Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Emdeman
Jakarta: Balai Pustaka, 2008
928 EMD d (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Soegeng Reksodihardjo
"Berisi biografi singkat mengenai Dr. Cipto Mangunkusumo dan latar belakang kehidupannya, ketika hidup dalam masyarakat feodal dan perjuangan hingga akhir hayatnya"
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1992
923.292 CIP c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rayinda Raumanen
"Latar belakang. Ketaatan pengobatan merupakan faktor penting untuk memberikan luaran yang baik pada ODGJ. ODGJ yang taat dengan pengobatan baik taat akan medikasi maupun perjanjian kontrol dapat mengalami pengurangan gejala psikopatologi, penurunan tingkat admisi rumah sakit, dan menurunnya tingkat kekambuhan gejala. Banyak faktor yang memengaruhi ketaatan pengobatan yang berasal dari ODGJ dan keluarga, tenaga kesehatan, dan layanan kesehatan. Faktor layanan kesehatan yang dimaksud adalah kompleksitas regimen obat, pembiayaan, akses, dan sistem rujukan pada layanan kesehatan. Sebagai rumah sakit rujukan nasional, kasus di RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo cenderung kompleks dan jenis obat yang terdapat pada rumah sakit ini lebih bervariasi dibandingkan fasilitas kesehatan lain. Sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor layanan kesehatan dengan ketaatan pengobatan di RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.
Metode. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed methods, pendekatan kuantitatif ditujukan untuk melihat hubungan regimen pengobatan dengan ketaatan pengobatan dan kualitatif untuk melihat pengaruh pembiayaan, akses, dan sistem rujukan pada ketaatan pengobatan ODGJ di RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. Desain yang digunakan untuk metode kuantitatif adalah repeated measures, data ketaatan pengobatan ODGJ diambil tiap bulan dengan menggunakan instrumen self-report MARS selama 3 bulan berturut-turut dan jenis obat yang digunakan diambil dari catatan rekam medis. Selanjutnya dilakukan analisis perbandingan rerata skor MARS dan rerata skor MARS per domain antara regimen obat I (antipsikotik tunggal maupun kombinasi antipsikotik) dan regimen obat II (antipsikotik kombinasi dengan psikotropika lainnya). Penelitian kualitatif pada penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dengan subjek yang sudah menyelesaikan pengambilan data MARS selama 3 bulan. Data yang diperoleh kemudian dibuat transkrip dan dimasukkan ke dalam matriks. Matriks yang dibuat kemudian divalidasi dengan metode triangulasi isi, metode, maupun investigator.
Hasil. Pada penelitian kuantitatif ditemukan ODGJ dengan regimen obat II dalam 3 bulan cenderung memiliki skor MARS lebih tinggi dibandingkan dengan regimen I meskipun secara statistik tidak bermakna. Akan tetapi, pada analisis domain MARS terdapat hubungan bermakna antara skor sikap bulan II dan III pada regimen obat I (p=0,03). Pada penelitian kualitatif ditemukan bahwa biaya pengobatan, biaya transportasi, biaya kebutuhan non medis, akses, jarak, waktu, motivasi, dan penolakan ke layanan kesehatan dapatmemengaruhi ketaatan pengobatan ODGJ di RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.
Simpulan. Regimen pengobatan memengaruhi sikap ODGJ pengobatan. Demikian pula biaya untuk pengobatan, dan non-pengobatan, akses, jarak, waktu, motivasi, dan penolakan ke fasilitas kesehatan memengaruhi ketaatan pengobatan ODGJ.

Background. Adherence to treatment is an important factor to provide good outcomes in people living with mental disorder (PLWMD). PLWMD who are adherent to both medication and doctor’s appointment can experience a reduction in psychopathological symptoms, decreased hospital admissions, and decreased rates of symptom recurrence. Factors influencing adherence to treatment originate from PLWMD and their families, health workers, and health services. The health service factors that can affect adherence include the complexity of drug regimen, cost, access, and the referral system of health services. As a national referral hospital, case at RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo tends to be complex and the types of drugs available at this hospital are more varied than other health facilities. This research was conducted to determine the relationship between health service factors and medication adherence in RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.
