukraine. One such effort is the imposition of heavy sanctions on Russia, including export-import embargoes, trade transaction restrictions, and boycotting Russian industries in Western countries. With multiple Western countries imposing consecutive sanctions, Russia has responded with defense and counter attacks. The research is limited to the past 10 years, from 2013 to 2023, focusing on Russia, the European Union, and Asia. The theoretical framework used is the Regional Security Complex through a constructivist perspective, exploring how Russia's geostrategic and geopolitical patterns influence its efforts to counter the sanctions imposed. Using qualitative case study analysis, the research covers Russia's responses to the sanctions imposed by the Western region. This includes changes in Russia's geopolitical and geostrategic landscape, as well as the reasons behind Russia seeking alternative cooperation with non-Western countries across various sectors, ranging from essential to low-politics areas."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendi Pradana Dewa
"Dalam rangka mewujudkan ambisinya untuk melakukan ekspansi wilayah, mengembangkan industri, dan demi kepentingan ekonomi, Jepang berusaha untuk menanamkan pengaruhnya di beberapa wilayah Korea yang dianggap strategis, namun pada saat itu wilayah Korea masih berada di bawah pengaruh kuat Cina. Akibat dari persaingan memperebutkan pengaruh di wilayah Korea tersebut, pecahlah perang Jepang-Cina pada tahun 1894-1895 yang pada akhirnya dimenangkan oleh Jepang. Pada saat yang sama Rusia juga sedang gencar melakukan usaha untuk memperluas wilayahnya hingga ke Asia Timur. Keberadaan pasukan Rusia di Manchuria menjadi ancaman utama bagi kepentingan Jepang di wilayah Korea. Oleh karena itu, Jepang berusaha untuk menghentikan usaha Rusia tersebut dan mendeklarasikan perang melawan Rusia (1904-1905). Tulisan ini mencoba menjelaskan strategi Jepang dalam perang melawan Cina (1894-1895) dan Rusia (1904-1905). Hasil analisis menunjukan bahwa Jepang dapat mengalahkan Cina dan Rusia dengan berbekal beberapa strategi yang terilhami dari teori strategi perang oleh Sun Tzu. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian sejarah dan studi pustaka. Analisis dalam penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik deskriptif analisis.

In order to realize its ambition to expand the region, develop industry, and in the interests of the economy, Japan tried to instill its influence in several areas of Korea that were considered strategic, but at that time the Korean territory was still under the strong influence of China. As a result of competition for influence in the Korean region, the Japan-China war broke out in 1894-1895 which was ultimately won by Japan. At the same time Russia is also intensively conducting efforts to expand its territory to East Asia. The presence of Russian troops in Manchuria became a major threat to Japanese interests in the Korean territory. Therefore, Japan tried to stop the Russian effort and declare war on Russia (1904-1905). This paper tries to explain Japan's strategy in the war against China (1894-1895) and Russia (1904-1905). The analysis shows that Japan can defeat China and Russia armed with a number of strategies inspired by Sun Tzu's war strategy theory. This research was conducted by historical research methods and literature study. The is a qualitative research with descriptive analysis techniques."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faqih Hindami
"Skripsi ini membahas tentang latar belakang keterlibatan Federasi Rusia dalam Perang Sipil di Suriah. Dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough, penulis berupaya untuk memahami keterlibatan Federasi Rusia sebagai great power dalam menyelesaikan konflik Perang Sipil di Suriah melalui dokumen-dokumen hasil negosiasi Rusia bersama negara-negara yang terlibat di dalam konflik. Dokumen-dokumen tersebut menyatakan bahwa Perang Sipil di Suriah hanya dapat diselesaikan melalui proses negosiasi politik di bawah pengawasan PBB untuk mengembalikan stabilitas keamanan. Melalui keterlibatannya dalam Perang Sipil di Suriah, Rusia senantiasa memiliki intensi untuk mempertahankan diri dan kepentingannya dengan menjadi hegemoni dalam sistem internasional.

This study disdusses the background ot the involvement of the Russian Federation in Syrian Civil War. Using Norman Fairclough's Critical Discourse Analysis method, the author seeks to understand the involvement of the Russian Federation as a great power in resolving the Civil War conflict in Syria through documents from the Russian negotiations with the countries involved in the conflict. These documents state that the Syrian Civil War can only be resolved through a process of political negotiations under the supervision of the United Nations to restore security stability. Through its involvement in the Civil War in Syria, Russia has the intention to defend itself and its interests by becoming a hegemony in the international system."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ermy Rizkawati
"Keterbukaan informasi publik yang diatur dalam Undang Undang No 14 tahun 2008 mewajibkan semua Badan Publik melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketetapan undang undang. Kementerian Dalam Negeri merupakan salah satu kementerian yang menyambut baik Undang Undang No 14 tahun 2008 tersebut dengan membuat Permendagri No 35 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.
Peneliti tertarik untuk meneliti ini karena ditemukan beberapa masalah dalam implementasinya. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data dengan studi lapangan studi kepustakaan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi masih memiliki beberapa kekurangan seperti ketiadaan Standar Operasional dan Prosedur dalam permintaan informasi pembentukkan PPID serta belum mampunya Kemendagri melakukan uji konsekuensi terhadap informasi.