Method. This study used a mixed-methods approach. A quantitative approach aimed at seeing the relationship between treatment regimens and adherence and a qualitative approach to see the effect of cost, access, and referral systems on PLWMD treatment adherence at RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo. The design used for the quantitative method was repeated measurements. Treatment adherence was taken monthly using the MARS self-report instrument for 3 consecutive months and the types of drugs used were taken from medical records. Furthermore, a comparative analysis of the MARS score’s mean per domain was carried out between drug regimen I (single antipsychotic or combination antipsychotic) and drug regimen II (combination antipsychotic with other psychotropic drugs). Qualitative research in this study used in-depth interviews with subjects who have completed the MARS data collection for 3 months. The obtained data were transcribed and entered into a matrix. The matrix was validated using the content, method, and investigator triangulation.
Results. In the quantitative study, it was found that PLWMD with drug regimen II within 3 months tended to have a higher MARS score than regimen I although it was not statistically significant. However, in the MARS domain analysis, there was a significant relationship between month II and III attitude scores on drug regimen I (p = 0.03). In qualitative research, it was found that medical costs, transportation costs, costs for non-medical needs, access, distance, time, motivation, and refusal to health services could affect compliance with PLWMD treatment at RSUP Nasional dr. Cipto Mangunkusumo.
Conclusion. The treatment regimen influences attitudes towards treatment of PLWMD. Likewise, costs for treatment and non-treatment, access, distance, time, motivation, and refusal to go to health facilities affect compliance of PLWMD.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Indah Irianti
"ABSTRAK
Nama : Dewi Indah IriantiProgram Studi : Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatPeminatan : Kesehatan ReproduksiJudul : Kesintasan Hidup Penderita Kanker Payudara BerdasarkanStadium Kanker di Rumah Sakit Cipto MangunkusumoBerdasarkan data GLOBOCAN tahun 2012, insidensi kanker yang tertinggi diIndonesia adalah kanker payudara. Saat ini masih banyak kematian yang disebabkanoleh kanker payudara. Kesintasan hidup penderita kanker payudara tergantungbeberapa faktor yang sangat penting untuk diketahui, termasuk stadium kanker.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stadium kanker, umur,pendidikan, pekerjaan, pernikahan, status jaminan kesehatan, riwayat keluarga, jenisterapi dan jarak tempat tinggal terhadap kesintasan hidup penderita kanker payudara.Rancangan penelitian menggunakan metode kohort retrospektif. Sampel padapenelitian ini adalah 135 penderita kanker payudara yang pertama kali didiagnosiskanker payudara dari bulan Januari 2007 sampai dengan Juni 2012 di RS CiptoMangunkusumo. Analisis data menggunakan program SPSS dan metode KaplanMeier serta faktor yang berhubungan dianalisis dengan Cox regression. Hasil analisisbivariabel menunjukkan bahwa stadium kanker memiliki hubungan yang signifikanterhadap kesintasan hidup kanker payudara p value=0,000 ; HR 19,227 95 CI1,395-265,101 . Sedangkan pada analisis mutivariabel hubungan stadium terhadapkesintasan hidup tidak signifikan p value=0,102 setelah dikontrol oleh variabelpendidikan, pekerjaan, jenis terapi dan interaksi stadium kanker dengan pendidikanpenderita. Kesintasan hidup penderita kanker payudara pada penderita kankerpayudara dengan stadium dini lebih tinggi 94,1 dibandingkan penderita stadiumlanjut 70,1 . Penderita dengan stadium lanjut berisiko 11 kali lebih tinggidibandingkan stadium dini HR=10,923 ; 95 CI 0,623-191,417 . Maka diperlukankesadaran dan upaya deteksi dini kanker payudara untuk lebih meningkatkankesintasan hidup penderita kanker payudara.Kata Kunci: Kanker payudara, kesintasan hidup, stadium kanker, RSCM

ABSTRACT
Nama Dewi Indah IriantiProgram Magister of Public HealthMajor Reproductive HealthTitle Breast cancer survival based on cancer stage at RumahSakit Cipto MangunkusumoBased on GLOBOCAN data of 2012, the highest incidence of cancer in Indonesiais breast cancer. Currently there are still many deaths caused by breast cancer. Thesurvival of breast cancer survivors depends on several factors that are veryimportant to know, including the stage of cancer. This study aims to determine theeffect of stage of cancer, age, education, occupation, marriage, health insurancestatus, family history, type of therapy and distance of residence to survival ofbreast cancer survivors. The study design used a retrospective cohort method.Samples in this study were 135 breast cancer patients who were first diagnosedwith breast cancer from January 2007 to June 2012 at RS Cipto Mangunkusumo.Data analysis using SPSS program and Kaplan Meier method and related factorswere analyzed with Cox regression. The results of bivariable analysis showed thatthe stage of cancer had a significant relationship to survival of breast cancer pvalue 0,000 HR 19,227 95 CI 1,395 265,101 . While in the analysis ofmutivariabel the relationship of stage to life survival is not significant p value 0,102 after controlled by education variable, work, therapy type and interactionof cancer stage with education of patient. The survival of breast cancer survivorsin early stage of breast cancer was higher 94.1 than those in advanced stage 70.1 . Patients with advanced stage 11 times higher risk than the early stage HR 10,923 95 CI 0.623 191,417 . So needed awareness and efforts to earlydetection of breast cancer to further improve survival of breast cancer patients.Keywords Breast cancer, life survival, cancer stage, RSCM"
2017
T48535
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1989
362.11 UNI s (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Sutjiati
"Kepres.No.361 tahun 1992 tentang Rumah Sakit sebagai Unit Swadana, merupakan Dasar Hukum RSCM untuk mengikut sertakan dana masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Paviliun Mawar merupakan salah satu bukti upaya realisasi Kepres. tersebut, namun masih belum diikuti dengan pemanfaatan yang optimal oleh masyarakat sebagai pengguna jasa, baik pasien maupun dokter-dokter spesialis RSCM. sebagai pemberi jasa pelayanan kepada masyarakat. Melihat kenyataan tersebut diatas, maka diadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien yang sudah memanfaatkan jasa Paviliun Mawar, dan mengetahui bagairnana pendapat mereka terhadap pelayanan yang ada. Selain itu juga perlu mengetahui bagaimana pendapat para dokter serta menejer dalam menilai kualitas pelayanan Paviliun Mawar saat ini, menuju- ke pengembangan pelayanan Paviliun Mawar ke arah pelayanan yang lebih profesional dalam mengantisipasi era globalisasi perumah sakitan di tahun 2000.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan disain penelitian deskriptif eksploratif. Metoda pengumpulan data vaitu wawancara biasa dan wawancara mendalam, serta dilengkapi data kuantitatif yang diperoleh meialui pengisisan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis persentase dilanjutkan dengan analisis kualitatif untuk seluruh hasil penelitian. Dari hasil penelitian ini diperoleh gambaran karakteristik pasien yang mempunyai peluang baik bila ditilik dari sudut segmentasi pemasaran rurnah sakit,yaitu sebagian terbesar adalah usia produktif, pria, kepala keluarga dan dengan latar pendidikan Akademi dan Perguruan Tinggi. Tingkat kepuasan terhadap pelayanan cukup memadai,penilaian terhadap, tarif yang berlaku tidak menjadi niasalah bagi pasien, kecuali peserta PHB. Oleh karena itu apabila dikelola dengan baik , Paviliun Mawar akan menjadi asset yang baik bagi RSCM di kemudian hari. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa temyata belum semua dokter spesialis di RSCM mengetahui dan memperoleh informasi mengenai adanya fasilitas pelayanan rawat inap kelas VIP Paviliun Mawar yang dapat digunakan sebagai lahan praktek pribadi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, sekaligus memperoleh dana sesuai yang diharapkan (tarif swasta).