Transparency of public information that be reguated in Act Number 14 of 2008 requires all Public Institutions perform the transparency of information accordance with the law. Ministry of Home Affairs is one ministry that welcomed the Act Number 14 of 2008 in make Minister of Home Affairs Regulation Number 35 of 2010 on Guidelines for the Management of Information and Documentation Services at the Ministry of Home Affairs and Local Government.
Researcher interested in studying this because there are some problems in the implementation. Researcher used a qualitative approach descriptive with data collection by field studies library research in depth interviews and observations.
The results showed that the implementation still has several shortcomings such as lack of Standard Operating and Procedures on information request the formation of PPID and the inability of Kemendagri do the information consequential harm test."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Wibisono Laksono
"Tesis ini membahas tentang perang Georgia dengan Rusia yang terjadi pada bulan Agustus 2008. Georgia melakukan penyerangan ke wilayah Ossetia Selatan yang mayoritas penduduknya memegang paspor Rusia. Serangan ke wilayah tersebut juga tertuju pada pasukan perdamaian Rusia yang saat itu sedang menjaga wilayah tersebut. Hal itu membuat Rusia melakukan serangan balasan ke Georgia sehingga terjadi konflik diantara kedua negara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan alasan dan tujuan tindakan penyerangan yang dilakukan Georgia sehingga memprovokasi Rusia untuk menyerang wilayah Ossetia Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan ilmu sejarah dan menggunakan metodologi penulisan historis deskriptif. Penelitian ini berorientasi pada konsep kepentingan nasional Georgia dan Rusia serta konsep responsibility to protect.
Sumber penulisan tesis diperoleh melalui data primer, yaitu media massa online, pernyataan Pemerintah Georgia dan Rusia yang didapat melalui konferensi press dan wawancara mengenai konflik yang terjadi di bulan Agustus 2008, dokumen resmi Pemerintah kedua negara mengenai kebijakan politik luar negerinya. Data sekunder yang digunakan berasal dari jurnal dan penelitian yang sudah dilakukana sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksi yang dilakukan Georgia ini merupakan suatu cara untuk mendapatkan perhatian masyarakat internasional dan mencari dukungan dalam keanggotannya pada NATO sedangkan Rusia menentang keanggotaan Georgia ataupun negara near abroad pada NATO karena dapat mengancam keamanan nasionalnya.

This thesis is about the Georgia-Russia war in August 2008. Georgia started the war by shelling villages in South Ossetia, where Russia have placed its peace keeping force in the region and most Ossetians also hold Russian passports. This provoking act by Georgia made Russia advances into South Ossetia and involved in an armed conflict with Georgia. This thesis is aimed to explain the reason and the intention of Georgia shelling South Ossetia which provoked Russia to attack into South Ossetia using the concept of national interest of both countries and Russian responsibility to protect its citizen.
Resources for this thesis is obtained from mass media online, government statements of both countries, and the foreign policy and national interest of both countries as a primary source. As for the secondary source this thesis uses information from journal articles and previous research related to the topic. According to the national interest of Georgia, this provoking is intended to gain international attention and also to gain support for its membership in NATO. Georgia of course gained international attention but its goal to speed up its membership in NATO proofed to be failed. Russia will always against the intention of Georgia or any other countries along the Russian borderline to become NATO member.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T25048
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Dian Palupi
"ABSTRAK
Artikel ini menjelaskan penerapan strategi Perang Hibrida oleh Rusia terhadap Ukraina pada periode 2014-2018. Agresi Rusia terhadap Ukraina dimulai sejak tahun 2014 dilihat sebagai bentuk peperangan modern nonkonvensional, yang diidentifikasi sebagai Perang Hibrida. Bentuk dari peperangan ini dianalisis sebagai jenis baru konfrontasi global dan krisis keamanan. Oleh karena itu, muncul pertanyaan bagaimanakah Rusia menerapkan
strategi Perang Hibrida terhadap Ukraina sebagai upaya untuk meraih tujuan politiknya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode studi kasus milik Robert Yin dan konsep Perang Hibrida dari Hoffman, Cullen serta Kjennerud. Penelitian ini menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2014 sampai 2018 Rusia melakukan agresi dan serangan terhadap Ukraina di berbagai bidang, yaitu politik, militer, ekonomi, informasi dan sosial masyarakat. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan pidato, pernyataan dan wawancara resmi Presiden Ukraina Petro Poroshenko periode 2014-2018 yang memuat agresi dan serangan Rusia terhadap Ukraina.