Paviliun Mawar RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta dapat meningkatkan peranannya sebagai salah satu Unit Swadana RSCM dengan lebih baik apabila dapat mengoperasionalkan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Hal ini dapat diwujudkan apabila faktor penghambat yang ada pada saat ini dapat dikurangi dan informasi yang rnasih minim ditingkatkan secara lebih proporsional dan profesional. Dalam hal ini keterlibatan Pimpinan Puncak RSCM bersama-sama para pengelola Unit Swadana, dalam penysunan Strategi dan kebijakan Rumah Sakit adalah merupakan kunci sukses keberhasilan dalam meningkatkan Pemanfaatan Paviliun Mawar RSCM. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanto Tirtoprodjo
Jakarta: embangunan, 1970
959.8 SUS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ilhamsyah Edwar
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2001
T40494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soegeng Reksodihardjo
Jakarta : Kemendiknas, 2012
928 SOE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yoyok Sudaryoko
"ABSTRAK
Ketidak lengkapan data informasi bagi perencanaan di patologi klinik mengakibatkan pengadaan barang reagensia tidak pernah dapat dipenuhi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut patologi klinik mengadakan pinjaman barang reagensia pada setiap bulannya yang akan dibayarkan pada triwulan berikutnya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas perencanaan barang reagensia di laboratorium patologi klinik serta mengetahui gambaran tentang perencanaan, sistem informasi yang dikehendaki bagi perencana, dan membuat suatu sistem informasi dalam perencanaan barang reagensia.
Pengumpulan data dilakukan dengan pengarah sample diambil pinjaman dari kwartal II, karena pada kwartal ini jumlah pinjaman dan jenisnya sangat besar, yaitu jenis pinjaman 103 item penyebabnya dikarenakan faktor perencanaan tidak akurat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan barang reagensia di patologi klinik dilaksanakan oleh urusan perencanaan yang dalam struktur organisasinya di bawah koordinator administrasi dan keuangan patologi klinik. Perencanaan yang dibuat berdasarkan data pembelian triwulan lalu dan rencana permintaan triwulan sebelumnya ditambah 10% untuk cadangan.
Instalasi patologi klinik pada setiap bulannya melakukan permintaan langsung ke pihak ke-3 (luar) sebagai pinjaman yang akan dikembalikan pada rencana triwulan berikutnya.
Perencanaan dari patologi klinik haruslah dibuat berdasarkan data-data yang akurat seperti, data pemakaian, jumlah pasien, jumlah tindakan dan jumlah pemeriksaan pada pasien, jumlah tindakan dan jumlah persetujuan pada triwulan sebelumnya, dan jumlah alokasi anggaran yang telah ditetapkan oleh pengelola anggaran. Informasi data ini didapat dari patologi sendiri dan dari instalasi farmasi sebagai perencana, sehingga rencana kebutuhan yang dibuat dani patologi klinik dapat disetujui.
Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi sangat dibutuhkan oleh patologi klinik dalam membuat suatu perencanaan, karena dengan diperoleh informasi yang akurat maka dapat diambil suatu keputusan dengan cepat dan tepat untuk membuat suatu perencanaan.
Diperlukan adanya SOP (Standart Operating Procedure) yang jelas dalam perencanaan, agar alur informasi dapat berjalan secara terpadu, disamping itu perlu dibuat suatu sistem informasi yang terpadu antara pemakai dan perencana. Dengan menggunakan sistem komputerisasi.

ABSTRACT
Due to incomplete information file for fore-cast in the Clinical Pathology, the source supply for Reagensia can not be made, so to carry out this need Clinical Phatology has to berson for the Reagensia into they and will he paid by nextquarter.
This information is to affect the dance supply of Reagensia in the Clinical Phatology Laboratory and get the idea of the source supply, the information system that needed for the supply and to make out an information system in the source supply of Reagensia.
The source file is base on samples from quarter II, because in this quarter the dont of and the load was very big, that is evan of 103 item and the usult of it is the in accurate faktur.
From the cheched resultd we know that Reagensias ine-cast of supply in the Clinical Phatology was done by supply sources which organization structur is uder the administration and finance of Clinical Phatology.
Fore-cast that base on purchases of last quarter and demand quarter befor plus 10% form sources.
Clinical Phatology instalation make a mointhey direct demand to a third person as a load which will be paid by the next quarter.
Fore-cast (supply air) of Clinical Phatology must be base on accurate file like used file (spending file) what of patients, total of agreement and ains in quarter before, total amount of of fire-cast which was first agreed by the main incharge. File of this information is form Clinical Phatology and from medical instalation as a fore-cast, so that the needed fire-cast that was made by Clinical Phatology.
The conclusive is that the needed information is indeed need badly by clinical Phatology in preparing a fire-cast, because by gaining an accurate information, a quick and night decision can be made for preparing a fore-cast.
A Clear Standard Operating Procedure is needed in preparing a fire-cash, to that the flow of information can be realised, beside an information system between the user and supplier needed to by made with computerize.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>