ABSTRACT
This article explains the implementation of Russian Hybrid War strategy against Ukraine in 2014-2018. Russian aggressions against Ukraine since the beginning of 2014 are viewed as a form of a modern and un-conventional warfare, which identified as Hybrid War. The form of this warfare was analyzed as a new type of global confrontation and security crisis. Therefore, it raises a question how Russia implements its Hybrid War strategy against Ukraine as an attempt to achieve its political goals. This research uses case study method of Robert Yin and performed by using the Hybrid War concepts of Hoffman, Cullen and Kjennerud. This research shows that throughout 2014 to 2018 Russia carried out aggressions and attacks on Ukraine in various fields, which are politic,
military, economy, information and socio-community. The data used in this study are speeches, statements and official interview of Ukrainian President Petro Poroshenko in 2014-2018 which mentioned the Russian aggressions and attacks on Ukraine."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Paladin Ansharullah
"Fokus dari penelitian ini adalah intervensi militer yang dilakukan Rusia terhadap Georgia pada bulan Agustus 2008. Georgia terlibat dalam konflik dengan wilayah otonom Ossetia Selatan yang ingin bergabung dengan Rusia. Rusia melakukan intervensi militer sebagai respon atas upaya Georgia untuk menyelesaikan konflik tersebut. Penelitian ini menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Rusia memutuskan untuk menggunakan kekuatan militer.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi, kekuatan dan kemampuan militer Rusia, perluasan NATO ke timur, dan prestise menjadi faktor-faktor yang menyebabkan Rusia melakukan intervensi militer terhadap Georgia sebagai upaya untuk menunjukkan kekuatannya yang telah pulih setelah mengalami penurunan sejak keruntuhan Uni Soviet.

The focus of this study is the Russian military intervention in Georgia which occurred in August 2008. Georgia was involved in a conflict with the South Ossetia autonomous region which intends to join Russia. Russia initiated a military intervention as a response to Georgia?s attempt to resolve this conflict. This study explains the factors which caused the Russian decision to use military force.
The results of this study show that economic conditions, military strength and capability, NATO?s eastward expansion and prestige were the factors which caused Russia to intervene militarily in Georgia as an effort to demonstrate its power which has been in decline since the collapse of the Soviet Union.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T26155
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda
"ABSTRAK
Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Rusia melalui senapan AK-47 terhadap persenjataan dunia sejak era Perang Dingin. Analisis ini menggunakan metode penelitian korelasional dengan pendekatan teori politik kontensius milik Sidney Tarrow, Charles Tilly dan Doug McAdam. Analisis ini menjelaskan bagaimana Rusia memberikan pengaruh terhadap persenjataan dunia sejak era Perang Dingin 1947-1991 melalui senapan otomatis AK-47 rancangan Mikhail Kalashnikov. Senjata ini memiliki keunggulan-keunggulan yang terbukti pada Perang Soviet-Afghanistan dan kemudian diakui oleh dunia sebagai legenda perang. Senjata ini kemudian mengalami pergeseran makna sebagai simbol negative ketika senjata ini disalahgunakan untuk kejahatan-kejahatan kemanusiaan di konflik pemberontakan Somalia. Analisis ini ditutup dengan kesimpulan bahwa Rusia memberikan pengaruh yang signifikan terhadap persenjataan dunia sejak era Perang Dingin, ketika AK-47 digunakan secara global dari waktu ke waktu karena keunggulan-keunggulannya yang diakui seluruh dunia.

ABSTRACT
The writing of this scientific paper aims to analyze Russian influence through AK 47 rifle towards world rsquo s armaments since the Cold War era. This analysis uses correlational research methods with Sidney Tarrow, Charles Tilly, and Doug McAdam rsquo s political contention approach. This analysis explains how Russia influenced world rsquo s armaments since the Cold War era 1947 1991 through the Mikhail Kalashnikov rsquo s AK 47 automatic rifle. This weapon had proven advantages in the Soviet Afghan War and was later recognized by the world as a war legend. This weapon then experienced a shift in meaning as a negative symbol when this weapon is used for humanitarian crimes in the conflict of Somali insurrection. This analysis is ended with conclusion that Russia has had a significant impact on world rsquo s armaments since the Cold War era, when the AK 47 is used globally over time due to its worldwide recognized advantages."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>